Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Nurholis
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam setiap pekerjaan pembangunan penyelidikan tanah merupakan pekerjaan pendahuluan yang sangat penting. Penyelidikan tanah dilakukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang salah satunya mencari kekuatan geser tanah yang diuji.

Keruntuhan pada bangunan biasanya merupakan keruntuhan yang diakibatkan oleh geser. Penyebabnya adalah adanya gelinciran antara 2 permukaan, sehingga kekuatan tanah sebagai penyangga bangunan adalah kekuatan gesernya.

Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian di laboratorium. Contoh tanah yang diambil di lapangan diteliti di laboratorium meliputi uji sifat fisik (index properties) dan beberapa uji sifat teknik (engineering properties) dengan membuat suatu kondisi tertentu. Pada penelitian ini yang akan dilakukan adalah mencari kekuatan geser tanah pada kondisi tak terkonsolidasi tak terdrainasi dengan contoh tanah dibuat terganggu dengan pemadatan pada beberapa macam kondisi kadar air yang berlainan. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teori Mohr-Coulomb dengan parameter kekuatan geser tanah c (nilai kohesivitas tanah) dan f (sudut_tahanan geser tanah) yang didapat dari uji triaksial UU.

Dari hasil pengujian dibuat korelasi antara kekuatan geser tanah tak terdrainasi dengan kadar air pemadatan tanah dan dilakukan pembandingan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.
2001
S34791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Muning Hardini
Abstrak :
Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser rendah. Untuk mengatasinya dapat dilakukan perbaikan tanah antara lain metode preloading. Preloading adalah pemberian beban awal pada lapisan tanah sebelum beban konstruksi bekerja di atasnya. Besar preloading yang diberikan pada percobaan ini adalah pc + ?p, dengan ?p sebesar 50 kPa. Untuk mengetahui nilai kompresibilitas akibat preloading dilakukan dengan uji konsolidasi menggunakan alat oedometer. Adapun prosesnya adalah mula-mula tanah diuji dibebani secara bertahap hingga mencapai beban preloading. Setelah tanah terkompresi, beban preloading kemudian dikurangi sampai nol. Kemudian tanah diuji, dibebani kembali seperti proses konsolidasi biasa sampai beban maksimum. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan gesernya dilakukan dengan uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi, besarnya beban preloading pada uji triaksial terkondolidasi terdrainasi prinsipnya sama dengan uji tanpa preloading, perbedaannya hanya pada tahap konsolidasi, dimana tegangan sel yang diberikan pada tahap ini sebesar beban preloading, dan setelah dikonsolidasi tegangan sel diturunkan sesuai keadaan awalnya dan didiamkan selama 24 jam sebelum dikompresi. Hasil dari uji yang dilakukan menunjukkan bahwa kompresibilitas tanah setelah di preloading akan menjadi lebih kecil. Penurunan nilai kompresibilitas tanah untuk beban lebih kecil dari beban preloading menunjukkan bahwa nilai Cc yang berubah menjadi Cr. Sehingga penurunan konsolidasi setelah pemberian beban preloading akan jauh lebih kecil. Berdasarkan hasil uji triaksial konsolidasi terdrainasi, pengaruh preloading menunjukkan adanya peningkatan parameter kekuatan geser tanah yaitu pada nilai kohesi dan sudut geser terdrainasi (cd dan _d) ......High compressibily and low shear strength are two problems that caused by giving load to I soft soil clay. One of the soil improvement methods to solve those problems is preloading method. Preloading means giving early load to soil layer before construction load work. Preloading load gives on this experiment is pc + ?p, with ?p given 50 kPa. consolidation test using oedometer is done to find compressibility value caused by preloading. First process I begin by giving gradually load until it reach preloading load. Then preloading load is being ' reduced to zero value. After that sample being loaded again the same as common consolidation process till maximum load. To find the shear strength of preloading is done by consolidation drained triaxial test, with same preloading load given in consolidation test. Actually, preloading ! test on consolidation drained test have the same princip like without preloading, with the difference on consolidated step, where the given cell pressure on this stage equal to preloading load, and after being consolidated, cell pressure is being reduced till its early condition, then keep it still for 24 hours before being compressed. Final result value from the test shows that soil compressibility after preloading would ; become much smaller. Degradation value soil compressibility for smaller load than preloading i load shows that Cc value turns to Cr value. According to triaxial consolidation drained test, the preloading caused the value of strength shear parameters increase, that parameter are cohesion and shear strength shear (cd and _d).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunisa
Abstrak :
Kekuatan geser tanah lempung lunak pada umumnya rendah karena memiliki karakteristik indeks plastisitas yang tinggi, kompresibilitas tinggi, dan mudah terkonsolidasi. Oleh karena itu, daya dukung tanah lempung lunak tidak cukup untuk menahan struktur diatasnya. Metode stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah dapat menggunakan kolom kapur. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kolom kapur dilakukan pengujian dengan uji triaksial terkonsolidasi tak terdrainasi. Tanah lempung lunak dicetak menjadi contoh uji dengan proses pemadatan Standard proctor. Contoh uji hasil pencetakan dilubangi dan dimasukkan cairan kapur dengan rasio berat air terhadap berat kering kapur sebesar 0,43. Setelah dianalisis tanah lempung dengan kolom kapur meningkatkan kekuatan geser dan daya dukung tanah lempung lunak.
