Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Astutiningrum
Abstrak :
Fokus penelitian ini membahas tentang dinamika interaksi para aktor kebijakan di media sosial dalam proses Revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi. Peneliti menggunakan teori tentang jejaring kebijakan, media sosial, dan siklus kebijakan publik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian post positivis dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menujukkan jika terjadi dinamika interaksi aktor kebijakan di media sosial pada tahapan proses agenda setting dan pengambilan keputuan terkait Revisi UU KPK. Pada tahapan agenda setting, para aktor kebijakan menggunakan media sosial untuk saling menyampaikan argumentasi mereka di ruang publik. Adu argumentasi di media sosial ini memiliki peran penting untuk mempengaruhi proses pembentukan opini publik pada tahapan agenda setting. Sementara itu pada tahapan pengambilan keputusan, para aktor kebijakan berusaha menyakinkan masyarakat bahwa sikap atau pandangan mereka terkait revisi UU KPK, merupakan pandangan yang benar. Sehingga dinamika interaksi aktor kebijakan di media sosial ini berperan untuk mempengaruhi aktor kebijakan pemerintah state actor untuk mengambil suatu keputusan.
The focus of this study is to describe the interaction between policy actor in social media in the process of revision of Corruption Eradiction Commission Laws at The House of Representative. The method of this research is using post positivis with type of descriptive research. The results of this study indicate that there is the dynamics of interaction between policy actors, in social media at the phases of the agenda setting and decision making process. At the agenda setting stage, policy actors use social media to share their arguments in the public sphere. This argumentation in social media has an important role to influence the process of forming public opinion on the agenda setting stage. Meanwhile, at the stage of decision making, the policy actors tried to convince the public that their views about the revision of the Corruption Eradication Commission Law are the right views.
2018
T51328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Aulia Taqwa
Abstrak :
Revolusi di era digital yang didukung dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, membuat manusia dapat dengan mudah saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Kehadiran internet dan media sosial menjadi salah satu media yang paling cepat dan mudah digunakan dalam berkomunikasi secara luas. Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk sekedar berkomunikasi secara interaktif saja, namun juga dapat digunakan sebagai sarana untuk tujuan keagamaan seperti berdakwah. Praktik dakwah berubah dari bentuk konvensional bergeser ke dalam bentuk digital. Aktivitas berdakwah pada dunia maya ini tak luput dari aplikasi media sosial TikTok yang dalam beberapa tahun belakangan melesat menjadi platform yang sangat populer di dunia. TikTok yang didukung oleh berbagai influencer dan non-influencer, menghadirkan sarana alternatif edukasi yang menarik dan menyenangkan bagi seluruh audiens. Partisipasi aktif di dalam komunitas TikTok itu sendiri menimbulkan terbentuknya personal branding dari para kreator konten kepada audiens. Penelitian ini berfokus pada pembentukan personal branding dari tiga pendakwah siber di Indonesia, yaitu Husain Basyaiban, Risyad Baya’sud dan Umar Kilwo. Peneliti menggunakan kriteria authentic personal branding oleh Rampersad (2008) untuk menganalisis pembentukan personal branding melalui media sosial TikTok. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis, pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan metode penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga narasumber telah membangun personal branding yang kuat di TikTok, hal ini dikarenakan mereka telah memenuhi 11 karakteristik authentic personal branding, serta konten-konten dan pesan-pesan yang dibagikan sudah sesuai dengan ambisi pribadi masing-masing para pendakwah siber. Personal branding yang otentik, kuat, dan positif akan tertanam di benak audiens sehingga menimbulkan kepercayaan kepada para pelaku personal branding. Hal ini juga membuat lebih banyak audiens yang tertarik dengan diri para pendakwah siber dan semakin banyak pula audiens baru yang akan mengikuti mereka. ......The revolution in the digital era, which is supported by current technological developments, allows humans to easily connect and interact with each other. The presence of the internet and social media is one of the fastest and easiest media to use in communicating widely. Social media is now not only used to communicate interactively, but can also be used as a means for religious purposes such as preaching. Da'wah practices change from conventional to digital forms. This preaching activity in cyberspace is not spared from the social media application TikTok, which in recent years has shot to become a very popular platform in the world. TikTok, which is supported by various influencers and non-influencers, presents alternative educational tools that are interesting and fun for all audiences. Active participation in the TikTok community itself results in the formation of personal branding from content creators to the audience. This research focuses on the formation of the personal branding of three cyber preachers in Indonesia: