Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Pratama Afrianto
Abstrak :
Kegiatan donasi yang dilakukan di ruang-ruang publik mulai bergeser sejak kemunculan internet. Seperti halnya Kitabisa.com yang bergerak dalam bidang sosial dan fokus pada kegiatan penggalangan dana atau donasi. Dari berbagai bentuk kegiatan donasi yang dikampanyekan oleh Kitabisa.com, yang menarik adalah konten #bantulansia. Konten dikemas dengan menampilkan kondisi kemiskinan lansia sehingga mampu menarik para pengguna Instagram untuk memberikan like, komentar, bahkan donasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika yang berfokus pada kajian tentang tanda-tanda, fungsi tanda, sistem tanda dan produksi makna ditarik dari tanda-tanda tersebut dengan model semiotika Ferdinand De Saussure. Terdapat dua komponen yang berkaitan dalam semiotik, yaitu penanda (signifier) adalah sebuah bunyi, gambar, atau tulisan yang bermakna artinya petanda adalah aspek material dari apa yang dilihat, dibaca, ditulis atau didengar. Kedua adalah petanda (signified) yang merupakan konsep atau gambaran mental atau pikiran, artinya penanda adalah aspek mentalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kitabisa.com cenderung menampilkan kondisi lansia yang rentan, kekurangan ekonomi dan harapan yang tidak tercapai karena ekonomi terbatas sehingga membangkitkan rasa iba, prihatin yang menjadi trigger dalam konten Kitabisa.com. Konten yang diproduksi terpola, te-rutinisasi serta mengikuti kerangka standar dan prosedur Kitabisa.com dengan syarat 5% dari donasi terkumpul akan diklaim oleh Kitabisa.com. Semakin banyak donasi yang terkumpul maka semakin tinggi nilai 5% yang diklaim oleh Kitabisa.com artinya ideologi komersial pun tidak luput dari tubuh Kitabisa.com. ......Donation activities carried out in public spaces began to shift since the emergence of the internet. Like Kitabisa.com, which is engaged in social activities and focuses on fundraising or donation activities. From the vast variety of donation campaign by Kitabisa.com, the interesting one is the content of #bantulansia. The content is packaged by displaying the poverty conditions of the elderly to attract Instagram users to give likes, comments, and even donations. This study uses a semiotic analysis method that focuses on the study of signs, sign functions, sign systems and the production of meaning drawn from these signs with Ferdinand De Saussures' semiotic model. There are two components in semiotics, the first one is signifier which could consist from sound, image, or writing created from the material aspect of what is seen, read, written or heard. The second is the signified which is a concept or mental picture or thought as the mental aspect. The results of this study indicate that Kitabisa.com tends to display the elderly in a vulnerable condition, economic difficulties and unachieved life expectancy caused by the economical limitations to trigger compassion and concern in Kitabisa.com content. The content produced is patterned, routinized and follows the standard framework and procedures of Kitabisa.com on the condition that 5% of the collected donations will be claimed by Kitabisa.com. The more donations collected, the higher the 5% value claimed by Kitabisa.com, meaning that commercial ideology does not escape Kitabisa.com's body.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Novy
Abstrak :
Salah satu peran public relations adalah membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan melalui engagement. Engagement terkait erat dengan bagaimana memelihara para pemangku kepentingan dan hal ini selalu terkait erat dengan dialog dan komunikasi dua arah. Pentingnya engagement telah semakin ditingkatkan dengan pengembangan media sosial, yang memberikan peluang bagi publik untuk terlibat dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi perusahaan dalam membangun engagement melalui pola komunikasi simetris dua arah pada konten media sosial Instagram, serta engagement yang terbentuk didalamnya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada Instagram Sinar Mas. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari observasi terhadap Instagram Sinar Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perusahaan untuk membangun engagement adalah dengan merancang konten yang relevan dengan kehidupan sehari- hari, menggunakan visual design kreatif yang disesuaikan dengan target audiens, menempatkan audiens dalam posisi yang setara, membuat pesan yang sederhana dan menyisipkan pertanyaan sehingga dapat lebih mendorong komunikasi dua arah. Peneliti juga menemukan bahwa dalam membangun engagement, perusahaan secara efektif menerapkan komunikasi simetris dengan membangun interaksi, dialog, komunikasi timbal balik, serta berusaha untuk selalu merespon pesan yang masuk. Dalam hal ini, engagement yang terbentuk berada pada tingkat menengah atau pada tingkat analisis individu yang disimpulkan dari hasil interaksi dan keterlibatan secara kognitif, afektif dan perilaku dari pengikutnya di Instagram. Meski engagement merupakan aspek penting, namun engagement di media sosial tidak menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi perusahaan secara keseluruhan. ......One of the roles of public relations is to build relationships with stakeholders through engagement. Engagement is closely related to how maintanining stakeholders which always closely related to dialogue and two-way communication. The importance of engagement has been further enhanced by the development of social media, which provides opportunities for the public to engage with companies. This study aims to describe the corporate communication strategy in building