Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Nelson
"Latar Belakang: Melasma adalah kelainan hiperpigmentasi yang umum ditemukan pada sebagian besar populasi manusia di dunia. Etiopatogenesis melasma masih belum jelas dan masih menjadi perdebatan. Beberapa hormon diduga berperan pada terjadinya melasma, salah satunya hormon tiroid. Melasma tidak mengancam nyawa, meskipun demikian mampu menimbulkan dampak buruk pada kualitas hidup pasien.
Tujuan: Mengetahui proporsi pasien melasma pada pasien hipertiroid dan menilai perubahan mMASI pada pasien hipertiroid sebelum dan sesudah pengobatan hipertiroid selama tiga bulan.
Metode: Sebuah penelitian dengan desain studi intervensi (before dan after) dilakukan di Jakarta pada Agustus 2019–Februari 2020. Sebanyak 23 pasien hipertiroid baru ataupun dalam pengobatan hipertiroid dalam 3 bulan terakhir disertai dengan melasma direkrut dan diukur derajat keparahannya menggunakan mMASI dan dermoskopi. Pengukuran derajat keparahan diulang kembali setelah pasien menjalani pengobatan hipertiroid tiga bulan dan dibandingkan saat awal penelitian. Analisis statistik menggunakan software Stata versi 15.0
Hasil: Sebanyak 45 dari 69 pasien hipertiroid yang berobat ke Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam Divisi Metabolik-Endokrin RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mengalami melasma. Nilai rerata skor mMASI pada awal penelitian adalah 7,08 (SB 3,88). Nilai rerata skor mMASI pada akhir penelitian adalah 5,59 (SB 3,11). Nilai rerata perbedaan mMASI sebelum dan sesudah pengobatan adalah 0,49 (p>0,05). Gambaran dermoskopi tidak menunjukkan adanya perbedaan antara awal dan akhir penelitian
Kesimpulan: Proporsi pasien melasma pada pasien hipertiroid di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 65,22%. Tidak terdapat penurunan mMASI pada pasien hipertiroid dengan melasma sesudah pengobatan hipertiroid selama tiga bulan.

Background: Melasma is an acquired and chronic disorder of hyperpigmentation characterized by symmetrical hypermelanoses of the face. The exact pathogenesis of melasma is still unknown. Several hormones are thought to play a role, including thyroid hormone. Although melasma is not life-threatening, it affects greatly on the quality of life of patients.
Objectives: To determine proportion of melasma cases in hyperthyroid patients and to compare severity of melasma before and after medications of three months hyperthyroid therapy using mMASI score.
Methods: An experimental (before and after) study was conducted in Jakarta in August 2019–February 2020. Twenty three newly-diagnosed hyperthryoid patients or had taken hyperthyroid medications of maximum 3 months with melasma were recruited. The severity of melasma were scored with mMASI and dermoscopy of the lesions were collected. The same procedures were done after 3 months of hyperthyroid therapy. The data collected was statistically analyzed using Stata version 15.0
Results: There were 45 out of 69 hyperthyroid patients, who went to the Internal Medicine Polyclinic of the Endocrine-Metabolic Division dr. Cipto Mangunkusumo hospital had melasma. The mean difference in mMASI before and after treatment was 0.49 (p> 0.05). Dermoscopy features didn’t show any difference between the start and end of the study.
Conclusion: The proportion of melasma patients in hyperthyroid patients in Dr. Cipto Mangunkusumo hospital is 65.22%. There was no significant decrease in mMASI in hyperthyroid patients with melasma after three months of hyperthyroid treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Nur Azzizah
"ABSTRAK Keloid muncul akibat proses fibrogenesis berlebih pada proses penyembuhan luka yang ditandai dengan meningkatnya proliferasi sel fibroblas. Sitoglobin (CYGB) merupakan salah satu anggota keluarga protein globin yang berperan penting dalam transpor oksigen di dalam sel. Dalam memenuhi kebutuhan ATPnya untuk proliferasi, fibroblas keloid memerlukan oksigen dalam jumlah yang cukup, sehingga diperlukan CYGB untuk mensuplai oksigen. Untuk membuktikan bahwa CYGB diperlukan oleh fibroblas keloid dilakukan penghambatan ekspresi CYGB menggunakan molekul siRNA. Sampel berasal dari kultur fibroblas keloid dari penelitian sebelumnya yang disimpan beku pada suhu -80ºC. Untuk penelitian ini setelah proses thawing, dilakukan kultur fibroblas dengan menggunakan medium DMEM low glucose. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, kontrol; transfeksi dengan siRNA (+) CYGB; trasfeksi dengan siRNA (-) CYGB. Analisis hambatan ekspresi mRNA CYGB dilakukan dengan qRT-PCR dan analisis hambatan protein CYGB dilakukan dengan ELISA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan ekspresi mRNA CYGB pada fibroblas yang ditransfeksi siRNA (+) CYGB dibandingkan dengan kontrol dan siRNA (-) CYGB. Kadar protein CYGB pada trasfeksi siRNA (+) CYGB juga menunjukan penurunan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan siRNA (-) CYGB. Disimpulkan bahwa hambatan ekspresi CYGB menggunakan siRNA terbukti menurunkan ekspresi CYGB pada kultur fibroblas keloid.
