Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Nugraha
Abstrak :
Skripsi ini membahas status sosial dan kekuasaan narapidana di penjara dalam novel Kisah Para Ratib karya Arswendo Atmowiloto. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan sosiologi sastra. Dari penelitian ini dapat dilihat adanya perbedaan status sosial dan kekuasaan narapidana di dalam penjara. Tingkatan status sosial narapidana di dalam novel hampir serupa dengan struktur sosial narapidana di dalam dunia nyata. Dimensi tingkatan status sosial yang berpengaruh terhadap kekuasaan narapidana di dalam penjara adalah dimensi kekuasaan dan kekayaan. Struktur paling atas dalam dimensi kekuasaan ditempati oleh napi kepala kamar/yang dituakan/brengos. Selain itu, struktur paling atas dalam dimensi kekayaan ditempati oleh napi kelas bos besar. Jadi, status sosial narapidana yang berkuasa di dalam penjara adalah kepala kamar/yang dituakan/brengos dan napi golongan bos besar. ......This study focuses on the social status and the power of prisoners in the novel Kisah Para Ratib (Story about the Prayers) by Arswendo Atmowiloto. This study uses the analityc-descriptive method and the sosiology of literature approach. Based on the characters, characterizations, and settings, this study shows that there are different statuses and powers among the prisoners in the prison. The social stratification in the novel is almost the same with the one in the prisoners real life. The dimensions of the social status which determine the prisoners power are the power and the economic dimension, in which the highest position in the dimensions is occupied by kepala kamar/brengos and bos besar. As a result, the social status of the prisoners who have the power in the prison are kepala kamar/yang dituakan/brengos and bos besar.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andromeda M.F.K.
Abstrak :
Masalah lingkungan yang banyak muncul merupakan konsekuensi dari kegiatan tidak ramah lingkungan yang dilakukan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat di setiap negara mulai menyuarakan kepedulian lingkungannya dalam berbagai macam bentuk. Kepedulian lingkungan tersebut menjamur di setiap lapisan status sosial ekonomi, baik di negara berkembang dan maju. Penelitian ini membahas kepedulian lingkungan dalam konteks Indoensia sebagai negara berkembang. Berdasarkan temuan penelitian, tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi dan kepedulian lngkungan. Namun, ada hubungan antara kepedulian lingkungan khusus dan tindakan lingkungan. Implementasi nyata dari kepedulian masyarakat justru karena rusaknya lingkungan hidup sekitar. Di samping itu, masyarakat setempat, pemerintah lokal, dan pelaku pasar juga memiliki peran dalam pembentukan kepedulian lingkungan.
Emergence of environmental problems is a consequence from unfriendly activities toward environment by humans. As time goes by, society in every country become concern to the environment in all sort of way. The environmental concern has spread to all socio-economic status in both developing countries and developed countries. This research talks about environmental concern in Indonesia?s context as a developing country. According to the research finding, there is no relation between socio-economic status and the environmental concern. However, there is a correlation between specific environmental concern and environmental action. Real implementation from the society concern is driven by damaged environment its self. In addition, local community, local government, and market doer also has a role in making the environmental concern.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mariani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andinti Putri Khairunnisa
Abstrak :
Naskah merupakan benda budaya yang paling berharga. Salah satu benda budaya peninggalan nenek moyang tersebut adalah naskah Hikayat Cindabaya. Isi naskah ini menonjol pada satu aspek sosial yang ada dalam masyarakat, yakni aspek status sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini merupakan kajian filologi yang memanfaatkan kajian sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, menunjukkan persoalan status sosial yang terdapat di dalam Hikayat Cindabaya, khususnya diskriminasi dan mobilitas status sosial, serta menganalisis dampak dari persoalan status sosial tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini menggunakan sumber utama berupa transliterasi naskah Hikayat Cindabaya karya Jumsari Jusuf dan sumber pendukung berupa buku, artikel, dan penelitian yang berhubungan dengan status sosial. Hasil dari penelitian ini, ditemukan empat dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, yakni berdasarkan ukuran kekuasaan, ukuran ilmu pengetahuan, ukuran kekayaan, dan ukuran kekuatan. Selain itu, persoalan status sosial yang dominan dalam Hikayat Cindabaya adalah diskriminasi dan mobilitas status sosial. Dalam hal ini, terlihat pula dampak dari terjadinya persoalan status sosial, yaitu kemakmuran, kesengsaraan, ketakutan, kesedihan, dan kekecewaan. ......Manuscripts are the most valuable cultural objects. One such cultural object is the Hikayat Cindabaya manuscript. The content of this manuscript highlights one social aspect of society, namely social status. In this regard, this research is a philology study that utilizes literature studies. This study aims to describe the basis for determining social status in Hikayat Cindabaya, show the social status issues that are presented in Hikayat Cindabaya--especially discrimination and social status mobility--and analyze the impact of these social status issues. The method used in this research is descriptive qualitative method with literature study technique. This research uses the transliteration of the manuscript of Hikayat Cindabaya by Jumsari Jusuf as the main source as well as books, articles, and research related to social status as supporting sources. As a result of this research, four basic determinants of social status were found in Hikayat Cindabaya, namely based on the measure of power, the measure of knowledge, the measure of wealth, and the measure of power. In addition, the dominant social status issues in Hikayat Cindabaya are discrimination and social status mobility. In this case, we can also see the impact of social status issues, namely prosperity, misery, fear, sadness, and disappointment.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
