Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soegihartono
Abstrak :
Indonesia adalah suatu Negara kepulauan yang memiliki 13.667 pulau dari Sabang sampai Merauke dengan luas lautan 3.288.683 km2, dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa (1997). Artinya perhubungan pulau-pulau dengan angkutan laut merupakan hal yang penting di Indonesia. Dengan dikeluarkanya Keputusan Menteri Perhubungan No. 11 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, menunjukkan adanya pembukaan kran operasional pesawat yang dimaksudkan untuk menciptakan persaingan yang bagus tetapi berdampak pada modal transportasi laut, yaitu penurunan penumpang pada tahun 2001 PT. Pelni sebesar 15% dan PT. ASDP sebesar 13%. Persaingan terjadi tidak hanya antar modal transportasi laut tetapi modal udara juga ikut merebut pangsa pasar transportasi laut, seperti lintasan Surabaya - Balikpapan yang mengalami penurunan 19% dan transportasi udara naik 60%. Dihapuskannya tarif bawah transportasi moda udara menanbah jatuhnya transportasi laut dengan adanya perang tarif di transportasi udara ini yang membuat persaingan antar moda angkutan menjadi tidak sehat. Ada 3 komponen biaya utama yang menentukan tarif yaitu biaya BBM, Penyusutan dan Pemeliharaan, sedangkan jika kita lihat perkembangan harga BBM yang terus meningkat dari tahun 1999 s/d 2005 membuat makin hancurnya bisnis jasa angkutan penumpang laut akibat tidak bersaingan dengan tarif udara yang rendah.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Pratama Putra
Abstrak :
Industri pelayaran merupakan salah satu industri yang sedang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan fakta bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, kebutuhan akan transportasi laut semakin tidak terbantahkan.. Di samping itu, regulasi semakin membuat berkembangnya industri pelayaran Indonesia khususnya industri pelayaran nasional yang ditandai dengan peningkatan pangsa pasar angkutan laut dalam negeri yang diangkut oleh perusahaan angkutan laut nasional. Kondisi tersebut membuat PT Timah, Tbk. selaku produsen timah di Indonesia berencana untuk mendirikan usaha pelayaran (shipping line) di Pulau Bangka sebagai bentuk diversifikasi usaha. Upaya pendirian usaha pelayaran (shipping line) memiliki nilai investasi yang cukup tinggi dan membutuhkan studi kelayakan untuk menilai kelayakan investasi. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kelayakan investasi usaha pelayaran (shipping line) dalam tiga aspek, yaitu aspek pasar, aspek operasional, dan aspek finansial. Hasil dari penelitian ini meyatakan bahwa usaha layak untuk didirikan dengan nilai NPV mencapai Rp 95.907.390.179 dengan IRR 16,70% dan payback period delapan tahun dua bulan. ......Shipping industry is one of developing industry nowadays. With the fact that Indonesia is the largest archipelago in the world, the demand for marine transportation is getting inevitable. In addition, regulation makes shipping industry growing over time especially for domestic shipping industry since they are getting larger market share. Based on those conditions, PT Timah, Tbk. as tin producer is planning to establish a shipping company in Bangka Island as a diversification effort. Those plan has high investment value and need a feasibility study to analyze the investment's feasibility. This study including feasibility analysis on market aspect, operational aspect, and financial aspect. The output of this study concluded that the shipping company is feasible to establish with value of NPV Rp 95.907.390.179, IRR 16.70%, and eight years two months in payback period.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardel Rakhman
Abstrak :
