Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inkiriwang, Justus
Abstrak :
Orang-orang Tihimu dan Amian itu yang pada mulanya masih memperlihatkan suatu keseragaman hidup dalam arti pendidikan mereka, kehidupan ekonomi, adat kebiasaan mereka, dan sebagainya hampir tidak ada perbedaannya. Dengan melalui proses perkembangan yang bertahun-tahun lamanya, telah memperlihatkan perbedaan-perbedaan yang mencolok dinatara kedua belah pihak, terutama dibidang pendidikan dan ekonomi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S12780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parsudi Suparlan, 1938-2007
Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2008
306.092 PAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Andi WP
Yogyakarta: Diva Press, 2018
302.4 MOC d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tasman
Abstrak :
Integrasi sosial masyarakat terasing ke dalam sistem nasional Indonesia melalui program PKSMT merupakan usaha pemerintah untuk menghilangkan keberadaan kelompok-kelompok masyarakat yang terasing baik secara geografis maupun sosial budayanya, sehingga kesenjangan dalam aspek kehidupan dan penghidupan diantara suku-suku bangsa yang berada dalam wilayah Kesatuan Republik Indonesia di bawah naungan asas Bhineka Tunggal Ika, dapat dihilangkan. Munculnya masalah masyarakat terasing karena adanya perbedaan perkembangan kebudayaan dan peradaban dari keanekaragaman sukubangsa yang ada. Sehingga dengan pengintegrasian kelompok-kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori terasing ke dalam sistem nasional, dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan kelompok-kelompok masyarakat tersebut agar dapat hidup lebih baik dari sebelumnya dan secara dengan sukubangsa lainnya di Indonesia. Pengintegrasian masyarakat suku terasing ke dalam sistem nasional, dilaksanakan dengan memperkenalkan kebudayaan atau nilai-nilai nasional ke dalam kehidupan masyarakat suku terasing melalui proses difusi dan proses sosialisasi sesuai dengan apa yang tertuang dalam kebijaksanaan pemerintah mengenai PKSMT. Sehingga kebudayaan nasional atau nilai-nilai nasional dapat terintegrasi ke dalam sistem kehidupan masyarakat suku terasing yang akhirnya struktur sosial dan pola--pola kehidupan masyarakat suku terasing dapat bercorak nasional. Berdasarkan konsep integrasi itu sendiri yang merupakan kohesi sosial yang berasal dari konsensus, dimana integrasi dapat terjadi apabila ada nilai-nilai umum yang berfungsi sebagai alat kontrol atau pengendali terhadap suatu aktivitas dan kegiatan. Alat kontrol sosial sangat penting dalam suatu proses integrasi karena terjadinya integrasi disebabkan adanya perpecahan-perpecahan atau perbedaan-perbedaan dari dua atau lebih kelompok, dimana masing-masing kelompok mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda sesuai dengan tuntutan dari pemenuhan kebutuhan masing-masing kelompok, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan mempersekutukan kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok merupakan suatu proses yang mengarah pada suatu Integrasi. Dan dalam rangka integrasi sosial masyarakat terasing, maka nilai-nilai nasionallah yang merupakan nilai-nilai umum yang bertindak sebagai alat kontrol terhadap setiap aktivitas dan kegiatan yang dilaksanakan baik kegiatan individu maupun kelompok. Studi ini dilaksanakan pada salah satu kelompok masyarakat terasing yaitu masyarakat suku Bajo yang hidup mengembara di kawasan laut, yang ada dalam wilayah Kecamatan Lasolo Daerah Tingkat II Kendari. Kelompok masyarakat tersebut telah dimukimkan pada tahun 1985 di lokasi pemukiman yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah, namun kelompok masyarakat yang dimukimkan dan dibina sesuai dengan program PKSMT hanya tinggal selama 3 bulan yang pada akhirnya 73 KK dari 100 KK yang dimukimkan, meninggalkan lokasi pemukiman dan selanjutnya mereka kembali hidup dilaut secara mengembara di pulau-pulau kecil dan terpencil. Muncul pertanyaan sederhana, mengapa orang-orang Bajo tersebut meninggalkan lokasi pemukiman? Dan mengapa masih ada Orang-oranng Bajo yang tidak meninggalkan lokasi pemukiman sampai sekarang ? Dengan melibatkan Orang-orang Bajo secara keseluruhan dalam studi ini, baik Orang-orang Bajo yang ada di lokasi pemukiman maupun yang berada di luar lokasi pemukiman, maka pertanyaan sederhana tersebut di atas dapat terjawab. Sejalan dengan itu pula maka tujuan dari studi ini adalah untuk mempelajari; kebudayaan masyarakat suku Bajo secara keseluruhan. kebudayaan nasional yang berupa ide-ide dan gagasan-gagasan baru yang diperkenalkan