Shearing strength of soft clay is very low commonly because of its high plasticity index, its high compressibility, and simply consolidated. Because of that, bearing capacity of soft clay is not enough to support structure on soft clay. Soil stabilization method to improve bearing capacity can use lime column. To know the use of lime column can be done by consolidated-undrained triaxial test. Soft clay was made become test samples with Standard Proctor compaction method. And then, test samples are bored and entered liquid of lime with weight ratio of water to dry weight ratio of lime, its value is 0,43. After analyzed, soft clay with lime column can improve shearing strength and bearing capacity of soft clay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Giezky Natakusumah
Abstrak :
Gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah adalah salah satu gempa yang terjadi pada tahun 2018 tepatnya pada hari Minggu, tanggal 28 September 2018 pukul 18.02 WITA. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Saat kejadian gempa ini juga terjadi fenomena likuifaksi yaitu keadaan kehilangan kekuatan geser tanah nonkohesif pada saat terjadi beban siklik seperti gempa bumi. Dalam pembahasan ini penulis melakukan perhitungan akan kemungkinan likuifaksi berdasarkan data yang didapatkan pada desa Lolu pada daerah yang terlikuifaksi dengan perpindahan yang relatif kecil. Perhitungan dilakukan dengan perhitungan CSR (Cyclic Stress Ratio) yaitu nilai perbandingan antara tegangan geser rata-rata yang diakibatkan oleh gempa dengan tegangan vertikal efektif di setiap lapisan, CRR (Cyclic Resistance Ratio) yaitu besarnya ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Selain dengan metode tersebut penulis juga melakukan analisis dengan gradasi butiran dari sampel tanah yang ada. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data sekunder yaitu data nilai faktor keamanan yang dilakukan dengan menggunakan data lapangan CPT di daerah yang sama. Dari hasil dan analisis tanah pada daerah Lolu tanah yang berpotensi likuifaksi memiliki kedalaman yang berfariasi mulai dari 3 meter sampai 20 meter. ......The earthquake that occurred in Central Sulawesi was one of the earthquakes that Happenend in 2018 precisely on Sunday, September 28, 2018 at 18.02 WITA. This earthquake has resulted many fatalities. During this earthquake a liquefaction phenomenon also occurs, liquefaction is the state of loss of shear strength of the noncohesive soil during cyclic loads such as earthquakes. In this discussion the authors calculate the possibility of liquefaction based on data obtained in the village of Lolu in the liquefied area with relatively small displacement. The calculation is done by calculating CSR (Cyclic Stress Ratio) which is the value of the ratio between the average shear stress caused by the earthquake with effective vertical stress in each layer, CRR (Cyclic Resistance Ratio) which is the amount of soil resistance to liquefaction. In addition to the method, the writer also analyzes the gradation of grain from the existing soil samples. The data is then compared with secondary data, which are data on the value of safety factors performed using CPT field data in the same area. From the results and analysis of soils in the Lolu area, potentially liquefied soils have varying depths ranging from 3 meters to 20 meters.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anshafa Shaka Wibowo
Abstrak :
