Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudiana Indriastuti
Abstrak :
Saat ini pers tidak lagi berhadapan dengan kekuasaan negara, tetapi kekuasaan modal yang harus dibadapi. Perusahaan penerbitan pers menjadi menyerupai produsen yang peka terhadap permintaan pasar / khalayak sehingga terjadilah komersialisasi dalam kehidupan pers. Salah satu komoditas yang paling komersial di jual adalah masalah pornografi. Masalah penilitian yang akan dikaji adalah, "Bagaimanakah media menerapkan konsep pers yang babas dan bertanggungjawab dalarn mengkonstruk realita porno. Bagaimanakah media membangun kesadaran palsu khalayaknya dengan mengkonstruk seks dan erotisme sebagai hal yang benar untuk dikonsumsi" Tinjaun Pustaka yang digunakan adalah tentang industri media, Gender dan isi media, studi-studi budaya, feminisme, ekonomi politik media dan normative teori media dan masyarakat. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif yang menggunakan paradigma kritis, yaitu mendasarkan pada asumsi bahwa peneliti menempatkan diri sebagai tranformatif intelektual yang secara aktif meniberikan pemaknaan terhadap makna-makna yang tersembunyi dari sebuah teks pemberitaan dengan tetap memperhatikan konteks history, social, budaya ekonomi dan politik. Dalam penelitian ini, nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu penelitian, sedangkan hubungan antara peneliti dengan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisis Framing. Sedangkan model yang digunakan adalah model William A. Gamson, tipe penelitian ini adalah deskriptif Analisis dilakukan terhadap semua berita-berita tentang pornografi yang ada di majah Popular selama 1 tahun ( Januari 2003 - Desember 2003 ). Hasil dari penelitian manunjukkan bahwa Ditinjau dari persektif feminism dalam pemberitaannya Popular banyak menyajikan pornoteks yang mensubordinasi wanita, merendahkan wanita dengan menggunakan pilihan kata yang yang merujuk pada budaya patriaki. Framing yang dilakukan oleh majalah Popular cenderung permisif pada kebebasan seks dengan mengeksploitasi lewat kata-kata dan kalimat yang sensual. Penggunaan judul dengan menggunakan kata-kata bermethapor sensual, diskripsi proses adegan pornografi, deskripsi efek yang dirasakan dalam proses seksual dan stereotype yang merupakan wilayah isi media yang banyak memuat pornoteks.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahira Verhana Aljufri
Abstrak :
Pornografi hari ini masih terus berkeliaran di ruang media digital sehingga dapat dikonsumsi oleh remaja yang tidak seharusnya mengonsumsinya. Pornografi tentu menjadi berbahaya jika dikonsumsi remaja karena berpotensi memberikan dampak yang tidak diinginkan. Dampaknya yakni mulai dari yang ringan seperti kecanduan, hingga yang parah yaitu melakukan apa yang dilihatnya dalam pornografi. Tujuan kajian ini yaitu untuk melihat fenomena terpaan pornografi, fase-fase dampak yang dirasakan, bagaimana pornografi menjadi role model di kalangan remaja, hingga bagaimana pornografi dapat berpengaruh terhadap gaya dan perilaku dalam hubungan romansa atau percintaan remaja. Kajian ini menggunakan metode kajian literatur untuk melihat berbagai fakta dan data terkait fenomena dan dampak terpaan pornografi di ruang media digital terhadap remaja. Terdapat empat pola pembahasan yang ditemukan dalam kajian ini, yaitu: (1) Terpaan Pornografi terhadap Remaja di Ruang Digital, (2) Dampak Terpaan Pornografi: terjadi secara bertahap, (3) Pornografi sebagai Role Model: pandangan terhadap seks dan kecenderungan berperilaku seksual, dan (4) Gaya Berpacaran Tidak Sehat sebagai Akibat Pornografi. ......Today's pornography still roams the digital media space so that it can be consumed by adolescents who shouldn't be consuming it. Pornography certainly becomes dangerous if adolescents consume it because it can potentially have unwanted effects. The impact ranges from mild, such as addiction, to severe, namely, doing what is presented in pornography. This study aims to look at the phenomenon of pornography exposure, the phases of the perceived impact, how pornography becomes a role model among adolescents, and how pornography can affect the style and behavior in romantic relationships or adolescent romance. This study uses the literature review method to look at various facts and data related to the phenomenon and impact of pornography exposure in the digital media space on adolescents. There are four patterns of discussion found in this study, namely: (1) Exposure to Pornography on adolescents in the Digital Space, (2) The Impact of Exposure to Pornography: occurs gradually, (3) Pornography as a Role Model: views on sex and sexual behavior tendencies, and (4) Unhealthy Dating Style as a Result of Pornography.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Aprilia Tirtapradja, examiner
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengaruh institutionalized heterosexuality terhadap karakter-karakter termarginalisasi di Glee, serta strategi-strategi yang digunakan oleh karakter-karakter tersebut untuk bertahan dan mensubversi nilai-nilai tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis tekstual yang berfokus pada perkembangan karakter perempuan dan karakter non-heteroseksual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Glee menampilkan institutionalized heterosexuality sebagai nilai-nilai yang represif, kuat, dan kasar. Kemudian, Glee mempromosikan penerimaan dan penghargaan diri sebagai sebuah alternatif alih-alih mematuhi nilai-nilai institutionalized heterosexuality. Melalui dua poin tersebut, Glee mensubversi institutionalized heterosexuality. ......This mini thesis discussed the influence of institutionalized heterosexuality to the marginalized characters in Glee and the strategies used by the characters to survive and subvert the norms. This is a qualitative textual analysis research which focused on the character development of the female and the non-heterosexuals. This research found that Glee portrays institutionalized heterosexuality as repressive, powerful, and violent norms. Moreover, Glee promotes the self-acceptance and self-embracing as the alternative instead of conforming the institutionalized heterosexuality. Through these two points Glee subverts the institutionalized heterosexuality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Widisanti Swetasurya
