Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Wulansari
Abstrak :
Program pengajaran intensif diartikan sebagai program bimbingan belajar yang diarahkan pada tujuan khusus dan dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Sebagai salah satu bentuk bimbingan belajar yang memiliki tujuan khusus yaitu tercapainya kesiapan dalam menghadapi ebtanas, program pengajaran intensif lebih menekankan pada pembahasan soal-soal latihan ebtanas dengan menggunakan berbagai jenis soal ebtanas yang pernah diselenggarakan. Ciri khas dari pengajaran intensif yang berbeda dengan bimbingan belajar menjadlkan pihak penyelenggara harus memiliki kiat-kiat khusus membahas penyelesaian soal akan seringkali menimbulkan kejenuhan dalam diri peserta terutama pada pelajaran yang bersifat hafalan. Siswa sendiri sebagai peserta program pengajaran intensif dapat memilih keikutsertaannya baik melalui program yang diadakan oleh sekolahnya, maupun yang diselenggarakan oleh lembaga bimhingan belajar di luar sekolah. Pada dasarnya siswa yang mengikuti program pengajaran intensif baik diluar sekoiah maupun dalam lingkungan sekolah, memiliki alasan yang berbeda-beda dalam proses keikutsertaanya. Hal ini akan mempengaruhi partisipasi aktif siswa terhadap kegiatan tersebut. Dalam diri siswa yang akan menghadapi ebtanas memiliki bentuk orientasi sasaran (goal orienlarion) dan self-ejicacy yang berbeda, sehingga setiap siswa akan memiliki strategi dan cara pandang yang berbeda terhadap program pengajaran intensif terscbut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan orientasi sasaran (goal orientation) dan self-efficacy dengan prestasi belajar pada siswa peserta dan non peserta program pengajaran intensif di sekolah. Penelitian ini khusus melihat program pengajaran lntensif yang diberikan oleh sekolah karena beberapa tahun belakangan ini program tersebut menjadi semacam program tahunan yang khusus diberikan dalam rangka persiapan ebtanas. Siswa yang mejadi subjek penelitian merupakan siswa yang berasal dad SLTP Negeri 73 dan SLTP Negeri 155, karena pada kedua sekolah yang berlokasi di Jakarta Selatan tersebut tidak mewajibkan siswanya untuk ikut dalam program pengajaran intensif di sekolah. Dengan demikian pada kedua sekolah sekaligus ada siswa peserta dan non peserta program pengajaran intensif di sekolah Bentuk orientasi sasaran (goal orientation) seperti yang terdapat dalam penelitian Ames & Archer (1988) memiliki dua bentuk yaitu mastery goal dan pergfonnance goal Kedua bentuk orientasi sasaran (goal orientation) tersebut akan dilihat pada siswa yang memiliki sasaran mastery akan berbeda dengan siswa yang memiliki sasaran performance dalam memandang suatu tugas. Penelitian ini berusaha mengungkap perbedaan bentuk orientasi sasaran (goal orientation) pada siswa peserta dan non peserta program pengajaran intensif dan kaitannya dengan prestasi belajar yang akan ditampilkan mereka Selain bentuk orientasi sasaran (goal orientation) siswa, penelitian ini juga ingin melihat perbedaan self-efficacy dan hubungannya dengan orientasi sasaran (goal orientation) yang dimiliki siswa, serta kaitan keduanya dengan prestasi belajar siswa. Self-efficacy yang digunakan dalam penelitian mengacu pada penelitian Wood & Locke?s (1987) yang melihat self-efficacy pada aspek dalam kinerja akademik kelas yaitu keyakinan terhadap konsentrasi kelas, ingatan, pemahaman, penjelasan, membedakan konsep dan membuat kesimpulan Alat ukur penelitian ini adalah skala orientasi sasaran (goal orientation) yang terdiri dari sembilan aspek definisi sasaran dan skala self-efficacy. Alat ukur telah melalui proses uji coba alat sebelum diberikan pada subjek penelitian di kedua sekolah Dari kedua skala tersebut didapat hasil dari masing.masing bentuk orientasi sasaran (goal orientation) dan self-efficacy yang pada akhimya dihubungkan dengan nilai prestasi belajar siswa dalam bentuk NEM Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada perbedaan antara orientasi sasaran (goal orientation), self-efficacy, dan prestasi belajar antara siswa pescrta dan non peserta program pengajaran intensif di sekolah. Selain itu juga tidak terlihat adanya hubungan antara orientasi sasaran (goal orientation) dan self-efficacy siswa dengan prastasi belajarnya, baik pada siswa peserta maupun non peserta program pengajaran intensif di sekolah. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan antara mastery goal dengan performance goal dan self-efficacy pada siswa peserta pengajaran intensif di sekolah, namun tidak terlihat hubungan antara mastery goal dan performance goal dengan self-efficacy pada siswa non peserta program pengajaran intensif di sekolah Pada kedua kelompok tidak memperlihatkan adanya peranan orientasi sasaran (goal orientation) dan self-efficacy terhadap prestasi belajar siswa. Pada penelitian lebih lanjut, disarankan agar mengadakan pengontrolan yang ketat terhadap taraf kecerdasan siswa dan faktor sosial ekonomi siswa karena prestasi belajar memiliki keterkaitan dengan kedua hal tersebut. Selain itu disarankan untuk menggunakan disain penelitian pretest-posttest untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk dan hubungan orientasi sasaran (goal orientation) dan self-efficacy dengan prestasi belajar pada siswa peserta dan non peserta program pengajaran intensif di sekolah sebelum dan setelah mengikuti program pengajaran intensif Kemudian membandingkan kedua bentuk orientasi sasaran (goal orientation) dan .self-efficacy serta prestasi belajar pada siswa peserta dan non peserta program pengajaran intensif di sekolah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tiatri
Abstrak :
Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara tujuan pendidikan dengan kenyataan dalam pendidikan dasar di Indonesia, yaitu kurangnya penguasaan materi pelajaran dasar. Pentingnya penguasaan materi pelajaran khususnya Matematika dan Bahasa Indonesia membuat pengkajian terhadap faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi belajar menjadi perlu. Dua faktor yang diteliti adalah faklor corak interaksi gum- siswa dan motivasi berprestasi. Secara teoritis, kedua hal tersebut berperan terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini dikaji peran corak interaksi guru-siswa yang dipandang dari sudut penerapan prinsip Mediared Learning Experience (MLE) oleh guru terhadap prestasi belajar siswa, peran motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar, dan kaitan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa Sampel penelitian adalah para siswa kelas lima di enam Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak SO siswa, yang ditetapkan melalui teknik accidental sampling. Pengarnbilan data dilakukan melalui skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS,menggunakan analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip MLE oleh guru tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Namun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa penelitian ini mengukur pcnerapan MLE yang dilakukan secara alami, bukan mengukur hasil suatu intervensi yang terstruktur, intensif dan bertarget. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan terhadap prestasi belajar, khususnya Matematika. Penerapan prinsip MLE oleh guru dan motivasi berprestasi pun ditemukan memiliki korelasi yang cukup kuat Di lain pihak, ditemukan hasil bahwa penerapan prinsip MLE dan motivasi berprestasi secara bersama-sama tidak memiliki peran yang signifikan terhadap prestasi belajar. Walau tidak ditemukan peran yang signifikan dan penerapan prinsip MLE oleh guru terhadap prestasi belajar, ditemukan hubungan yang signifikan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa Motivasi berprestasi ini pada gilirannya berperan terhadap prestasi belajar. Karena itulah penelitl tetap menyarankan agar prinsip-prinsip MLE tetap dikaji dan dikuasai oleh para guru, digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan kognitif para siswa, dan sebagai cara mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya, agar dilakukan pengkajian terhadap peran penerapan prinsip MLE, dengan MLE yang dilaksanakan melalui intervensi yang terstruktur, intensif, bertargct. Disarankan juga agar menggunakan metode kualitatif, dan pengkajian peran penerapan prinsip MLE terhadap variabel tujuan pendidikan lainnya.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tiatri
Abstrak :
Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara tujuan pendidikan dengan kenyataan dalam pendidikan dasar di Indonesia, yaitu kurangnya penguasaan materi pelajaran dasar. Pentingnya penguasaan materi pelajaran khususnya Matematika dan Bahasa Indonesia membuat pengkajian terhadap faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi belajar menjadi perlu. Dua faktor yang diteliti adalah faktor corak interaksi gurusiswa dan motivasi berprestasi. Secara teoritis, kedua hal tersebut berperan terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini dikaji peran corak interaksi guru-siswa yang dipandang dari sudut penerapan prinsip Mediated Learning Experience (MLE) oleh guru terhadap prestasi belajar siswa, peran motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar, dan kaitan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Sampel penelitian adalah para siswa kelas lima di enam Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak 50 siswa, yang ditetapkan melalui teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan melalui skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS, menggunakan analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip MLE oleh guru tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Namun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa penelitian ini mengukur penerapan MLE yang dilakukan secara alami, bukan mengukur hasil suatu intervensi yang terstruktur, intensif dan bertarget. