Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Bayu Masariki
Abstrak :
ABSTRAK
Pesisir Semarang merupakan daerah lokasi tambak udang yang potensial. Namun produksinya tidak stabil. Jenis udang yang dibudayakan di Kota Semarang awalnya merupakan jenis udang windu Panaeus monodon sp namun pada pertengahan tahun 1990 terjadi penurunan produksi, sehingga petambak mulai beralih ke udang vanamei. Litopenaeusvannamei. Namun belum semuanya berubah ke udang vanamei. Tujuandari penelitian ini adalah mendeskripsikan dinamika spasial budidaya udang wilayah pesisir Semarang. Metode Pengumpulan data dengan memanfaatkan citra Landsat dan survei kepada petambak. Pendekatan keruangan menggunakan analisis Spasial dan deskriptif dari data yang telah didapatkan di lapangan. Citra tahun 1996 hingga 2018 digunakan untuk mengidentifikasi penurunan tambak. Hasil Penelitian menujukkan bahwa terjadi penurunan jumlah Tambak yang ada di Semarang dari tahun 1996 hingga tahun 2018 dan adanya penggantian jenis budidaya udang di semarang tepatnya di Kecamatan Genuk. Faktor utama penyebab penurunan tambak merupakan faktor fisik sedangkan penggantian jenis bududidaya disebabkan oleh faktor Nilai Jual, Kerentanan dan Pengolahan.
ABSTRACT
Semarang coastal area is a shrimp pond site potential. But the production isunstable. The kind of shrimp that cultivated in Semarang coastal originally were only black tiger shrimps Panaeus Monodon sp but in mid 1990, the production of this shrimp was decreased, so shrimp farmers began to switch to Vanamei shrimp Litopenaeus vannamei. But not all of the farmers havechanged to Vanamei Shrimp. The aim of this research is to describe this spatial dynamics of shrimp culture in the coastal area of Semarang. Theme thod of data collection in this research are using Landsat imagery and surveys to the farmers. While the method analysis is using Spatial and descriptive Analysis from data obtained in the field. The Landsat Imagery of year 1996 to 2018 is used to identify the declining of shrimp ponds. The results of the study showed that in the coastal area of Semarang there was adecline in the number of shrimp ponds from 1996 to 2018. The research shows that there is a decrease in the number of the existing ponds in Semarang from the year 1996 to the year 2018 and the change of type of shrimp being cultivated Semarang namely in Genuk Distict. The main factors that cause the decline of ponds is a physical factor whereas the change of shrimp being cultivated are caused by Sell Value, vulner ability and Management Factors.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Sapto Wibowo
Jakarta: Waca Utama Pramesti, 1986
639.5 SIG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrean Alberto
Abstrak :
Perubahan sistem budidaya udang vaname dari sistem tradisional menjadi sistem intensif membawa dampak terhadap lingkungan. Penerapan budidaya secara intensif dapat meningkatkan produksi namun membawa dampak lain diantaranya pencemaran lingkungan oleh efluen tambak. Di BLUPPB Karawang efluen tambak langsung dibuang ke perairan umum tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu. Untuk melakukan pengelolaan diperlukan data analisis nilai fisik dan kimia perairan tambak. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 sampai dengan April 2016 di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data analisis kondisi fisik dan kimia air pemeliharaan serta efluen tambak udang dan data analisis kandungan logam berat pada sedimen di saluran outlet tambak agar dapat dilakukakan pengelolaan. Sampel diambil pada 3 lokasi (air pemeliharaan, efluen tambak dan sedimen di saluran outlet tambak) dan dianalisis berdasarkan baku mutu yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter fisik dan kimia pada air pemeliharaan cenderung terjaga dengan baik, akan tetapi nilai parameter fisik TSS sebesar 203 ppm, kekeruhan sebesar 51 NTU dan paramater kimia BOD sebesar 46 ppm berada melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam KEPMENKP NO:28/MEN/2004. Rata-rata hasil pengukuran logam berat pada sedimen di saluran outlet tambak untuk logam Zn sebesar 1,66 ppm, Cu sebesar 0,73 ppm dan Cr sebesar 1,74 ppm, ketiga logam berat tersebut berada dibawah batas maksimum yang di tetapkan dalam standar baku mutu IADC/CEDA (1997). ......Vaname shrimp culture system that changes from the traditional system into an intensive system had an impact on the environment. Application of intensive cultivation to increase production also bring other impacts including environmental pollution such as effluent ponds. In