Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Louise Ferdinandus
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu industri kecil sektor informal yang terdapat di desa maupun di kota adalah industri tempe. Pekerja industri tempe berhadapan dengan masalah kesehatan/gangguan kulit yang berkaitan dengan potensi bahaya/hazard di lingkungan kerja. Penelitian ini dilaksanakan pads 35 industri tempe di Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan dengan 120 pekerja sebagai sampel dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kejadian DAK serta faktor yang berhubungan dengan kejadian DAK. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan kuesioner yang terstruktur disertai dengan pemeriksaan fisik/kulit pada pekerja. Hasil penelitian didapatkan prevalensi DAK sebesar 35 % dengan jenis kelainan kulit terbanyak adalah kalus, mikosis (tinea pedis, onikomikosis), dermatitis kontak, miliaria dan paronikia serta lokasi kelainan terutama di tangan dan kaki. Selain itu didapatkan bahwa pekerja di bagian pencucian, perebusan dan perendaman mempunyai risiko 5(lima) kali lebih besar untuk menderita DAK. Upaya pencegahan untuk menurunkan risiko terjadinya DAK pada pekerja industri tempe perlu dilakukan dengan cara perubahan proses kerja dari basah menjadi proses kering, pengaturan ventilasi udara tempat kerja, mengupayakan tempat kerja yang bersih dan sehat dengan fasilitas mandi dan cuci yang memadai, pelatihan dan penyuluhan bagi pekerja di industri tempe dan petugas pembina upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
ABSTRACT Analysis of Occupational Dermatoses Among Tempe Making Workers In Kelurahan Cipulir,South JakartaTempe making workers, one of the small-scale industries workers which exist in rural as well as in urban area face health hazards such as skin problem related to the potential hazards in their working environment. A study was conducted on 120 tempe making workers from 35 small-scale tempe making industries in Kelurahan Cipulir South Jakarta, measuring the prevalence and the relationship between the occurrence of occupational dermatoses and the work. A cross sectional descriptive analysis study was carried out and data were collected through and interviewer using a structured questionnaire followed by physical examination of the tempe making workers. The results showed that the prevalence of occupational dermatoses was 35 %.The main type of lesion were callus, mycosis (tinea pedis & onychomycosis), contact dermatitis, miliaria, paronychia. The common affected areas were hand and feet. Working in the washing, boiling and soaking section had a higher risk for having occupational dermatoses, 5 times compare to the workers in non washing, boiling and soaking section. Effort should be made for prevention of occupational dermatoses, this include alteration of the processes from wet to dry, efficient exhaust system, maintain of clean and hygiene work place with adequate washing facilities, health education and training to workers & health providers and proper used of protective equipment.
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Marwali
Bandung: Alumni, 1984
616.54 MAR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
There is an urgent need to find reliable and relevant diagnostic tolls patients with autoimmune urticaria espicially in a developing country such as Indonesia....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
R 616.5 ILM (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library