Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idelriani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : IdelrianiProgram Studi : Magister Program Studi KeperawatanJudul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemulihan Kondisi Psikologis Remaja Korban Tindak Kekerasan SeksualDosen Pembimbing : Dessie Wanda, SKp, MN, Ph.D , Fajar Tri Waluyanti, SKp., M.Kep., Sp.Kep.An Kasus kekerasan yang terjadi pada anak merupakan fenomena yang harus mendapat perhatian khusus. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor - faktor yang berhubungan dengan pemulihan kondisi psikologis remaja korban tindak kekerasan seksual di Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang melibatkan 30 sampel yang terdata pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A . Hasil penelitian memperlihatkan dukungan keluarga p=0,006 , spiritual quotient p=0,048 , lingkungan sosial p= 0,006 , citra tubuh p=0,006 , dan harga diri p=0,002 berhubungan secara signifikan dengan pemulihan psikologis. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi faktor dukungan keluarga, spiritual quotient, lingkungan sosial, citra tubuh dan harga diri saat berinteraksi dengan remaja korban kekerasan seksual sehingga proses pemulihan trauma psikologis akibat kekerasan seksual dapat lebih optimal.
ABSTRACT
Name IdelrianiStudy Program Magister NursingTitle Factors Corelation With Condition Recovery Phsychological Adolescent Victims Of Sexual ViolenceConsellor Dessie Wanda, SKp, MN, Ph.D , Fajar Tri Waluyanti, SKp., M.Kep., Sp.Kep.An Children sexual abuse is a phenomena which should receive special attention. The aim of the research analyzed factors which related to the recovery of psychological condition of adolescent whose being sexual abuse victims in South Sulawesi Province. This research used Cross Sectional design involving 30 samples of Integrated Service Center for Women and Children Empowerment P2TP2A . The result showed that family support p 0.006 , spiritual quotient p 0.048 , social environment p 0.006 , body image p 0.006 , and self esteem p 0.002 correlated significantly with psychological recovery. While the treatment process p 0.064 did not correlate significantly with psychological recovery in adolescent victims of sexual abuse. The recommendation of this research needed more in depth assessment of adolescents who are victims of sexual abuse by focusing on the optimization of family support factors, spiritual quotient, social environment, therapeutic processes, body image and self esteem so the psychological trauma recovery process due to sexual abuse can be more optimalisasi faktor dukungan keluarga, spiritual quotient, lingkungan sosial, citra tubuh dan harga diri saat berinteraksi dengan remaja korban kekerasan seksual sehingga proses pemulihan trauma psikologis akibat kekerasan seksual dapat lebih optimal.
2018
T49980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurafni
Abstrak :
Eksploitasi seksual komersial anak merupakan masalah yang sangat serius dan bukan masalah yang baru muncul akhir-akhir ini. Pemerintah Indonesia telah lama berupaya untuk meminimalisir peningkatan jenis kejahatan yang menyerang masa depan anak, antara lain dengan mengeluarkan beberapa kebijakan. Akan tetapi, semakin hari kejahatan ini memakan korban semakin banyak. Hal ini dikarenakan pelaku kejahatan tidak secara gentayangan dalam mencari korban. Akan tetapi mereka melakukan aksinya dengan sebuah perencanaan dan berdasarkan pilihan rasional mereka. Teori pilihan rasional adalah salah satu teori kriminologi yang mengajak untuk mengkaji secara serius bagaimana pelaku pelanggaran berpikir, guna memprediksi kapan suatu kejahatan terjadi. Dengan demikian pilihan rasional menjadi acuan penting untuk dikaji dalam mencari cara dalam pencegahan ESKA lebih baik lagi. Penelitian ini merupakan penelitian interdisipliner dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang dikumpulkan melalui studi pustaka. Kemudian data dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif sehingga diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis mengenai permasalahan dan pencegahan eksploitasi seksual komersial anak di era dari digital perspektif kriminologi dan yuridis. Kajian secara kriminologi dan yuridis sangat diperlukan sebab masalah kejahatan eksploitasi seksual komersial anak adalah masalah yang kompleks. Penelitian ini dapat memberikan gambaran re-konstruksi hukum dalam pencegahan dan penanganan ESKA di Indonesia khususnya pada era digital. ......Commercial sexual exploitation of children is a very serious problem and is not a problem that has emerged recently. The Indonesian government has long tried to minimize the increase in the types of crimes that attack children's future, such as by issuing several policies. However, every day this crime takes more and more victims. This is because criminals do not wander around in search of victims. But they act with a plan and based on their rational choice. Rational choice theory is one of the criminological theories that invites to seriously examine how offenders think, in order to predict when a crime will occur. So that rational choice becomes an important reference to be studied in finding better ways to prevent CSEC. This research is an interdisciplinary research using secondary data consisting of primary, secondary and tertiary legal materials collected through library research. Then it was analyzed qualitatively and presented descriptively so as to obtain a detailed and systematic picture of the problem description and prevention of commercial sexual exploitation of children in the digital era from a criminological and juridical perspective. Criminological and juridical studies are very much needed because the problem of commercial sexual exploitation of children is a complex problem. This research can provide an overview of legal reconstruction in the prevention and handling of CSEC in Indonesia, especially in the digital era.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Naindra Alevia
