Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vastya Ihsani
Abstrak :
ABSTRAK
Konsep mempertahankan struktur jaringan gigi yang sehat saat ini telah berkembang, mengacu pada prinsip intervensi minimal. Metode yang telah dikembangkan sesuai dengan prinsip preparasi minimal yaitu preparasi menggunakan bahan kemomekanis, yaitu Papacarie®. Produk ini mengandung bahan alami utama yaitu enzim papain. Pada penelitian ini, akan dilakukan pembuangan infected dentin dengan preparasi kemomekanis menggunakan gel papain dan Papacarie®, dan preparasi mekanis menggunakan instrumen putar bur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin secara mekanis dan kemomekanis. Metode: Dua puluh tujuh gigi molar tetap dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1: pembuangan infected dentin menggunakan tehnik kemomekanis gel papain. Kelompok 2: menggunakan bahan Papacarie®. Kelompok 3: menggunakan instrumen putar bur. Setiap kelompok dilakukan uji kekerasan menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan Post-hoc dan Tukey. Hasil:. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 3 serta kelompok 2 dan 3, p= 0.000. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 2, p= 1.000. Kesimpulan: Kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin dengan bur lebih tinggi dibandingkan setelah aplikasi gel papain dan Papacarie®. Sedangkan, kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin dengan gel papain hampir sama dengan setelah aplikasi Papacarie®.
ABSTRACT
Konsep mempertahankan struktur jaringan gigi yang sehat saat ini telah berkembang, mengacu pada prinsip intervensi minimal. Metode yang telah dikembangkan sesuai dengan prinsip preparasi minimal yaitu preparasi menggunakan bahan kemomekanis, yaitu Papacarie®. Produk ini mengandung bahan alami utama yaitu enzim papain. Pada penelitian ini, akan dilakukan pembuangan infected dentin dengan preparasi kemomekanis menggunakan gel papain dan Papacarie®, dan preparasi mekanis menggunakan instrumen putar bur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin secara mekanis dan kemomekanis. Metode: Dua puluh tujuh gigi molar tetap dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1: pembuangan infected dentin menggunakan tehnik kemomekanis gel papain. Kelompok 2: menggunakan bahan Papacarie®. Kelompok 3: menggunakan instrumen putar bur. Setiap kelompok dilakukan uji kekerasan menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan Post-hoc dan Tukey. Hasil:. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 3 serta kelompok 2 dan 3, p= 0.000. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 2, p= 1.000. Kesimpulan: Kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin dengan bur lebih tinggi dibandingkan setelah aplikasi gel papain dan Papacarie®. Sedangkan, kekerasan mikro affected dentin setelah pembuangan infected dentin dengan gel papain hampir sama dengan setelah aplikasi Papacarie®.
2012
T33039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Sutriadi
Abstrak :
Hidrogel kitosan-graft-poli(N-vinil kaprolaktam) disintesis dengan metode polimerisasi radikal bebas dengan larutan yang diikat silangkan. Agen pengikat silang etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dan N,N’-metilen bisakrilamida (MBA) digunakan untuk menentukan pengaruh dari jenis dan konsentrasi pengikat silang pada rasio swelling saat setimbang. Spektrum Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR) dan Differential Scanning Calorimetry (DSC) membuktikan terbentuknya polimer graft yang terikat silang. Hasil menunjukkan semakin tinggi konsentrasi pengikat silang, semakin besar rasio swelling yang dihasilkan. Ditemukan bahwa MBA merupakan agen pengikat silang yang lebih efektif dari EGDMA dengan nilai rasio swelling 46,70% pada MBA 2% pada waktu optimal yang diperoleh yaitu tiga jam. ......Chitosan-graft-poly(N-vinyl caprolactam) Hydrogels were synthesized by free radical crosslinking polymerization with solvent. Ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) and N,N’-methylene bisacrylamide (MBA) crosslinking agent were employed to determine the effect of crosslinker type and concentration in equilibrium swelling rate (ESV). Fourier Transform Infra Red Specstrocopy (FTIR) spectrum confirm the formation of crosslinking graft polymer. Result showed that higher concentration of crosslinker, the swelling rate produced was increase. It was found that MBA more effective than EGDMA with swelling rate up to 46,70% at 2% MBA with optimum reaction time is three hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S43534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Putu Saputra
Abstrak :
Pengurangan hambatan xanthan gum dalam larutan air telah dipelajari sebagai fungsi konsentrasi dengan menggunakan pipa acrylic. Percobaan dilakukan dengan mengukur pressure drop. Tujuan penelitian untuk menyelidiki pengurangan gesekan dalam pipa acrylic dengan penambahan xanthan gum dalam larutan air. Pipa acrylic dengan diameter 16 mm digunakan dalam penelitian ini dengan variasi konsentrasi larutan xanthan gum 150 ppm, 300 ppm dan 400 ppm. Percobaan dilakukan dari bilangan Reynolds rendah hingga tertinggi 45.155. Penulis mengamati rasio penurunan hambatan maksimum yaitu 46,42% pada bilangan Reynolds 13.000 pada pipa acrylic diameter dalam 16 mm dengan larutan xanthan gum konsentrasi 400 ppm. Penurunan koefisien gesek mengindikasikan keefektifan fluida uji sebagai drag reduction agent yang dapat dilihat dari koefisien gesek terhadap garis grafik Blasius. ......The drag reduction of xanthan gum in aqueous solutions of was studied as a function of concentration with acrylic pipes apparatus. Experiments were carried out by measuring the pressure drop. The purpose of this research is to investigate the reduction of pressure drop in a acrylic pipe with the addition fiber in aqueous solution. Circular pipe with diameter of 16 mm are used in this study. Concentration of xanthan gum solutions are 150 ppm, 300 ppm and 400 ppm. Experimental was conducted from low to high Reynolds number up to 45.155. We observed a maximum drag reduction ratio of 46,42 % at Reynolds number about 13.000 with xanthan gum solutions concentration of 400 ppm. The pressure drop measurements indicate the effectiveness of xanthan gum as drag reduction agent which can be seen of drag coefficient curve compare to Blasius curve.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanie Aylien Jonatan