engagement through two- way symmetrical communication on Instagram social media content, as well as the engagement formed therein. This research uses a constructivist paradigm, qualitative approach with case study on Sinar Mas‘ Instagram. Primary data collection was done by in-depth interviews, while secondary data was obtained by observations on Sinar Mas‘ Instagram. The results show that corporate strategy to build engagement is by designing relevant content to everyday life, using creative visual design tailored to target audience, put audience in an equal position, create simple messages and insert questions so that it can further encourage two-way communication. Researchers also found that in building engagement, company effectively implement symmetrical communication by building interaction, dialogue, reciprocal communication, and trying to always respond the incoming messages. In this case, engagement that is formed is at the intermediate level or at the level of individual analysis which concluded from interaction results and cognitive, affective and behavior engagement of followers on Instagram. Despite engagement is an important aspect, engagement on social media is not the only factor that affects the whole corporate communication strategy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dediyansyah
Abstrak :
Penelitian ini menguji hubungan penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja usia 15-19 tahun. Sebanyak 486 partisipan dari lima kota di Jabodetabek dilibatkan dalam penelitian ini. Data partisipan diambil dengan menggunakan metode online dan offline. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan Instagram Usage yang di konstruk oleh Cheung (2014). Sementara itu, loneliness diukur dengan Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja (r = -0,134, p < 0,01). Ini berarti, semakin sering seseorang menggunakan Instagram, semakin rendah loneliness yang ia miliki. ...... This study examined correlation between Instagram usage and loneliness among adolescents age 15-19 years. 486 people from five different city in Jabodetabek, involved in this research. Data were collected online and offline. People's activity on Instagram was measured by Instagram Usage, which had been constructed by Cheung (2014). Meanwhile, loneliness was measured by Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Results shown that Instagram usage negatively correlated with loneliness (r = -0,134, p < 0,01). This means, more often a person using Instagram, the less loneliness that she or he has.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ariffa Elrizal
Abstrak :
Di era digital ini media sosial telah menjadi salah satu sarana pilihan bagi banyak perusahaan untuk berpromosi. Untuk mendukung hal ini berbagai platform media sosial, termasuk Instagram, memberikan kesempatan untuk para pengiklan melakukan personalisasi terhadap iklan agar iklan menjadi lebih sesuai dengan pemirsa target. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah personalisasi terhadap iklan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan perceived quality dan brand loyalty dari generasi Z terhadap merek yang diiklankan di Instagram. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan terhadap 310 responden yang merupakan pengguna Instagram berusia 16-25 tahun dan pernah melihat iklan yang telah dipersonalisasi di Instagram. Analisis dalam penelitian ini menggunakan structural equation modelling (SEM) dengan perangkat lunak AMOS 22. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh positif dari perceived personalization terhadap consumer brand engagement dan brand attachment, yang mana keduanya berpengaruh positif terhadap perceived quality dan brand loyalty. ......In this digital era, social media has become a means of promotion for companies. To support that, social media platforms, including Instagram, allow advertisers to have personalized advertisements in order to match better with the target audience. This research aims to understand whether personalized advertising can be done to enhance Generation Z’ perceived quality and brand loyalty for brands advertised on Instagram. Data for this research were collected from 310 Instagram users age 16-25 that had encountered a personalized advertisement on Instagram. Analysis was done by structural equation modelling (SEM) using AMOS 22 software. Results show that perceived personalization has positive influence on consumer brand engagement and brand attachment, both positively influence perceived quality and brand loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Nicolas Kurniadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan perjalanan wisata pada milenial (20 - 40 tahun) menggunakan pendekatan kemungkinan elaborasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penduduk milenial Indonesia yang aktif menggunakan media sosial Instagram dan Youtube. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dalam mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam meningkatkan keinginan perjalanan wisata seseorang, pandangan destinasi wisata yang dimiliki nya sangat berpengaruh. Dan dalam mempengaruhi pandangan destinasi wisata, visual media berperan menjadi jalur komunikasi pesan. Kualitas argumen dan keterlibatan audiens yang tinggi akan mempengaruhi pandangan audiens akan suatu destinasi wisata. Kedua variabel ini merupakan variabel dalam dimensi rute sentral. Sedangkan, pada rute periferal, kredibilitas sumber mempengaruhi keterikatan audiens. Sehingga pada suatu video destinasi wisata, kualitas argument yang ada pada pesan serta keterlibatan yang dapat diciptakan nya akan meningkatkan minat perjalanan penerima pesan.