ke dalam sistem kehidupan masyarakat Bajo melalui program PKSMT dalam rangka integrasi masyarakat tersebut ke dalam sistem nasional Indonesia, hubungan timbal balik antara kedua unsur tersebut dengan kata lain bagaimana respons masyarakat Bajo terhadap masuknya nilai-nilai nasional dalam sistem kehidupan mereka. Proses tersebut dianalisa melalui teori-teori yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam kajian lni, seperti teori akulturasi, teori integrasi kebudayaan melalui teori pendekatan "struktural fungsional". Akhirnya, semua data dan informasi yang ditampilkan dalam tesis ini merupakan hasil penelitian di lapangan yang berdasarkan kerangka acuan tersebut di atas dan dengan penggunaan metodologi kualitatif sebagai pendekatan ilmiah dan beberapa metode/teknik pengumpulan data yang dipakai, seperti; metode pengamatan dan pengamatan terlibat serta wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, sehingga semua data yang diperoleh baik secara tertulis, lisan, maupun berdasarkan penggunaan simbol-simbol perilaku dapat dideskripsikan seperti yang dipaparkan dalam keseluruhan tulisan ini, sesuai dengan sifat penelitian ini yang yaitu bersifat deskriptif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdulloh Azzam
Abstrak :
ABSTRAK
Ungkapan wacana lsquo;NKRI harga mati rsquo; dan lsquo;Saya Indonesia, Saya Pancasila rsquo; merupakan slogan berdaya pragmatis kuat yang memicu respon. Pewacanaan slogan itu saat ini kembali muncul ke permukaan. Kondisi masyarakat Indonesia yang multikultural perlu diingatkan akan rasa persatuan untuk mewujudkan integrasi sosial. Pada era digital ini media sosial merupakan media komunikasi dan penyebaran informasi yang paling efektif. Media sosial memberi saluran yang strategis pada peran bahasa sebagai instrument komunikasi untuk menciptakan integrasi sosial di masyarakat. Setiap warga net berpacu untuk menyebarkan informasi dan menyampaikan pendapatnya. Kemajuan teknologi saat ini dimanfaatkan warga net untuk menciptakan persatuan dan menciptakan integrasi sosial. Salah satunya akun @filosofi_jawa pada media sosial Instagram. Berbagai etnis di Indonesia, mempunyai ungkapan-ungkapan bijak yang menciptakan integrasi sosial. Dalam Instagram, akun @filosofi_jawa mengunggah ungkapan-ungkapan berbahasa Jawa. Mengacu pada teori makna Ogden Richard 1923 dan teori pragmatik Searle 1975 , penelitian kualitatif ini bertujuan untuk merumuskan strategi persuasif yang dilakukan pengguna media social Instagram untuk menciptakan suasana integrasi sosial. Dalam akun tersebut, ditemukan unggahan-unggahan yang mengandung aspek-aspek faktor pendukung terciptanya integrasi sosial. Aspek-aspek tersebut, yakni aspek kejujuran, keadilan, kesabaran, toleransi, legawa, dan kerukunan.
ABSTRACT
The phrase 39 NKRI is a fixed price 39 and 39 I am Indonesia, I am Pancasila 39 is a locution with powerful pragmatic that triggers a response. Those locutions pop up again recently. The multicultural condition of Indonesian society needs to be reminded of the unity to realize social integration. In this digital era, social media is the most effective media to share the world, communication and information. Social media gives strategic channels that role language as a communication instrument to create social integration in social life. Everyone on the network are racing to spread information and deliver their opinions. Technological advances are now being used by netizens to create unity and social integration. One of them is filosofi jawa account on Instagram. Various ethnics in Indonesia have wise expressions that could make social integration. In Instagram, the filosofi jawa account uploads phrases and locutions in Javanese. Referring to the meaning theory of Ogden amp Richard 1923 and Searle 39 s pragmatic theory 1975 , this qualitative research aims to formulate a persuasive strategy of Instagram social media users to create an atmosphere of social integration. In this account, it is found many things contain aspects of the supporting factors that could make social integration. These aspects are honesty, justice, patience, tolerance, legawa, and harmony.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
On Islam, tolerance, nationalism, and roles of young adults in community in Indonesia; collection of essays.
Mataram: Nusa Tenggara Centre (NTC), 2017
302.4 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya , 2008
305.895 8 MUL (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Wirutomo
Jakarta: UI-Press, 2015
302.598 PAU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover