Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lidya Nurlaily
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan proses morfologis pada kosakata warna dalam Al-Qur’an. Warna-warna yang disebutkan dalam Al-Quran adalah warna dasar, yaitu: putih, hijau, hitam, kuning, merah, dan biru. Kosakata warna dalam Al-Quran diwujudkan dalam berbagai bentuk. Hal ini terjadi karena terdapat proses morfologis dalam bahasa Arab. Proses morfologis yang terjadi pada kata warna tersebut berpengaruh terhadap arti kata yang dihasilkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori proses morfologis yang dipaparkan oleh Tajudin Nur (2018). Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka melalui buku, kamus, artikel jurnal, dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menerangkan bahwa warna-warni dalam ayat Al-Qur’an mengalami proses morfologis dengan cara proses derivasi dan infleksi. Derivasi terjadi pada warna putih, hijau, hitam, dan kuning sebagai verba dengan pola IX افعلّ- يفعلّ /if‘alla-yaf‘allu/ dari akar kata masing-masing kosakata warna. Derivasi lainnya terjadi dari akar seluruh kosakata warna menjadi pola adjektiva kualifikatif dengan perubahan internal dan menjadi nomina agentif dengan penambahan prefiks مُ /–mu/. Adapun proses infleksi terjadi pada verba (konjugasi) dan nomina (deklinasi) dengan afiksasi pada verba dan perubahan internal pada nomina untuk perubahan jender maskulin menjadi feminin. Proses deklinasi juga terjadi untuk perubahan jumlah menjadi jamak dengan perubahan internal. Seluruh kosakata warna dalam Al-Quran ditemukan menempati bentuk adjektiva kualifikatif yang merupakan bentuk paling umum untuk warna. ......This research explains the morphological process of colors vocabulary in the Holy Qur'an. The colors mentioned in the Qur'an are mostly basic colors, namely: white, green, black, yellow, red, and blue. Color vocabulary in the Qur'an is expressed in various forms, which is due to the morphological process in the Arabic language. The morphological process that occurs in these color words influences the meaning of the resulting words. The theory used in this research is the theory of morphological process proposed by Prof. Dr. Tajudin Nur (2018). This study uses a literature study method through books, dictionaries, journal articles, and scientific articles. The results of the study explain that the colors vocabulary in the verses of the Qur'an undergo morphological processes through derivation and inflection. Derivation occurs in the colors white, green, black, and yellow, as verb of pattern IX افعلّ - يفعلّ/if‘alla-yaf‘allu/ from the root of each colors. Other derivations occur from the root of each colors to qualifying adjective pattern with internal changes and to an agentive noun by adding the prefix مُ /–mu/. As for inflection, it occurs in verbs (conjugation) and nouns (declension) through affixation in verbs and internal changes in nouns to indicate gender changes into feminine. Declension also occurs for amount changes to jamak with internal changes. All colors vocabulary in the Holy Qur'an are found in the form of qualifying adjectives, which is the most common form for colors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Anggoro Utari
Abstrak :
Salah satu bentuk pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) adalah melalui penggunaan foto sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaannya pertanyaan tentang keberterimaan penggunaan foto dan efektivitasnya dalam kegiatan pembelajaran BIPA belum banyak dibahas secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi potensi penggunaan foto sebagai bagian dari bahan ajar bagi pembelajar dan pemelajar BIPA. Penelitian ini mengggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan melalui sejumlah analisis yang berkaitan dengan semiotika pendidikan seperti analisis komposisi tata letak halaman, analisis gramatika visual dan intersemiosis foto. Selain itu, penyebaran kuesioner juga dilakukan untuk mendapatkan pandangan pengguna bahan ajar sebagai pilihan data. Terdapat beberapa temuan penting dalam penelitian ini. Pertama, pola tata letak elemen dalam tiap halaman beragam. Kedua, foto ditemukan pada kegiatan pembelajaran menyimak, berbicara dan membaca namun tidak ditemukan dalam kegiatan menulis. Ketiga, terdapat lima jenis relasi intersemiosis yang ditemukan dan dua relasi yang paling banyak ditemukan adalah concurence-exemplification dan concurence-clarification. Keempat, pengguna memberikan pendapat positif terhadap foto-foto pada bahan ajar ini dalam membantu pembelajaran. Kelima, pengguna bahan ajar memiliki preferensi untuk menggunakan foto terlebih dahulu dibandingkan teks tertulis pada saat memulai pembelajaran. Beberapa kesimpulan dari temuan tersebut antara lain elemen pada halaman dalam bahan ajar ini disusun dengan cara beragam, foto dan tulisan dalam bahan ajar ini dibangun melalui 5 jenis relasi, dan pengguna bahan ajar memiliki pendapat positif terhadap foto pada bahan ajar dalam membantu pembelajaran. Sejumlah rekomendasi berdasarkan kesimpulan tersebut menekankan pada pentingnya pembuatan kerangka tata letak pada penyusunan bahan ajar BIPA, penyeimbangan jenis foto dan komposisi partisipan, serta penggunaan foto dengan relasi complementarity-augmentation dan concurrence-clarification dalam pembelajaran. ......The involvement of photos as part of learning activities in Indonesian language teaching materials for foreign speakers (BIPA) is indicated as an important progress. However, studies on the effectiveness of using photos in Indonesian language for foreign speakers’ teaching material have not been widely carried out. The purpose of this study is to investigate the potential use of photos as part of teaching materials for BIPA teachers and learners. This study employed a qualitative method to examine use of photos and users’ perspectives. The use of photos was examined using educational semiotics frameworks, involving page layout composition, visual grammar and intersemiosis of photos. The viewpoint of the users was obtained through the distribution of questionnaires. The results showed several findings. First, the diverse patterns of layout of elements were found on each page. Second, the photos were only found on three learning activities such as listening, speaking and reading. Third, there were five relationships of photos and written text built in this book. Fourth, the positive viewpoint showed from the user concerning of the photos on this teaching material in scaffold learning. Finally, the users prefer to use photos at the beginning of learning. It can be concluded that, among others, the elements on the pages in this teaching material are structured in a different way, the photos and verbal texts in these teaching materials are built through five types of relationships, and most users of the lesson material have a positive viewpoint for use of photos which is felt to scaffold their learning. It is thus recommended that photos in in BIPA teaching materials are designed based on a specific layout framework, the composition of photo type and participant is balanced, and photos with complementary-augmentation and concurrence-clarification types of visual and verbal relations are used.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library