Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Faisal
"Tinjauan pustaka ini meninjau mengenai literatur-literatur yang membahas kebijakan luar negeri Singapura dengan menggunakan metode penelusuran dan pengorganisasian secara taksonomi dan historis. Tinjauan ini mengambil referensi melalui buku serta artikel jurnal pada tahun 1965 hingga 2022. Dalam tinjauan literatur ini, ditemukan bahwa kebijakan luar negeri Singapura didasari oleh vulnerability atau kerentanan. Kerentanan tersebut terbentuk dari tiga faktor yaitu historis, etnis, dan geografis. Secara historis, tinjauan ini juga melihat perkembangan kebijakan luar negeri Singapura sejak 1965 hingga saat ini berdasarkan perdana menterinya. Tinjauan ini merefleksikan bahwa literatur-literatur masih secara dominan ditulis oleh penulis yang berasal dari Singapura. Sintesis yang ditemukan adalah Singapura membuktikan bahwa negara kecil juga dapat memberikan pengaruh secara regional dan global, berbeda dengan teori realisme dalam hubungan internasional. Tidak hanya itu, kerentanan terlihat sangat di’imani’ dalam pengambilan keputusan kebijakan luar negeri Singapura. Penulis menarik kesimpulan bahwa kerentanan tersebut diimplementasikan oleh Singapura dengan memprioritaskan kebijakan luar negerinya terhadap AS dan Cina, dengan AS sebagai penyedia keamanan dan ekonomi global, serta Cina sebagai rising power dan kekuatan ekonomi regional.
This literature review explores the works of literature on Singapore's foreign policy based on taxonomic and historical methods. Referring to books and journal articles from 1965 to 2022, its discovered that Singapore's foreign policy formed upon vulnerability, consisting of three key determinants, i.e. historical, ethnic, and geographical. Historically, this review discusses the development of Singapore's foreign policy from 1965 to the present based on its prime minister. This review reflects that the literature is still predominantly written by Singaporeans. The synthesis shows that Singapore proves that small countries can also exert influence regionally and globally, contrary to the realism theory in international relations. Additionally, vulnerability is seen as a 'high faith' in Singapore's foreign policy decision-makers. The author concludes that this vulnerability is implemented in Singapore by prioritizing its foreign policy toward the US and China, with the US as a provider of global security and economy, and China as a rising power and regional economic power."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ira Tirta Kurnia
"Artikel ini membahas mengenai hubungan Indonesia dengan Singapura setelah terjadinya peristiwa Macdonald House Bombing. Penelitian ini adalah penelitian sejarah diplomasi yang menitikberatkan pada dampak dari adanya peristiwa Macdonald House Bombing terhadap dinamika hubungan Indonesia dengan Singapura dalam kurun waktu 1965-1973. Perbedaan dari kajian ini dengan kajian lain yang membahas hubungan Indonesia dengan Singapura ialah ruang lingkup permasalahannya yang menjadikan Macdonald House Bombing sebagai fokus pembahasan. Hasil dari kajian ini menjelaskan bahwa peristiwa Macdonald House Bombing yang terjadi pada tanggal 10 Maret 1965 mampu mempengaruhi hubungan Indonesia dengan Singapura di bidang politik, ekonomi, dan keamanan selama beberapa tahun. Selain itu, faktor lain seperti eksekusi mati yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura terhadap Usman dan Harun selaku pihak yang bertanggung jawab atas ledakan di Macdonald House pada tanggal 17 Oktober 1968 juga turut mempengaruhi pasang-surut hubungan Indonesia dengan Singapura. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari arsip dan dokumen pemerintah kedua negara, koran sezaman, jurnal, dan buku.
This article discusses the relationship between Indonesia and Singapore after the Macdonald House Bombing event. This research is a diplomacy history which focuses on the impact of the Macdonald House Bombing on the dynamics of relations between Indonesia and Singapore in the period 1965-1973. The difference from this study with another study that discusses the relationship between Indonesia and Singapore is the scope of the problem that made Macdonald House Bombing as the focus of the discussion. The results of this study explained that the Macdonald House Bombing that occurred on March 10, 1965 was able to influence the relationship between Indonesia and Singapore in the political, economic and security fields for several years. In addition, other factors such as the execution by the Singapore Government of Usman and Harun as the responsible persons for the explosion at the Macdonald House on October 17, 1968 also affected the ups and downs of relations between Indonesia and Singapore. The materials used in this study consisted of government archives and documents from both countries, contemporary newspapers, journals, and books."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fira Winarni
"Penelitian ini berupaya unmk memahami dan menjeIaskan kepentingan ekonomi politik Jepang dalam melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura. Dan hal ini merupakan Iangkah pertama Jepang unmk memulai perjanjian perdagangan bebas pertamanya dengan negara lain. Kepentingan Jepang dengan mengadakan perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura adalah merupakan strategi Jepang dan menjadikannya sebagai model untuk kedepannya mengadakan perjanjian serupa dengan negara-negara ASEAN yang lainnya. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori neoliberal dan teori kepentingan nasional. National Interest digunakan untuk melihat kepentingan Jepang dalam melakukan FIA dengan Singapura.
Hipotesis penelman ini adalah Jepang memutuskan untuk melakukan kerjasama bilateral dengan Singapura karena melihat bahwa perjanjian perdagangan bebas ini akan merupakan bagian dari kepentingan ekonomi politik Jepang untuk melakukan FTA pertamanya dengan negara lain (dalam hal ini Singapura).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada beberapa kepentingan ekonomi politik Jepang dalam melakukan FIA dengan Singapura, diantaranya yaitu ; (1) tidak adanya sektor sensitif diantara kedua negara (sektor pertaman) (2) tingkat tarif di Singapura yahg relatif Iebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (3) posisi Singapura yang strategis dan kondisi infrastruktur yang sudah maju dipandang sebagai salah satu akses untuk memasarkan produk-produk Jepang.
Dengan djadakannya FTA Jepang-Singapura ; kepentingan ekonomi Jepang yang lain, yaitu untuk memajukan penumbuhan ekonomi dengan mengalokasikan perbaikan ekonomi dan teknik efisiensi melalui kegiatan perdagangan yang dilakukan antar negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21716
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asad-ul Iqbal Latif
Singapore : ISEAS, 2007
327.112 ASA b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kuala lumpur : National Archieves of Malaysia, 2011
R 627.809 5 CAU
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
"In their evolution of political structures and life, countries often undergo significant conjunctures, major events that reorder political structures and norms. The examination of such conjunctures offers an important methodological framework to uncover and document changes that have significantly altered the political template of a country. This collection of case studies examines the critical conjunctures that have affected the countries of Southeast Asia in recent decades. Each chapter traces the antecedent conditions prior to the event, describes the changes brought about by the conjuncture, and details the lasting legacy."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2013
e20442209
eBooks Universitas Indonesia Library