Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardoyo
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993
211.6 PAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, May Sandy Parningotan
"Studi ini berupaya menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengkonstruksi proses konflik (1992-1998) maupun sekularisasi internal, serta relasi diantara keduanya di gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Kerangka konseptual Penelitian ini merujuk pemikiran M. Chaves tentang internal secularization untuk menganalisis dan mencermati dinamika relasi antara para rohaniawan/ti (religious authority) dengan jemaat awam (agency structure) dalam konflik dan sekularisasi internal internal HKBP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi case study. Informasi hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan terpilih merupakan data primer sedangkan dokumen-dokumen serta litertur lainnya sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penafsiran rohaniawan/ti (religious authority) maupun jemaat awam (agency structure) atas otoritas gereja (Sahala ni Huria) memiliki resonansi dengan konsep tradisional Batak Toba (Domain Riil). Gaya kepemimpinan otokratik, rekonsiliasi semu dari konflik-konflik sebelumnya, campur tangan eksternal dan ambisi personal/kelompok atas resources (kehormatan, Pengakuan, Jabatan, fasilitas, kekayaan serta symbolic capital lainnya) menyebabkan terjadinya peristiwa konflik kekuasaan (Domain Aktual). Aturan/Peraturan yang dibuat, mendukung persaingan bebas (Darwinisme Sosial: gereja menjadi lebih sekuler) dan mendorong friksi antar kelompok (Domain Empiris). Pada domain ini juga terdapat peran dan pengaruh jemaat awam dalam pembuatan peraturan yang meng-katalisasi potensi friksi antar kelompok. Penelitian ini menemukan bahwa sekularisasi internal HKBP menyebabkan konflik dan pada gilirannya konflik menyebabkan HKBP semakin tersekularisasi.

This study aims to shed light analyses on the underlying factors and to construct the process of conflicts and internal secularization of the Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) church in the period of 1992-1998. The study employs the concept of internal secularization from M. Chaves as its conceptual framework. The study also uses Roy Bhaskars critical realism as its analytical tool to look at the dynamic relationship between religious authority structure and agency structure that shaped the conflicts and internal secularization. The approach used in this study is a qualitative case study research. The research discovers that in Domain of the Real, there are interpretation of the concept of Religious Authority (Batak: Sahala ni Huria) both of clergy (religious authority structure ) and lay church (agency structure) that resonates closely with the Batak magical concept. In Domain of the Actual, there are conflicts of power caused by a multiple of factors, namely autocratic leadership style, false reconciliation of previous conflicts, external intervention and personal ambitions on resources (glory, honor, recognition, position, gold and other symbolic capital). In Domain of the empirical, there are drafting legislation that supports free competition (Social Darwinism: The church become more secular) and creating friction among groups. In this domain are also found the role of lay church that affect drafting legislation and even catalyze friction among groups. The study finds out that internal secularization causes conflict, and conflicts in turn lead to a more internal secularization. The research suggests the need for corrections on the interpretation of religious authority to avoid its resonance with the Batak magical concept. the lack of compliance with the rules and regulations of its bureaucratic organization demand for reform (recruitment, regeneration of leader, succession mechanism, and sanction for violations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H.M. Rasjidi
Jakarta: Bulan Bintang, 1972
297.670 7 RAS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatkhiyatul Jannah
"Penerapan nilai-nilai sekulerisme dan kepemimpinan demokrasi di dunia Islam mengalami dinamika yang beragam. Disatu sisi mampu menjadi suatu bentuk negara dan disisi lain mengalami kontradiksi dan mengakibatkan gagalnya sistem tersebut menjadi sebuah nilai kepemimpinan. Kasus ideal dalam dinamika penerapan nilai-nilai sekulerisme dalam kepemimpinan Negara di kawasan muslim adalah Turki dan Indonesia, karena keduanya merupakan negara muslim yang saat ini mampu bertahan dengan nilai-nilai sekulerisme dan tetap konsisten dengan ajaran Islam. Dalam perjalanan awal pembentukan negara kedua negara ini mengadopsi nilai-nilai sekulerisme dalam sistem kepemimpinan negara. Mustafa Kemal memperkenalkan gagasan Kemalisme sedangkan Sukarno memperkenalkan gagasan Marheinisme.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, yaitu mengkaji secara mendalam suatu peristiwa atau fenomena tertentu yang menjadi kajian untuk mengkaji latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus ini dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok infividu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu. Indonesia dan Turki Kendati bukan Negara Islam, namun penduduknya mayoritas beragama Islam. Saat ini Indonesia dan Turki merupakan negara yang paling aktif dalam pengembangan peradaban Islam di dunia dengan berbagai bukti capaian yang telah dilakukan saat ini, dari komunitas regional hingga komunitas Internasional. Indonesia dan Turki bukan Negara Islam namun mayoritas penduduknya beragama Islam yang menghargai agama Islam secara maksimal dan bisa menghargai semua keragaman yang dimiliki oleh masing-masing negaranya, ini tidak lain merupakan buah dari hasil strategi kepemimpinan yang telah diterapkan oleh Mustafa dan Sukarno.