Campuran granular meliputi pasir dan kerikil yang mempunyai pengaruh sebagai parameter stabilitas campuran dan operasi struktur. Beberapa dari campuran ini sangat penting untuk konstruksi teknik sipil seperti tanggul, dinding penahan tanah atau tanah dasar transportasi. Campuran pasir-kerikil (SGM) umumnya digunakan dalam konstruksi bendungan tanah, waduk/pembangkit listrik tenaga air, dan banyak proyek lainnya. Hal ini alami karena strukturnya terdiri dari pasir halus yang ditempatkan di antara kerikil berbutir kasar. Kemudian berkembang untuk menghasilkan pecahan kerikil yang lebih kasar dan pasir yang lebih halus. Perlu digarisbawahi bahwa dalam campuran, GC sebenarnya merupakan faktor dominan yang menentukan besarnya kekuatan geser. Selain itu, pengujian triaksial multitahap pada tanah berkerikil menjelaskan pentingnya bahan konstruksi ini. Sebagai proses awal prosedur pengujian, sampel pasir menjalani analisis saringan awal dan kepadatan kering agar sesuai dengan standar pengujian. Prosedur pengujian meliputi menjalankan sampel pasir melalui analisis saringan awal dan uji kepadatan kering. Analisis saringan awal ditambah uji kepadatan kering digunakan untuk menjaga keseragaman saat pengujian. Kajian tersebut harus melibatkan pemisahan kadar yang berbeda dalam sampel tanah yang hanya mengandung kerikil atau pasir serta yang mengandung campuran garam pasir dan garam. Terakhir, laporan ini akan mengkaji pengaruh garam terhadap kohesi antara kerikil dan pasir selama uji triaksial sesuai dengan analisis nilai kepadatan kering pasir dan kerikil. ......Granular mixtures include sand and gravel which have impact as parameters of mixture stability and structural operation. Several of these mixtures are vital for many civil engineering constructions like embankments, retaining wall or transportation subgrades. Sand-gravel mixtures (SGMs) are commonly used in construction of earth dams, reservoirs/hydropower plants, and many other projects. It is by nature because their structure is made up of fine sands which fits in between coarse-grained gravels. It then develop to create coarser gravel and finer sands fractions. It should be highlighted that within the mixtures, GC is actually a dominant factor determining the magnitude of shear strength. Moreover, multistage triaxial tests on gravelly soils explain these significant importance of construction materials. As a pre-process to the testing procedure, a sand sample undergoes initial sieve analysis and the dry density to match the test standards. The testing procedure includes running a sand sample through a preliminary sieve analysis and a dry density test. The initial sieve analysis plus dry density test was employed to uphold uniformity while testing. The study must involve segregation of different grades in a soil sample containing only gravel or sand as well as that containing mixed salt of sand and salt. Finally, this report will examine the influence of salt to the cohesion between gravel and sand during the triaxial test in accordance of the analysis for sand and gravel dry density values.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Maxwel Joseph Henri
Abstrak :
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang geoteknik sudah mulai digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam penelitian ini digunakan Enzim Urease sebagai bahan stabilisasi pada tanah lempung serpih melalui metode biosementasi. Metode ini dilakukan dengan mencampurkan secara manual Enzim Urease dan juga dengan penambahan laterit sebesar 10 terhadap Tanah Clayshale. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Triaxial CU terhadap sampel yang telah mengalami pemeraman selama 42 hari. Hasil biosementasi menunjukkan terjadinya pengerasan sampel dengan dibuktikan dari hasil uji Triaxial CU yang mana adanya peningkatan kuat geser. Pada uji durabilitas dilakukan dengan cara visual menunjukkan adanya perbedaan setelah ditambahkan enzim urease. Nilai kuat geser yang dihasilkan variasi campuran enzim urease 10 Laterit lebih besar dibandingkan dengan tanpa laterit, namun nilai sudut geser mengalami peningkatan yang tidak signifikan. Oleh karena itu, pemeraman 28 hari dinilai cukup efektif dilakukan daripada tanah asli.