ABSTRACT Keloid arises from excessive fibrogenesis in wound healing process which is characterized by increased fibroblast cell proliferation. Cytoglobin (CYGB) is a member of the globin family proteins that play an important role in oxygen transport in cells. To meet its ATP requirements for proliferation, keloid fibroblasts require adequate amounts of oxygen, hence CYGB is needed for oxygen supply. To prove that CYGB is needed by keloid fibroblasts, Cygb expression is inhibited using siRNA molecules. The samples were keloid fibroblasts from previous studies which were stored frozen at -80ºC. After thawing process, fibroblasts were cultured using DMEM low glucose medium. The sample was divided into 3 treatment groups, control group; transfection with CYGB siRNA (+); tranfection with CYGB siRNA (-). Inhibition of mRNA CYGB expression was carried out with qRT-PCR and CYGB protein analysis was carried out by ELISA. The results showed a decrease in CYGB mRNA expression in CYGB siRNA (+) keloid fibroblasts compared to CYGB control and siRNA (-). CYGB protein levels in CYGB siRNA (+) transfection also showed a decrease compared to CYGB control and siRNA (-) group. It was concluded that inhibition of CYGB expression using siRNA was proven to reduce CYGB expression in cultures of keloid fibroblasts.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan minyak
kelapa terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien tirah baring total karena stroke.
Sampel diambil dengan menggunakan desain purposive sampling. Pengumpulan data
diperoleh berdasarkan hasil observasi selama treatment masase menggunakan minyak
kelapa dan dibandingkan dengan masase menggunakan vasseline. Penelitian ini
merupakan penelitian jenis Quasi eksperimen dengan menggunakan design pre and
past treatment. Hasil penelitian menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95%, alpa
0,05 dan P value 0,1700 tidak ada perbedaan penggunaan masase minyak kelapa
dengan masase vasseline terhadap pencegahan integritas kulit dekubitus pada pasien
tirah baring total karena stroke."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5505
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sawqi Saad El Hasan
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji relevansi teori bauran pemasaran 4P (harga, promosi, produk, dan lokasi) terhadap pembelian konsumen terhadap produk perawatan kulit bersertifikasi halal. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang responden sebagai sampel penelitian yang berada di wilayah DKI Jakarta, kemudian usia yang dikehendaki antara 18 ? 60 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai analisis bauran pemasaran yang mempengaruhi pembelian produk perawatan kulit bersertifikasi halal. Produk perawatan kulit yang bersertifikasi halal dalam penelitian ini dibatasi menjadi produk perawatan kulit wajah dan tubuh, seperti pembersih dan penyegar wajah, krim wajah, masker, pelembab, body lotion, lulur/scrub, hingga lipcare. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi pembelian konsumen terhadap produk perawatan kulit bersertifikasi halal adalah faktor Produk. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa produk perawatan kulit bersertifikasi halal memiliki kualitas yang baik terhadap konsumen yang merupakan indikator yang paling dominan pada variabel Produk. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang baik dan berkualitas mampu meningkatkan pembelian. Produk yang berkualitas secara tidak langsung berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk perawatan kulit bersertifikasi halal. Faktor dominan yang kedua adalah faktor lokasi penjualan produk. Dimana faktor lokasi juga mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk perawatan kulit bersertifikasi halal. Lokasi yang nyaman dan tidak jauh dari pusat kegiatan konsumen akan menjadi pilihan konsumen secara tidak langsung dalam membeli produk perawatan kulit bersertifikasi halal. Dengan demikian hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa sikap konsumen yang dibangun berbasis kualitas produk mampu membentuk pembelian.

This study was conducted to test the relevance of the theory of 4P marketing mix (price, promotion, product, and location) to the consumer to purchase halal certified skin care products. This study was conducted on 100 respondents as samples that are in the area of Jakarta, then the desired age between 18-60 years. This study was conducted to obtain information on the analysis of the marketing mix that influence purchasing halal certified skin care products. Halal certified skin care products in this study was limited to facial skin care products and body, such as facial cleansers and toners, facial creams, masks, moisturizer, body lotion, body scrub / scrub, until lip care. The method of analysis in this study using multiple regression. The results showed that the dominant factor affecting consumer purchase of the halal certified skin care products. From the test results can be seen that halal certified skin care products have a good quality to consumers that an indicator variable that is most dominant in products. This indicates that the products are good and can improve the quality of purchase. This may imply that a quality product is indirectly influence the purchase decisions of consumers to purchase halal certified skin care products. The second dominant factor is the location factor product sales. Where location factors also affect consumers in the purchase halal certified skin care products. The convenient location and not far from the center of consumer activity will be the choice of consumers indirectly in buying halal certified skin care products. Thus the results of this study proves that consumer attitudes are built based on the quality of products capable of forming purchase.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyawung Tyas Sesetyo Febriyanti
"Masyarakat perkotaan terutama wanita pekerja yang sedang hamil rentan terhadap paparan bahan kimia dan polusi yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janinnya, salah satunya adalah penyakit Hirschsprung yang ditandai dengan feses yang menyemprot, berbau busuk, frekuensi Buang Air Besar BAB yang sering dan cair. Frekuensi BAB sering dan cair dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit sekitar perianal.
Keterlibatan perawat sangat diperlukan dalam melindungi daerah perianal dengan menggunakan barrier atau pelembab yaitu Virgin Coconut Oil atau VCO. Penggunaan VCO ini dilakukan pada anak M selama 5 hari. Terdapat hasil yang signifikan dengan menggunakan DDSIS dari skor 4 menjadi 0 terhadap berkurangnya derajat kerusakan integritas kulit setelah dilakukan pemberian VCO. Hasil penerapan penggunaan VCO ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi kesehatan.

Urban communities especially pregnant working women are vulnerable to the chemicals and pollutants exposures that can cause congenital abnormalities, one of them is Hirschsprung 39 s disease which are characterized by liquid stool, stool hose and foul odors. The high intensity of liquid stool can damage the perianal skin integrity.
The involvement of nurses is indispensable to protecting the perianal area by using VCO oil. This is performed in M children treated in 5 days. There is a significant result by using DDSIS in score 4 to 0 in reducing the damage skin integrity after VCO ussage. The result of VCO application can be used as an input for the healthcare institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amrah Humam Alkatiri
"ABSTRACT
The research examines the importance of understanding what customers 39 value in marketing skincare products. Skincare is initially created to beautify one 39 s appearance and throughout history men and women have believed that outward beauty is a reflection of inside beauty Estrin, 1984 . In recent decades, however, things have turned to be the opposite. Customers are more interested in improving their health from the inside to look beautiful on the outside. In the skincare industry, consumer attitudes and behaviors are in a constant state of flux Kumar, 2005 . Customers nowadays are more critical of the products they are buying. Advertising and marketing campaigns are vital ways of penetrating new markets, creating brand awareness, maximizing product sales, and ideally, achieving customer loyalty Ringrow, 2016 . Understanding what customers want is fundamental to business success, and hence a customer oriented marketing strategy is a key for these cosmetics companies. By utilizing market based and dynamic capabilities perspectives, this study aims to give insight on the significant changes of customer preferences in the skincare industry and how companies can overcome it by customizing their marketing strategy. The industry dynamics are changing hence, businesses need to adapt to survive and sustain competitiveness.

