Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldo Owen Senlia
Abstrak :

Latar belakang: Diabetes merupakan salah satu masalah yang semakin banyak di dunia modern. Pencegahan dan pengobatan diabetes beragam mulai dari cara modern dan juga tradisional. Pengobatan herbal merupakan salah satu metode untuk menangani diabetes. Salah satu tanaman herbal yang digunakan adalah jati cina atau Senna alexandrina. Manfaat dari pengobatan herbal diperngaruhi oleh pelarut yang digunakan. Pada proses pembuatan minuman baik pada skala industri atau rumahan, pelarut yang digunakan adalah pelarut etanol dan pelarut air.

Tujuan: Menentukan pelarut terbaik untuk memberikan efek antidiabetes dan antioksidan

Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan enzim α-glukosidase dan DPPH. Sampel daun jati cina dimaserasi dan direndam menggunakan pelarut etanol, campuran etanol : air (1:1), dan air. Ekstrak lalu diskrining untuk kandungan fitokimianya dan diprediksi kandungan senyawanya menggunakan LC-MS/MS. Jumlah kandungan fenolik dan flavonoid dihitung dengan membandingkan menggunakan asam galat dan quercetin. Ekstrak dengan kemampuan antioksidan dan antidiabetes terbaik lalu diuji untuk menghitung nilai IC50.

Hasil: Tanaman jati cina menunjukkan kemampuan sebagai antioksidan dan antidiabetes. Pelarut campuran etanol-air menunjukkan kemampuan terbaik sebagai antioksidan dan antidiabetes. Ekstrak etanol murni memiliki kemampuan antioksidan kedua terbaik namun memiliki kemampuan antidiabetes terburuk dan ekstrak air memiliki kemampuan antioksidan terburuk namun memiliki kemampuan antidiabetes kedua terbaik. Nilai IC50 ekstrak etanol-air sebagai antidiabetes terhadap enzim α-glukosidase adalah 33,151 µg/ml dan sebagai antioksidan terhadap radikal bebas DPPH adalah 160,502 µg/ml. Prediksi kandungan senyawa dari ekstrak etanol-air daun jati cina menggunakan LC-MS/MS adalah torachrysone-8-O-β-D-glucopyranoside, Oroxin B, 3-O-[β-D-Glucopyranosyl-(12)]-β-D-glucopyranosyl-kaempferol, 7-Hydroxy-1-methoxy-2-methoxyxanthone, rhamnetin dan rubilakton.

Simpulan: Ekstrak etanol-air (1:1) daun jati cina menunjukkan kemampuan  aktivitas antioksidan dan aktivitas antioksidan dan antidiabetes terbaik.


Background: Diabetes is a growing problem in this modern time. Preventing and treating diabetes can be done using various ways from traditional to modern methods. Herbal medicine is one of the traditional forms of medication. One of the herbs used to treat diabetes is Senna Alexandrina or Jati Cina. The effects of herbal medicine is linked with the solvent used. In the process of making a herbal drink in industrial and private scale, the solvent used is ethanol and water.

Objective: Determining the best solvent to produce antioxidant and antidiabetic effect.

Methods:.This study was conducted in vitro using I±-glucosidase enzyme and DPPH. Senna Alexandrina leaves was maserated and soaked using ethanol, water, and ethanol-water mix (1:1). Extract was then screened for phytochemical contents and had its compounds predicted using LC-MS/MS. Total phenolic and flavonoid count were measured using gallic acid and quercetin. Extract with the best antioxidant and antidiabetic properties was further tested to measured its IC50.

Results: Senna Alexandrina leaves showed antioxidant and antidiabetic properties. Ethanol-water mixed solvent produced the best antioxidant and antidiabetic properties. Ethanol extract had the second best antioxidant properties but had the worst antidiabetic properties and water extract produced the worst extract with antioxidant properties but had the second best antidiabetic properties. The antidiabetic IC50 value of ethanol-water mix extract  by I±-glucosidase testing was 33,151 ug/ml and the IC50 value as antioxidant by DPPH testing was 160,502 ug/ml. The compounds predicted in ethanol-water extract using LC-MS/MS method was torachrysone-8-O-I²-D-glucopyranoside, Oroxin B, 3-O-[I²-D-Glucopyranosyl-(12)]-I²-D-glucopyranosyl-kaempferol, 7-Hydroxy-1-methoxy-2-methoxyxanthone, rhamnetin dan rubilactone.

