Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arthur, Paul, 1924-
Oakville, Ont.: Focus Strategic Communications, 2005
302.222 3 ART p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Djajusman Tanudikusumah
"Bangsa Indonesia sedang membangun dirinya. Sambil membangun ia berjalan mencapai tujuannya yakni masyarakat adil dan rnakritur. Prospek itu terbingkai berkilau di pelangi masa depannya.'Tepat pada tanggal 17 Agustus 1981, terhitung dari saat Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ia genap berusia 36 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, perjalannya penuh irama dan ledakan pesan. Sehingga merupakan interaksi sosial melalui pesan. Studi ini memandang proses sosial melalui sistem pesan. Sedang fokus utamanya adalah pada sistem lambang yang merupakan lambang dasar, yakni LAMBANG DASAR KOMUNIKASI sebagai inti pesan. Lahir dari tahap perencanaan, sistem demikian dianggap menuju ke proses pembinaan keyakinan yang disebut komunikasi, dengan didahului interaksi sosial melalui pesan tersebut. Untuk meneliti lambang dasar, penelusuran harus mundur untuk sampai ke sumber hulu. Menapak tilas awal perencanaan tersebut. Di bawah 'hierarki' desain kenegaraan,di tingkat desain penelitian komunikasi, sistem pesan didahului tahap perencanaan dalam bentuk £okmai perencanaan. Di tingkat midi inilah, penelusuran dimulai.
Di tingkat kenegaraan termaksud di atas, yakni di tingkat desain kenegaraan, yang disebut di sini tingkat maksi, terdapat EKAPRASETYA PANCAKARSA yang memberi petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan Pancasila sebanyak 36 butir.Jelas1ah dengan demikian, untuk membangun masa depan, EKAPRASETYA PANCAKARSA merupakan format perencanaannya dan yang 36 butir merupakan lambang dasarnya. Lambang dasar bersangkutan disebut di sini dengan LAMBANG POKOK OPERASIONAL INDONESIA.
Beruntun vertikal ke bawah, tingkat desain penelitian komunikasi yang tersebut di atas, merupakan tingkat midi di bawah tingkat mctksi. la mengandung format-format perencanaan komunikasi dan lambang dasarnya. Studi ini meneliti sistem lambang termaksud. Seperti telah dinyatakan di muka, penelusurannya mundur ke belakang. Dengan bernapak tilas hingga ke hulu, maka akan dapat pula dirumuskan apa yang dilakukan oleh generator hulu ini. Yakni, apa peran dari sumber lambang dasar. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
D393
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deuxiene Ahadiningtyas
"Salah satu cabang ilmu filsafat adalah semiotika. Semiotika merupakan ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana System penandaan berfungsi.
Pada awalnya, semiotika banyak membahas hal-hal yang terkait dengan linguistik. Namun kemajuan dalam ilmu filsafat serta ilmu-ilmu lainnya telah membawa jembatan bagi semiotika untuk berhubungan dengan disiplin ilmu lainnya. Karena pada dasarnya semiotika berbicara tentang tanda secara umum, dan linguistik hanyalah salah satu tanda yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Arsitektur adalah cabang ilmu yang telah membuka hubungannya dengan semiotika. Hubungan itu muncul akibat perkembangan pemikiran para ahli arsitektur yang tertarik dengan filsafat, maupun sebaliknya. Para ahli tersebut melihat arsitektur sebagai sebuah sistem yang sarat akan tanda. Sesungguhnya setiap unit terkecil dari arsitektur mewakili sesuatu yang lain, sesuai dengan prinsip tanda sebagai perwakilan sesuatu, sehingga unit tersebut dapat disebut sebagai tanda.
Tidak hanya arsitektur yang bersifat modem, arsitektur yang merupakan peninggalan bersejarah pun merupakan sistem tanda yang kompleks. Justru sistem tanda yang ada pada akhirnya menjadi acuan untuk menafsirkan makna arsitektur di masa dulu dan kebudayaan yang mereka miliki. Semakin kompleks tanda yang ditemukan, semakin tinggi pula tingkat kebudayaannya. Bahkan beberapa suku di dunia hingga saat ini tetap menggunakan simbol-simbol warisan nenek moyang yang diterapkan pada bangunan dan wilayah pemukiman mereka.