ABSTRAK
Penelitian ini menguji pentingnya pemahaman tentang hal yang menjadi nilai pelanggan dalam pemasaran produk skincare. Pada awalnya, skincare diciptakan untuk mempercantik penampilan seseorang dan sepanjang sejarah pria dan wanita percaya bahwa kecantikan fisik adalah cerminan dari kecantikan dalam diri Estrin, 1984 . Akan tetapi, dalam beberapa dasawarsa terakhir, banyak hal berubah sebaliknya. Pelanggan lebih tertarik untuk meningkatkan kesehatan mereka dari dalam agar mereka terlihat cantik di luar. Dalam industri skincare, sikap dan perilaku konsumen berada dalam keadaan yang berubah terus-menerus Kumar, 2005 . Pelanggan saat ini lebih kritis terhadap produk yang mereka beli. Iklan dan kampanye pemasaran adalah cara yang penting untuk menembus pasar baru, menciptakan kesadaran merek, memaksimalkan penjualan produk, dan idealnya, mencapai loyalitas pelanggan Ringrow, 2016 . Memahami apa yang diinginkan pelanggan merupakan hal yang mendasar untuk kesuksesan bisnis, dan oleh karenanya strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan adalah kunci bagi perusahaan kosmetik ini. Dengan memanfaatkan market-based perspective dan dynamic capabilities, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang perubahan yang signifikan terhadap preferensi pelanggan dalam industri skincare dan bagaimana perusahaan dapat mengatasinya dengan menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Dinamika industri berubah; oleh karenanya, bisnis perlu beradaptasi untuk bertahan dan mempertahankan daya saing."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy Richky Wanyodiharjo
"Kulit adalah bagian terluar dari tubuh yang terpapar langsung ke lingkungan, sehingga
kulit memiliki beragam mikrobiota yang bersifat komensal dan patogen yang
berkontribusi terhadap kesehatan manusia. Analisa komposisi proporsi mikrobiota
probiotik yang terdapat di kulit menarik untuk dikembangkan sebagai sumber potensial
zat aktif dalam pengembangan farmasetika kosmetik dan perawatan kesehatan kulit.
Galur – galur isolat bakteri dari sampel kulit pria dan wanita dewasa muda Indonesia dari
etnis Jawa telah dikarakterisasi pada penelitian sebelumnya. Galur – galur komensal yang
dominan diisolasi dan kemudian diidentifikasi secara molekuler, yaitu empat galur
bakteri Staphylococcus hominis MBF12 – 19J, Staphylococcus warneri MBF02 – 19J,
Bacillus subtilis MBF10 – 19J, dan Micrococcus luteus MBF05 – 19J. Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh komposisi proporsi galur – galur bakteri probiotik komensal
tersebut dengan menyelaraskan konsentrasi masing – masing dan mengoptimasi waktu
inkubasi bersama di dalam koktail bakteri. Viabilitas masing – masing bakteri diuji secara
kualitatif dengan Deferred Growth Inhibition Assay (DGIA) yang termodifikasi.
Kuantifikasi berbasis asam nukleat dilakukan menggunakan Real-time qPCR dengan
suatu primer yang dirancang spesifik bagi masing – masing galur bakteri. Hasil yang
didapatkan menunjukkan galur – galur bakteri dalam koktail mengalami peningkatan
jumlah sel seiring bertambahnya waktu inkubasi hingga jam ke – 4, yang didukung pula
oleh hasil uji DGIA termodifikasi berupa zona penghambatan antar galur yang mulai
tampak pada waktu inkubasi 6 jam dan semakin terlihat jelas pada 12 jam. Komposisi
galur – galur bakteri setelah diinkubasi selama 4 jam, yaitu Staphyloccus hominis MBF12
– 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus subtilis MBF10 – 19J :
Micrococcus luteus MBF05 – 19J adalah (2,484e + 41 CFU) : (2,645e + 41 CFU) :
(9,041e + 35 CFU) : (1,209e + 24 CFU). Rancangan komposisi galur – galur bakteri
terbaik dalam formula koktail bakteri adalah waktu inkubasi 4 jam dengan proporsi
Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus
subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J = 1,00 : 1,00 : 1,15 : 1,72.

Skin is the outermost part of the body that is directly exposed to the environment, thus
skin has a diverse commensal and pathogen bacteria that contribute to human health.
Analyzing actual composition of probiotic microbe in skin is interesting to be developed
as potential source of active substances in the development of pharmaceuticals cosmetics
and skin health care. Strains of bacterial isolates from skin samples of young male and
female Java ethnic have been characterized in previous study. Predominant commensal
strains were isolated and molecular identified, namely Staphylococcus hominis MBF12 –
19J, Staphylococcus warneri MBF02 – 19J, Bacillus subtilis MBF10 – 19J, and
Micrococcus luteus MBF05 – 19J. The objective of this study was to determine
composition of skin bacterial strains by harmonizing the concentration of each bacteria
and optimizing incubation time in bacterial cocktail. Viability of each bacteria was
investigated qualitatively using modified Deferred Growth Inhibition Assay (DGIA).
