Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Khairina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari identitas diri dan self-serving altruism ketika adanya orang lain yang diuntungkan terhadap intensitas perilaku tidak etis. Partisipan berjumlah 200 orang (usia= min. 18 thn, laki-laki= 58 orang), dan secara random dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan aktivasi identitas diri (priming vs. non priming)dan menipulasi pembayaran (individual dan dyad). Selfserving altruism diukur menggunakan skala likert 7-poin sebanyak 10 pernyataan. Sedangkan intensitas perilaku tidak etis diukur menggunakan jumlah klaim jawaban yang ditulias partisipan. Hasil analisi dengan multiple regression (regresi berganda dengan moderator) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan baik antara identitas diri terhadap penurunan intensitas perilaku tidak etis, antara selfserving altruism terhadap peningkatan intensitas perilaku tidak etis, maupun antara adanya kehadiran orang lain yang diuntungkan terhadap peningkatan intensitas perilaku tidak etis. Namun hasil penelitian ini juga menujukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan ketika aktivasi identitas diri diinteraksikan dengan hadirnya orang lain yang diuntungkan terhadap intensitas perilaku tidak etis. Hasil ini menunjukkan bahwa walau menerima aktivasi identitas diri (priming), yang disertai dengan adanya orang lain yang diuntungkan dari perilaku tidak etis yang dilakukan seseorang, dapat meningkatkan intensitas perilaku tidak etis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivasi identitas diri, self-serving altruism dan Orang yang Diuntungkan secara simultan (secara bersamaan) tidak mempengaruhi intensitas perilaku tidak etis. ......This study aimed to look at the influence of self-identity and self-serving altruism when there are others who benefited on the intensity of unethical behavior. Participants were 200 people (age=min. 18 years old, men = 58 people), and randomly divided into 4 groups based on activation of identity (priming vs. non priming) and manipulating payments (individual and dyad). Priming in question was priming identity with nouns (e.g., do not be a cheater). Self-serving altruism was measured using a 7-point Likert scale of 10 statements. As for the dependent variable in this study, the intensity of unethical behavior, will be measured using the number of claims written by participants. The results of the analysis with multiple regression (multiple regression with moderator) showed that there was an insignificant relationship between self-identity to decrease the intensity of unethical behavior, between self-serving altruism to increase the intensity of unethical behavior, and between the presence of other people who benefited to increase the intensity of unethical behavior. But the results of this study also show that there is a significant relationship when the activation of self-identity is interacted with the presence of other people who benefit from the intensity of unethical behavior. These results indicate that while accepting activation of self-identity (priming), accompanied by the presence of other people who benefit from unethical behavior by a person, can increase the intensity of unethical behavior. So it can be concluded that the activation of self-identity, self-serving altruism and beneficiaries simultaneously does not affect the intensity of unethical behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Hasyim Abdullah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara romantic self-efficacy dan kualitas hubungan romantis pada dewasa muda yang berpacaran jarak jauh. Romantic self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan yang dimiliki individu akan kemampuannya sebagai pasangan untuk dapat terlibat dalam perilaku spesifik dalam hubungan romantis dan merespon secara efektif terhadap tuntutan tugas-tugas yang terdapat pada hubungan romantis. Kualitas hubungan romantis didefinisikan persepsi individu terhadap sejauh mana hubungan yang sedang dijalani memberikan atau tidak memberikan manfaat melalui pengalaman dan interkasi. Pengukuran romantic self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy in Romantic Relationship (SERR) yang disusun oleh Riggio, Weiser, Valenzuela, Lui, Montes, dan Heuer (2011). Pengukuran kualitas hubungan romantis menggunakan alat ukur Partner Behavior as Social Context (PBSC) oleh Ducat dan Zimmer-Gembeck (2010). Partisipan penelitian berjumlah 490 individu usia dewasa muda yang sedang berpacaran jarak jauh. Melalui teknik statistic Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara romantic self- efficacy dan kualitas hubungan romantis yang signifikan.
This research was conducted to find the correlation between romantic self- efficacy and romantic relationship quality among young adulthood currently in a relationship. Romantic self-efficacy defined as beliefs in one`s capabilities as a relationship partner to engage in specific romantic relationship and responding effectively to demands in romantic relationship. Romantic relationship quality defined as positive or negative beliefs about one`s capabilities as a relationship partner to involve in specific actions in romantic relationship and to responses effectively toward task demands in romantic relationship. Romantic self-efficacy was measured using an instrument named Self-Efficacy in Romantic Relationship (SERR) made by Riggio, Weiser, Valenzuela, Lui, Montes, dan Heuer (2011). Romantic relationship quality was measured using an instrument names Partner Behavior as Social Context (PBSC) made by Ducat and Zimmer-Gembeck, 2010). Participants of this research were 490 young adulthood currently in a long- distance dating relationship. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between romantic self-efficacy and romantic relationship quality.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Zahra
Abstrak :
Kemajuan dan perubahan teknologi pada era digital telah mempengaruhi berbagai industri termasuk industri keuangan untuk menyediakan layanan self-service. Salah satu dari layanan ini adalah mobile banking. Saat ini, hampir seluruh bank memanfaatkan layanan mobile banking, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan semakin meningkatnya persaingan antar bank, BPD harus mampu bersaing di pasar jasa keuangan dengan meningkatkan strategi usahanya. Salah satu usaha meningkatkan pengalaman pengguna bank adalah mengembangkan layanan mobile banking agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kemudahan penggunaan. Dalam penelitian ini, studi kasus yang diangkat adalah meningkatkan kualitas desain antarmuka Sumut Mobile (aplikasi layanan m-banking BPD Sumatera Utara). Penelitian ini berpedoman pada pendekatan design thinking yang digunakan sebagai kerangka utama penelitian untuk menyelesaikan permasalahan, yang juga didukung oleh beberapa analisis statistik lainnya dalam melakukan proses pengumpulan dan pengolahan data. Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah prototipe high fidelity desain antarmuka Sumut Mobile yang telah dievaluasi melalui beberapa kali pengujian usability dan pengukuran kepuasan menggunakan kuesioner PSSUQ. ......Technological advances and changes in the digital era have influenced various industries including the financial industry to provide self-service to their customers. One of these services is mobile banking. Currently, almost all banks utilize mobile banking services, including Regional Development Banks (BPD). With increasing competition between banks, BPD banks must be able to compete in the financial services market by improving their business strategy. An effort to improve the user experience of banks is to develop mobile banking services to suit their users’ needs and ease of use. The case study raised in this research is to improve the quality of Sumut Mobile’s (BPD Bank of North Sumatra m-banking service application) interface design. This research is guided by the design thinking approach which is used as the main research framework to tackle the problem, and is also supported by several other statistical analyzes in the process of collecting and processing data. The final result obtained from this study is a high fidelity prototype of the Sumut Mobile interface design which has been evaluated through several usability tests and satisfaction measurements using the PSSUQ questionnaire.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Psychology Press, 2001
155.2 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library