Abstrak :

Tesis ini membahas keterkaitan hubungan kekuasaan dengan kekerasan terhadap homoseksual yang terjadi di lingkungan sekolah. Metode analisis penelitian ini adalah kajian atas strategi representasi dalam adegan dan dialog serial TV Glee dengan berlandaskan pada teori wacana dan seksualitas Foucault, serta konsep gender Connell. Bentuk kekerasan yang disinyalir kerap dialami oleh homoseksual adalah kekerasan berbasis orientasi seksual, sehingga homoseksual selalu berada pada posisi tertindas dan bercitra negatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa kekerasan yang dialami homoseksual tidak hanya kekerasan berbasis orientasi seksual, tetapi juga kekerasan karena karakter di luar normal pada diri homoseksual, khususnya homoseksual laki-laki (gay) yang memiliki karakter feminin. Kondisi ini menjelaskan bahwa homoseksual tetap berada pada posisi tertindas namun ketertindasan ini justru berujung pada pembentukan citra positif pada kaum homoseksual.
ABSTRACT
This thesis discusses the correlation between power relation and violence against homosexuals in school. The study of the strategies of representation is used as the analysis method in analyzing the TV series scenes and dialogues based on the theory of Foucault’s concept of discourse and sexuality, and Connell’s concept of gender. Homosexuals have always been oppressed and stigmatized, and the form of violence that is allegedly faced by homosexuals is sexual orientation based violence. The results of this research prove that not only do homosexuals suffer sexual orientation based violence, but also violence due to the homosexual character that is considered outside of the normal manner, particularly male homosexual (gay) with feminine character. These conditions explain that homosexuals remain oppressed, but still manage to build positive image.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T32532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrine Prima Afneta
Abstrak :
Tesis ini membahas kebertubuhan perempuan dalam wacana erotika serta pornografi pada tayangan televisi Mata Lelaki dan Sexophone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma kritis. Melalui analisis framing Gamson dan Modigliani, hasil penelitian menunjukan bahwa kebertubuhan perempuan dalam tayangan televisi dianggap sebagai instrumen dalam mengakumulasi modal. Kemampuan media untuk menampilkan sosok perempuan sebagai objek, menyebabkan eksploitasi fisik perempuan sebagai daya tarik tayangan. Kemenarikan fisik perempuan serta penggunaan wacana tubuh mereka dimanfaatkan oleh tayangan Mata Lelaki dan Sexophone untuk membawa imajinasi khalayak ke tema yang menjadi segmentasi program. Objektifikasi perempuan selalu disajikan dalam rancangan program, menjadi salah satu manifestasi eksploitasi perempuan. Perempuan diidentifikasi hanya sebatas kemenarikan fisik dan keterampilan yang lemah. Dari sini, perempuan di representasikan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan cepat melalui kekuatan rating. ...... The focus of this study is women’s body and their embodiment in erotica and pornography discourse on Mata Lelaki and Sexophone program. This is qualitative research and using critical paradigm. Through Gamson and Modigliani's framing, the result shows that woman body and their embodiment in the television becomes instrument to accumulate the capital. The ability of the media to show women as an objects, led to the exploitation of women's physical attractiveness impressions. Physical attractiveness and bodies discourse of women exploited by Mata Lelaki and Sexophone to bring audiences imagination to the theme of the program segmentation. Objectification are always presented in the program design, become one of woman exploitation manifestation. Woman described in the physical beauty and weak ability. Woman is represented by television program to get large advantage rapidly through the power of rating.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galician, Mary-Lou
New Jersey: Lawrene Erlabum Associates, Publishers, 2004
306.7 GAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjipta Lesmana
Jakarta: Puspa Swara, 1965
363.47 TJI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The Handbook of Gender, Sex and Media offers original insights into the complex set of relations which exist between gender, sex, sexualities and the media, and in doing so, showcases new research at the forefront of media and communication practice and theory. Brings together a collection of new, cutting-edge research exploring a number of different facets of the broad relationship between gender and media.;
Malden, MA: [Wiley-Blackwell, Wiley-Blackwell], 2012
e20395075
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: Wiley-Blackweell, 2012
302.23 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library