Abstrak :
Fasad merupakan salah satu elemen penting yang berfungsi untuk mengatur aliran energi pada bangunan. Fasad adaptif diperlukan karena kemampuannya untuk menyediakan fleksibilitas dalam aspek aliran energi dan mampu merespon kondisi eksternal yang dinamis untuk mencapai kenyamanan termal bangunan sehingga mampu mengatur penggunaan energi dalam bangunan. Fasad adaptif dapat dicapai dengan beberapa strategi, salah satunya adalah penggunaan smart material yaitu material yang mampu merespon terhadap perubahan pada medan energi tertentu dengan cara mengubah properti materialnya. Skripsi ini bertujuan untuk melihat potensi smart material pada fasad bangunan dan aplikasinya dalam membentuk fasad adaptif untuk mengidentifikasi dampak pada konsumsi energi, terutama pada aspek space cooling. Untuk mengidentifikasi dampak pada konsumsi energi, simulasi energi dilakukan dengan output nilai Energy Use Intensity (EUI) pada bangunan dengan fasad eksisting dan pengubahan fasad berbahan smart material PV dan PCM. Hasil EUI antar fasad kemudian dibandingkan untuk menilai dampak fasad berbahan smart material pada konsumsi energi. Selain itu nilai EUI yang diperoleh juga dibandingkan dengan standar untuk menilai kategori penggunaan energi yang dapat dicapai oleh bangunan. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa tidak terdapat pengurangan konsumsi energi pada pengubahan fasad berbahan smart material apabila dibandingkan dengan penggunaan fasad eksisting. Sebaliknya, beberapa variasi fasad berbahan smart material PV dan PCM menunjukan peningkatan pada solar heat gain dan konsumsi energi bangunan terutama pada aspek space cooling. Meski begitu, bangunan dengan variasi fasad smart material masih dapat dikategorikan sebagai bangunan energi efisien menurut standar penggunaan energi di Indonesia. ......Facade is an important element that regulates the flow of energy in buildings. Adaptive facades are needed for their ability to provide flexibility in terms of energy flow and for their responses to dynamic external conditions thus help achieve thermal comfort in buildings leading to the impact on energy use. Adaptive facades can be achieved with several strategies, one of which is the use of smart materials, namely materials that are able to respond to changes of certain energy fields by changing their properties. This thesis aims to assess the potential of smart materials for building facades and their applications in forming adaptive facades to identify their impact on energy consumption, especially for space cooling. To do so, energy simulations are carried out with the output of Energy Use Intensity (EUI) value on buildings. This simulation is conducted on a chosen building with existing facades and with variations of facades modification using smart materials; PV and PCM. EUI results between facades are then compared to assess the impact of each facades on energy consumption. In addition, the obtained EUI values are also compared with standards to assess the categories of energy use that can be achieved by the building. The simulation results show that there is no reduction in energy consumption in the modification of facades made of smart materials when compared to the use of the existing facade. In contrast, several variations of façades made of PV and PCM smart materials show an increase in indoor solar heat gain and building energy consumption, especially for space cooling purposes. Even so, buildings with smart material facade variations can still be categorized as energy efficient buildings according to energy use standards in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srinivasan, A.V., 1936-
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2001
620.11 SRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
620.192 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Smart polymers are polymers that respond to different stimuli or changes in the environment. Smart Polymers and their Applications reviews the types, synthesis, properties, and applications of smart polymers. Chapters in part one focus on types of polymers, including temperature-, pH-, photo-, and enzyme-responsive polymers. Shape memory polymers, smart polymer hydrogels, and self-healing polymer systems are also explored. Part two highlights applications of smart polymers, including smart instructive polymer substrates for tissue engineering; smart polymer nanocarriers for drug delivery; the use of smart polymers in medical devices for minimally invasive surgery, diagnosis, and other applications; and smart polymers for bioseparation and other biotechnology applications. Further chapters discuss the use of smart polymers for textile and packaging applications, and for optical data storage.
Cambridge, UK: Woodhead, 2014
e20427697
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 2002
R 620.11 Enc (I)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>