Husain Basyaiban, Risyad Baya'sud and Umar Kilwo. Researcher used the criteria of authentic personal branding by Rampersad (2008) to analyze the formation of personal branding through social media TikTok. This study uses a post-positivist paradigm, a descriptive qualitative approach and a case study research method. Data obtained from the results of in-depth interviews and document studies. The results of the study show that the three informants have built strong personal branding on TikTok, this is because they have fulfilled 11 characteristics of authentic personal branding, and the content and messages shared are in accordance with the personal ambitions of each cyber preacher. Authentic, strong and positive personal branding will be embedded in the minds of the audience so as to generate trust in personal branding actors. This also makes more audiences interested in cyber preachers and more and more new audiences will follow them.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Yulia Ariska
Abstrak :
Penggunaan media sosial di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Media sosial, khususnya Instagram menjelma menjadi saluran komunikasi politik yang digunakan untuk membangun citra diri para politisi, salah satunya adalah Sri Mulyani yang merupakan kandidat Pilkada. Sri Mulyani adalah kandidat perempuan satu-satunya di kontestasi Pilkada Klaten tahun 2020 ini menggunakan media sosial Instagram beberapa bulan sebelum masa kampanye dimulai. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis implementasi personal branding oleh Sri Mulyani menggunakan tiga kunci utama personal branding Peter Montoya & Tim Vandehey. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis isi dan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sri Mulyani sukses membangun personal branding-nya dengan menerapkan 3 kunci utama personal branding yakni clarity, specialization, dan consistency. ......The use of social media in Indonesia has increased rapidly. Social media, especially Instagram, has become a political communication channel that is used to build the self-image of politicians, one of which is Sri Mulyani who is a candidate for the Regional Head Election. Sri Mulyani is the only female candidate in the Klaten Pilkada contest using Instagram social media a few months before. campaign period begins. In this study, researchers analyzed the formation of personal branding carried out by Sri Mulyani using three main keys to personal branding by Peter Montoya & Tim Vandehey. This study used a post-positivism paradigm with qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by content analysis and literature review. The results showed that Sri Mulyani was successful in building her personal branding by applying 3 main keys of personal branding namely clarity, specialization, and consistency.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Khairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai aspek legalitas dari penggunaan fitur Embedding khususnya yang ada pada Instagram khususnya apabila digunakan pada situs portal berita online yang ada pada internet. Embedding merupakan sebuah fitur yang banyak ditemukan pada media sosial Embedding merupakan sebuah fitur yang memungkinkan bagi pengguna media sosial untuk menyematkan sebuah konten yang ada pada media sosial kedalam situs pihak ketiga diluar dari server host melalui sebuah kode khusus yang telah disiapkan oleh media sosial yang digunakan. Melalui fitur ini pengguna media sosial khususnya Instagram dapat menyematkan sebuah konten berupa foto dan atau potret kedalam situs pihak ketiga yang di inginkan. Fitur ini kini banyak digunakan oleh pengguna media sosial khususnya pengguna yang berprofesi sebagai jurnalis untuk menyematkan foto dan atau potret yang ada pada Instagram kepada situs portal berita online yang dimiliki. Dalam penelitian ini akan dibahas secara rinci mengenai legalitas penggunaan fitur embedding tersebut khususnya penggunaanya pada portal berita online yang ada pada internet, berdasarkan peraturan-peraturan hak cipta yang ada di dunia. Selain itu pada penelitian ini akan dibahas pula beberapa hal-hal lainnya seperti mengenai perlindungan hak cipta pada akun Instagram publik serta Analisa mengenai alasan mengapa masiih sering sekali terjadi pelanggaran hak cipta pada media sosial ......This Research examines and also discusses about the legal aspect for using the embedding feature on Instagram, especially when it used on online news portal on the internet. Embedding is a feature that is widely found on many social media, such as twitter, facebook, youtube and Instagram. Embedding is a feature that make users can embed a content on social media to a third party server host through a special code from the social media that’s being used. This features is widely used by a journalist, to embed a photo or portrait that posted on Instagram to their online news portal. This research will discussed in a detailed about the legality for using Instagram embedding features on online new portal based on copyright regulations that exist in the world. This research will also discuss about several things such as copyright protection for public Instagram account and also will analyzed about the reason why copyright infringement is still occurs on social media especially on Instagram.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library