Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Aryani Susanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi tindakan bedah caesar di RS X dan RS Y tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Efisiensi tindakan bedah caesar diukur dengan menggunakan software clinical pathway untuk mengetahui kepatuhan pelayanan dan metode Activity Based Costing (ABC) untuk mengetahui efisiensi biaya. Penelitian dilakukan di RS X dan RS Y dengan masing-masing jumlah sampel sebesar 47 kasus tindakan bedah caesar. Hasil perhitungan kepatuhan pelayanan didapatkan RS Y lebih patuh dari RS X. Hal ini terlihat dari kesesuaian output software clinical pathway dengan clinical pathway RS Y dan KMKRI nomor 1051/MENKES/XI/2008 tentang pelayanan obstetri terkait lama hari rawat, layanan konsultasi dokter, layanan laboratorium, layanan tindakan bedah caesar dan layanan obat-obatan RS Y. Hasil perhitungan efisiensi biaya didapatkan RS X lebih efisien daripada RS Y. Hal ini terlihat dari selisih biaya satuan aktual dan biaya satuan normatif di RS X sebesar Rp.1.514.638 dan selisih biaya satuan aktual dan biaya satuan normatif di RS Y sebesar Rp.2.905.715. ketidakpatuhan pelayanan RS X disebabkan belum adanya clinical pathway yang mengatur secara teknis lama hari rawat tindakan bedah caesar yang dilakukan selama masa perawatan pasien sedangkan ketidakefisienan RS Y terkait efisiensi biaya disebabkan pemakaian utilites (listrik, air dan telepon) yang cukup besar di ruang bedah (OK). ......This study aims to understand sectio caesarea efficiency in a hospital X and hospital Y Year 2016 . This study used a cross-sectional design with quantitative approach. Sectio Caesarea efficiency measured by used software clinical pathway to know compliance services and Activity Based Costing (ABC) methods to know of cost efficiency. The research was done in a hospital X and hospital Y with each the sample of the of 47 cases the patient the act of sectio caesar. Result of compliance services or hospital Y more obedient of hospital X. This can be seen from conformity output software clinical pathway with clinical pathway hospital Y and KMKRI number 1051/MENKES/XI/2008 provider obstetrics related long day for, consultation doctor, laboratory services, services of sectio caesar and services drugs hospital Y. Result of cost efficiency calculation obtained RS X more efficient than RS Y this seen from difference of actual unit cost and normative unit cost in RS X equal to Rp.1.514.638 and difference of actual unit cost and normative unit cost in RS Y equal to Rp.2.905. 715. The inefficiency of RS Y caused considerable utilites (electricity, water and telephone) in the operating room (OK).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilida Fitriana
Abstrak :
Angka kejadian asfiksia neonatorum masih menjadi masalah serius di Indonesia. Salah satu penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah asfiksia neonatorum yaitu sebesar 33,6%. Salah satu faktor persalinan yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum adalah persalinan dengan sectio caesarea. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persalinan tindakan dengan sectio caesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum setelah di kontrol variabel kovariat. Penelitian ini menggunakan rancangan desain kasus control dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis ibu bersalin di RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta pada tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah neonatus asfiksia. Analisis menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan 66,2% bayi asfiksia dilahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Selain didapatkan bahwa hubungan persalinan tindakan sectio caesarea dan kejadian asfiksia secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan p-value 0,042 dimana ibu yang melahirkan dengan persalinan tindakan sectio caesarea memiliki resiko 2 kali (95% CI 1,03-4,32) untuk terjadi asfiksia pada bayi yang dilahirkan dibanding ibu yang melahirkan dengan persalinan pervaginam (normal) setelah dikontrol dengan variabel kelainan letak, gawat janin, dan preeklamsi. ......The incidence of neonatal asphyxia remains a serious problem in Indonesia. One of the causes of the high infant mortality in Indonesia is asphyxia neonatorum is equal to 33.6%. One of the factors associated with the incidence of birth asphyxia neonatorum is the Sectio Caesarea delivery. The purpose of this study was to determine the relationship of labor action by sectio Caesarea with the incidence of neonatal asphyxia after covariate control variables. This study used a case control design design using secondary data from maternal medical records in RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta in 2013 samples of this study was neonatal asphyxia. Analysis using logistic regression. The results showed 66.2% of babies born with birth asphyxia sectio Caesarea. In addition it was found that labor relations act sectio Caesarea and asphyxia events have statistically significant association with a p-value of 0.042 where the mother who gave birth to the labor action sectio Caesarea has 2 times the risk (95% CI 1.03 to 4.32) for the case of asphyxia in infants born to mothers who gave birth compared with vaginal delivery (normal) after controlled with variable layout abnormalities, fetal distress, and preeclampsia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library