A lot of disease's occurrence has been caused by smoking which which exclusively happened to woman, especially due to their health reproductive...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Setyaningsih
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai efekdisiitas facebook dalam kasus Bihit-Chandra yang dimanfaatkan oleh Usman Yasin dengan mengefektifkan fitur-fitur dalam grup gerakan 1.000.000 pacebookers dukumg Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai medium dalam menggalang dukungan solidaritas sosial, dengan melihat pada karakteristik pengguna facebook dan efektivitas cara yang dilakukan dalam menciptakan gerakan 1 juta facebookers pendukumg Bibit-Chandra. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan beberapa karakteristik pengguna facebook melalui propaganda dari Usman Yasin sebagai kreatornya dibantu beberapa administrator yang dapat menggalang dukungan solidaritas sosial sebagai modal sosial mélalui pemilihan isa melalui agenda media dan agenda publik. Sedangkan fitur-fitur dalam grup facebook dimanfaatkan secara maksimai sebagai media dalam membangun solidaritas sosial. ......The focus of this study is the effectiveness of facebook especially in Bibit-Chandra cases were created by Usman Yasin. Facebook has created one feature, group, that can be accessed every one, especially member who has been joined. One of type is group of the 1 million facebooker members supporting Chandra Hanzah and Bibit Samad Rianto as a medium for supporting social solidarity, based on the characteristic of facebookers member and effectively ways has done for creating group of 1 million facebookers supporting Bibit-Chandra. This research is qualitative descriptive. The result of this researach point out some characteristics of member facebooker through propaganda from Usman Yasin as a creator has been helped some administrators for creating social solidarity supporting as social modal through issue choice media public and public agenda. Whereas, feature in group of facebook can be used effectively as a media for creating social solidariy.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33352
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiditya Pamungkas
Abstrak :
Skripsi ini membahas gejala perwujudan kelompok hobi dalam kehidupan sosial masyarakat Jakarta, yaitu kelompok hobi Harley-Davidson. Kelompok hobi ini dalam kenyataanya memiliki identitas tertentu sebagai identifikasi perbedaan dengan kelompok-kelompok hobi lainnya serta persamaan bagi sesama anggota kelompok. Identitas kelompok hobi ini dapat diidentifikasi melalui bentuk atribut-atribut yang digunakan oleh para anggota yaitu motor Harley-Davidson, pakaian khusus, helm dan berbagai aksesoris. Para anggota kelompok motor Harley-Davidson memang umumnya berasal dari kelas sosial atas seperti tercermin dari latar belakang profesi mereka yaitu pejabat pemerintah dan pengusaha papan atas. Melalui kegiatan interaksi sosial antar anggota berbagai peluang bisnis pun dapat dinegosiasikan dan disepakati diantara mereka. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada signifikansi identitas sosial dalam memanfaatkan peluang bisnis dan menunjukan status sosial. Kegiatan penelitian ini menerapkan metode dan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan terlibat. ......This undergraduate thesis examines urban social phenomenon of a hoby group whose members are fond to ride big bike motor particularly Harley-Davidson. This group as a matter of fact has and reflect an identity to distinct itself from other similiar groups and to identify their social and economic characteristics among the members. It can be identified by the use of attributes such as leather jacket, boots, and other Harley-Davidson’s accessories. All of these attributes are symbol which belong to members upper class social status. Most of the members have professions such as high level government official and rich enterpreneurs. Therefore, membership, in this matter, function as means to show their social status. Besides that, thiis hobby group functions as well providing arenas too deal business matters among members. This research was carried out based on qualitative methods, in paricular applying depth interview and observation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seira Latanssa
Abstrak :
Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ancaman pada status kelompok terhadap tingkah laku menolong defensif bantuan kepada outgroup yang dianggap mengancam status identitas ingroup Penelitian ini didasarkan pada Teori Identitas Sosial dari Tajfel dan Turner Lebih lanjut penelitian ini juga ingin melihat sifat bantuan seperti apakah yang lebih banyak diberikan dependen atau otonom Dalam penelitian ini pengaruh ancaman pada status kelompok divariasikan dalam dua kondisi terancam versus tidak terancam Sebanyak 72 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini Berdasarkan hasil analisis chi square 2 diketahui bahwa ancaman pada status kelompok memiliki pengaruh yang kuat secara signifikan terhadap tingkah laku menolong defensif Lalu berdasarkan tabel crosstabulation frekuensi dari sifat bantuan yang diberikan pun berbeda secara signifikan dimana bantuan yang bersifat otonom lebih banyak diberikan.
