Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Fransiska D. H
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa dewasa madya, seorang wanita umumnya mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya menurun banyak terjadi pada ranah fisik dan psikososialnya (Papalia et al., 2001). Perubahan penampilan yang terjadi seiring dengan pertambahan usia seperti rambut yang memutih serta kulit yang mulai mengeriput, serta gejala-gejala fisik dan psikologis yang menyertai datangnya menopause seringkah mendatangkan keadaan yang tidak menyenangkan bagi para wanita yang mengalaminya. Tak hanya itu, perubahan psikososial yang berkaitan dengan mulai dewasanya anakanak juga dapat menimbulkan masalah, khususnya bagi para wanita yang merupakan ibu berperan tunggal (tidak bekerja). Kedewasaan anak-anak membuat seorang wanita yang terbiasa menghabiskan hidupnya untuk mengasuh anak-anak kini kehilangan sumber kegiatan utamanya. Ia merasa tidak dibutuhkan lagi oleh keluarganya, khususnya oleh anak-anaknya (Unger & Crawford, 1992). Kompleksitas masalah perubahan peran dan tanggung jawab serta perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang muncul tersebut dapat menimbulkan stres yang bertumpuk pada beberapa wanita dewasa madya (Papalia et al., 2001), terutama pada mereka yang merupakan ibu berperan tunggak Hal ini selanjutnya berkaitan dengan keadaan kesejahteraan psikologis mereka. Menurut Ryff (1989) orang yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik adalah orang yang mampu merealisasikan dirinya secara kontinu, mampu menerima diri apa adanya, mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang laint memiliki kemandirian dalam tekanan sosial, memiliki arti dalam hidup, serta mampu mengkontrol lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui keadaan kesejahteraan psikologis wanita dewasa madya yang merupakan ibu berperan tunggal (tidak bekerja) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif^ peneliti berharap dapat memperoleh gambaran dan pemahaman yang mendalam mengenai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui metode wawancara dan observasi Subyek dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. ini Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara umum wanita dewasa madya yang merupakan ibu berperan tunggal (tidak bekerja) memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Hal ini dapat terlihat dalam keenam dimensi kesejahteraan psikologis yang diajukan oleh Ryff (1989). Meskipun para ibu tidak bekerja ini pada masa dewasa madyanya mengalami berbagai perubahan, baik yang sifatnya fisik maupun psikososial ternyata mereka dapat menerima dan bereaksi secara positif terhadap perubahan-perubahan tersebut. Beberapa faktor yang nampaknya berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis mereka antara lain adalah adanya dukungan dari keluarga dan pemahaman wanita yang bersangkutan terhadap proses yang dialaminya. Faktor lain yang juga cukup penting adalah karakteristik pribadi dari masing-masing wanita tersebut. Perbedaan karakteristik pribadi ini mempengaruhi cara mereka dalam bereaksi terhadap hal-hal yang teijadi di dalam maupun di luar diri mereka yang selanjutnya juga berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut, peneliti mengajukan beberapa hal yang dapat dilakukan agar para wanita berperan tunggal yang akan dan sedang memasuki masa dewasa madya dapat melewati masa itu dengan baik dan optimal. Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan memberikan pemahaman kepada para wanita tersebut mengenai perubahan-perubahan yang mereka alami pada masa dewasa madya serta dengan meningkatkan dukungan keluarga bagi para wanita yang berada pada masa dewasa madya tersebut. Selain itu, para wanita yang bersangkutan juga perlu menyiapkan suatu aktivitas lain di luar rutinitas kehidupan rumah tangganya sebagai alternatif bila ia sudah tak banyak terlibat lagi dalam tugas pengasuhan anak. Untuk memperkaya hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang melibatkan subyek dengan latar belakang demografis serta keadaan keluarga yang lebih beragam sehingga hasil-hasil penelitian ini pada akhirnya dapat bermanfaat bagi lebih banyak wanita dari latar belakang yang beragam. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian perbandingan terhadap keadaan kesejahteraan psikologis wanita dewasa madya yang berperan ganda (bekerja) agar dapat diketahui dengan lebih pasti aspek-aspek kesejahteraan psikologis yang khas pada kedua kelompok tersebut. Terakhir, karena adanya keterbatasan kemampuan generalisasi pada pendekatan kualitatif^ maka sebaiknya dilakukan juga penelitian dengan pendekatan kuantitatif agar dapat diperoleh gambaran umum mengenai keadaan kesejahteraan psikologis wanita dewasa madya, baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja.