In recent years utilization of biotechnology in the field of geotechnical has started. The research involved the use of Urease Enzym as a stabilization material by biocementation method. This method is done manually by mixing Urease Enzyme and through additional 10 laterite soil to Clayshale. The test uses the Triaxial CU Consolidated Undrained test toward samples that undergone curing for 42 days. The result indicates that the sample is stiffening, proved by Triaxial CU test, with an increase of shear strengh. In the durability test performed by visual means showing the difference after added enzyme urease. Shear strength of mixture urease 10 laterite has a higher value but the shear angle value has an insignificant increase. Hence, it is known that the mixture increases the shear strength of the soil and the curing 28 days affected the results as well.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia sebenarnya adalah negara yang kaya raya akan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena adanya kesalahan prosedur yang terjadi selama inilah, sumber daya alam yang mestinya dapat memakmurkan seluruh rakyat Indonesia secara merata tidak dapat dinikmati oleh mereka dengan baik. Sebagai salah satu sumber daya alam yang mungkin hanya banyak terdapat di Indonesia adalah tanah gambut yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan. Tanah gambut ini banyak terdapat daerah selatan Kalimantan, pantai Timur Sumatera, dan Irian. Contoh tanah yang dipergunakan pada tugas akhir ini adalah di daerah Kalimantan Tengah di desa Berengbengkel tepatnya di bagian Tenggara dari Palangkaraya. Hal ini berhubungan dengan dibuatnya jalan raya yang menghubungkan antara Palangkaraya dan Banjarmasin. Tanah gambut merupakan tanah yang berkadar organik tinggi dan mengandung serat-serat tumbuhan dalam proses pembusukannya menjadi tanah. Sehingga tanah gambut ini tersusun dari campuran serat material organik yang berasal dari tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi dan telah menjadi fosil, dimana tanah ini sangat buruk untuk mendukung beban konstruksi yang dapat menyebabkan gagalnya proyek-proyek infrastruktur dalam bidang teknik sipil yang berkaitan dengan masalah kestabilan bangunan. Pengujian yang dilakukan di dalam pelaksanaan tugas akhir ini menggunakan uji triaksial yang merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menentukan kekuatan geser tanah yang sering digunakan dan paling cocok untuk semua jenis tanah termasuk tanah gambut. Keuntungan dari uji ini adalah dapat mengontrol pengaliran airnya dan dapat mengukur tekanan air porinya serta bila dibutuhkan tanah jenuh dengan permeabilitas rendah dapat dibuat terkonsolidasi. Uji triaksial yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah dalam kondisi undrained memungkinkan kondisi tak terdrainasi pada gambut dengan kondisi lapangan (in-situ), dimana angka pori contoh tanah pada awal pengujian tidak berubah dari nilainya di lapangan pada kedalaman tanah saat pengambilan contoh. Contoh tanah diberikan tegangan sel tertentu, lalu digunakan selisih tegangan utama secara tiba-tiba tanpa pengaliran pada setiap tahap pengujian. Dari pengujian ini akan didapat nilai kohesi dan sudut geser tanah gambut tersebut, sehingga pada akhirnya akan diperoleh daya dukung tanah dalam menahan struktur-struktur di atasnya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Khuzaifah
Abstrak :
Indonesia mempunyai iklim dan kondisi tanah yang dapat dikatakan mendukung adanya wilayah yang digolongkan mempunyai tanah sulit. Tanah sulit disini diartikan sebagai tanah sangat lunak organik atau gambut dan tanah lunak yang berpotensi mengembang tinggi ( tanah ekspansif ). Makin mendesaknya kebutuhan akan lahan untuk permukiman di kota, mahalnya lahan dengan tanah stabil, dan berkembangnya wilayah permukiman di daerah terutama wilayah transmigran, membuat pemanfaatan wilayah ini tidak dapat dihindarkan. Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser yang rendah. Untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah lempung lunak tersebut maka perlu dilakukan beberapa pengujian, dalam karya tulis ini uji yang dilakukan adalah uji geser sudu (Vane Shear Test) yang dilakukan di lapangan dan uji triaksial dengan dalam kondisi Unconsolidated Undrained yang dilakukan di laboratorium. Uji geser sudu (Vane Shear Test) dimaksudkan untuk menentukan kekuatan lempung jenuh sempurna dalam keadaan tidak terdrainasi, sedangkan uji triaksial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi suatu tanah.
