Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia
"Salah satu peran industri farmasi adalah untuk mengembangkan agen terapetik yang dapat mencegah, mengurangi, atau menyembuhkan penyakit. Kunci untuk mencapai peran ini adalah melalui penemuan dari senyawa-senyawa baru dapat diandalkan untuk menjadi agen terapetik yang baru. Metode yang saat ini sedang marak dikembangkan adalah pencarian obat dengan menggunakan in silico screening atau dikenal pula dengan nama virtual screening.
Salah satu penyakit endemik yang muncul pada abad 20-an adalah AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus tipe 1 (HIV-1). Virus ini cepat bermutasi sehingga menyebabkan belum adanya obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara total. Salah satu target enzim yang dapat diinhibisi untuk menghambat replikasi virus adalah protease HIV-1.
Pada penelitian kali ini dilakukan virtual screening dengan menggunakan perangkat lunak GOLD untuk mencari kandidat obat inhibitor Protease HIV-1 dengan menggunakan database Tanaman Obat di Indonesia. Virtual screening yang dilakukan adalah structure based virtual screening.
Berdasarkan hasil dari virtual screening ini diperoleh 10 kandidat senyawa obat yang diharapkan dapat menjadi obat protease inhibitor. Senyawa tersebut antara lain Quercetin 7,4'-diglucoside, 4-Methylpentyl glucosinolate, Quercetin 3-rutinoside, Glucoraphenin, Glucobrassicin, Luteolin 3'- methylether7-manosyl-(1-2)alloside, Apigenin-7-O(6"-O-p-coumaroylglucoside), Cyanidin 7(3-glucosil-6-malonylglucoside)4'-glucoside, Sinalbin dan 4-Methylsulfinyl butyl glucosinolate dengan kisaran GoldScore dari 86.2803 sampai 95.6252.

One role of the pharmaceutical industry is to develop therapeutic agents that can prevent, reduce or cure disease. The key to achieve this role is through the discovery of new compounds that can be counted to be a new therapeutic agent. Recent method being developed is searching a new drug using in silico screening, or also known as virtual screening.
One of the endemic disease emerged in the 20th century is AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) caused by Human Immunodeficiency Virus type 1 (HIV-1). This virus mutates rapidly causing no drug that can cure this disease completely. One of enzyme target that can be inhibited to block the replication of this virus is HIV-1 protease. Inhibition to the enzyme cause the blocking of protein cleavage in virus maturation process.
In this research, virtual screening was performed using GOLD software to find drug candidates as HIV-1 protease inhibitor using the database Tanaman Obat di Indonesia (database of Medicinal Plants in Indonesia). The virtual screening performed was a structure based virtual screening.
Based on the results obtained from the virtual screening there were 10 drug candidates which expected to be a protease inhibitor. These compounds were Quercetin 7,4'-diglucoside, 4-Methylpentyl glucosinolate, Quercetin 3-rutinoside, Glucoraphenin, Glucobrassicin, Luteolin 3'-methylether7-manosyl-(1-2)alloside, Apigenin-7-O(6"-O-p-coumaroylglucoside), Cyanidin 7(3-glucosil-6-malonylglucoside)4'-glucoside, Sinalbin dan 4-Methylsulfinyl butyl glucosinolate with GoldScore ranged from 86.2803 to 95.6252."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Trisnawati Safitri
"Penelitian ini membahas mengenai upaya pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian Skrining Riwayat Kesehatan di tahun 2018 serta tantangan dan hambatan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan masih belum optimal, yang sebagian besar berasal dari variabel komunikasi dan sumber daya. Sedangkan pada variabel disposisi dan struktur birokrasi sudah terlaksana dengan cukup baik.