2003
S3188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Hastiening Atasasih
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini menjelaskan mengenai peran ayah sebagai orangtua tunggal berdasarkan sudut pandang dari ayah dan juga anak. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancara 3 informan laki-laki orangtua tunggal. Informan dipilih berdasarkan pengalamanya sebagai orangtua tunggal, memiliki anak yang belum menikah,tinggal bersama anak dan tidak tinggal bersama keluarga luas. Studi ini menunjukan bahwa laki-laki sebagai orangtua tunggal memiliki 4 peran yaiu peran pencari nafkah, pengasuh anak, pengurus pekerjaan rumah tangga dan pengurus keuangan rumah tangga. Dalam menjalankan peran-peranya tersebut laki-laki sebagai orangtua tunggal berinteraksi dengan anak mereka, keluarga luas dan lingkungan sekitar. Anak, keluarga luas dan lingkungan sekitar memiliki harapan mengenai peran-peran yang dijalankan oleh ayah sebagai orangtua tunggal. Harapan harapan tersebut terkadang tidak mampu dijalankan oleh ayah sehingga menimbulkan ketegangan peran. Ayah kemudian mengatasi ketegangan peran dengan menyerahkan salah satu peran kepada pihak lain yang disebut sebagai delegasi dan menerapkan standar sendiri mengenai keberhasilan perannya yang disebut sebagai kompramentilisasi. Selain itu, terdapat 4 faktor yang mendukung ayah mengatasi ketegangan peran yaitu pengambilan peran pengasuh anak semenjak sebelum menjadi orangtua tunggal, usia dan jenis kelamin anak, adanya pihak lain yang membantu dan adanya asisten rumah tangga.
ABSTRACT
This study discusses the Role of Father from father and children?s point of views. This study is carried out using qualitative method by interviewing 3 informants consists of 3 Father as Single Parent. The informants are chosen based on their experiences being Single Parent, having at least one child, work, living with their children, and not living with extended Family. This study shows that father as singleparent have 4 role in Family,which is role of Beradwinner, role of caregiver for children, role of maintaining households, role of maintaining households finances. In Carrying out its role Father interact with their children, extended family and surroundings. Their Children, Extended Family and surroundings have an expectation about his role as single parent. Sometimes, Father cannot meet the demand of their expectation so Father as single parent experiencing role strain and Role Conflict. Father as Single parents then divide his role to Extended Family or neighbor to reduce Role Strain and Role Conflict. Father as single parent also have 4 factors that affect to reduce his role strain. First, taking role of caregiver before being a single parent, second age and sex of their children, third support from extended Family and neighbor and last, and has housemaid to maintenance Houesholds.
2015
S61263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Zakiah I
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan data hasil survei penduduk Indonesia tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia diperoleh data bahwa laki-laki yang menjadi duda karena kematian istri berjumlah 1.490.738 orang sedangkan perempuan yang menjadi janda karena kematian suami berjumlah 6.661.874 orang. Hal ini jelas terlihat bahwa jumlah janda atau orang tua tunggal wanita lebih banyak dibandingkan duda atau orang tua tunggal laki-laki yang disebabkan karena kematian pasangannya. Oleh karena itu, subyek pada penelitian ini dikhususkan pada orang tua tunggal wanita. Adapun tugas yang paling berat sebagai orang tua tunggal adalah pengasuhan anak baik itu orang tua tunggal pria ataupun wanita. Pengasuhan anak secara tidak langsung merupakan suatu usaha mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa mendatang. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita dalam menghadapi segala permasalahannya termasuk proses pengasuhan anak ingin dilihat pada penelitian ini. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita ini dilakukan untuk mencapai tujuan pada perannya. Orang tua tunggal wanita mengarahkan komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku dalam mencapai tujuan hidupnya yang dikenal dengan self-management. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 4 subyek. Penelitian ini diperoleh gambaran self-management dari keempat subyek. Gambaran self-management disusun dari proses interaksi komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku. Dari ketiga komponen ini, komponen afeksi merupakan pemicu terbesar dalam proses interaksi. Dengan kata lain, komponen afeksi mengambil alih kendali komponen kognisi dan tingkah laku pada proses interaksi. Proses interaksi ini dilakukan keempat subyek untuk mencapai tujuan sebagai orang tua tunggal wanita yang baik. Seperti halnya proses interaksi yang dilakukan oleh keempat subyek yaitu pengendalian terhadap perasaan tidak terbebani sebagai perannya menjadi orang tua tunggal. Mereka berpikir dengan keyakinan bahwa mereka bisa melaksanakan perannya itu. Pada akhirnya mereka membuktikan dengan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal dengan baik dan keberhasilan dalam pengasuhan anak.
