Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5571
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi dalam
keluarga dengan perilaku merokok pada remaja. Penelitian deskriptif korelasi ini
dilakukan di RW 007 Kelurahan Jatirasa-Bekasi dengan 84 responden remaja.
Peneliti memperoleh bahwa jumlah responden yang berasal dari keluarga dengan
pola komunikasi fungsional jauh berbeda dengan jumlah responden yang memiliki
pola komunikasi disfungsional sehingga peneliti tidak dapat menggeneralisasikan
hasil penelitian ini dengan pengujian statistik (p=0,168 ≥ a=0,05). Peneliti tidak
dapat menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola
komunikasi dalam keluarga dengan perilaku merokok pada remaja. Penelitian ini
merekomendasikan adanya penelitian lain mengenai faktor yang lebih
berpengaruh terhadap perilaku merokok pada remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5824
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Perusahaan Produk rokok mengharuskan pihak produsen memperkenalkannya secara
aktif kepada calon konsumen dan itu dilakukan melalui periklanan yang ada diseluruh
media komunikasi. Perusahan produk rokok berlomba-Iomba untuk memperkenalkan
produknya kepada konsumen. Iklan rokok yang ditampilkan mampu dilihat dan dibaca
oleh semua kalangan termasuk remaja. Remaja adalah salah satu fase perkembangan
manusia yang merupakan fase usia bermasalah salahsatunya adalah perilaku merokok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan rokok dimedia
komunikasi dengan perilaku merokok remaja. Penelitian ini menggunakan instrument
kuisioner yang terdiri dari pertanyaan keterpaparan ikln rokok dan pertanyaan perilaku
merokok. Jumlah sampel sebanyak 95 orang yang diperoleh melalui metode simple
random sampling, dimana peneliti melakukan pemilihan secara acak dan sederhana
melalui penunjukkan secara langsung. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji
Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata perilaku merokok responden bukan karena melihat atau membaca iklan rokok di berbagai media komunikasi.Tidak ada hubungan yang bermakna antara iklan rokok di media komunikasi dengan perilaku merokok pada remaja( P=0,08). Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi, baik internal maupun eksternal. Perlu digali kembali faktor lain dari segi kemasan iklan rokok dan perilaku merokok."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5270
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Vini Widianti
"Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Selain itu, usia memulai kebiasaan merokok di Indonesia relatif tergolong muda. Penelitian ini berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri 'X' di Kota Bogor Tahun 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor (umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan rokok, keterjangkauan terhadap rokok, perilaku merokok keluarga, perilaku merokok teman, perilaku merokok guru, dan paparan iklan rokok) dengan perilaku merokok remaja di SMP Negeri 'X' Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 23,2% responden pernah merokok, 38,1% berjenis kelamin laki-laki dan 12,4% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji khai kuadrat terdapat empat variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 'X' Kota Bogor diantaranya jenis kelamin dengan OR 4,342, keterjangkauan terhadap rokok dengan OR 0,242, ketersediaan rokok dengan OR 3,624 dan perilaku merokok teman dengan OR 5,559. Dengan tingkat kepercayaan 95% untuk semua variabel.

Smoking is a public health concern because it lead to variety of illnesses and even death. The number of smokers in Indonesia from year to year tends to increase. In addition, age started smoking in Indonesia is relatively young. This study entitled Factors Associated with Smoking Behavior Junior High School "X" Students in the city of Bogor in 2014.
Purpose of this study was to determine the relationship between the factors (age, sex, knowledge, attitudes, cigarette availability, affordability of cigarettes, family smoking behavior, smoking behavior of friends, teachers smoking behavior and exposure to cigarette advertising) with adolescent smoking behavior in Junior High School "X" Bogor. This research is a quantitative study using cross-sectional design. The sample in this study amounted to 250 students. This study used a questionnaire as a measure of research.
The results of this study showed that 23,2% of respondents had ever smoked 38,1% were male and 12,4% female. Based on the test results khai squares are four variables have a significant association with smoking behavior in students of SMP Negeri "X" Bogor including sex with OR 4,342, affordability of cigarettes with OR 0,242, availability of cigarettes with OR 3,624 and smoking behavior of friends with OR 5,559. With a confidence level of 95% for all variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raehana
"Penelitian ini membahas salah satu masalah kesehatan di kalangan remaja yaitu perilaku merokok. Fenomena ini diteliti untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan merokok siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36, Jakarta Timur tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 220 responden dan pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis univariat, terdapat 75.5% responden yang tidak merokok. Faktor-faktor yang berhubungan dengan siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36 adalah jenis kelamin, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, merokok pada guru, dan merokok pada teman.

