Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Purwaning Rahayu
"Toluena sudah diketahui sebagai toksikan yang dapat menimbulkan toksisitas pada manusia sehingga ditetapkan nilai ambang batas pada pekerja sebesar 50 ppm. Hingga saat ini data mengenai efek pajanan toluena dibawah nilai ambang batas terhadap gangguan pada tingkat molekuler masih terbatas. Penelitian mengenai dosis toluena dibawah nilai ambang batas masih diperlukan sebagai upaya perlindungan yeng lebih baik terhadap pekerja. Penelitian toksisitas pada dosis toluena yang lebih rendah dari nilai ambang batas dapat dilakukan pada hewan coba. Rancangan penelitian eksperimental murni terhadap 30 ekor tikus Wistar jantan dengan tingkat pajanan1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; 12,8 ml, dan kontrol. Pajanan dilakukan selama 14 hari berturut-turut dengan durasi 4 jam per hari, dengan mengalirkan toluena cair ke dalam chamber yang dipertahankan pada jumlah yang tetap. Analisis data dilakukan untuk memperoleh perbandingan jumlah sel Sertoli dan kadar malondyaldehide (MDA) testis antar kelompok penelitian dengan uji ANOVA, untuk mengendalikan faktor suhu dan kelembaban lingkungan digunakan uji MANOVA. Jumlah sel Sertoli pada kelompok 1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; 12,8 ml; dan kelompok kontrol masing-masing nilai memiliki nilai mean 2,35 per 10 lapang pandang; 4,47 per 10 lapang pandang; 4,08 per 10 lapang pandang; 5 per 10 lapang pandang; dan 4;83 per 10 lapang pandang yang secara statistik tidak bermakna pada p=0,067. Kadar MDA testis pada kelompok 1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; 12,8 ml; dan kelompok kontrol untuk masing-masing kelompok memiliki nilai median 0,10 mmol/mg; 0,9 mmol/mg; 0,12 mmol/mg; 0,06 mmol/mg; dan 0,07 mmol/mg, yang secara statistik tidak bermakna pada nilai p= 0,856. Disimpulkan dosis pajanan kurang dari sama dengan 12,8 ml tidak menyebabkan perubahan kadar MDA testis dan penurunan jumlah sel sertoli.

Toluene has known as toxicant that can cause human toxicity which the treshold is 50 ppm. Nowadays, we have lacked data of effects of toluene exposure below the treshold that can lead mollecular disturbances. The experiment of toluene exposure below the treshold is necessary to prevent the workers. The experiment of toluene toxicity by toluene exposure below the treshold can do in animal. The true experimental study of 30 male Wistarrats, administered by 1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; and 12,8ml toluene liquid and control. Exposure given by flows the liquid toluene on the chamber with the duration of 4 hours per day, for 14 consecutive days. Statistical analysis to comparation the Sertoli cel and malondialdehyde (MDA) level in each group do by ANOVA test and MANOVA test do to control the environment. Sertoli cel on each group 1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; 12,8 ml; and control has each mean 2,35 per 10 field of view; 4,47 per 10 field of view; 4,08 per 10 field of view; 5,00 per 10 field of view; and 4;83 per 10 field of view, which is not significants in p=0,067. The testicular MDA level on each group 1,6 ml; 3,2 ml; 6,4 ml; 12,8 ml; and control has each median 0,10 mmol/mg; 0,09 mmol/mg; 0,12 mmol/mg; 0,06 mmol/mg; and 0,07 mmol/mg, which is not significants in p=0,856. Conclutions the exposure dose less then equal to 12,8 ml cannot lead the testicular MDA level and decreasing of Sertoli cells
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Eva Rebeca Natalia
"Latar Belakang: Varikokel merupakan penyebab infertilitas yang paling umum terjadi pada pria. Varikokel dapat menyebabkan kerusakan pada testis, seperti penurunan volume dan hambatan spermatogenesis. Hambatan spermatogenesis dapat menyebabkan kadar FSH meningkat. Sebuah studi menunjukkan bahwa dari 37 pasien azoospermia dengan varikokel bilateral, didapatkan 32 hasil biopsi dengan gambaran Sertoli Cell-Only Syndrome SCOS.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara SCOS dengan riwayat varikokel pada pasien azoospermia.
Metode: Studi cross sectional dengan sampel berjumlah 110 pasien azoospermia yang termasuk 36 pasien varikokel dan 25 pasien SCOS berdasarkan data rekam medis dan hasil biopsi pasien. Pasien sampel merupakan pasien Departemen Urologi RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2011-2015 yang melakukan biopsi pada kedua testisnya.
Hasil: Dari 110 pasien azoospermia, nilai Kriteria Johnsen dengan frekuensi terbesar dan reratanya adalah 5. Terdapat 10 27.8 pasien SCOS dengan varikokel dan 59 79.7 pasien tidak SCOS dengan varikokel. Secara statistik, tidak terdapat hubungan bermakna antara SCOS dan varikokel p>0.05. Kelompok SCOS memiliki kadar FSH yang lebih tinggi daripada kelompok non-SCOS.

Background: Varicocele is the most common infertility cause in males. Varicocele can lead to testicular changes, like volume depletion and spermatogenic arrest. Spermatogenic arrest can lead to FSH level increase. A study shown that from 37 azoospermic patients with bilateral varicocle were found 32 biopsies of Sertoli Cell Only Syndrome.
Aim: Determined the assosiaction between Sertoli Cell Only Syndrome and varicocele in azoospermic patients.
Method: A cross sectional study with sample amount of 174 azoospermic patients, including 36 varicocele cases and 25 Sertoli Cell Ony Syndrome cases according to patients rsquo medical record and biopsy result. Samples were patients taken from Urology Department in RSUPN Cipto Mangunkusumo from the year 2011 until 2015 that had underwent biopsy in both testes.
Result: From 110 azoospermic patients, highest frequency and mean of the Johnsen score is 5. There were 10 27.8 of which were SCOS patients with varicocele and 59 79.7 of which were SCOS patients without varicocele. Statistically, there was no significant association between SCOS and varicocele p 0.05. SCOS group had higher FSH level than non SCOS group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library