Conclusion: Ethanol-water mix (1:1) extract showed the best antioxidant and antidiabetic properties. 

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Nur Diratama
Abstrak :
Ekstrak daun jati cina Cassia angustifolia sebagai inhibitor ramah lingkungan pada Baja API 5L di lingkungan HCl diinvestigasi. Pengujian yang dilakukan adalah polarisasi dan kehilangan berat. Senyawa yang terkandung pada ekstrak adalah senyawa flavonoid, xanthone, dan anthraquinone. Senyawa tersebut diinvestigasi melalui pengujian FTIR. Variabel pengujian merupakan konsentrasi inhibitor, meliputi 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, dan 50 ml. Kemampuan inhibitor untuk menginhibisi optimum pada konsentrasi 40 ml. Ekstrak daun jati cina berperan sebagai inhibitor campuran dengan dominan katodik. Mekanisme adsorpsi pada ekstrak daun jati cina merupakan mekanisme adsorpsi isotherm Langmuir dengan tipe adsorpsi physisorption. ......Cassia angustifolia leaves extract as green inhibitor for API 5L steel pipe in HCl environment was investigated. This study was experimented by using different types of test, such as polarization and weight loss. The compound in cassia angustifolia are flavonoid, xanthone, and anthraquinone. These compound was investigated by using FTIR. This experiment was investigated with different number of concentrations as its variables, which are 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, and 50 ml inhibitor extracts. The optimum capability of the inhibitor to inhibit the steel surface was in 40 ml concentrations. Cassia angustifolia leaves extract is found to be a mixed type inhibitor with predominant cathodic effectiveness. The adsorption mechanism of cassia angustifolia leaves extract was Langmuir with physisorption as the types of adsorption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Amanda Putri
Abstrak :
Radikal bebas adalah salah satu masalah penting yang dihadapi oleh dunia kesehatan dalam beberapa dekade terakhir ini. Jati cina (Senna alexandrina) merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis yang banyak dijumpai di Indonesia dan dapat dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitokimia, dan aktivitas antioksidan daun jati cina yang dinyatakan dengan nilai IC50 melalui metode DPPH.. Pada penelitian ini, daun jati cina diesktraksi menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana. Ekstrak etanol, etilasetat dan n-heksana yang diperoleh kemudian diujikan kandungan fitokimianya, dan menunjukan hasil positif mengandung flavonoid dan tanin. Analisis kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa ketiga ekstrak jati cina mengandung satu hingga lima komponen senyawa kimia. Selanjutnya, ekstrak etanol dan etil asetat diujikan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan lima variasi konsentrasi, yaitu 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan sebanyak dua kali pengulangan (duplo) dengan menggunakan asam askorbat sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai IC50. Hasil menunjukan bahwa kedua ekstrak jati cina merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 < 100 ppm. Diantara kedua ekstrak daun jati cina yang diujikan, ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih rendah dibandingkan ekstrak etil asetat. Hal ini menunjukan bahwa ektrak etanol jati cina memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan ekstrak etil asetat. ......Free radicals are one of the important problems faced by the world of health in the recent decades. Alexandrian senna (Senna alexandrina) is a plant originating from the tropics that is often found in Indonesia and can be developed as an antioxidant. This research aims to determine the phytochemical composition and antioxidant activity expressed by IC50 values through the DPPH method. In this research, Senna alexandrian leaves extracted using ethanol, ethyl acetate and n-hexane solvents. The ethanol, ethylacetate and n-hexane extracts obtained were then tested for phytochemical content, and showed positive results for flavonoids and tannins. Thin layer chromatography analysis shows that all three alexandrian senna extracts contains one to five components of chemical compounds. Then, the ethanol and ethyl acetate extracts were tested for antioxidant activity using the DPPH method using five variations of the concentration of 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m:; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Testing of antioxidant activity was carried out twice (duplo) by usingascorbic acid as positive control. Data obtained were then analyzed to obtain IC50 values. The results showed that Senna alexandrian extracts were powerful antioxidants with IC50 values <100 ppm. Among two Senna alexandrian extracts, ethanol extract had lower IC50 value. This shows that the ethanol extract of Senna alexandrian has stronger antioxidant activity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library