Nucleic acid based quantification performing Real-time qPCR was generated using a
primer designed specifically for each bacterial strain. The results indicated that bacterial
strains in bacterial cocktail increased cell number as longer incubation time up to 4 hours,
which was also supported by modified DGIA where inhibition zones were perfomed after
6 hours of incubation time and inhibition zone visilibity increasing within 12 hours of
incubation time. Composition of bacterial strains after incubation for 4 hours, namely
Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus
subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J adalah (2,484e + 41 CFU) :
(2,645e + 41 CFU) : (9,041e + 35 CFU) : (1,209e + 24 CFU). The best composition
designed of bacterial strains in bacterial cocktail formula is 4 hours incubation time with
the proportion of Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02
– 19J : Bacillus subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J = 1,00 : 1,00 :
1,15 : 1,72.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernis Oktaviani
"Seorang apoteker memegang peranan penting di industri farmasi, apotek, dan distributor (PBF). Apoteker harus memiliki kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari 10 standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan apoteker setelah lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. sebagai bekal pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. SOHO Industri Pharmasi, PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bekasi, dan Apotek Prima Sehat Periode Bulan Februari - Agustus 2020. Selama PKPA, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist plays an important role in the pharmaceutical industry, pharmacy and distributor (PBF). Pharmacists must have competence as a requirement to enter the world of work and undergo professional practice. Indonesian pharmacist competency standards consist of 10 competency standards as the abilities expected by pharmacists after graduating and entering the professional work practice. As experience in providing pharmacist candidates to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practices were implemented at PT. SOHO Industri Pharmasi, PT. Kimia Farma Trade and Distribution Bekasi Branch, and Apotek Prima Sehat for the period of February - August 2020. During PKPA, it is hoped that prospective pharmacists can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional work practices."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Sitti Khayyira
"Beberapa produk kesehatan kulit telah memanfaatkan lisat bakteri dalam produk perawatan sebagai pencerah, pencegahan inflamasi kulit, serta mengatasi kulit sensitif. Substansi yang dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit adalah posbiotik, yaitu faktor terlarut (produk atau produk sampingan metabolik) yang disekresikan oleh bakteri hidup atau diperoleh setelah lisis bakteri. Masa kini, tren riset pengembangan perawatan kesehatan mengarah pada pemanfaatan mikrobioma terapeutik, yaitu campuran beberapa mikroba yang dikembangkan dari hasil isolasi mikrobiota yang diperoleh dari organ target terapi. Lisat bakteri memiliki manfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Salah satu bakteri yang dikembangkan adalah bakteri asam laktat Streptococcus macedonicus MBF 10-2, yang akan diaplikasikan pada sediaan perawatan kesehatan kulit. Medium nabati modifikasi de Man Rogosa & Sharpe (MRS) dengan pepton kedelai digunakan untuk proses fermentasi pada fermentor kapasitas 2 L.  Pelet sel yang diperoleh dilisis menggunakan dua metode, yaitu mekanik dan kombinasi mekanik-enzimatik. Aktivitas inhibisi lisat terhadap bakteri indikator dilakukan sebagai kontrol kualitas. Potensi antioksidan dievaluasi dengan uji diphenyl picrylhydrazyl (DPPH).  Pengembangan mikrobioma terapeutik dilakukan dengan pengumpulan sampel mikrobiota kulit. Sampel diambil dengan cotton swab steril pada bagian dahi dan pipi subjek. DNA genomik dari sampel swab diekstraksi untuk diproses menggunakan Next Generation Sequencing (NGS). Lisat diuji efeknya terhadap pertumbuhan mikrobiota kulit yang dikultivasi untuk melihat kemampuan tumbuh bersama. Rendemen lisat tertinggi diperoleh dari metode kombinasi mekanik-enzimatik. Aktivitas lisat terhadap bakteri indikator menunjukkan kemampuan inhibiai yang konsisten dengan optimasi menggunakan metode respon permukaan (Response Surface Methodology, RSM) pada penelitian sebelumnya. Lisat menunjukkan potensi antioksidan yang lemah dengan nilai inhibitory concentration 50% (IC50) sebesar 840 mg/mL hingga 38.519 mg/mL. Analisis NGS menemukan bahwa Actinobacteria dan Firmicutes merupakan filum dengan kelimpahan terbanyak, yaitu 67% dan 28.59%. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara mikrobiota subjek perempuan dan laki-laki. Lisat S. macedonicus MBF 10-2 menghambat pertumbuhan mikrobiota kulit secara parsial, namun perlu dielusidasi lanjut mengenai jenis mikroba yang dihambat.

