Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sayidah Sulma
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kerentanan pesisir Surabaya dan sekitarnya terhadap kenaikan muka air laut difokuskan pada perhitungan indeks kerentanan fisik dan sosek dengan pendekatan metode Coastal Vulnerability Index (CVI) dan Social Vulnerability Index (SoVI) yang distandarisasi dengan Multi Criteria Analysis (MCA) sesuai daerah kajian, serta menganalisis variabel yang paling berkontribusi terhadap variasi indeks kerentanan dengan menggunakan Map Removal Sensitivity Analysis (MRSA). Berdasarkan hasil analisis, daerah pesisir Kabupaten Gresik, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo memiliki tingkat kerentanan pesisir terhadap kenaikan muka air laut pada kategori sangat rendah hingga tinggi. Wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi secara fisik merupakan wilayah dataran rendah dengan kondisi pantai langsung menghadap Laut Jawa dan merupakan wilayah permukiman dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup besar. Di seluruh daerah penelitian diketahui berada pada kategori kerentanan tinggi sebesar 11,86 % yang sebagian besar terdapat di bagian utara Selat Madura (Kabupaten Gresik). Sementara itu, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo yang kondisi pantainya relatif lebih terlindung memiliki tingkat kerentanan sedang, rendah dan sangat rendah. Kondisi fisik yang paling berkontribusi terhadap tingginya variasi indeks kerentanan di pesisir Gresik, Surabaya dan Sidoarjo adalah kondisi elevasi pantai, sedangkan berdasarkan faktor sosial ekonominya adalah persentase penduduk miskin. Kondisi fisik yang paling berkontribusi terhadap tingginya tingkat kerentanan pesisir di daerah kajian adalah elevasi pantai sedangkan berdasarkan kondisi sosial ekonomi adalah penggunaan lahan.
Abstract
The study for coastal vulnerability to sea level rise was carried out in Surabaya and its surrounding area, it has focused on calculations of the physical and socioeconomic vulnerability index based on Coastal Vulnerability Index (CVI) and Social Vulnerability Index (SoVI) methods. It was standardized by the Multi Criteria Analysis (MCA) approach according to the study area. The Map Removal Sensitivity Analysis (MRSA) was applied to the most contribute variables of vulnerability index variations as well. Result of this study shows that the coastal vulnerability of Gresik, Surabaya and Sidoarjo is very low to the high level. Physically, the lowland areas that direct look out on the Java Sea, as well as settlements with high density population have a high vulnerability category. The high level vulnerability was found located in the northern of Madura Strait (Gresik Distract) that overlooks to the Java Sea is about 11, 86% from the entire of study area. Meanwhile, the moderate, low and very low levels of vulnerability were located on Surabaya and Sidoarjo District that have more protected coastal area, relatively. According to physical condition, the coastal elevation is the most variable that contributes to the high variations of vulnerability index in the coastal of Surabaya and Sidoarjo District, while the percentage of population poverty is a socio-economic factor that caused the high variations of vulnerability index in the coastal too. Respectively, both the coastal elevation and land use coverage are most variables that contribute to the high of coastal vulnerability level.
2012
T31816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Maulida Windiani
Abstrak :
Indonesia sebagai negara yang terletak pada garis ekuator dan diapit oleh dua samudera besar menjadikan perubahan iklim berlangsung relatif cepat sehingga pembangunan berketahanan iklim sangat penting. Dampak negatif yang terjadi dapat berupa kerugian fisik, material dan adanya peluang hilangnya mata pencaharian masyarakat. Perubahan iklim juga mempengaruhi sistem pengolahan limbah cair, khususnya daerah yang kerap tergenang air laut pasang seperti Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Jakarta Utara memiliki daratan yang lebih rendah daripada wilayah DKI Jakarta lainnya yaitu 0-2 mdpl. Dengan demikian, kemungkinan untuk terdampak kenaikan muka air laut akan lebih besar dan permasalahan yang dihadapi tidak hanya perbaikan sistem pembuangna limbah cair domestik saja, perencanaan SPAL yang tahan perubahan iklim juga perlu dilakukan. Oleh karena itu dilakukannya penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengolahan limbah cair domestik di Jakarta Utara dan mengidentifikasi pilihan sistem pengolahan limbah cair domestik yang berketahanan kenaikan muka air laut. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, didapatkan dari penelitian terdahulu, hasil observasi lapangan, wawancara dengan metode in-depth interview responden. Hasil yang didapatkan belum ada pengolahan limbah cair domestic yang dilakukan di RT5 RW22 dan di RW001 hanya 65% responden memiliki jamban, dengan sistem yang disarankan yaitu SPALD-S. ......Indonesia, as a country that lies on the equator and is flanked by two large oceans, makes climate change occur relatively quickly, so climate resilience development is very important. The negative impacts that occur can be in the form of physical and material losses and opportunities for the loss of people's livelihoods. Climate change is also affecting the liquid waste treatment system, especially in areas that are often inundated by high tides, such as Penjaringan District, North Jakarta. North Jakarta has lower land than other DKI Jakarta areas, namely 0–2 meters above sea level. Thus, the possibility of being affected by sea level rise will be greater, and the problems faced include not only the improvement of the domestic liquid waste disposal system but also the planning of SPALs that are climate change resistant. Therefore, the purpose of this final project is to analyze the existing conditions of the domestic wastewater treatment system in North Jakarta and identify options for domestic wastewater treatment systems that can withstand sea level rise. The approach used is a qualitative one, obtained from previous research, field observations, and in-depth interviews with respondents. The results obtained showed that there was no domestic wastewater treatment carried out in RT5 and RW22, and in RW001, only 65% of respondents had latrines, with the suggested system being SPALD-S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Wilayah Pesisir adalah daerah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Wilayah pesisir Cirebon di Jawa Barat, Indonesia adalah dataran rendah daerah pantai yang merupakan salah satu areal potensial untuk budidaya ikan dan pertanian. Melalui daerah ini terdapat juga sarana transportasi utama propinsi Jawa Barat untuk seluruh wilayah di pulau Jawa. Sebagai kota yang terletak di dataran rendah dengan penduduk yang padat dan kota berkembang, Cirebon sangat rentan terhadap kenaikan permukaan air laut. Studi geomorfologi, geo-listrik, dan penginderaan jauh dilakukan selama tahun 2008 dan 2009 di wilayah pesisir Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah pesisir di Cirebon telah longsor pada berbagai skala mulai dari kondisi rentan menjadi buruk. Air laut telah menembus sampai beberapa kilometer kedaratan. Kerugian nilai penggunaan lahan diproyeksikan sekitar Rp. 1.295.071.755.150/ha/ tahun akibat naiknya air laut sebesar 0,8 meter yang akan membanjiri berbagai lahan seperti: tambak udang, ikan, garam kolam, sawah, dan pemukiman
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library