Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deviana Ratnaningrum
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang analisa postur kerja pada pekerja total assembly CPT Divisi Display PT. LG Electronic Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan secara langsung (direct observation) dimana proses pengumpulan dan pengambilan data dilakukan secara bersamaan. Penilaian risiko ergonomi dilakukan menggunakan metode REBA. Penelitian ini dibuat untuk menganalisa postur kerja pada bagian Total Assembly CPT Divisi Display PT. LG Electronic Indonesia. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan yang paling bersiko ada pada kegiatan loading dock CPT. Untuk mengatasinya sebaiknya dilakukan tindakan engineering control pada disain tempat kerja, memberikan pelatihan dan penambahan pengetahuan pekerja mengenai postur yang baik disaat bekerja. ......This study discusses the analysis of working posture on total worker assembly CPT Display Division PT. LG Electronic Indonesia. This study uses cross-sectional approach is made directly (direct observation) in which the process of collection and retrieval of data carried out simultaneously. Ergonomic risk assessment conducted using the method of REBA. This study was made to analyze work posture in the CPT Assembly Total Display Division PT. LG Electronic Indonesia. From the results of the study showed that the activities of most of having a loading dock is on CPT. To overcome engineering control measures should be carried out on workplace design, providing additional training and knowledge workers about good posture while working.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Bernath Obet
Abstrak :
Latar Belakang. Keluhan nyeri punggung bawah (LBP) adalah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan pembatasan kegiatan kerja. Getaran sepeda motor dan lama duduk pada sepeda motor dapat menyebabkan nyeri punggung bawah kronis. Pengendara ojek pangkalan menerima paparan getaran sepeda motor saat mengendarai sepeda motor. Dengan banyaknya pengemudi sepeda motor pangkalan di Indonesia, masalah kesehatan khusus (LBP) dalam kelompok ini perlu diteliti.  Metode. Metode Penelitian  ini menggunakan desain studi cross sectional untuk meneliti hubungan pajanan getaran motor dan lama duduk terhadap kejadian keluhan nyeri punggung bawah  kronik dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive sampling. Consecutive sampling adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi sampai kurun waktu tertentu sehingga jumah sampel terpenuhi.31 Kurun waktu pengambilan sampel dalam penelitian ini selama 2 hari. Variabel yang diukur adalah nyeri punggung bawah kronis, getaran, lama duduk, usia, IMT, merokok, dan waktu kerja. Analisis data menggunakan SPSS Statistics versi 25.0. Hasil. Sebanyak 95 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Berdasarkan uji Fisher, hasil korelasi keluhan nyeri punggung bawah kronis dengan getaran motorik > 0,5 m / s2 diperoleh p = 0,102; OR = N / A). Sedangkan untuk waktu duduk lama > 4 jam menghasilkan p = 0,717; OR 0,85; CI 95% = 0,34-2,09. Tidak ada perbedaan dalam keluhan nyeri punggung bawah kronis terkait usia. Pada usia> 35 tahun p = 0,722; OR 1,57; CI 95% = 0,31-7,9. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara IMT dan nyeri punggung bawah kronis. Pada kelompok IMT> 25, p = 0,103 diperoleh; OR 2,14; 95% CI = 0,85-5,36. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada keluhan nyeri punggung bawah kronis berdasarkan status merokok, di mana kelompok merokok memiliki p = 0,451; OR 1,45; CI 95% = 0,55-3,78. Menurut uji Fisher, tidak ada perbedaan keluhan nyeri punggung bawah kronis berdasarkan usia kerja, di mana kelompok dengan> 4 tahun kerja memiliki nilai p = 0,908; OR 1,07; CI 95% = 0,31-3,91. Kesimpulan. Dalam penelitian ini hipotesis ditolak. Tidak ada hubungan antara paparan getaran sepeda motor dan terjadinya nyeri punggung bawah kronis pada pengemudi sepeda motor pangkalan di kota Bekasi. Tidak ada hubungan lama duduk dengan terjadinya nyeri punggung bawah kronis pada pengemudi motor di kota Bekasi. ......Bacground. Lower back pain (LBP) complaints are a health issue that may lead to restrictions on work activities. Motorcycles vibrations and long sitting duration on the motorcycles can cause chronic lower back pain complaints. Base motorcycles drivers receive motorcycles vibration exposure while riding a motorcycle. With the large number of base motorcycles drivers in Indonesia, the specific health problems (LBP complaints) in this group need to be examined. This research method uses a cross sectional study design to examine the relationship of motor vibration exposure and length of sitting to chronic low back pain  with sampling technique