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Sejak tahun 2000 sampai dengan Juli 2010 terdapat 2579 anak mengalamiperlakuan salah seksual yang terdaftar di Pusat Krisis Terpadu PKT Rumah Sakit CiptoMangunsukomo RSCM . Perlakuan salah seksual memiliki dampak negatif pada korban,keluarga, dan masyarakat sekitarnya. Karakteristik perlakuan salah seksual perludiidentifikasi sehingga dapat dilakukann upaya pencegahan.Tujuan: Mengetahui karakteristik korban, keluarga dan lingkungan, serta pelaku danpencetus perlakuan salah seksual pada anak di Jakarta.Metode: Studi deskriptif retrospektif dengan pengumpulan data dari rekam medis anakkorban perlakuan salah seksual di PKT RSCM dengan mengolah data kasus tahun 20142015.Variabel yang dinilai yaitu faktor anak, lingkungan, pelaku, dan pencetus.Hasil: Terdapat 103 rekam medis yang masuk dalam penelitian. Perlakuan salah seksualterbanyak adalah genito-genital 48,5 , lebih dari 50 disertai kekerasan fisik maupunancaman fisik dan senjata, 47,6 diketahui dari cerita korban. Sebanyak 86,4 korbanadalah perempuan, 42 berusia 13-18 tahun, 32,1 pendidikan tingkat menengah pertamadan atas, dengan pengawasan keluarga yang kurang, dan 26,2 mengalami dampakpsikososial. Sebagian besar orangtua korban bekerja di luar rumah dan 33 berada di bawahgaris kemiskinan. Pelaku 33 merupakan pelajar, tidak bekerja, atau pensiunan. Sekitar 20 pelaku memiliki riwayat penyalahgunaan obat dan alkohol.Simpulan: Anak perempuan, usia rerata 9,97 tahun, berpendidikan menengah dan/atau putussekolah, dengan orangtua yang bekerja, tinggal di lingkungan kumuh dengan penghuni rumahlebih dari 4 orang memiliki peluang lebih besar menjadi korban perlakuan salah seksual.Pelaku memiliki karakterisik laki-laki dewasa, berusia rerata 30 tahun, memiliki hubungantetangga, teman/kenalan dan anggota keluarga, merupakan pelajar, buruh, atau pengangguran,dan sebagian memiliki riwayat konsumsi alkohol dan obat terlarang.Kata kunci: Perlakuan salah seksual anak, karakteristik korban perlakuan salah seksual anak,karakteristik pelaku perlakuan salah seksual anak
ABSTRACT Background Data from Integrated Crisis Center Cipto Magunkusumo Hospital reveals thatfrom 2000 untul 2010, 2759 children became victims of sexual abuse. Sexual abuse has anegative effect on the victims children , their families, and people around them.Characteristics of these cases must be identified to help formulate preventive measures.Objective To identify the characteristics of the victims, families, environment, as well asperpetrators and triggers of child sexual abuse cases in Jakarta.Methods A retrospective descriptive study was conducted between July 25th and September19th 2016 by collecting data from the medical records of child sexual abuse victims atIntegrated Crisis Center Cipto Mangunkusumo Hospital from 2014 2015. Variables identifiedinclude characteristics of the victims, families and environment, perpetrators, and triggers.Results There were 103 medical records analysed in the study. Genito genital accounts forthe most frequent form of abuse 48.5 . More than 50 of abuse were conducted alongwith physical abuse or verbal threat of physical abuse with our without weapons. Close to50 of cases were discovered through confession by the victims. Most of the victims werefemale 86,4 , aged 13 18 years of 42 . Almost a third were students of junior and highschools. More than a quarter of the victims 26.2 suffered from psychosocial effects ofabuse. Most of the parents had occupations but a third of the families lived below povertyline. Around 40 of the perpetrators were students, retired civil servants, or jobless. Around20 of them had history of subtance and alcohol abuse.Conclusion Female children, with mean age of 9.97 years old, with middle schooleducation, working parents, living in poor neighborhood, with more than 4 people in thesame house have greater risk of becoming victims of sexual abuse. Characteristics ofperpetrators include adult male, with mean age of 30 years old, with relationship of neighborfriends acquaintance, and family members, jobless, blue collar workers, or students, andsome have history of alcohol and illicit drugs consumption.Keywords sexual abuse, child, characteristics, prevention
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Masitha Arsyati
Abstrak :
