Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Widiningtyas
"Televisi telah menjadi pusat interaksi keluarga sehari-hari. Sementara itu munculnya televisi swasta di Indonesia mendorong maraknya tayangan sinetron di layar televisi. Mayoritas
pemirsa Indonesia adalah keluarga. Karena itu para pembuat program juga banyak menampilkan Jatar kehidupan keluarga dalam sinetron agar pemirsa dapat mengidentifikasikan dirinya sendiri
dengan tokoh-tokoh yang ada dalam sinetron tersebut. Namun yang diangkat sebagai tema cerita seringkali menampilkan ketimpangan relasi dalam keluarga. Di lain pihak, dalam masyarakat Indonesia konsep keluarga itu sendiri ternyata juga banyak mempengaruhi sektor
publik seperti sekolah, tempat kerja bahkan negara.
Konsep keluarga dan kekeluargaan yang dimiliki bangsa Indonesia secara tidak langsung ikut membentuk budaya politik Orde Baru yang tidak demokratis serta. penuh kolusi, korupsi dan nepotisme. Dominannya figur orangtua, terutama ayah merupakan faktor yang
mempengaruhi pemaknaan relasi antaranggota dalam keluarga Indonesia, dan akhirnya pada relasi antarelemen dalam sektor publik seperti Sekolah, tempat kerja maupun negara. Dominasi ayah atau suami rnerupakan penjelmaan ideologi patriarki dalam keluarga.
Kalangan feminis liberal berpandangan bahwa patriarki muncul karena adanya perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Sementara itu kaum feminis· Marxis melihat patriarki dilahirkan oleh masyar:akat yang kapitalistik. Kaum feminis radikal lebih melihat patriarki muncul akibat penguasaan kaum laki-laki terhadap seksuali s dan kemampuan reproduksi perempuan.
Sedangkan kaum feminis sosialis berpandangan batiwa patriarki muncul dari sebuah proses historis dalam masyarakat Menurut mereka, patriarki dan kapitalisme merupakan dua fenomena
sosial yang berbeda dan jika keduanya berkembang akan menindas perempuan lebih buruk lagi.
Kembali lagi pada wajah keluarga yang ditampilkan di layar televisi. Pada saat TVRI masih menjadi satu-satunya televisi yang bersiaran di Indonesia, keluarga ditampilkan sesuai dengan ideologi penguasa. Keluarga yang ditampilkan di layar TVRI diposisikan sebagai
keluarga 'ideal' Indonesia yang selalu menjunjung nilai stabilitas dan harmoni, di bawah kepemimpinan ayah sebagai tokoh bijaksana dan 'tahu-segala'. Wajah keluarga yang ditampilkan
di layar televisi berubah saat televisi swasta diperbolehkan bersiaran di Indonesia. Kepentingan ekonomi dan perhitungan bisnis mempengaruhi pengelola televisi swasta dalam menentukan
program-programnya. Karena tema perselingkuhan dan kekerasan dalam keluarga ternyata mendapat tempat di hati pemirsa - dibuktikan dengan angka rating - maka tayangan-tayangan dengan tema tersebutlah yang dipertahankan. Selain dipengaruhi oleh rutinitas dan organisasi
media, teks media yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh faktor individu, ideologi yang dimilliki masyarakat serta institusi lainnya seperti negara.
Penelitian ini mengambil tiga episode serial drama Keluarga Cemara sebagai kasus yang akan dianalisis. Metode analisis pad a tingkat analisis teks menggunakan semiotika. T eknik ini
dipilih penulis karena dapat melihat tanda-tanda simbolis di luar bahasa tertulis, dalam hal ini citra visual yang menjadi karakteristik program televisi. Tanda-tanda simbolis tersebut dapat
menunjukkan relasi antaranggota keluarga yang digambar1
analisis wacana kritis. Analisis intertekstualitas dilakukan untuk melihat adanya kesamaan ideologis dari pembuat teks yang sama dan dari program televisi lainnya yang mengangkat tema
keluarga. Hasil analisis menunjukkan adanya Qengaruh ideologi patriarki dalam representasi keluarga. Hal ini ditunjukkan lewat karakter tokoti-tokoh utamanya. Laki-laki sebagai ayah dan
suami ditampilkan sebagai figur yang dominan, pengambil keputusan utama dalam keluarga.
Ayah dan dan suami ditampilkan dalam fungsi produksi, yaitu rnenjadi pencari nafkah utama
dalam keluarga. Sedangkan perempuan ditampilkan sesuai dengan 'kodraf -nya yang
dikonstruksi oleh masyarakat, yaitu menjadi istri dan ibu. Analisis pada tingkat praktik wacana
menjelaskan kaitan antara fa of individu pembuat teks, dalam hal ini Arswendo Atrnowiloto,
dengan keluarga patriar1
tingkat ini juga menunjukkan adanya pengaruh kapitalisme pada kebijakan RCTI dalam
menayangkan program-programnya. Konteks historis dalam penelitian ini tampak pada analisis
praktik sosial-budaya. Hasil analisis pada tingkat ini menunjukkan situasi sosial-budaya
masyarakat Indonesia pada kurun waktu yang berbeda ikut mempengaruhi perbedaan
representasi keluarga dalam sinetron. ·
Kesimpulannya, keluarga yang direpresentasikan dalam sinetron masih merupakan
keluarga patriar1
membebaskannya dari pengaruh ideologi patriar1
mendorong sosialisasi ideologi patriarki dalam masyarakat, pada kasus ini lewat industri televisi.
Dengan demikian hal ini sesuai dengan pandangan kaum feminis sosialis bahwa patriarki dan
kapitalisme merupakan dua fenomena yang terpisah, namun secara dialektik berhubungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nola Arianty Gatardi
"Sebuah sinema elektronik atau yang lebih dikenal dengan singkatan sinetron, memiliki beragam jenis cerita yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Sinetron pun menjadi salah satu jenis tayangan yang paling sering disaksikan oleh masyarakat. Tanpa disadari oleh penontonnya, bagaimana cerita dalam sinetron berkembang dan dieksekusi dapat dianalisis dengan teori realisme dan naturalisme. Karena dekat dengan masyarakat, dua teori tersebut mampu mengevaluasi apakah cerita dan penampilan pemain menunjukkan hal-hal yang memang realistis dan natural. Menurut hasil peneliti, sinetron religi bertajuk “Buku Harian Nayla” ini masuk kedalam kategori realisme, karena sesuai dengan kenyataan. Dalam analisis kritis ini, sinetron “Buku Harian Nayla” tidak mengikuti gaya atau format sinetron religi di Indonesia pada umumnya.

An electronic cinema or better known as soap operas, has various types of stories that are shown on television stations. Soap operas are one of the shows that are often watched by the public. Without being realized by the public that soap operas can be analyzed through the theory of realism and naturalism. These two theories are able to evaluate how the story and the appearances of the players in showing things that are realistic and natural. According to the results of the researchers, the religious soap opera titled "Nayla's Diary" is included in the category of realism, because it is in accordance with reality. In this critical analysis, the soap opera "Nayla's Diary" does not follow the style or format of religious soap operas in Indonesia in general."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library