This study aims to determine the factors that influence the desires of a millennial tour (20 - 64 years) using the possibility of elaboration approach. The sample used in this study is Indonesian millennial residents who actively use social media Instagram and Youtube. This research uses Structural Equation Modeling (SEM) in processing data. The results of this study indicate that in increasing the desire of one's travel, the views of the tourist destinations they have are very influential. And in influencing the views of tourist destinations, visual media plays a role in communicating messages. The quality of argument and high audience involvement will affect the audience's view of a tourist destination. Both of these variables are variables in the dimensions of the central route. Meanwhile, on the peripheral route, source credibility affects the audience's engagement. So that in a tourist destination video, the quality of the arguments in the message and the involvement that can be created will increase the interest of the recipient's trip.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhi Azis
Abstrak :
Penggunaan sosial media Instagram telah berkembang menjadi sebuah sarana marketing yang dapat digunakan oleh perusahaan. Perkembangan ini mendorong suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan marketing produk dan jasanya melalui media sosial. Permasalahn Perbankan Syariah di Indonesia terkait rendahnya permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa mereka dapat diurai dengan menggunakan teknik marketing melalui sosial media. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat bagaimana pengaruh relevansi yang dirasakan, interaktivitas, keinformatifan, motivasi hedonis, harapan kinerja terhadap minat beli produk dan jasa milik Bank Syariah Indonesia (BSI). Kerangka penelitian yang digunakan pada penelitian ini dipandu oleh Unified Theory of Acceptance and Uce of Technology. Penelitian ini menggunakan pendekataan kuantitatif dengan alat survey kuesioner. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara online dan disebarkan kepada generasi milenial Indonesia dengan perolehan sebanyak 163 responden. Metode pengambilan sampel adalah non-probability dengan teknik judgemental sampling. Analisis data menggunakan teknik structural equation modelling dengan perangkat lunak Smart PLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa relevansi yang dirasakan dan harapan kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk Bank Syariah Indonesia (BSI) yang hasilnya dapat digunakan sebagai referensi bagi pelaku industri keuangan Syariah untuk menemukan cara terbaik dalam melakukan media sosial marketing. ......The use of social media Instagram has developed into a marketing tool that can be used by companies. This development encourages a company to carry out marketing activities for its products and services through social media. The problems of Islamic Banking in Indonesia related to the low public demand for their products and services can be parsed by using marketing techniques through social media. This research was conducted to find out and see how the influence of perceived relevance, interactivity, informativeness, hedonic motivation, performance expectations on Millenial Generation's Purchase Intention toward Islamic Banking Product in Indonesia especially Bank Syariah Indonesia's Product. The research framework used in this study is guided by the Unified Theory of Acceptance and Uce of Technology. This study uses a quantitative approach with a questionnaire survey tool. Data was collected through online questionnaires and distributed to the Indonesian millennial generation with a total of 163 respondents. The sampling method is non-probability with judgmental sampling technique. Data analysis using structural equation modeling technique with Smart PLS software 3.0. The results of this study indicate that perceived relevance and performance expectations have a significant influence on Millenial Generation's purchase intention in Bank Syariah Indonesia's (BSI) products, the results of which can be used as a reference for Islamic finance industry players to find the best way to do social media marketing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Khairani
Abstrak :
Metafora pada umumnya digunakan untuk membantu memahami suatu konsep melalui konsep lain yang lebih mudah dipahami. Namun, metafora seksualitas justru cenderung menyamarkan satu konsep di balik konsep lain. Penggunaan metafora seksualitas sering ditemukan di akun Instagram pemengaruh perempuan, terutama yang menampilkan eksposur tubuh. Strategi tersebut mengundang ujaran berpotensi melecehkan karena UU TPKS yang mengatur tindak pidana terhadap pelecehan seksual telah disahkan. Penelitian ini menggabungkan perspektif semantik, pragmatik, dan analisis wacana kritis yang tergabung dalam teori analisis metafora kritis oleh Charteris-Black (2004) dan mengimplementasikan metode penelitian kualitatif. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pemetaan konseptual antara ranah sumber dan ranah sasaran metafora seksualitas di Instagram perempuan, (2) apa jenis-jenis metafora seksualitas yang ditemukan, dan (3) apa faktor sosial pemicu metafora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organ payudara perempuan paling banyak menjadi ranah sasaran. Ranah sumber pada umumnya merupakan objek konkret yang dipilih berdasarkan persamaan bentuk dan ukuran dengan payudara perempuan. Jenis metafora yang ditemukan adalah metafora struktural, orientasional, ontologis, nonontologis, dan metaftonimi. Faktor pemicu pemilihan metafora adalah fenomena sosial terkini, budaya populer, citra pemengaruh, pandangan objektivikasi, dan identitas gender. ......Metaphors are for the most part utilized as a method for building an idea in a human's mind by utilizing another idea that is more clear. Nevertheless, the metaphor of sexuality in general mask one idea with another. It is every now and again found in the remark part of female influencers' Instagram, particularly those who address themselves with body exposure. This technique triggers potential verbal sexual harassment since UU TPKS is agreed upon. This study consolidated the semantic, pragmatic, and critical discourse analysis viewpoints in critical metaphor analysis (Charteris-Black, 2004) and implemented qualitative methods. The research questions are: (1) how is the conceptual mapping between the source and target domain of sexuality metaphors, (2) what types of metaphors are found, and (3) what social factors that trigger the production of metaphors. Examination showed that the representation of sexuality for the most part denotes the female breasts as a target domain. The source domain is dominated by substantial objects that are picked based on the likeness in shape and size to the female breasts. The types of metaphors found are structural, orientational, ontological, non-ontological, and metaphtonymy. Metaphor of sexuality is influenced by recent social phenomenon, pop culture, image of influencers, objectification views, and gender identity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Annisa Widyandini Widodo
Abstrak :
Instagram adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Belanda. Pengguna Instagram tidak terbatas pada selebriti atau masyarakat biasa namun juga para politikus, seperti Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, Instagram juga digunakan sebagai sarana menyampaikan kritik, seperti yang terdapat dalam komentar unggahan Instagram Mark Rutte. Tugas akhir ini membahas tentang sarkasme komentar warganet dalam empat unggahan Instagram Mark Rutte @minpres pada 10 Januari 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan makna dan fungsi majas sarkasme dalam komentar warganet di Instagram Mark Rutte serta memperlihatkan emoji yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan teori tentang majas dari Antoine Braet, Wiertzema dan Jansen, dan Hans Smessaert. Hasil penelitian ini memperlihatkan komentar sarkasme dengan makna denotatif dan konotatif yang didominasi oleh makna denotatif serta penggunaan emoji untuk memperkuat makna tersebut. Sarkasme yang ditemukan memiliki fungsi S (versterkend) atau penegasan, fungsi H (humor) atau humor, dan fungsi K (kritiek) atau kritik. Fungsi yang mendominasi adalah fungsi K (kritiek) atau kritik. ......Instagram is one of the most used social media in the Netherlands. Instagram users are not limited to celebrities or ordinary people but also politicians such as the Prime Minister of the Netherlands, Mark Rutte. Not only as a communication tool but Instagram is also used as a means of conveying criticism as stated in Mark Rutte's Instagram post comments. This final project discusses the sarcasm of netizen comments in Mark Rutte (@minpres)’s four Instagram uploads on January 10, 2022. The purpose of this research is to explain the meaning and function of sarcasm in the comments of netizens on Mark Rutte's Instagram and show the emoji used. This research uses a descriptive analysis method using the figure of speech theory from Antoine Braet, Wiertzema and Jansen, and Hans Smessaert. The results show that sarcasm comments with denotative and connotative meanings which are dominated by denotative meanings and the use of emojis to strengthen these meanings. The sarcasm found has an S function (versterkend) or strengthen, an H function (humor) or humor, and a K function (kritiek) or criticism. The dominant function is the K function (kritiek) or criticism.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Annisa Dhia Faisal
Abstrak :