2007
S3524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Dyah Partasari
Abstrak :
Penelitian ini meneliti ayah sebagai orang tua tunggal dengan menfokuskan pada gambaran pengalaman kehilangan serta tahap-tahap yang dialami oleh ayah sebagai orang tua tunggal, masalah-masalah yang dialami dalam peran ayah sebagai orang tua tunggal, serta bagaimana proses perubahan peran dari ayah dalam keluarga lengkap menjadi ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini dilakukan karena perubahan peran seorang pria menjadi ayah yang lebih terlibat dalam pengasuhan anak bukanlah proses yang mudah dan menjadi lebih sukar dijalani jika seorang ayah juga berperan sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data teknik wawancara mendalam (depth interview) karena dianggap paling sesuai untuk menjelaskan fenomena yang ingin diteliti, yang merupakan fenomena unik dengan perkiraan jumlah kasus yang ditemui di lapangan sangat terbatas. Subjek utama dipilih secara purposive dengan karakteristik pria sebagai orang tua tunggal karena kematian pasangannya, sudah berperan sebagai orang tua tunggal selama sedikitnya 1 tahun, memiliki anak berusia di bawah 18 tahun, memiliki pekerjaan, dan pendidikan minimal SMTA. Selain 4 orang subjek utama, wawancara mendalam juga dilakukan terhadap 4 orang subjek pendukung untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai fenomena ini. Dari hasil penelitian dapat ditemukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengatasi kehilangan dan dukacita, masalah-masalah utama yang dihadapi, serta faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan perubahan peran seorang ayah dari suatu keluarga yang lengkap menjadi seorang ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian juga menemukan hal-hal yang khas budaya Indonesia yang tidak ditemukan dalam penelitian di negara-negara Barat. Karena itu, perlu penelitian lanjutan di Indonesia tentang ayah sebagai orang tua tunggal akibat perceraian dan tentang dampak pengasuhan pada anak-anak yang dibesarkan oleh ayah sebagai orang tua tunggal. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh profesi kesehatan mental dalam membantu ayah sebagai orang tua tunggal dengan meningkatkan self-efficacy belief yang mereka miliki, serta membantu para ayah sebagai orang tua tunggal agar memiliki kemampuan untuk mengasuh anak-anaknya dengan baik dengan cara mencari sumber-sumber dukungan sosial yang dapat membantunya dalam menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farica
Abstrak :
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuktikan keberfungsian keluarga sebagai prediktor dari kepercayaan pada dewasa muda yang menjalin hubungan pacaran dan memiliki orang tua bercerai. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device FAD yang berasal dari Teori McMaster. FAD yang digunakan terdiri dari 6 dimensi, yaitu problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, dan behavior control, serta satu skala general functioning. Sedangkan untuk kepercayaan diukur dengan Trust In Close Relationships Scale yang terdiri dari 15 item. Partisipan penelitian ini berjumlah 225 orang dengan rentang usia 20-40 tahun, yang terdiri dari 67 laki-laki dan 188 perempuan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode simple and multiple regression. Hasil dari simple regression menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga tidak memprediksi kepercayaan R=.032, p>.05. Lalu berdasarkan hasil multiple regression, dimensi-dimensi keberfungsian keluarga tidak memiliki kontribusi dalam memprediksi kepercayaan R=.175, p>.05. ......This study aim to examine the role of family functioning as predictor of trust among young adults in dating relationship with divorced parents. Family functioning was measured with Family Assessment Device FAD from McMaster Theory. FAD consists of 6 dimension, namely problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, and behavior control, along with general functioning as a scale. The measurement of trust was using Trust In Close Relationships Scale, that consists 15 items. The participants in this study were 255 with an age range of 20 40 years old, which is 67 man and 188 woman. Hypothesis testing using simple and multiple regression. Simple regression showed that family functioning can not be the predictor of trust R .032, p .05 . The results of multiple regression showed that the dimensions of family functioning can not be the predictor of trust too R .175, p.05.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Khadijah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan religiusitas dan spiritualitas antara emerging adults yang berasal dari keluarga utuh dan emerging adults yang berasal dari keluarga tidak utuh. Variabel religiusitas diukur menggunakan Religious Commitment Inventory-10 RCI-10 yang dikembangkan oleh Worthington dkk 2003 . Variabel spiritualitas diukur menggunakan Spiritual Attitude and Involvement List SAIL yang dikembangkan oleh Meezenbroek dkk 2012 . Penelitian ini melibatkan mahasiswa berusia 18-25 tahun yang berjumlah sebanyak 505 orang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik perbandingan independent sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan religiusitas dan spiritualitas yang signifikan antara kelompok emerging adults yang berasal dari keluarga utuh dan tidak utuh.
ABSTRACT
The objective of this study is to know the difference of religiosity and spirituality among emerging adults from single parent and two parent families. Religiosity was measured using Religious Commitment Scale 10 RCI 10 developed by Worthington et al 2003 . Spirituality was measured using Spiritual Attitude and Involvement List SAIL developed by Meezenbroek et al 2012 . Participants of this study are 505 college students aged 18 to 25 years old. The data was analyzed using independent sample t test. The results showed that there is no significant difference in religiosity and spirituality among emerging adults from single and two parent families.
2017
S67598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library