used is Consecutive sampling. Consecutive sampling is a way of taking samples by selecting samples that meet the inclusion criteria until a certain time period so that the number of samples is met. The sampling period in this study is 2 days. The variables that measured were chronic lower back pain complaints, vibration, long sitting time, age, IMT, smoking, and working time. Data analysis using SPSS Statistics version 25.0. Results. A total of 95 subjects were included in this study. Based on Fisher's test, the result of the correlation of chronic lower back pain complaints with motor vibrations > 0.5 m/s2 was obtained p = 0.102; OR = N / A). While for long sitting time of >4 hours results in p = 0.717; OR 0.85; CI 95% = 0.34-2.09. There is no difference in age-related chronic lower back pain complaints. At age> 35 years of age p = 0.722; OR 1.57; CI 95% = 0.31-7,9.No significant association between IMT and chronic lower back pain was found. In the IMT group> 25, p = 0.103 was obtained; OR 2.14; 95% CI = 0.85-5.36.There was no significant difference in chronic lower back pain complaints based on smoking status, where smoking group had p = 0.451; OR 1,45; CI 95% = 0.55-3.78. According to the Fisher test, there was no difference in chronic lower back pain complaints based on working age, where groups with> 4 years of work had a p = 0.908 value; OR 1.07; CI 95% = 0.31-3.91. Conclusion. In this study the hypothesis was rejected. There is no association between motorcycles vibration exposure and the occurrence of chronic lower back pain complaints in the base motorcycles driver in Bekasi city. There is no accociation long sitting time with the occurrence of chronic lower back pain complaints  in the base motorcycles driver in Bekasi city.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alessandrina Janisha Parinding
Abstrak :
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi dislipidemia di Indonesia tergolong tinggi. Data terkait penduduk Indonesia berumur ≥15 tahun menunjukkan bahwa 28,8% memiliki kadar kolesterol total ≥200mg/dL, 24,3% memiliki kadar HDL ≤40mg/dL, 73,8% memiliki kadar LDL ≥100mg/dL, dan 27,9% memiliki kadar trigliserida ≥150mg/dL. Perilaku sedenter seperti duduk sering dihubungkan dengan kejadian dislipidemia. Selama masa pandemi, durasi duduk pada pekerja meningkat akibat kebijakan WFH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi duduk harian terhadap profil lipid pada pekerja di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder hasil pengisian kuesioner dan pemeriksaan kesehatan dari kegiatan Posbindu PTM pada pekerja di salah satu institusi pendidikan negeri di DKI Jakarta. Subjek penelitian berjumlah 295 pekerja berusia 21–58 tahun yang terdiri dari 114 laki-laki dan 181 perempuan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa durasi duduk harian, jenis kelamin, usia, dan IMT memiliki hubungan signifikan dengan profil lipid (berturut-turut p=0,010, p=0,000, p=0,000, p=0,027). Hasil analisis multivariat regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap profil lipid adalah jenis kelamin (p=0,000) dan usia (p=0,002). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa durasi duduk harian tidak berpengaruh terhadap profil lipid pada pekerja di masa pandemi COVID-19. ......Dyslipidemia is one of the main risk factors of cardiovascular disease. According to Riskesdas 2018, the prevalence of dyslipidemia in Indonesia is relatively high. Data regarding Indonesian population aged ≥15 years showed that 28,8% had total cholesterol level ≥200mg/dL, 24,3% had HDL-C level ≤40mg/dL, 73,8% had LDL-C level ≥100mg/dL, dan 27,9% had triglyceride level ≥150mg/dL. Sedentary behavior like sitting is widely associated with dyslipidemia. During the pandemic, there is an increase in sitting time of workers due to WFH policy. This study aims to determine the effect of daily sitting time on lipid profile of workers during the COVID-19 pandemic. This study used a cross-sectional design using secondary data obtained through questionnaires and health assessments from PTM Posbindu activities for workers at one of public educational institutions in DKI Jakarta. The subjects of this research were 295 workers aged 21–58 years consisting of 114 men and 181 women. The results of bivariate analysis showed that daily sitting time, gender, age, and BMI had a significant association with lipid profile (p=0.010, p=0.000, p=0.000, p=0.027 respectively). The results of multivariate linear regression analysis showed that the most influential variables on lipid profile were gender (p=0.000) and age (p=0.002). Thus, it can be concluded that daily sitting time has no effect on the lipid profile of workers during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library