Sekarang, representasi adalah hal penting dikarenakan semakin banyak orang yang menyadari seberapa berpengaruhnya sebuah penggambaran di media. Berbagai macam tuntutan sudah dilayangkan ke media mainstream agar produk dan artis yang mereka tampilkan lebih beragam, termasuk Hollywood. Dengan datangnya era kesadaran sosial yang baru, para sutradara dan eksekutif mulai berlomba-lomba untuk mengeluarkan film dengan cerita-cerita dan tipe-tipe penggambaran yang baru, salah satunya adalah Beyoncé dengan film dan visual album nya yang dirilis pada 2020 yang berjudul Black Is King. Artikel ini menganalisis bagaimana wanita kulit hitam dan hubungan antara wanita kulit hitam dan pria kulit hitam digambarkan di film ini. Artikel ini meneliti tiga aspek dari film ini, yaitu: 1) alur cerita; 2) lirik lagu; dan 3) aspek mise-en-scene-nya. Penulis menyimpulkan bagaimana wanita kulit hitam ditampilkan di film ini bertentangan dengan alur, karena film ini tidak merubah fitur patriarki yang mendominasi di alur cerita film dan memilih untuk fokus ke pihak pria dari pada mengubah fokus filmnya ke wanita kulit hitam. ......Representation is now more important than ever as more people realize how impactful a portrayal can be. Various demands have been made to mainstream media to be more diverse with their talents and products, including Hollywood. With the new age of social consciousness, directors and executives are now churning movies with new stories and new types of portrayals, and one of them is Beyoncé with her 2020’s visual album and film, Black Is King. This paper attempts to analyse how black women are portrayed in this film and how the relationship between black men and black women is depicted. This paper examines three aspects of the film: 1) the storyline; 2) the lyrics and the narration; and 3) the mise-en-scene aspect. The writer concludes that the portrayal of black women in this film is at odds with the storyline because the movie keeps the dominant patriarchal features in its storyline and chooses to focus on the men instead of shifting the focus to black women.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nur Zalika
Abstrak :
Di dalam Instagram terdapat fitur kolom komentar bagi para pengikut untuk memberikan tanggapan apapun, baik dalam bentuk pujian, saran, cacian, maupun kritikan. Pada pertuturan secara daring, proses penyampaian pendapat, ide dan perasaan peserta tutur bersifat lebih bebas. Tidak jarang percakapan pada media sosial menimbulkan banyak kesalahpahaman dan perdebatan yang salah satunya disebabkan karena ketidaksantunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi-strategi ketidaksantunan pada tuturan direktif dan ekspresif yang digunakan penutur berbahasa Jerman dalam menanggapi berita pembatalan Oktoberfest tahun 2020 di akun Instagram @tagesschau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan melalui metode deskriptif. Penelitian ini menganalisis tuturan yang menggunakan strategi ketidaksantunan menurut Culpeper (1996). Tuturan tersebut berfokus pada bentuk tuturan direktif dan ekspresif berdasarkan teori Searle (1975) serta fungsi ujarannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ujaran yang menggunakan strategi ketidaksantunan secara langsung (bald on record impoliteness) pada tuturan direktif dengan fungsi menuntut dan fungsi menentang. Selanjutnya ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) ditemukan dengan fungsi mempertanyakan dan meminta. Pada tuturan ekspresif yang paling banyak ditemukan, yaitu: ujaran menggunakan strategi ketidaksantunan positif (positive impoliteness) dengan fungsi ujaran yang ditemukan untuk mengkritik, mengungkapkan kekesalan dan mengungkapkan kesedihan. ......Instagram has a comment section for the followers to provide any response, whether in the form of praise, suggestions, insults, or criticism. In online speech, people can convey their opinions, ideas, and feelings freely. The conversations on social media often cause a lot of misunderstanding and debate, oftentimes triggered by impoliteness. The purpose of this study is to analyze impoliteness strategies in directive and expressive speech used by German speakers toward the cancellation of the Oktoberfest 2020 in the German national and international news broadcasting company under the account name @tagesschau. This research is a qualitative research conducted through descriptive methods. This study analyzes utterance using the impoliteness strategy according to Culpeper (1996). The speech focuses on directive and expressive speech forms according to Searle(1975). The results of this study show that in directive speech act which uses direct impoliteness strategy, there is comment with demanding function and opposing function. Furthermore, in negative impoliteness category, there is comment with questioning function and with requesting function. While on expressive speech act category, positive impoliteness is commonly used. There are comments with critical speech function, expressing dejection, and expressing sadness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>