Indonesia menjadi darurat kejahatan seksual anak dalam 4 tahun terakhir. Jumlah kasus setiap tahunnya menunjukan peningkatan dengan tren semakin dini usia korban yang meninggal akibat kejahatan seksual bayi dan balita (KPAI,2014). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model intervensi pendidikan kesehatan bagi ibu balita melalui kader posyandu dalam pencegahan kekerasan seksual balita. Desain penelitian ini eksperimen semu dengan 3 kelompok yatu intervensi model individu, intervensi model kelompok dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di 3 Kecamatan Kota Bogor yaitu Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Timur sebagai wilayah intervensi dan Kecamatan Bogor Tengah sebagai kontrol. Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu pengembangan media 6 bulan dan intervensi 6 bulan. Pengukuran terhadap pengetahuan, sikap dan praktik ibu balita diukur sebanyak 4 kali yaitu sebelum intervensi dan 3 kali setelah intervensi selama 4 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa intervensi pendidikan kesehatan pencegahan kekerasan seksual anak di posyandu dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik kader dan ibu balita baik dengan model pendidikan individu maupun kelompok. Metode pendidikan individu terbukti meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik ibu balita lebih tinggi di bandingkan metode kelompok pada bulan pertama intervensi. Media buklet merupakan media yang paling mudah dipahami dan paling sering dimanfaatkan ibu balita dibandingkan media poster dan lembar balik. Model intervensi ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam program Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan anak serta Komisi Perlindungan Anak dalam koordianasi upaya pencegahan, pelaporan dan pengobatan korban. ......Sexual abuse among children in Indonesia is worrying within the last 4 years where the number of cases increased each year. In addition, its trend increasingly occurred among early ages (KPAI,2014). This study aimed to develop the intervention model of health behavior for mothers with children under five (CU5) through Posyandu cadre in preventing child sexual abuse. The study design used quasy-experiment among three group; group of individual intervention model, group intervention model, and control group. The study was conducted in three different sub-districts in Bogor City ; North Bogor and East Bogor as intervention group, and Central Bogor as control group; and consisted of two phases; media development and intervention in 12 months. Knowledge, attitude, and practice (KAP) of mothers with CU5 were measured 4 times before the intervention and 3 times after the intervention within four months. The result showed that the intervention of sexual child abuse education in Posyandu cadre escalated KAP in both group and individual intervention as well. The individual intervention increased KAP higher than group intervention. Booklet was more understandable and commonly used ineducating than poster or flipchart. This study expects the model is possibly implemented as a formal program of Ministry of Health, Ministry of women and children empowerment and Child Protection Commisionare in preventing, reporting and recovering child sexual abuse.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Ayunisa
Abstrak :

Kalangan homoseksual yang terdiri dari tiga kategori identitas, yaitu top, bottom, dan versatile, ternyata memiliki karakteristik dan pola pertemanan yang berbeda. Para homoseksual yang terdiskriminasi dalam relasi sosial heteroseksual memicu mereka membentuk homososialitas gay. Tujuan dari penelitian ini ingin mendeskripsikan bagaimana para homoseksual menjalin relasi pertemanan antarsesama sebagai bentuk dari eksistensi diri, mendapatkan dukungan sosial, hingga mendorong mereka menciptakan humor gay. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 8 orang dengan identitas seksual gay yang berbeda, yaitu terdiri dari 4 bottom, 2 top, dan 2 versatile. Kehadiran skrip seksual sangat membantu dalam memahami pola pertemanan di kalangan homoseksual sehingga skrip tersebut digunakan sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari. Munculnya stereotip antar identitas gay juga diartikan sebagai wujud dari hegemoni maskulinitas, khususnya yang terjadi pada homoseksual yang didominasi sifat feminin. Selain berperan dalam menciptakan gelak tawa dalam homososialitas gay, humor gay turut berperan sebagai norma gender dan kontrol sosial tiap kategori identitas sosial berperilaku.


Homosexuals consist of three categories of identity; top, bottom, and versatile which have different friendship characteristics and patterns. Homosexuals are often discriminated against in heterosexual social relationships which encourages them to make gay homosociality. The purpose of this study is to describe how homosexuals establish interpersonal relationships among others as a form of self-existence, to get social support, and to create gay humor. The subject involved in this study up to 8 people in different gay sexual identities, consists of 4 bottom, 2 top, and 2 versatile. The sexual script is significant in understanding the pattern of gay homosociality so that the script is used as a daily guideline. The appearance of stereotypes among gay identities is also interpreted as the form of hegemony masculinity, especially for those who dominated by feminine traits. In addition, the creation of gay humor acts as a gender norm and restraining homosexuals must behave.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library