Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vithiya Sri Yulina
Abstrak :
Unsur transisi merupakan unsur yang terdapat pada golongan 3-12. Unsur transisi ini memiliki bilangan oksidasi yang bervariasi. Dengan adanya hal tersebut menyebabkan unsur transisi memiliki kemampuan sebagai katalis yang baik dan memiliki kemampuan penyerapan zat pada permukaan yang baik. Selain unsur transisi juga terdapat Logam Tanah Jarang LTJ . Unsur LTJ terdapat pada deret lanthanida dan juga Yttrium Y dan Scandium Sc .Terak timah merupakan limbah slag dari proses peleburan timah. Terak timah yang digunakan yaitu terak timah I. Terak timah dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan mineral berharga seperti Tantalum Pentaoksida Ta2O5 dan Niobium Pentaoksida Nb2O5 dan LTJ. Proses diawali dengan pemanggangan, pencelupan pada larutan NaOH 0.5M. Kadar Ta2O5 dan Nb2O5 mengalami penurunan setelah proses pemanggangan. Setelah itu dilakukann proses pelindian menggunakan larutan pelindi HCl dengan konsentrasi 4M, 6M dan 8M. Kadar dari mineral pengikut mengalami penurunan tetapi kadar dari Ta2O5, Nb2O5, Ce2O3 serta La2O3 juga mengalami penurunan.
Transition elements or transition metal is an element contained in group 3 to 12 on the table periodic. The transition elements have two or more oxidation numbers. Given this causes the transition elements have the ability as a good catalyst, and has the ability absorption on the surface of the well. On the otherhand there is also a Rare Earth Elements REE . Rare Earth Elements are in series lanthanida and Yttrium Y and Scandium Sc . Tin slag is a waste from the lead smelting process. Tin slag has a valuable mineral that can be used as Tantalum Pentoxide Ta2O5 , Niobium Pentoxide Nb2O5 and Rare Earth Element REE . In this research, leaching is a process used to increase grade of Ta2O, Nb2O5 and REE Cerium Ce and Lanthanum La in tin slag. This research to found effect of roasting on 900 C, effect of using sodium hydroxide NaOH as a quenching agent and effect of variation chloride acid HCl concentration as leaching agent. The roasting result was obtained highest mass distribution on 100 and use to leaching process. But grade of Ta2O5, Nb2O5 and REE after roasting process was decreased. The result of leaching in variation concentration 4M, 6M, and 8M grade of gangue minerals was decreased but Ta2O5, Nb2O5 and REE also decreased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Antonio Frederick
Abstrak :
ABSTRACT
The phase equilibria study of the Cu-Fe-O-Si-Ca system in equilibrium with metallic copper and iron aimed to determine the limit of removal of copper from copper smelting slag (Slag cleaning process). A literature review on information of phase equilibria of related systems at high temperature has been conducted and it is important basis for determining expected phase in the system and for the copper slag cleaning process.The experimental methodology used in the present study involves high temperature equilibration, rapid cooling of the samples, and microanalysis on the chemical compositions of all phases using Electron Probe X-ray Microanalysis (EPMA). The influence of temperature, Fe/SiO2 ration in slag, and CaO additive on the phase equilibria have been experimentally investigated. The selected experimental parameters are expected to influence the liquidus composition, major elements distributions between phases, and the activity of residual metal in the slag. All of these will influence the overall removal of metal from the slag phase. The experimental data are compared with the prediction results from the FactSage thermochemical software with public database. The slag system investigated in the present study is highly important for high-temperature copper smelting, converting and recycling processes.   
ABSTRAK
Studi kesetimbangan fase sistem Cu-Fe-O-Si-Ca dalam kesetimbangan dengan logam tembaga dan besi bertujuan untuk menentukan batas pembersihan tembaga dari slag peleburan tembaga (proses pembersihan slag). Tinjauan literatur tentang informasi kesetimbangan fasa sistem terkait pada suhu tinggi telah dilakukan dan merupakan dasar penting untuk menentukan fase yang diharapkan dalam sistem dan untuk proses pembersihan slag tembaga. Metodologi eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan kesetimbangan suhu tinggi, pendinginan sampel yang cepat, dan analisis mikro pada komposisi kimia dari semua fase menggunakan Analisis Elektron X-ray Mikroanalisis (EPMA). Pengaruh suhu, rasio Fe/SiO2 dalam slag, dan aditif CaO pada kesetimbangan fase telah diteliti secara eksperimental. Parameter eksperimental yang dipilih diharapkan untuk mempengaruhi komposisi liquidus, distribusi elemen utama antara fase, dan aktivitas logam sisa dalam slag. Semua ini akan mempengaruhi penghapusan logam secara keseluruhan dari fase slag. Data eksperimental dibandingkan dengan hasil prediksi dari perangkat lunak termokimia FactSage dengan database publik. Sistem slag yang diselidiki dalam penelitian ini sangat penting untuk proses peleburan, konversi, dan daur ulang tembaga suhu tinggi.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Masnita
Abstrak :
Tantalum dan Niobium masuk kedalam logam critical in mid term yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Berdasarkan ketersediaan sumber, terak timah dapat menjadi sumber alternatif untuk mendapatkan logam tantalum dan niobium dalam bentuk Tantalum Pentaoksida Ta2O5 dan Niobium Nb2O5 . Di terak timah juga mengandung Logam Tanah Jarang LTJ oksida yang dapat ditingkatkan kadarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar Tantalum, Niobium dan LTJ dengan menggunakan proses pelindian dengan variabel bebas temperatur pelindian Terak timah dilakukan pemanggangan di temperatur 900 C selama 2 jam lalu didinginkan dengan cepat menggunakan larutan NaOH 0.5 M, kemudian dilakukan pengayakan dengan ukuran 100, minus;100 120, minus;120 180. Setelah itu dilakukan pelinidan dengan menggunakan larutan HCl 6 M, S/L 1:30, dan lama pelindian ialah 50 menit. Pelindian dilakukan dengan variabel bebas yaitu temperatur pelindian. Temperatur pelindian yang digunakan ialah 25 , 45 , 65 C. Hasil penelitian ini menunjukan setelah pemanggangan dan pendinginan cepat distribusi ukuran terbanyak di ukuran 100 dan terjadi penurunan kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ. Hasil pelindian menunjukan semakin tinggi temperatur maka kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ di terak timah meningkat, didapatkan temperatur optimun pelindian di 45 C dengan peningkatan sebesar 240 untuk Niobium dan 164.3 untuk Tantalum.
Tantalum and Niobium were known include as critical in mid term, expected to be exhausted in 2020. Based on availability sources, Tin Slag can be an alternative source for Tantalum Pentaoxide Ta2O5 , Niobium Pentaoxide Nb2O5 and Rare Earth Elements REE. This research aimed to find out effect of effect Natrium Hydroxide as quenching media and leaching process with variable of temperatur leaching for increasing Tantalum, Nobium, and REE oxides grade with leaching process. Tin slang roasted at 900 C for two hours and quenched in NaOH 0.5 M, the sieved to the size of 100, minus 100 120, minus 120 180. Leaching process with Chloride Acid 6 M, S L 1 30, and leached for 50 minutes. The leaching variable temperature used were 25 , 45 , 65 C. The roasting and quencheds result showed the highest mass distribution at 100 and the grade were decreased. The result of leaching, higher temperature leaching then Tantalum, Niobium, and REE oxides grade increased. The optimum temperature was 45 C, increased 240 for Niobium and 164.3 for Tantalum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library