Indonesia has ground condition and climate which can be told to support region existence that is classified has difficult ground. Difficult ground is interpreted as very organic soft clay or peat and soft clay which have the high potency to expand (expansive clay). More and more insist on the farm requiremenl for settlement in town, its costly land with stable ground, and settlement regional expansion in area especially the transmigrant region, making this regional explosion cannot be obviated. Problem which is arising out because of the effect of encumbering at] soft clay are high compressibility and low shear strength. To know shear strength from the soft clay, it requires to be conducted by some examination, in this final assignment the test which was taken were Vane Shear Test that was conducted in field and Triaxial Test under Unconsolidated Undrained condition that was conducted in the laboratorium. Vane Shear Test was intended to determine unsaturated clay strength in undrained condition, while triaxial test was conducted as a mean to know sheat angle and cohesion of the clay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Yoseph Manuel
Abstrak :
Kuat geser tanah merupakan parameter yang sangat penting untuk melakukan analisis dan menyelesaikan masalah stabilitas tanah, dimana uji geser langsung sebagai salah satu jenis pengujian yang sering digunakan untuk menentukan nilai kuat geser tanah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor kepadatan awal tanah melalui prosedur tampering, dan faktor jenis alat terhadap besarnya nilai ketidakpastian yang diperoleh. Selain itu, juga dilakukan dua metode perhitungan ketidakpastian pada uji geser langsung, yaitu dengan metode penurunan persamaan regresi linier, dan metode ketidakpastian gabungan. Dengan menggunakan sampel uji tanah berpasir, dihasilkan bahwa prosedur tampering yang ideal adalah dengan melakukan 15 kali tumbukan untuk setiap 1/3 lapisan untuk penggunaan alat direct shear manual karena menghasilkan nilai ketidakpastian sebesar ± 9.948° untuk nilai sudut geser dalam (φ), dan sebesar ± 6.174 kPa untuk kohesi (c). Nilai ketidakpastian ini lebih rendah dibandingkan dengan uji geser langsung dengan prosedur tampering 25 kali tumbukan untuk setiap 1/2 lapisan. Secara keseluruhan, pengujian dengan alat direct shear elektrik menghasilkan nilai ketidakpastian yang lebih kecil, yaitu sebesar ± 6.510° untuk nilai sudut geser dalam (φ), dan untuk kohesi (c) sebesar ± 4.545 kPa, jika dibandingkan dengan pengujian yang menggunakan alat direct shear manual. ......Shear strength of soils is one of the essential parameters for analyzing and solving soil stability problems, and direct shear test is one type of test that is often used to determine the value of the soil shear strength. This research was conducted to see the effect of the initial density factor of the soil through the tampering procedure, and the different apparatus type factor on the magnitude of the obtained uncertainty value. In addition, two methods of calculating uncertainty in the direct shear test were carried out, namely the linear regression equation derivation method, and the combined uncertainty method. By using a sandy soil test sample, it was concluded that the ideal tampering procedure is to perform 15 collisions for every 1/3 layer for the use of a manual direct shear tool, because it produces an uncertainty value of ± 9.9485° for the value of the friction angle (φ) and for cohesion (c) of ± 6.1737 kPa. This value is lower compared to other tampering procedures. Over all the variety of the test that conducted, the test with an electric direct shear tool produces a smallest uncertainty value, which is ± 6.510° for the value of the internal shear angle (φ) and for cohesion (c) of ± 4.5453 kPa, when compared to the tests using a manual direct shear tool.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustian Heri Suprapto
Abstrak :
Proses bio-sementasi atau yang biasa dikenal dengan MICP (Microbial Induced Calcite Precipitation) pada tanah sangat dipengaruhi oleh aktivitas enzim urease. Aktivitas urease yang tinggi, presipitasi urea dan kalsium klorida menjadi partikel kalsit juga akan meningkat. Enzim urease diperoleh dari B.subtilis dan Oceanobacillus sp. dengan nomor isolat P3BG41 dan P3BG43. Bakteri ditumbuhkan di bawah media B4 urine dan M63 dengan asam glutamat pada suhu 37oC dan pH +7 selama lima hari pengamatan. Isolat kemudian diukur harian kepadatan optik dan aktivitas urease. Bakteri dan kombinasi urea (CO(NH2)2) dan kalsium klorida (CaCl2) disuntikkan setiap hari ke dalam pasir untuk mendapatkan hasil optimum dari presipitasi kalsit. Nilai tertinggi aktivitas enzim urease terjadi pada hari kedua inkubasi. Sementara kepadatan optik berkurang pada hari kedua, kohesi tanah mencapai nilai tertinggi pada hari itu. Namun, nilai sudut gesekan pada hari kedua memiliki titik terendah dibandingkan dengan hari lainnya. ......Bio-cementation process or commonly known as MICP (Microbial Induced Calcite Precipitation) on soil is strongly influenced by urease enzyme activity. High of urease activity the precipitation of urea and calcium chloride into calcite particles will also increase. The urease enzyme is obtained from B.subtilis and Oceanobacillus sp. with isolat number P3BG41 and P3BG43. The bacteria were grown under B4 urine medium and medium M63 with glutamic acid at 37oC and pH +7 for five days observation. The isolats were then daily measured its optical density and urease activity. The bacteria and combination of urea (CO(NH2)2) and calcium chloride (CaCl2) were daily injected into the sand to obtain the optimum results from the calcite precipitation. The highest value of urease enzyme activity occurs on the second day incubation. While the optical density was reduced on the second day, the soil cohesion reaches the highest value at that day. However, the friction angle value on the second day has the lowest point compared to the other day.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library