Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
"Masa remaja merupakan masa di mana remaja mencari identitas diri dan rasa ingin tahu yang besar terhadap seksualitas. Hal tersebut membuat remaja mencari berbagai informasi tentang seksualitas, salah satu sumbemya melalui media massa. Belum adanya peraturan yang marnpu menghentikan penyebaran informasi-informasi porno di media massa yang ada di Indonesia menyebabkan remaja tetap bisa mendapatkan informasi yang tidak benar. Hal tersebut mempengaruhi perilaku seksual remaja. Fenomena berbagai perilaku seksual remaja saat ini sangat beresiko menjadi masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada remaja seperti HIV-AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan. Adanya hubungan antara media massa dengan perilaku seksual remaja mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Responden yang dijadikan sampel sebanyak 75 remaja SMA 109 Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data mentah kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara informasi-informasi porno di media massa dengan perilaku seksual remaja (p value= 0,00; α= 0,05).
Kata Kunci: remaja, media massa, perilaku seksual, informasi"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5691
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Remaja dalam pertumbuban dan perkembangan merupakan kelompok beresiko terjadinya perubahan perilaku salah satunya mengenai perilaku asks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik remaja (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keterpaparan media, komunikasi orang tua, komunikasi teman sebaya) dengan persepsi mengenai perilaku seks pranikah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pcndekatan cross sectional, dengart teknik pengambilan random sampling. Responden penelitian ini berjumlah 90 orang berusia sekitar 15-21 tahun dengan menggunakan α 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin (p value 0.001), tingkat pendidikan (p value 0.047) serta frekuensi mengakses pornografi (p value 0.001) dengan persepsi mengenai perilaku seks pranikah, sedangkan variabel umur, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan teman sebaya tidak memiliki hubungan dengan persepsi. Dengan hasil penelitian ini diharapkan peran pemerintah untuk berkomitmen menjalankan peraturan mengenai regulasi mengakses pornografi. Mungkin juga diperlukan tambahan kurikulum mengenai pendidikan mengenai kesehatan reproduksi khususnya untuk remaja laki-laki.
Kata kunci: perilaku seks pranikah, persepsi, remaja"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5668
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library