Strategi kepemimpinan Mustafa dan Sukarno menunjukkan bahwa mereka berdua sebagai pemimpin telah menerapkan karakteristik dan peran yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin strategis, yang meliputi banyak hal tentang syarat mutlak menjadi seorang pemimpin. Melihat konteks kepemimpinan Mustafa dan Sukarno bisa diketahui bahwa pembentukan negara Muslim dengan bentuk Republik cukup ideal diterapkan pada mayoritas masyarakat komunitas muslim.

The application of secularist values and democratic leadership in the Islamic world experienced diverse dynamics. On one hand it is capable of becoming a form of country, but on the other hand it experiences contradictions and causes the failure of the system to become a leadership value. An ideal case in the dynamics of the application of secularism values in the country leadership in Muslim countries is Turkey and Indonesia, because both are Muslim countries that are currently able to survive with the values of secularism and remain consistent with Islamic teachings. In its initial journey of forming the country, the two countries adopted the values of secularism in the countrys leadership system. Mustafa Kemal introduced the idea of Kemalism, while Sukarno introduced the idea of Marheinism.
Type of this research used the type of case study research, which examines in depth a particular event or phenomenon which is to study the background, circumstances, and interactions that occur. This case study was carried out on a unified system that can be a program, activity, event, or group of individuals that exist in certain circumstances or conditions. Although Indonesia and Turkey are not Islamic countries but the majority of the population is Muslim. Currently Indonesia and Turkey are the most active countries in the development of Islamic civilization in the world with various evidences of achievements that have been achieved at this time, from the regional community to the international community. Indonesia and Turkey are not Islamic countries, but the majority of the population is Muslims who value Islam to the fullest and can appreciate all the diversity possessed by their respective countries.
This is due to the result of the leadership strategies that have been implemented by Mustafa and Sukarno. Mustafa and Sukarnos leadership strategies show that both of them as leaders have implemented the characteristics and roles that must be carried out by a strategic leader, which includes many things about the absolute requirements of being a leader. Looking at the context of Mustafa and Sukarnos leadership, it can be seen that the formation of a Muslim country with a Republican form is quite ideal for the majority of the Muslim community."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putrawan Yuliandri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas, praktik resistensi dalam wacana lirik lagu grup musik metal Purgatory. Dengan menggunakan paradigma kritis, kemudian mengintegrasikan pada kajian budaya kritis ke dalam proses komunikasi politik. Musik metal dinilai sebagai medium komunikasi maupun bentuk budaya subkultur yang dapat dipandang sebagai medium resistensi yang penting, baik secara budaya maupun politik. Tesis ini menemukan, narasi hegemonik Barat terhadap Islam, yang selalu dikaitkan dengan wacana sentimen negatifnya, direspon sekaligus dilawan balik counter-hegemoni oleh wacana lirik lagu Purgatory. Diskursus yang membentuk wacana lirikal Purgatory yang resisten itu dibingkai oleh beragam konteks diskursus Islam dan Barat yang terjadi di masa lalu baik dalam konteks global maupun saat ini dalam konteks Indonesia. Runtuhnya rezim represif Orde Baru, menghadirkan fenomena ledakan Islam di arena politik dan kebudayaan. Dengan ditandai oleh maraknya simbol-simbol keagamaan di ruang publik, peningkatan religiusitas pribadi serta perkembangan lembaga-lembaga Islam dan gaya hidup baru. Beragam praktik diskursus ini pada gilirannya membentuk sebuah proyeksi identitas Islam yang lebih cair dan lebih moderat, sebagai bagian dari tantangan umat muslim dalam menghadapi sekularisasi modernitas Barat. Tesis ini berhasil menemukan, bahwa wacana musik metal Islam yang disuarakan oleh Purgatory menjadi sarana dalam membentuk identitas, kohesi sosial, sampai dengan politik kebudayaan religius Islam dikalangan subkultur musik metal di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis explains a resistance practice found in the song lyrics discourse of an Indonesian metal band called Purgatory. A critical paradigm, alongside with cultural studies and political communication, is used to dissect the problem. Metal music is considered as a communication media or a sub culture form that can also be seen as an important resistance medium, not only culturally but also politically. The research founds that a common narrative of a Western hegemony that has always been associated with its negative sentiment, was responded the other way around by Purgatory. A discourse that forms a narrative resistance in the song lyrics from Purgatory is framed with many Islamic and Western discourse which were happened in the past, globally or in Indonesia only. The collapse of the New Order regime brought a huge Islamic phenomenon in political and culture circle. Religious symbols appears in an open public space, personal religious rsquo lawfulness arises, new lifestyle comes up, and the emergence of Islamic institutions. These various political practices will get its own turn to form a projection of a more balanced Islam identity as a part of Moslems rsquo challenges to face the modern Western secularization. The research also founds that an Islamic metal music vocalized by Purgatory happens to be a tool to form identity, social cohesion, and even the culture of Islamic political amongst metal music subculture in Indonesia."
2017
T46880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library