This study addresses one of the health problems among teenager is the phenomenon of smoking behavior. This phenomenon is examined to look at the factors associated with smoking students at SMPN 36, East Jakarta in 2014. This study uses quantitative methods with cross-sectional study design (cross sectional) with a sample of 220 respondents and uses proportional stratified random sampling sampling. Based on the results of the univariate analysis, there were 75.5% of respondents who don’t smoke. Factors associated with smoking behavior is gender, affordability of cigarettes, cigarette promotional advertising exposure, smoking of teachers, and smoking of friends."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Akbani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas budaya teman sebaya sebagai pembiasaan perilaku merokok remaja. Berdasarkan studi-studi sebelumnya, terdapat tiga aspek pada remaja yang cenderung membentuk perilaku merokok, yaitu kedekatan antar teman close friends , keromantisan dalam relasi interpersonal romantic relationship , dan kebutuhan status legitimasi atau dominasi dalam jaringan sosial wider network . Artikel ini tidak sepakat dengan ketiganya karena terlalu menekankan pada aktor sebagai agen sosialisasi. Artikel ini menggunakan metode studi kasus terhadap 1 satu kelompok remaja berusia 10-14 tahun dengan karakteristik yaitu laki-laki dan perokok aktif. Artikel ini menemukan bahwa budaya teman sebaya menjadi pembiasaan di dalam perilaku merokok berdasarkan atas kesamaan keinginan remaja melalui partisipasi remaja di dalam kelompok yang mana remaja hanya dapat merokok di dalam kelompoknya sehingga remaja membentuk pengaturan dalam berkegiatan merokok, serta remaja juga menginovasikan kegiatan merokok tersebut ke dalam bentuk yang menyenangkan dan akrobatik. Oleh sebab itu, artikel ini memiliki saran, yaitu terbentuknya kelompok oposisi yaitu kelompok remaja anti rokok; tersedianya tempat-tempat khusus bagi remaja untuk aktivitas bermain yang lebih menyenangkan; tersosialisasikannya sebuah lingkungan sehat tanpa rokok terutama kepada orang dewasa sebagai awal terbentuknya perilaku remaja; pemerintah sebaiknya memperketat aturan bagi remaja yang menjual, membeli, atau mengkonsumsi rokok.

ABSTRACT
This article discusses about peer culture as habituation for smoking behavior in adolescents. Based on previous studies, there are three social aspects in adolescents that tends to form smoking behavior i.e. proximity between friends close friends , romance in interpersonal relationships romantic relationship , and needs of the legitimacy or domination in status of social network wider network . This article disagrees with those aspects because it stresses to the actor as socialization agent. This article in a case study on 1 one adolescent group at aged 10-14 year old in characteristics of males and active smokers. This article found that peer culture as habituation for smoking behavior based on common desire by adolescents through participation which adolescents can smoke only in his group, then, adolescents form set of norms in smoking activity, and adolescents also innovate smoking activity to form of pleasure and acrobatic. Therefore, this article has any suggestions: create opposition group as group anti-smoking for adolescents; establish special places for adolescents to play better pleasure; socialize healthful environment without cigarette especially to adults as the beginning of adolescent behavior; the government should tighten rules for adolescents whom sell, buy, or consume cigarette."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilla Annastasya Ependi
"Indonesia merupakan negara dengan perokok terbanyak ketiga di Asia Tenggara dan perilaku merokok pada remaja mengalami peningkatan. Peran keluarga diyakini dapat mengurangi perilaku merokok pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dan perilaku merokok pada remaja. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan remaja perokok usia 15-18 tahun di Kecamatan Bekasi Utara menggunakan teknik purposive sampling dan besaran sampel sebanyak 108 responden. Analisis data menggunakan uji spearmen’s rank correlation menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga dan perilaku merokok pada remaja dengan nilai signifikansi 0,275 (p-value > 0,05). Berdasarkan hasil ini, penelitian merekomendasikan peningkatan pelayanan kesehatan remaja dengan pendekatan holistik yang lebih fokus pada faktor-faktor lain yang memengaruhi perilaku merokok, mencakup faktor pribadi dan lingkungan remaja.