Pengertian tanda dalam arsitektur tidaklah sempit. Tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya simbolis, yang berisi mitos, lambang kebudayaan ataupun kepercayaan. Tanda juga meliputi segala sesuatu yang kasat mala, selama sifatnya masih mewakili sesuatu yang lain. Termasuk konstruksi bangunan yang kadang dinilai tidak memiliki makna.
Berbagai tanda yang ada pada suatu karya arsitektur pada dasarnya membawa misi dari si perancang karya tersebut. Tidaklah mudah menafsirkan makna. Dalam mencari makna tersebut dibutuhkan suatu bentuk analisis yang cermat dengan memperhatikan segala aspek arsitektural yang ada.
Keberadaan semiotika kemudian adalah untuk membantu mencari makna dari berbagai tanda dalam karya arsitektur melalui pendekatan analisis. Analisis dilakukan dengan cermat, memperhatikan berbagai elemen yang terkait, serta melibatkan seluruh pengetahuan yang dimiliki penganalisis tentang arsitektur.
Analisis ini lebih mudah karena dapat mengandalkan informasi yang terbatas dan selanjutnya menuntut intuisi penganalisis dalam mengerjakannya. Memang tidak seluruh tanda dapat diketahui maknanya ataupun sesuai dengan maksud dari si pembuat tanda. Tapi di situlah letak keistimewaan tanda dalam arsitektur, di mana setiap orang memiliki kebebasannya sendiri dalam menerjemahkan suatu karya yang ada. Keanekaragaman tersebut nantinya menjadi suatu kekayaan bagi arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Futaqi
"Skripsi ini membahas berkembangnya teknologi permainan Point Blank yang dengan segala bentuk aplikasinya dapat dimainkan oleh banyak pemain. Permainan online ini memungkinkan terjadinya interaksi para pemain dalam permainan itu sendiri dan dalam forum-forum online. Interaksi offline para pemain juga dilakukan pada saat bermain bersama-sama di warnet. Banyak kompetisi Point Blank membuat permainan tidak hanya untuk mencari kesenangan. Dengan menggunakan kerangka berfikir Victor Turner mengenai ritual, simbol, dan liminalitas, penelitian ini mendeskripsikan ritual para pemain dalam bermain.
Skripsi ini mendeskripsikan pola interaksi online dan offline para pemain dengan menggunakan simbol-simbol baik yang berupa verbal, non verbal, dan tindakan para pemain sebelum kompetisi dan pada saat kompetisi. Penelitian skripsi ini menggunakan metode obsevasi partisipasi di warnet, beberapa tempat kompetisi Point Blank berlangsung dan memperhatikan interaksi para pemain yang berupa teks dalam forum-forum online. Liminalitas yang terjadi adalah pada saat sebelum kompetisi berlangsung. Para Pemain tidak mengetahui siapa musuh mereka dan kemampuan bermain dalam mengalahkan pemain lain. Kompetisi merupakan ajang untuk menunjukkan kemampuan bermain para pemain dan diakui sebagai juara. Kedepannya, kehidupan para pemain baik secara online ataupun offline merupakan arena sosial untuk perlu dikaji lagi dengan menggunakan teori-teori antropologi.
This study discusses the development of technology that allows Point Blank games with its many application to be played by many players. This online game allows interaction of players whitin the game and in online forums. Offline interaction among the players is also performed at the time of playing together at game centers. Many Point Blank competitions have made player see the game not only for pleasure. By using Viktor Turner‟s framework on ritual, symbols, and liminality, this study describes the ritual of the players in playing Point Blank.