Pembangunan Oil Barge modern dengan tinggi sarat air laut kecil seperti Self-propelled oil barge dengan kemampuan struktur yang baik dapat menunjang kemajuan perindustrian maritim Indonesia. Dilain hal Pengklasifikasian Kapal menggunakan ClassNK semakin diminati pihak pemilik bangunan kapal. Dengan mengaplikasikan Fatigue Design Analysis (FDA), kekuatan konstruksi berdasarkan Rules ClassNK dapat diperhitungkan. Simulasi FDA pada konstruksi dengan klasifikasi Self-propelled oil barge menggunakan Rules ClassNK Part Q tentang Steel Barge memperhitungkan faktor beban static, dinamik (dari pengaruh percepatan SPOB) dan tekanan hidrostatik, yang menghasilkan Equivalent Stress terbesar sebesar 91.26 MPa dengan deformasi terbesar sebesar 0.031626 m. ......The construction of modern Oil Barge with short draught of waterline likes Self-propelled oil barge with good capability of strcture is a right tool to developing the Maritime Industry of Indonesia. In the other case, The Classification of Ship building with ClassNK is more and more interesting to the owner of ship building sides. With applicating the Fatigue Design Analysis (FDA) to the Ship Building, structural strength from Rules ClassNK can be Calculated. The FDA Simulation to the construction from classification Self-propelled oil barge using Rules ClassNK Part Q about Steel Barge are calculated factor of Static load, Dynamic Load (from the influence from Speed of SPOB), and Hidrostatic Pressure, which is produced biggest Equivalent stress with 91.26 MPa and the biggest Deformation at Inner Bottom Plate 10mm with deformation number 0.031626 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S6806;S6806;S6806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayaran Rakyat merupakan salah satu pelayaran tradisional yang bertugas sebagai angkutan distribusi muatan kebutuhan warga Indonesia. Pelayaran Rakyat spesialis mengantarkan muatan melewati jalur sungai dan menuju pulau ? pulau kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen risiko pelayaran rakyat pada sektor alur untuk meningkatkan tingkat keselamatan pelayaran rakyat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, pengumpulan data, dan penyebaran kuisioner yang selanjutnya di analisa menggunakan analisa kualitatif risiko. Hasil dari penelitian ini adalah adanya 3 risiko dengan level high yaitu kurangnya komunikasi antara nahkoda dan ahli, kapal mengalami kerusakan tidak terduga, dan kapal tidak melakukan peremajaan.
ABSTRACT
Pelayaran Rakyat is one kind of Indonesia traditional shipping that has been shipping the needs of Indonesian. Pelayaran rakyat specialist deliver cargo passing through the river path and headed for the island - a small island. This study aims to identify risk management of routes to improve the safety level of Pelayaran rakyat. The method used in this study were interviews, data collection, and questionnaires were subsequently analyzed using Qualitative Risk Analysis. Results from this study is there are three of high risk that is the lack of communication between captain and ship mechanic, unexpected vessel suffered damage, and the ship is not rejuvenation. ;
2016
S65808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan antara Kesultanan BUTON dengan VOC/Belanda sudah berlangsung lama. Bentuk hubungan itu dimulai dari persekutuan sampai dengan kolonialisme. Dalam periode yang panjang antara awal abad ke-17 sampai awal abad ke-20 telah memperlihatkan eksistensi dan kedaulatan Sultan Buton. Kontrak 1906yang ditandatangani Sultan Asyikin dengan Residen Brugman merupakan akhir dari tegaknya kedaulatan Buton. Oleh karena sejak itu kesultanan Buton telah masuk ke dalam wilayah kekuasaan pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.

Dilihat dari perspektif sejarah Buton, kontrak 1906 merupakan peristiwa kontroversial karena dilatarbelakangi oleh perselisihan di kalangan elite kerajaan. Sultan Asyikin dianggap telah "menjual" kedaulatan Buton kepada Belanda. Karena itulah ia diberi julukan sebagai "Sultan Motekena" atau "Sultan yang menandatangani".