This study aimed to prove the effect of status threat to defensive helping extending help to outgroup whose threaten ingroup`s status identity This study was based on Social Identity Theory that introduced by Tajfel and Turner Furthermore this study also wanted to examine the nature of help that was given dependency or autonomy oriented help In this study status threat was varied into two condition threat versus unthreat 72 college students from Faculty of Psychology University of Indonesia participate in this study Chi square 2 analyses found significant effect of status threat to defensive helping Then based on crosstabulation table the nature of help was also significantly different and more autonomy oriented help than dependency oriented help.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Wahyu Febriani
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan fitur Shopee Pay Later sebagai alat pendorong mahasiswa dalam melakukan tindakan konsumsi yang mencolok (conspicuous consumption). Studi-studi terdahulu menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pola konsumsi untuk menggunakan barang-barang mewah bukan berdasarkan fungsi barangnya, namun simbol yang ditunjukkan dari barang-barang tersebut. Namun, tidak semua mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan akan barang mewah itu. Keberadaan Shopee Pay Later hadir memfasilitasi kebutuhan mahasiswa terhadap konsumsi barang-barang mewah. Hal ini disebabkan oleh sistem Shopee Pay Later yang dapat diakses dengan mudah dan memiliki persyaratan yang tidak rumit, sehingga dapat dijangkau oleh individu dengan berbagai latar belakang ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa berhasil membeli produk-produk dengan merek dan harga tertentu untuk menunjukkan status sosialnya. Faktor-faktor di lingkungan perkuliahan, seperti pengaruh dari teman karena adanya perasaan gengsi dan keinginan untuk mencapai kepuasan dengan cepat membuat mahasiswa menggunakan fitur Shopee Pay Later dalam memenuhi segala keinginan mereka. Tindakan konsumsi mencolok yang terjadi pada mahasiswa diperlihatkan oleh mereka dalam kehidupan sehari-hari.  ......This study aims to explain the use of the Shopee Pay Later feature as a tool to encourage students to carry out conspicuous consumption. Previous studies show that students have a consumption pattern for using luxury goods not based on the function of the goods, but on the symbols shown by these goods. However, not all students can meet their needs for these luxury goods. The existence of Shopee Pay Later is here to facilitate students' needs for consuming luxury goods. This is because the Shopee Pay Later system can be accessed easily and has uncomplicated requirements, so it can be reached by individuals with various economic backgrounds. The results of this research show that students succeeded in buying products with certain brands and prices to show their social status. Factors in the lecture environment, such as influence from friends due to feelings of prestige and the desire to achieve satisfaction quickly, make students use the Shopee Pay Later feature to fulfill all their desires. The conspicuous consumption actions that occur among students are demonstrated by them in their daily lives. This research uses qualitative research methods with data collection techniques in the form of in-depth semi-structured interviews, digital observation, and document study.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Siyratu Haniyfa
Abstrak :
Kelas sosial-ekonomi bawah memiliki properti dan akses yang minim termasuk di dunia digital modern seperti game online. Penelitian ini berusaha mengungkap strategi remaja kelas sosial-ekonomi bawah dengan segala kekurangannya dalam game Mobile Legends Bang Bang (ML). Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi partisipatif, wawancara dan studi literatur. Informan adalah remaja kelas sosial-ekonomi bawah dan menengah dalam bentuk perorangan dan tim sebagai pembanding. Hasil penelitian yaitu remaja kelas sosial-ekonomi bawah mengalami kesulitan akses dan minimnya properti pendukung untuk bermain game online yaitu masalah kualitas gawai rendah, jarang memiliki kuota, jaringan buruk dan kurang pengetahuan atas sistem dan istilah game online ML. Strategi yang digunakan remaja kelas sosial-ekonomi bawah dalam game ML yaitu dengan trash-talking berupa ancaman, ejekan, dan gangguan verbal di kolom chat. Selain itu, ketidaktahuan akan sistem dan penggunaan istilah trash-talking mengganggu konsentrasi lawan sehingga membuka peluang menang dalam game. Maka, minimnya properti dan akses yang membuat remaja kelas sosial-ekonomi bawah kurang memiliki pengetahuan tentang sistem ML dan istilah di dalam game tersebut secara tidak sengaja telah menjadi keuntungan bagi kemenangan dalam game......The lower socio-economic class has minimal property and access in the modern digital world such as online games. This study seeks to reveal the strategy of the lower socio-economic class with all its shortcomings in the Mobile Legends Bang Bang (ML) game. The research was conducted through an ethnographic approach. Data collection techniques used are participatory observation, interviews and literature studies. Informants are teenagers of lower and middle socio-economic class in the form of individuals and teams as comparisons. The results of the study are that the lower socio-economic class has difficulty accessing and the lack of supporting properties for playing online games, namely the problem of low devices, rarely having quotas, poor networks and lack of knowledge of ML online game systems and terms. The strategy used by lower socio-economic class teenagers in ML games is trash-talking in the form of threats, ridicule, and verbal disturbances in the chat column. In addition, ignorance of the system and the use of the term trash-talking disturbs the concentration of opponents, thus opening up chances of winning in the game. Thus, the lack of property and access that makes the socio-economic class teenagers less knowledgeable about the ML system and terms in the game has inadvertently become an advantage for winning in the game.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>