Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meng, Huat
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S48040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ramadhan Syah
Abstrak :
Berbicara mengenai perkembangan pencak silat Betawi tentu tidak terlepas dari perkembangan pencak silat secara umum. Pencak silat merupakan seni bela diri yang berkembang di rumpun masyarakat melayu, termasuk Indonesia. Indonesia memiliki beragam jenis aliran pencak silat, salah satunya adalah pencak silat Betawi atau masyarakat lokal menyebutnya maen pukulan. Salah satu jenis aliran dalam pencak silat Betawi adalah Beksi. Pencak silat Beksi diciptakan oleh seorang peranakan Tionghoa bernama Lie Tjeng Hok di Kelurahan Dadap, Kabupaten Tangerang. Beksi merupakan seni bela diri Betawi yang sarat akan akulturasi budaya lokal dengan Tionghoa. Beksi terdiri dari dua suku kata yaitu, "Bek" yang berarti pertahanan dan "Si” (Tsi) yang berarti empat yang merujuk kepada empat arah penjuru mata angin. Pada perkembangannya, pencak silat Beksi tumbuh cukup pesat di wilayah Petukangan, Jakarta Selatan. Hal ini tidak terlepas dari peran H. Ghozali dan empat muridnya yang di kemudian hari dikenal sebagai guru besar Beksi di Petukangan yaitu, H. Hasbullah, M. Nur, Simin dan Mandor Minggu dalam mengembangkan dan menyebarkan Beksi di Jakarta. Pada perkembangan selanjutnya, salah satu murid H. Ghozali, yaitu H. Hasbullah berupaya untuk tetap melestarikan Beksi ini dengan mendirikan perguruan silat Beksi di Petukangan. ......Talking about the development of the Betawinese pencak silat, certainly not regardless of pencak silat development in general. Pencak silat is a kind of martial arts which born and growing on Malayan society, including Indonesia. Indonesia has various types of martial arts styles, one of them is Betawinese pencak silat or lokal people call it maen pukulan. One of the types of Betawinese pencak silat is Beksi. Beksi was created by Lie Tjeng Hok in Dadap sub-district, Tangerang regency. Beksi is one of Betawinese tradisional arts which created by a fusion between local culture and Chinese culture.Beksi consist of two syllables, namely “Bek” which means a defense and “Si” which means four which refers to the four cardinal direction. On it’s development, Beksi grows quite rapidly in Petukangan district, South Jakarta. This is inseparable from the role of H. Ghozali and his four students who later became known as the master of Beksi in Petukangan namely, H. Hasbullah, M. Nur, Simin, and Mandor Minggu in developing and introducing Beksi in Jakarta. In subsequent developments, one of the H. Ghozali students, namely H. Hasbullah strives to keep preserving Beksi by establishing a Beksi training ground in Petukangan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rahmayuni
Abstrak :
ABSTRAK
Kemunculan film Merantau dan The Raid berhasil membawa Pencak Silat lebih dikenal lagi dalam skala nasional maupun internasional. Koreografi yang ditunjukan dalam film disebut sebagai praktik aksi-reaksi, yang merupakan sebuah inovasi bagi HPS Panglipur Jagat. HPS Panglipur Jagat kemudian mencoba untuk menerapkan inovasi ini sesuai dengan kebutuhan kelompoknya agar dapat membantu muridnya menembus dunia global melalui film. Hal tersebut kemudian menjadi menarik karena bukan hanya usaha untuk mengglobal yang coba ditempuh oleh HPS Panglipur Jagat, namun penguatan eksistensi tradisi kelompok yang juga coba dipertahankan. Penelitian ini menggunakan etnografi untuk berupaya menggambarkan proses dan strategi yang digunakan oleh HPS Panglipur Jagat untuk mencapai tujuan mereka dalam menggapai dunia global sekaligus menguatkan eksistensi tradisi yang mereka miliki. Praktik aksi-reaksi kemudian digunakan sebagai bahan untuk memodifikasi gerakan sekaligus menghidupkan kembali pola latihan dalam usaha invensi tradisi kelompok. Invensi tradisi ini kemudian menguatkan kecintaan anggota internal kelompok, yang sekaligus memiliki dampak untuk memperkuat eksistensi HPS Panglipur Jagat dalam dunia global.
ABSTRACT
Merantau and The Raid films bring Pencak Silat to be more leading in scale of national and international. The choreography that shown in the film is called practice of Aksi-Reaksi, which is an innovation for HPS Panglipur Jagat. Then, HPS Panglipur Jagat tried to apply this innovation according to the groups needs, in order to help the students penetrate global world through film. The things become interesting, because HPS Panglipur Jagat not only attempting to be global, but also maintain to strengthening the existence of a groups tradition. By using ethnographic method, this research attempts to describe the process and strategic that used by HPS Panglipur Jagat to achieve their aim in reaching the global world while strengthening the existence of their tradition. Action-reaction practice used as a material to modify the movement while reviving training patterns in attempts to invent group tradition. This tradition of invention strengthens the love between internal members of the group, which also has an impact to strengthen the existence of HPS Panglipur Jagat in the global world.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddie M. Nalapraya
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2017
796.8 EDD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Facal, Gabriel
Abstrak :
On pencak silat, the traditional martial arts from Banten Province, Indonesia
Jakara: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
796.81 FAC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nawi, G.J.
Abstrak :
Historical development of silat Betawi, martial art of Betawi people in Indonesia
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
796.8 NAW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library