Perkembangan sesudah kontrak 1906 memperlihatkan gejala semakin kuatnya pengaruh politik dan ekonomi kolonial ke dalam Kerajaan dan masyarakat Buton. Pemerintah kolonial Belanda melakukan penyederhanaan jumlah aparatur tradisional kerajaan, pemberian gaji kepada mereka dan memperkenalkan pajak kepada rakyat. Perkembangan ini mengakibatkan perlawanan rakyat Buton terhadap kekuasaan Kolonial Belanda seperti yang terjadi di Waruruma 1911, dan Pasar Wajo 1916.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This paper studies the condition of domestic shipping transport in Indonesia. From the view point of participating in maritime transportation policy, the different systems, functions, and targets of cabotage act have been analyzed. The innumerable factors affecting the Indonesian cabotage act which has had great impact on the regional economic growth has been studies and current methods and policies are being examined. Finally, the research paper evaluates the Indonesian Cabotage Act which is part of the transport policy and it's on economic growth are summarized
JEP 18:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwedi
Abstrak :
Pelayanan publik di Indonesia termasuk pelayanan BUMN oleh sebagian masyarakat dirasakan masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya kesenjangan (gap) yang masih sangat lebar antara kwalitas pelayanan yang diharapkan oleh pengguna jasa dengan kwalitas pelayanan yang disediakan oleh penyedia jasa pelayanan. Perbedaan antara kwalitas pelayanan yang diharapkan dengan yang dirasakan oleh pengguna jasa tersebut dapat berasal anatara lain dari kurangnya kemampuan penyedia jasa untuk memaharni harapan para pemakai jasa, kurangnya standar pelayanan, lemahnya kemampuan petugas pelayanan dan kurang berhasilnya komunikasi antara penyedia jasa dan pengguna jasa.

Agar kesenjangan kwalitas pelayanan antara kwalitas yang diharapkan dengan yang dirasakan semakin kecil maka perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan kwalitas pelayan baik ditingkat manajemen, pelaksana maupun peralatan kerja yang diguanakan untuk memberi pelayanan. Pemahaman yang baik tentang pelanggan khususnya mengenai harapan-harapannya akan sangat membantu penyedia jasa pelayanan dalam meningkatkan kwalitas pelayanan. Bagaimana dengan kwalitas pelayanan jasa angkutan penumpang kapal laut yang diselenggarakan oleh PT Pelni ?. sejauh mana kesenjangan kwalitas pelayanan antara yang tersedia dengan yang dirasakan oleh pengguna jasa ?. untuk menganalisis kesenjangan kwalitas pelayanan ini dapat menggunakan analisa kesenjangan (gap analisys) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeuithmal dan Berry yang disertai dengan rnélakukan penelitian baik terhadap penyedia jasa pelayanan maupun pemakai jasa pelayanan, maka penilaian terhadap kwalitas pelayanan dapat dilakukan lebih komprehensip.

Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan cara memberikan kuessioner yang berkaitan dengan dimensi pelayanan kepada pengguna jasa angkutan penumpang kapal lut dan karyawan PT Pelni melalui wawancara yang dilanjutkan dengan pengamatan lapangan terutama yang menyangkut fasilitas pelayanan. Kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pelayanan jasa angkutan penumpang kapal laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diselenggarkan PT Pelni cukup baik dan kesenjangan kwalitas pelayan relative kecil. Namun masih ada beberapa keluhan pemakai jasa yang masih menonjol antara lain pelayanan untuk memperoleh ticket dan kenyamanan mang tunggu sebelum pemberangkatan serta kenyamanan di atas kapal. Untuk itu hal-hal yang demikian akan lebih mendapat perhatian manajemen PT Pelni.
Public services in Indonesia which include that of State- Owned Enterprises are stil far from meeting the expectations of many people. This shows that there is a big gap between the expected service quality and the available service quality. The difference between the service quality expected and received by the service users may result tram the incapability af the service providers to understand the service users' expectations. low service standard, weak work force, and lack of communication between the service providers and the users.

To minimize the gap between them, it is necessary to make serious efforts to improve the service quality both at management and operational levels. and equipment used for service provision. Better understanding of customers particularly their expectations will be of great help lor the service providers in improving the service quality. ln connection with the service quality questions such as: how is the service quality provided by PELNI ltd., one of the State- Owned Enterprises dealing with sea tra nsporlation services. like? How big is the gap between the available service quality and the one felt by the service users? To analyse these the writer uses service theory approach especially to the gap and to the service quality developed by parasuraman, zeithmal and Berry. To obtain truer picture of the gap and service quality the research has been conducted that covers 5 service dimension, i.e., tangible. realibility, responsiveness. assurance and empathy both to PELNI ltd as the service provider and to the passangers as service users.

