Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh S. Utomo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang desain lebar trotoar yang ergonomis bagi pemakai kursi roda berdasarkan anthropometri pemakai kursi roda. Selain itu, juga dibahas mengenai desain kemiringan dan panjang ramp yang aksesibel bagi pemakai kursi roda. Dengan melakukan perbandingan dengan standar yang ada mengenai lebar trotoar berdasarkan standar Indonesia, standar Amerika, ISO, dan pengukuran langsung. Analisis yang digunakan untuk mengukur postur pemakai kursi roda saat melintas di ramp digunakan PEI (Posture Evaluation Index). Output dari penelitian ini adalah menentukan desain lebar trotoar yang aksesibel bagi pemakai kursi roda, dan juga panjang serta kemiringan ramp yang aksesibel bagi pemakai kursi roda.
ABSTRACT
This research concerns about the ergonomical design of sidewalk width for wheelchair users based on the anthropometry of wheelchair users. Moreover there will be a discussion about the accessible tilt and length of ramp for wheelchair users. By making a benchmark between standards about the sidewalk width based on Indonesian standard, American standard, ISO, and a dirrect measurement. The analysis that is used to measure the wheelchair users posture when passing on the ramp is PEI (Posture Evaluation Index). The output of this research is the accessibel sidewalk width design for wheelchair users and also the accessible ramp tilt for wheelchair users.
2012
S42125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdullah Bajri
Abstrak :
ABSTRAK
Trotoar atau yang dikenal juga sebagai ruang pejalan kaki merupakan sebuah ruang interaksi sosial bagi masyarakat sebuah kota. Banyaknnya kegiatan manusia pada trotoar menyebabkan munculnya perlakuan khusus pada trotoar. Perlakuan khusus ini diterapkan sebagai bentuk penjagaan trotoar agar tetap menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi masyarakat kota. Perlakuan khusus ini diterapkan lewat arsitektur defensif pada trotoar. Arsitektur defensif merupakan elemen ruang yang berfungsi sebagai pengontrol kegiatan masyarakat dalam sebuah lingkungan. Pada trotoar, asritektur defensif bekerja dengan memunculkan anti-affordances yang mampu memberikan persepsi pada manusia akan lingkungan tersebut. Persepsi yang dimunculkan akan diproses oleh manusia dalam beraktivitas pada lingkungan trotoar. Kemunculan persepsi inilah yang secara tidak langsung mengontrol aktivitas manusia dalam berkegiatan di lingkungan. 
ABSTRACT
Sidewalks or also known as pedestrian path are a space of social interaction for the people of a city. A lot of human activities on the sidewalk cause special treatment on the sidewalk. This special treatment is applied as a form of safeguarding the sidewalk so that it remains a comfortable and safe place for the city community. This special treatment is applied through defensive architecture on the sidewalk. Defensive architecture is an element of space that functions as a controller of community activities in an environment. On the sidewalk, defensive architecture work by generating anti-affordances that are able to give people a perception of the environment. The perception that raised will be processed by humans in their activities on the sidewalk. This emergence of perception indirectly controls human activities when doing activities in the environment.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistya Indriani
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Skripsi ini membahas bagaimana sebuah sidewalk sebagai jalur pejalan kaki yang digunakan dari dan menuju sebuah destiasi yang dapat menghasilkan a self-reinforcing process berupa aktivitas-aktivitas dalam waktu tertentu. Hal tersebut dipicu oleh kehadiran dan persepi para pengguna yang beragam berdasarkan konteks dari sidewalk tersebut. Fenomena tersebut dapat diamati dari sepanjang jalur pejalan kaki di area Pasar Tanah Abang. Konteks dari Sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang berada di area transit dekat Stasiun Tanah Abang dan area komersial dekat Pasar Tanah Abang memengaruhi beragam aktivitas pada sidewalk. Sehingga aktivitasnya tak hanya berjalan kaki melainkan transaksi jual-beli dan menunggu. Pengamatan ini berupa deskripsi analisis yang mengungkap bahwa lingkungan fisik merupakan faktor utama pengumpul manusia. Kemudian pejalan kaki menjadi sumber referensi utama untuk aktor-aktor lain datang dan beraktivitas pada sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Sumber referensi untuk aktor tersebut termasuk ke dalam a self-reinforcing process. Proses tersebut terjadi ketika seseorang memulai untuk melakukan sesuatu, maka ada kecenderungan yang jelas untuk lainnya bergabung di dalamnya, baik dengan berpartisipasi di dalamnya ataupun hanya mengalami atau melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Keterhubungan antar aktor tersebut tak terlepas dari faktor aktivitas, ruang dan waktu. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan bahwa waktu hadir sebagai pemberi performa pada aktor nonmanusia dan manusia, serta sebagai penonaktifan peraturan yang berlaku pada sidewalk.
ABSTRACT
The focus of this study analyzes a sidewalk as a pedestrian path which is used from and towards a destination which can produce a self reinforcing process as activities in a certain time. These activities are certainly triggered by the presence and perceptions of various users based on the sidewalk context. The phenomenon can be seen along the pedestrian area in Tanah Abang Market area. The context of sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang which is in a transit area near Tanah Abang Station and commercial area near Tanah Abang Market certainly influences the activities that are in sidewalk. So the activities in the sidewalk are not just for walking but also for selling, buying and waiting. This observation is an analysis description which reveals that physical environment is a main factor of human gatherers. Then, pedestrians become a main reference for other actors to come and do activities on sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. The reference of actor is included in a self reinforcing process. This process happens whereby a person starts doing something, thus there is a leaning of someone else for participating, experiencing or seeing in it. The interconnection between the actors is inseparable from activity, space and time. This matter is based on a result of observation that time as a giver of human and nonhuman performance, as well as deactivation that applies to the sidewalk.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library