Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelestarian budaya lokal dalam rangka menjaga kesetiakawanan sosial. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan telaah dokumen. sumber data lima orang terdiri dari ketua karang taruna, ketua dan anggota paguyuban karawitan, ketua tim penggerakan PKK, dan kepala urusan pembangunan. data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif model miles dan hubermann. Hasil penelitian menunjukka bahwa strategi dalam melestarikan budaya lokal antara lain dengan upaya generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. generasi muda mempelajari budaya bukan hanya sekedar mengenal tetapi juga mempraktekan nilai-nilai yang ada didalam kehidupan sehari-hari. masyarakat menyelenggarakan pertunjukan budaya lokal antardusun dengan tujuan untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dikalangan generasi muda. para pemuda berpatisipasi dalam berbagai pertunjukan dengan mengikuti lomba menari tarian daerah, berpartisipasi mementaskan budaya tradisional pada acara perayaan ulang tahun kemerdekaan, mengadakan pementasan ketjoprak dengan nilai perjuangan dan mengikuti kirab budaya. barbagai kegiatan tersebut bertujuan agar generasi penerus memiliki kecintaan pada budaya lokal sehingg tidak musnah dan tetap bertahan. oleh karena itu, diharapkan agar nilai kesetiakawanan sosial dan budaya lokal menjadi salah satu materin pembelajaran bagi siswa dan dimasukkan dalam kurikulum pelajaran disekolah, rekomendasi ditujukan kepada kementerian sosial melalui direktorat kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial agara meningkatkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan da menanamnkan rasa kesetiakawanan sosial , dengan upaya melestarikan budaya lokal yang memang sudah dimiliki dan diwariskan oleh para leluhur sehingga tetap bertahan dan mejadi warisan budaya yang tinggi nilainya"
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dian Pradana
"Film yang berjudul Tilik merupakan film karya Ravacana Films bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Film ini ditulis oleh Bagus Sumartono yang terinspirasi oleh keadaan sosial yang terjadi dalam masyarakat pedesaan kota Bantul provinsi Yogyakarta. Film Tilik menceritakan seorang kembang desa yaitu tokoh Dian yang disukai banyak lelaki, namun terdapat ibu-ibu menggunjing membicarakan Dian dalam perjalanan menjenguk “tilik” menuju rumah sakit kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan jenis solidaritas sosial yang digambarkan dalam film Tilik. Tujuan mengidentifikasi jenis solidaritas sosial dalam masyarakat dianggap penting untuk mengetahui karakter kelompok masyarakat jawa dalam film Tilik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika oleh Roland Barthes dan teori solidaritas Emile Durkheim. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah adanya karakteristik solidaritas sosial yang dominan terhadap karakter yang diperankan oleh ibu-ibu Jawa dalam film Tilik. Dialog dan adegan dalam film Tilik merepresentasikan karakteristik jenis solidaritas sosial mekanik yang memiliki indikator seperti; masyarakat yang bersatu, belum adanya pembagian kerja yang ketat, memiliki kesadaran kolektif terhadap nilai dan norma, kepercayaan serta perasaan kelompok bersifat memaksa, dan kehidupan sederhana. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan film Tilik menggambarkan karakteristik masyarakat jawa pedesaan yang memiliki keunikan tersendiri berbeda halnya dengan masyarkat perkotaan.

The film entitled Tilik is a film by Ravacana Films in collaboration with the DIY Cultural Service, directed by Wahyu Agung Prasetyo. This film was written by Bagus Sumartono who was inspired by the social conditions that occurred in rural communities in the city of Bantul, Yogyakarta province. The film Tilik tells the story of a beautiful girl he is Dian who is liked by many men, but there are women who gossip about Dian on their way to visit “Tilik” to the city hospital. The purpose of this study is to explain the type of social solidarity depicted in the film Tilik. The purpose of identifying the type of social solidarity in society is considered important to know the character of Javanese community groups in the film of Tilik. This research used a descriptive qualitative method with semiotic analysis by Roland Barthes and Emile Durkheim's solidarity theory. The results obtained from this study are the dominant characteristics of social solidarity to the characters played by Javanese mothers in the film Tilik. Dialogue and scenes infilm Tilik's represent the characteristics of the type of mechanical social solidarity which has indicators such as; a united society, the absence of a strict division of labor, a collective awareness of values and norms, coercive group beliefs and feelings, and a simple life. Based on the results of this study, the researchers concluded that the film Tilik depicts the characteristics of the rural Javanese community which have their own uniqueness, which is different from the urban community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library