This study describes the interaction patterns of online and offline players with the use of symbols in verbal and non verbal actions of the players before the competition. This research uses participant observation methods in the game center, Point Blank competion arenas and payattention to the interaction of the players through text in online forums. Liminality occurs just before the competition. The players do not know their enemies, nor their ability to play and defeat other players. Competition is an opportunity to show their ability to play and be recognized as champions. In the future, lives of players either online or offline is a social arena to be assessed again using anthropological theories.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiadesta Andiko Putranti
"Iklan memiliki fungsi utama untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada banyak orang tentang sesuatu, dan bersifat apellatif untuk menarik perhatian orang lain terhadap produk barang maupun jasa. Iklan memiliki tujuan mempromosikan dalam bentuk yang padat dan singkat sehingga kemasan iklan haruslah menarik. Oleh karenanya imaji-imaji tertentu digunakan untuk menguatkan kualitas makna. Iklan dari Supermarket Edeka di Jerman yang terinspirasi dari mitos Ikarus mengandung beragam pesan komersil dan sosial yang dikemas melalui alur naratif dan direpresentasikan melalui simbol Ikarus impian untuk terbang. Dengan menggunakan metode kualitatif berupa deskriptif analisis, penelitian ini memiliki fokus pada hasil representasi simbol-simbol dan makna dari unsur mitos Ikarus yang ada di iklan ini. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa bersamaan dengan narasinya, yang dianalisis dengan teori struktur naratif dari Tzvetan Todorov, keseluruhan simbol-simbol di iklan ini merepresentasikan masyarakat yang berjuang keras untuk memiliki gaya hidup sehat.

Commercial’s main function is to give information and knowledge about certain things to people and is appellative to attract people about a product or service. A commercial’s purpose is to promote something meaningful in a short time, so it has to be attractive and interesting. As for that, images are used to strengthen its meaning quality. A German Supermarket named Edeka made a video commercial inspired by Greek mythology, Icarus. This commercial contains many commercial and social messages that are wrapped into a video with narrative structure and represented through Icarus as a symbol – the dream to fly. Using descriptive analysis as a qualitative method, this research focuses on the results of representations from the symbols and the meanings of the elements of the myth of Icarus in the video commercial. The result of this research proves that along with the narrative, which was analyzed using Tzvetan Todorov’s narrative structure theory, all the symbols in this video commercial represented a whole community that’s struggling to live a healthy life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chevalier, Jean
Cambridge, UK: Blakwell, 1994
R 302.2223 CHE d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cooper, J.C.
London: Thames and Hudson, 1978
R 302.2223 COO i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Vries, A.D. de
Amsterdam: North-Holland, 1976
R 303. 222 3 VRI d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Crane, Louise
Shanghai : Kelly & Walsh , 1926
398.309 CRA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Praditya Utama
"Tesis Ini Membahas tentang pemaknaan tanda-tanda pada sebuah film berjudul My Name is Khan yang diyakini oleh penulis memiliki kode oposisi terhadap pandangan dominan mengenai Islam di dunia Barat. Namun tidak sesederhana itu karena produksi film ini tidak memuat kepentingan umat muslim belaka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode semiotik.
Hasil penelitian akhirnya menyimpulkan jika film ini memang memiliki tujuan resistensi tersebut, berdasarkan kajian denotasi, konotasi, mitos dan ideologi terhadap teks film dan menjawab mengenai bentuk resistensi dikaitkan dengan tataran makro. Film ini memberikan contoh upaya resistensi kepada kekuatan yang lebih mendominasi. Penguraian kandungan makna di dalamnya bisa dijadikan contoh bagi kelompokkelompok tertekan oleh kekuatan dominan apapun, untuk membentuk sebuah upaya resistensi melalui film.

This thesis discusses the definition of the signs on a film titled My Name is Khan is believed to be by the author have a code of opposition to the dominant view about Islam in the Western world. But it's not that simple because the production of this film does not include the interests of Muslims. This research is a qualitative research method semiotik.
Research results finally conclude if this film does have a purpose of such resistance, based on the study of the connotations of, denoted, myth and ideology to the text of the film and answer regarding the forms of resistance is linked to the macro level. The Film gives an example of an effort to force more resistance dominates. Parsing the meaning of the content in it could be made an example for groups pressured by any dominant powers, to form a resistance efforts through the film."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31888
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>