Indonesia is the country with the third highest number of smokers in Southeast Asia and adolescent smoking behavior has increased. The role of the family is believed to reduce smoking behavior in adolescents. This study aims to determine the relationship between family roles and smoking behavior in adolescents. This quantitative study with a cross-sectional approach involved adolescent smokers aged 15-18 years in North Bekasi District using purposive sampling technique and a sample size of 108 respondents. Data analysis using Spearmen's rank correlation test showed that there was no significant relationship between family roles and smoking behavior in adolescents with a significance value of 0.275 (p-value > 0.05). Based on these results, the study recommends improving adolescent health services with a holistic approach that focuses more on other factors that influence smoking behavior, including adolescent personal and environmental factors. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvian Dicky Irawan
"Di Indonesia, prevalensi merokok di kalangan remaja terus meningkat, termasuk di Kabupaten Lamongan, yang menurut data BPS Jawa Timur tahun 2022 memiliki angka konsumsi rokok tertinggi untuk kelompok usia 5-19 tahun di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di SMKN 2 Lamongan tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sebanyak 175 siswa dipilih sebagai sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling berdasarkan tingkat kelas (10, 11, 12, dan 13). Proporsi sampel disesuaikan dengan jumlah siswa di tiap tingkat, kemudian siswa dipilih secara acak agar sampel mewakili populasi siswa di SMKN 2 Lamongan. Data dikumpulkan secara primer melalui pengisian kuesioner secara mandiri dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh (58,9%) siswa SMKN 2 Lamongan merokok, dimana 19,4% diantaranya menggunakan rokok konvensional, 10,9% menggunakan rokok elektrik, dan 28,6% menggunakan keduanya. Sikap terhadap rokok (p <0,001), aksesibilitas rokok (p <0,001), perilaku merokok teman (p <0,001), dan persepsi anak terhadap sikap orang tua (p <0,001) berhubungan dengan perilaku merokok remaja di SMKN 2 Lamongan, sedangkan usia (p= 0,377), pengetahuan tentang rokok (p= 0,979), uang saku (p= 0,227), dan iklan rokok (p= 0,555) tidak berhubungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap perilaku merokok siswa, memberikan sanksi yang tegas kepada siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, melakukan edukasi kepada siswa, serta menekankan tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekitar sekolah.

In Indonesia, the prevalence of smoking among adolescents continues to rise, particularly in Lamongan Regency, which recorded the highest tobacco consumption rate for the 5-19 age group in East Java, according to 2022 data from BPS East Java. This study aims to identify the factors associated with smoking behavior among adolescents at SMKN 2 Lamongan in 2024. The study used a quantitative method with a cross-sectional study design. A total of 175 students were selected as samples using the proportional stratified random sampling method based on grade levels (10, 11, 12, and 13). The proportion of samples was adjusted according to the number of students in each grade, and students were randomly selected to ensure that the sample represented the student population at SMKN 2 Lamongan. Primary data were collected through self-administered questionnaires and analyzed using the chi-square test. The results showed that more than half (58.9%) of SMKN 2 Lamongan students smoked, with 19.4% using conventional cigarettes, 10.9% using electronic cigarettes, and 28.6% using both. Attitudes toward smoking (p < 0.001), accessibility of cigarettes (p < 0.001), peer smoking behavior (p < 0.001), and children's perception of parental attitude (p < 0.001) were significantly associated with adolescent smoking behavior at SMKN 2 Lamongan, while age (p = 0.377), knowledge about cigarettes (p = 0.979), pocket money (p = 0.227), and cigarette advertisements (p = 0.555) were not associated. Therefore, strict supervision of student smoking behavior is necessary, along with firm sanctions for students caught smoking on school premises, educational programs for students, and the reinforcement of No Smoking Area (KTR) signs around the school."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Sondang
"Remaja merokok bukanlah hal yang mengagetkan lagi, berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 prevalensi umur pertama kali merokok penduduk provinsi Riau (umur 15-19 tahun) sebesar 49.5 % lebih tinggi dari prevalensi nasional yaitu 43.3 %, dengan peningkatan jumlah perokok tersebut akan sangat membahayakan status kesehatan masyarakat dimasa depan.
Penelitian ini membahas tentang perilaku merokok pada siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok di Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku merokok pada siswasiswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 150 orang siswa dan siswi dengan pengambilan sampel proportional stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, sikap, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, perilaku merokok anggota keluarga dan perilaku merokok teman terhadap perilaku merokok responden. Berdasarkan hasil penelitian untuk melindungi remaja disarankan untuk memasukkan kurikulum bahaya merokok pada pelajaran bimbingan konseling, mengoptimalkan Usaha Kesehatan Sekolah dan kegiatan Palang Merah remaja serta mengoptimalkan peraturan kawasan bebas asap rokok dilingkungan sekolah dengan memberikan sanksi jika peraturan dilanggar.