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan terhadap prestasi belajar, khususnya Matematika. Penerapan prinsip MLE oleh guru dan motivasi berprestasi pun ditemukan memiliki korelasi yang cukup kuat. Di lain pihak, ditemukan hasil bahwa penerapan prinsip MLE dan motivasi berprestasi secara bersama-sama tidak memiliki peran yang signifikan terhadap prestasi belajar. Walau tidak ditemukan peran yang signifikan dari penerapan prinsip MLE oleh guru terhadap prestasi belajar, ditemukan hubungan yang signifikan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi ini pada gilirannya berperan terhadap prestasi belajar. Karena itulah peneliti tetap menyarankan agar prinsip-prinsip MLE tetap dikaji dan dikuasai oleh para guru, digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan kognitif para siswa, dan sebagai cara mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya, agar dilakukan pengkajian terhadap peran penerapan prinsip MLE, dengan MLE yang dilaksanakan melalui intervensi yang terstruktur, intensif, bertarget. Disarankan juga agar menggunakan metode kualitatif, dan pengkajian peran penerapan prinsip MLE terhadap variabel tujuan pendidikan lainnya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T37947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsuchiya, Kenji
Jakarta : Balai Pustaka , 1992
372.2 TSU dt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Darsiti Soeratman
Yogyakarta: [t.p.], 1974
320.992 S 300
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febre, le W.
Abstrak :
Buku ini berisi mengenai pertemuan Taman Siswa, seorang guru muda yang berasal dari kalangan pengajaran bebas di negeri Belanda. Ia datang pertama kali di Indonesia pada tahun 1949 dan berdasarkan buku yang dibacanya (roman Suwarsih Djojopuspito) yang menarik perhatiannya, ia mencari kesempatan untuk berkenalan dengan sekolah-sekolah kita dan guru-gurunya ...
Djakarta ; Surabaja: Penerbitan dan Balai Buku Indonesia, 1952
K 370.959 8 FEB t
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Nuraizah
Abstrak :
Penelitian mengenai peranan perpustakaan sekolah dalam membina minat baca siswa telah dilakukan di Sekolah Menengah Umum 8 (SMU 8), Jakarta, pada bulan Februari dan Maret 1995, tujuannya ialah untuk mengetahui minat baca siswa SMU 8, upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan sekolah, dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam pembinaan minat baca tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa minat baca responden didukung oleh faktor lingkungan keluarga yang suka membaca (90,23%) dan ketersediaan bahan bacaan. Walaupun 59,38% responden hanya 1 kali dalam seminggu berkunjung ke perpustakaan sekolah dan 43,75% yang membaca buku 1 buah atau bahkan tidak membaca buku sama sekali, manfaat perpustakaan sudah mereka rasakan. Manfaat itu terutama dalam menunjang kegiatan belajar mereka (87,5%). Minat dan kebiasaan membaca siswa ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru pustakawan untuk terus meningkatkan daya guna perpustakaan, yang antara lain: menambah koleksi, menambah fasilitas perpustakaan, memperbaiki gedung, memberi kesempatan kepada staf untuk mengambil kursus perpustakaan, dan memberi hadiah kepada siswa yang membaca buku paling banyak. Guru pustakawan juga mengundang orang tua murid agar turut bekerja sama. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembinaan minat baca ini adalah dana dan guru. Karena itu perlu diadakan kampanye penerangan tentang fungsi dan peranan perpustakaan sekolah bagi guru, sehingga mereka ikut berpartisipasi memanfaatkan layanan di perpustakaan sebagai contoh bagi siswa mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Maksud dan tujuan skripsiKarangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang pembangkangan para murid jurusan IPS (Sosial) dan IPA (Pas-Pal) di SMA Negeri X Filial, Pademangan Timur, Jakarta dalam hubungannya dengan mata pelajaran, kepala sekolah, guru-guru yang mengajar dan organisasi sosial yang ada di sekolah ini. Penelitian tentang pembangkangan para murid tersebut di atas bertujuan untuk mencari hubung_an antara pembangkangan para murid di sekolah ini dengan sumber frustrasi yang berasal dari lingkungan keluarga mereka. Alasan memilih obyek skripsiKami memilih masalah tentang pembangkangan para murid jurusan IPS (Sosial) dan IPA (Pas-Pal) di SMA Negeri X Filial, Pademangan Timur, Jakarta karena:
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S12905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrachman Surjomihardjo
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1986
959.8 ABD k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tsuchiya, Kenji
Honolulu: University of Hawaii Press, 1987
959.803 5 TSU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library