Several skin health products have been employing bacterial lysate as brightening, antiinflammation, and treatment for sensitive skin. Postbiotics containing soluble factors are utilized for their potential for various modulatory effect on health treatment, while offering safety advantages over viable probiotics. Research trends of development for health treatments are heading towards utilization of therapeutic microbiome, a mixture of several microbial strains isolated from target organs. Bacterial lysate have been developed for various health benefits, including strain Streptococcus macedonicus MBF 10-2 to be developed for skin health. Plant based soy peptone on modified de Man Rogosa and Sharpe (MRS) medium and cell disruption methods optimization were employed in a 2-L flask fermentation of S. macedonicus MBF 10-2 in order to obtain larger amount of lysate according to previous study by response surface methodology (RSM) as reported. Cell was harvested and then lysed using two methods, i.e ultrasonication and combination of ultrasonication-lysozyme. Growth inhibitory activity of lysate against indicator bacteria as quality control was carried out by well diffusion method. Antioxidant capacity was evaluated by diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) assay. Skin microbiome samples were collected by swabbing on forehead and cheek skin for the development of therapeutic microbiome. Genomic DNA from bacterial swab samples were directly extracted to be further processed into Next Generation Sequencing (NGS). Cultivated skin microbiome were challenged by S. macedonicus MBF 10-2 lysate to observe the effect of lysate on normal skin microbiome growth. Lysis by combination of ultrasonication-lysozyme yielded the greatest amount of lysate. Growth inhibitory of indicator bacteria by S. macedonicus MBF 10-2 lysate possessed similar activity to that of predicted in Response Surface Methodology (RSM) as previously reported. Lysate exhibited weak antioxidant capacity with inhibitory concentration 50% (IC50) values 840 – 38,519 mg/mL. Actinobacteria and Firmicutes are the most abundant phyla present on the skin as presented by NGS data, which constitute to 67% and 28.59%. No significant difference was observed between male and female skin microbiome composition. S. macedonicus MBF 10-2 lysate partially inhibited growth of skin microbiome. Further characterization is needed to elucidate the mechanism of skin microbiome modulation by S. macedonicus MBF 10-2 lysate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Allisya Andini
"Femvertising oleh SheKnows Media (2014) adalah salah satu konsep iklan modern yang mengangkat isu tentang pemberdayaan perempuan. Dengan memanfaatkan pesan emosional, femvertising dapat meraih keterlibatan khalayak yang tinggi terutama pada khalayak perempuan. Dove merupakan salah satu brand kecantikan dan perawatan diri yang menerapkan konsep periklanan femvertising pada setiap kampanye mereka. Riset ini menganalisis bagaimana konten femvertising Dove berdasarkan 5 (lima) pilar femvertising dari Becker-herby (2016) yaitu penggunaan beragam talent perempuan, pesan pro-perempuan, menantang stereotip perempuan ‘ideal’, tidak bersifat sensual dan menampilkan perempuan secara otentik. Metode yang digunakan adalah analisis konten dengan berfokus pada konten femvertising Dove yang diunggah di Instagram mereka pada periode Oktober 2021 - Oktober 2022. Temuan riset ini menunjukkan bahwa kelima pilar femvertising hadir pada semua kampanye femvertising Dove, dengan penekanan yang berbeda-beda pada tiap jenis kampanye. Secara umum pilar yang paling dominan adalah pesan pro-perempuan dan menampilkan perempuan secara otentik.

Femvertising by SheKnows Media (2014) is one of the modern advertising concepts that raises the issue of women's empowerment. By utilizing emotional messages, femvertising can achieve high audience engagement, especially in female audiences. Dove is a beauty and self-care brand that applies the concept of femvertising to each campaign. This research analyzes how Dove's femvertising content based on the 5 (five) pillars of femvertising from Becker- herby (2016), namely utilization of diverse female talents, pro-female messages, challenging the stereotype of 'ideal' women, not sensual, and presenting women authentically. The method used is content analysis by focusing on Dove's femvertising content uploaded on their Instagram from October 2021 - October 2022. The findings of this research show that the five pillars of femvertising are present in all of Dove's femvertising campaigns, with different emphases on each type of campaign. In general, the most dominant pillar is a pro-woman message and presenting women in an authentic way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>