Adolescent smoking is not a surprise anymore, based on data Riskesdas in 2010 the prevalence of smoking population ages the first time the province of Riau (age 15-19 years ) was 49.5% higher than the national prevalence is 43.3%, with an increasing number of smokers would be very dangerous to the future health status.
This study discusses the behavior of smoking in junior secondary school students in Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok Bangkinang barat, Kampar district, the purpose of this study was to determine the picture of smoking behavior in students of Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok, and the factors associated with it. This study uses quantitative methods with cross-sectional study design (cross sectional) with a sample of 150 were male and female students.
The results of this study found that there is a relationship between gender, attitude, affordability of cigarettes, cigarette promotional advertising exposure, smoking behavior of family members and friends smoking behavior of smoking behavior of respondents. Based on the results of research in order to protect teenagers are advised to include the dangers of smoking in the subject curriculum counseling, optimizing School Health Efforts and Red Cross youth activities and to optimize the regulatory environment smoke-free area schools with sanctions if rules are violated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyani Wulandari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas detail perubahan pengetahuan dan sikap siswa kelas VII
SMP/MTs di lima sekolah kota Depok yang diberi pendidikan sebaya serta faktor
apa saja yang memudahkan dan menghambat pendidik sebaya dalam menyampaikan
informasi pada program Generasi Sehat Tanpa Rokok (GENSTAR). Penelitian ini
menggunakan mixed method, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder
dengan studi intervensi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif
dengan desain rapid assessment procedure. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan
bahwa perubahan rata-rata pengetahuan dan sikap tentang bahaya rokok dan
kandungannya pada siswa kelas VII sebesar 25,4% untuk pengetahuan dan 5,8%
untuk sikap. Adapun faktor yang memudahkan penyampaian informasi adalah media
alat bantu dan pendampingan guru. Kondisi kelas yang berisik menjadi hambatan
hampir semua pendidik sebaya dalam menyampaikan informasi. Apabila hambatanhambatan
tersebut dapat diatasi, program pendidik sebaya GENSTAR akan mampu
memberikan peningkatan yang lebih besar pada pengetahun dan sikap siswa yang
diberi intervensi.

ABSTRACT
This study discusses the changes? detail on knowledge and attitude among 7th grade
students in five schools in Depok which has been educated by peer educator as well
as both the factors that facilitate and inhibit peer educators in conveying information
along the program named Generasi Sehat Tanpa Rokok (GENSTAR). This study
uses a mixed method, namely quantitative design using secondary data of the
intervention studies, and qualitative design as an extend to the quantitative study
using rapid assessment procedure. The results of quantitative research shows the
average changes in knowledge and attitudes toward the dangers of smoking cigarette
and its contents among 7th grade students are increased by 25.4% and 5.8%. The
factors that facilitate the delivery of information are media tools and mentoring
teachers. Noisy classroom conditions inhibit most of the peer educators in conveying
information. If those barriers could be overcome, GENSTAR will be able to provide
greater improvement in knowledge and attitudes of students who were given the
intervention.;;"
2016
S65213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>