BLUPPB Karawang, pond effluent directly discharged into public waterways without any prior treatment. Ponds management (physical and chemical parameters) measurement are needed to maintain good quality of pond water in the effluent. The study was conducted from November 2015 until April 2016 at Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, West Java. The purpose of this study was to obtain data on physical and chemical parameters in pond and effluent water, to analyze heavy metals content in sediment of the pond at outlet channel. Samples were taken at three locations (pond, effluent ponds and pond sediments at the outlet channel). All values were compared with standart reference. The results showed that the value of physical and chemical parameters in pond water tend to be well maintained, but in the effluent the value of the physical parameters such as TSS was 203 ppm, turbidity was 51 NTU and parameters of chemical BOD was 46 ppm. This values exceeded the quality standards established by KEPMENKP NO: 28 / MEN / 2004. The average results of the measurement of heavy metals in sediment in the pond outlet channel for the metal were 1.66 ppm for Zn, 0.73 ppm for Cu and 1.74 ppm for Cr. Those values of heavy metals are below the maximum limits set within the standards quality by IADC / CEDA (1997).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Achmad
Abstrak :
Udang vaname merupakan komoditas unggulan dalam perikanan budidaya yang terus meningkat permintaannya. Budidaya udang vaname di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran dilakukan dengan teknologi semi-intensif, penerapan teknologi ini tidak berkelanjutan karena kurangnya fasilitas pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek fisik dan kualitas produksi serta status keberlanjutan juga menentukan strategi prioritas pengelolaan budidaya udang vaname yang berkelanjutan. Analisa status keberlanjutan dilakukan dengan survei dan wawancara dengan pembudidaya selanjutnya diolah dengan metode RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Fisheries), untuk aspek fisik pengukuran kualitas air dilakukan secara in situ dan pengujian di laboratorium dengan parameter yang diukur yaitu suhu, salinitas, DO, pH, nitrit dan amoniak. Sedangkan penyusunan program prioritas diolah dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) menggunakan perangkat lunak Expert Choice. Hasil penelitian nilai parameter kualitas air untuk suhu, salinitas, pH, DO dan nitrit serta kualitas udang sesuai dengan nilai standar, tetapi parameter amoniak jauh dari batas normal. Tingkat keberlanjutan multidimensi pengelolaan budidaya udang vaname di Desa Batukaras memiliki indeks keberkelanjutan sebesar 60,00 yang berarti cukup berkelanjutan. Pilihan program prioritas utama untuk keberlanjutan budidaya udang vaname yaitu program rehabilitasi infrastruktur kawasan tambak dengan nilai rasio kepentingan sebesar 0,29. ......Vaname shrimp is a superior commodity in aquaculture which continues to increase in demand. The farming of vaname shrimp in Batukaras Village, Cijulang Subdistrict, Pangandaran Regency is carried out with semi-intensive technology, the application of this technology is not sustainable due to lack of supporting facilities. This study aims to analyze the physical aspects and the quality of production and the sustainability status also determine the priority strategy for sustainable management of vaname shrimp. Analysis of sustainability status is carried out by surveys and interviews with farmers then processed using the RAPFISH method (The Rapid Appraisal of The Status Fisheries), for physical aspects measurement of water quality is carried out in situ and testing in the laboratory with measured parameters, namely temperature, salinity, DO, pH, nitrite and ammonia. While the preparation of priority programs is processed using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method using Expert Choice software. The results of the research are water quality parameter values for temperature, salinity, pH, DO and nitrite and the quality of shrimp according to standard values, but ammonia parameters are far from normal limits. The multidimensional sustainability level of vaname shrimp management in Batukaras Village has a sustainability index of 60.00 which means it is quite sustainable. The choice of the main priority program for the sustainability of vaname shrimp cultivation is the rehabilitation program for fishpond infrastructure with a value ratio of 0.29.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library