Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kristiana Pasau
"Baja galvanis adalah baja yang dilapis seng dengan cara celup panas (hot dip galvanizing) atau dengan electroplating. Lapisan seng akan melindungi baja sehingga relatif tahan terhadap korosi. Baja galvanis dapat dilas dengan menggunakan proses pengelasan Shielded Metal-Arc Welding (SMAW).
Penelitian pada pengelasan baja galvanis ini, menggunakan pelat baja karbon rendah tipe AISI 1010 sebagai logam dasar dan kemudian digalvanis dengan proses celup panas (hot dip). Proses SMAW pada pelat baja galvanis menggunakan logam pengisi E70I6 dan 5 variabel arus yaitu dari 75 amper sampai 95 amper dengan jenis sambungan square butt.
Hasil optimum ditunjukkan pada arus pengelasan 80 amper yang memberikan sifat mekanis tertinggi tanpa adanya cacat dalam struktur mikro. Analisa secara kimia menggunakan EDS (Energy Dispersive Spectrometry) menunjukkan bahwa larutnya seng pada hasil lasan berkurang dari permukaan las yang mencair sampai pertengahan lasan.

Galvanized steel is steel, which has been coated with zinc either through hot dipping or electroplating. Me zinc coating protects the steel by forming a barrier of relatively corrosion resistant material around the steel. Galvanized steel can be welded using the process of Shielded Metal-Arc Welding (SHAW).
Investigation on the weldment of galvanized steel used low carbon steel plate AIS1 1010 as a base metal and then galvanized by hot dipping process. The SMAW process is used to weld galvanized steel plates using E7016 filler metals and 5 variables current from 75 to 95 amperes and a square butt joint type.
The results show that the optimum current on the welding giving the high mechanical properties at 80 amperes without any defects on their microstructure. Chemical analyzing using Energy Dispersive Spectrometry (EDS) shows that solubility of zinc on the weldment decreased from the surface of weld fusion line to the middle of the weldment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pratiknyo
"Proses pengelasan dengan Shielded Metal Arc Welding banyak digunakan pada dunia industri dewasa ini, misalnya pada pembuatan kapal, tangki atau pipa. Proses Shielded Metal Arc Welding merupakan pengelasan elektroda terbungkus. Keuntungan ulama dari proses Shielded Metal Arc Welding adalah dapal mengelas dengan berbagai posisi pengelasan. Posisi pengelasan tersebut adalah vertikal down, vertikal Up, horizontal, over head, dan down hand. Posisi pengelasan tersebut akan mempengaruhi hasil sambungan las yang diakibatkan adanya pemakaian arus yang berbeda, tegangan ,dan pergerakan elektroda. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan masukan panas dan jumlah pass yang dilakukan pada masing-masing posisi dan akan mempengaruhi sifat mekanis hasil lasan. Penelitian ini akan membahas pengaruh dari masing- masing posisi pengelasan terhadap sifat mekanis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dengan banyaknya jumlah pass maka masukan panas yang diterima logam induk semakin besar sehingga kekuatan tariknya akan meningkat. Hal ini disebabkan adanya efek penghalusan butir (rehealing). Kekuatan tarik perbesar yaitu pada posisi pengelasan horizontal sebesar 503,125 N/mm2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Sativa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibisana
"Elektroda E7016 dan E7013 adalah sama-sarna elektroda hidrogen rendah yang sesuai untuk pengelasan baja struktur. Mengingat bahwa baja struktur sangat Iuas penggunaannya termasuk untuk pembuatan lambung kapal, maka harus dipastikan keamanan sambungan. Keamanan sambungan tenjamin jika kondisi sambungan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat pengaruh pengelasan dengan metoda SMAW mcnggunakan kedua elektroda tersebut dengan vamiabel bentuk sambungan, yaitu V-tunggal dan U-tunggal dan variabel rapat arus dengan harga rapat axus batas rendah, medium dan tinggi.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan sifat mekanis dari penggunaan dua macam elektroda tersebut. Pengelasan terbaik adalah menggunakan rapat arus medium yang dapat menghasilkan sambungan berkwalitas baik, kuat dan tidak berpori-pori. Satu hal lagi adalah bahwa akibat panas pengelasan logam induk (bj CP AI-136) tidak mengalami perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisa Ananda
"Pada proses pembangunan kapal hampir 80 pekerjaan adalah pengelasan. Keterampilan dan kompetensi welder sangat berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan las. Perhitungan waktu pekerjaan las sangat dibutuhkan guna mengetahui lama waktu pekerjaan pengelasan kapal dan mengetahui perbedaan waktu pada posisi downhand, horizontal, vertical dan overhead. Selain waktu, berat las yang dihasilkan dalam pengelasan kapal perlu menjadi perhatian guna menentukan besar pengaruh pengelasan kulit kapal terhadap berat lambung kapal. Data diperoleh dengan pegukuran dan pengamatan langsung di lapangan pada pekerjaan pengelasan kapal tugboat pelat baja. Data diolah dan dianalisa menggunakan metode statistik yaitu Anova Analisis of Variance dengan menggunakan program IBM Statistic SPSS 24 for windows untuk mengetahui pengaruh posisi dan tebal pelat terhadap waktu dan jumlah pemakaian las. Dari rata-rata waktu di diperoleh waktu pengelasan per kawat untuk posisi downhand 17,67 detik, posisi horizontal 32,42 detik, posisi vertical 42,10 detik dan posisi overhead 60,90 detik. Total waktu pengelasan SMAW bagian kulit kapal adalah 233 jam 31 menit sama dengan 29,2 hari dan berat las yang dihasilkan sebesar 660,76 Kg, dimana berat las berpengaruh 0,5 dari berat kulit kapal.

In the ship production process, almost 80 of the work is welding. The Welder rsquo s hard skills and soft skills are really influential to the welding process. Time calculation in welding process is needed to determine how long ship welding work and to know the time difference on the downhand position, horizontal position, vertical position and overhead position. Beside the time, welding weight which is produced in the ship rsquo s welding should to be concerned in order to determine the impact of shell rsquo s welding effect to hull rsquo s weight. The data were obtained by direct measurements and observations in the field on the tugboat welding process steel plate. The data is processed and analyzed by using statistical method, which is Anova Analysis of Variance by using IBM Statistic SPSS 24 for windows Statistical Program for Science program to find out the effect of position and plate thickness to welding time and amount of welding usage. From the average of time, can be obtained the equation of the time per wire in downhand position 17,67 seconds, horizontal position 32,42 Seconds, vertical position 42.10 seconds and overhead 60.90 seconds. The total welding time of the SMAW system of the ship rsquo s shell is 233 hours 31 minutes equal to 29.2 days and the welding weight produced is 660.76 Kg, where the welding weight affects 0.5 of the shell ship weight."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library