The method ot the research used is through distributing questionnaires related with service dimension to the management of PELNI ltd and to the operational staff who are directly involved in the day -to-day service provision. To complete the data and to get additional information, interview proceeded by field observation especially in relation with service dimension has been conducted as well. The results ot the research show that the services provided by PELNI ltd. are relatively good and the gap is relatively small. However. partially several distinctive complaints from service users were found. Among other things are things like licketting service and waiting room comfort prior to departure and comfort on board. To improve the service quality such matters need to be paid attention to either by PELNI ltd. management and operational staff who are at the forefront in service provision.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Pradjoko
Abstrak :
Penelitian dalam tesis ini berusaha untuk merekonstruksi dinamika sejarah pelayaran,perdagangan dan perebutan kekuatan politik dan ekonomi yang terjadi di kawasan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Kajian sejarah maritim ini diharapkan dapat merekonstruksi sejarah dari masyarakat di Nusantara yang hidup mengarungi lautan. Kajian sejarah maritim sering diabaikan oleh para sejarawan Indonesia karena mereka lebih suka merekonstruksi sejarah yang terjadi di daratan saja, kawasan laut malah dianggap tidak penting. ketimpangan terjadi karena sejarah Indonesia tidak ditulis utuh dalam pengertian sejarah tanah air. padahal dua pertiga wilayah Indonesia adalah kawasan laut yang justru menjadi media integrasi pulau-pulau sekitarnya. Banyak penduduk Indonesia yang hidup dari perdagangan, pelayaran dan kegiatan mengolah laut. Banyak dari budaya masyarakat kita yang temyata menjadikan laut, perahu dan pelayaran menjadi bagian dari legenda, sistem mata pencarian, sistem nilai dan asal-usul, termasuk masyarakat yang ada di kawasan laut sawu. Padahal dalam kajian ilmuwan asing dan sumber arsip Portugis dan Belanda, wilayah.ini memiliki dinamika pelayaran dan perdagangan maritim yang;-amai pada abad-abad yang lampau. Seperti halnya ramainya pelayaran kapal-kapal Bugis dan makasar yang berdagang dan jugs mencari tripang ke Australia utara (marege) dengan menjadikan wilayah Laut Sawu sebagai pangkalan armada dan perekrutan tenaga penyelam. Bahkan jugs kehadiran kapal-kapal Portugis, Cina, Belanda, Inggris dan Amerika selama abad-ke-19 dan awal abad ke-20 untuk mencari kayu cendana, lilin, gala lontar dan kuda. Portugis dan Belanda merupakan dua bangsa yang kemudian berebut hegemoni politik dan ekonomi di wilayah kawasan Laut Sawu ini.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Triastika
Abstrak :
Permasalahan logistik maritim Indonesia berakar dari ketidakseimbangan aliran perdagangan di wilayah Indonesia barat dengan wilayah Indonesia timur. Minimnya komoditas yang diangkut dari wilayah timur ke barat menyebabkan biaya operasional perusahaan pelayaran membengkak sehingga profit yang dicapai tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan perancangan logistik maritim Indonesia yang mampu memenuhi permintaan di pelabuhan-pelabuhan dan menghasilkan profit yang maksimal. Penelitian ini menggunakan pemodelan stokastik untuk memberikan gambaran yang lebih sesuai dengan realita, yaitu dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian pada jumlah permintaan kontainer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaaan model stokastik memberikan profit yang lebih tinggi untuk perusahaan. ...... The problem of maritime logistics in Indonesia lies on the unbalanced trade flow between west and east region of Indonesia. Since the east region does not have many comodity to be transported, liner shipping companies have to face the increasing amount of operational costs which makes the company failed to achieve the optimal profit. Based on that situation, liner shipping companies needs a service network design which accomodate demand on each ports and give maximum profit. This research uses stochastic modeling to best portray the real condition of maritime logistics by taking demand uncertainty into consideration. The result shows that stochastic model yields higher profit for liner shipping companies
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>