This study discusses the efforts of Health Historical Screening in BPJS Kesehatan Bekasi Branch Office. This study aims to find out the achievement of Health Historical Screening in 2018 as well as the challenges and obstacles experienced. This study uses qualitative research method, through in depth interview and observation.
The results of this study indicate that the efforts of Health Historical Screening are still not optimal, which mostly come from communication and resource variables. While the disposition and bureaucratic structure variable has been done quite well.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachma Maulani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang penerapan pre-employment screening sebagai strategi pencegahan pemalsuan dokumen di PT. ITG. Maraknya praktik pemalsuan dokumen yang dilakukan pada tahap rekrutmen membuat perusahaan perlu berhati-hati agar tidak merekrut orang yang salah. Peneliti melakukan analisis menggunakan teori pencegahan kejahatan dengan pendekatan situasional, yang mana dilakukan berdasarkan 25 teknik dalam pencegahan kejahatan situasional. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, yang mana temuan data berasal dari hasil wawancara mendalam, observasi, dan data-data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pre-employment screening dapat dijelaskan melalui 4 dari 25 teknik dalam pencegahan kejahatan situasional yang dikemukakan oleh Clarke & Cornish (2002). Teknik-teknik tersebut, yaitu target hardening dan access control yang merupakan penjabaran dari prinsip increasing the effort, serta formal surveillance dan informal/employee surveillance yang merupakan penjabaran dari prinsip increasing the risk of detection. Penerapan strategi pre-employment screening dapat mengurangi pemalsuan dokumen di PT. ITG serta dapat menghindari perusahaan dari merekrut orang yang salah karena kelalaian dalam proses rekrutmen. Namun, beberapa kelemahan dari pre-employment screening juga perlu dipertimbangkan.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of pre-employment screening as a strategy of  preventing documents falsification at PT. ITG. The trend of documents falsification in recruitment processes had warned the companies to be careful of recruiting the wrong person. Researcher conducted analysis using crime prevention theory with situational approach, which were based on 25 techniques on situational crime prevention. This thesis uses qualitative approach with case study as the research method. The datas were gathered by using in-depth interviews with four interviewees, observations, and secondary data. The results of this thesis indicated that pre-employment screening can be explained through 4 of 25 techniques in situational crime prevention proposed by Clarke & Cornish (2002). Those techniques were target hardening and access control, which were elaborated from increasing the effort principle, as well as formal surveillance and informal/employee surveillance which were elaborated from increasing the risk of detection principle. The implementation of pre-employment screening could reduce the documents falsification at PT. ITG, and also could help to avoid the company from hiring the wrong person due to neglience hiring process. However, some disadvantages of pre-employment screening also need to be considered."
Lengkap +
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Oh
"Latar Belakang: Prevalensi keterlambatan tumbuh kembang di Indonesia masih cukup tinggi. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan merupakan alat skrining yang digunakan untuk mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang anak. Sensitifitas KPSP adalah 60%, yang merupakan nilai yang cukup rendah. Maka dari itu, alat skrining lain diperlukan untuk mencegah tidak terdeteksi anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian diagnostik potong lintang 101 anak sehat usia 0-5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi di Kampung Lio, Kampung Gangsang, Kampung Tapos dan mal di Jakarta.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa KPSP dan BDI-2 ST tidak memiliki perbedaan yang bermakna (p=0.078). Sensitifitas dan Spesifisitas BDI-2 ST masing-masing adalah 34.78% dan 92.31%. Umur dan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0.05) bagi nilai KPSP maupun BDI-2 ST. Pendidikan anak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0.05) untuk nilai KPSP tetapi tidak dengan nilai BDI-2 ST. Sebagian anak dengan KPSP skor pass tetap memiliki gangguan di 1 atau lebih domain BDI-2 ST (39.7%).
Konklusi: Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari nilai KPSP dan BDI-2 ST. Sensitifitas BDI-2 ST yang rendah diakibatkan oleh pemeriksaan yang hanya membandingkan skor total sedangkan seharusnya disertakan skor domain. Penggunaan KPSP sebagai reference test juga kurang memadai. Anak yang sudah melakukan skrining menggunakan KPSP sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan skrining dengan BDI-2 screening test untuk mendeteksi gangguan di area perkembangan tertentu.

Background: The prevalence of developmental delays in Indonesia is still high. Kuesioner Pra Screening Perkembangan is a questionnaire used to screen for developmental delays. The sensitivity of Kuesioner Pra Screening Perkembangan is 60%, which is still considered low. Therefore, different screening tests are required to prevent under-detection.
Methods: A diagnostic cross-sectional study of 101 healthy children aged 0-5 years old was done at Kampung Lio, Kampung Gangsang, Kampung Tapos, and malls in Jakarta.
Results: KPSP and BDI-2 ST does not have a significant difference (p=0.078). The sensitivity and specificity of BDI-2 ST is 34.78% and 92.31% respectively. Age and gender both do not show a significant correlation (p>0.05) with both KPSP and BDI-2 ST scores. Education, however, shows a significant correlation (p<0.05) with KPSP scores while not with BDI-2 ST scores. Some children with KPSP score pass still had at least 1 domain in BDI-2 ST that is refer (39.7%).
Conclusion: There is no significant difference between the scores of KPSP and BDI-2 ST. The low sensitivity of BDI-2 ST was caused by the assessment which compares only the total score when the domain scores needed to be taken into account. Usage of KPSP as a reference test also lacks in reliability. Subjects who have undergone KPSP screening should not stop there, and is recommended to continue with a BDI-2 screening test to detect developmental delays in specific areas.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sakinah Qur`ani
"Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang memperhatikan mutu dan menjamin keselamatan pasien. Salah satu upaya untuk menjamin keselamatan pasien yaitu dilakukan skrining resep untuk meminimalkan kesalahan pengobatan. Skrining resep meliputi persyaratan administratif, farmasetik, dan klinis. Oleh karena itu, pada tugas khusus ini bertujuan untuk melakukan skrining kelengkapan resep yang ditinjau berdasarkan persyaratan administratif, farmasetik, dan klinis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan resep pasien Rawat Inap Kartika RSPAD Gatot Soebroto periode 12-16 Desember 2022. Populasi penelitian berjumlah 477 resep dan sampel penelitian sebanyak 220 resep yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi pada tanggal 12-16 Desember 2022. Berdasarkan hasil skrining kelengkapan resep pasien rawat inap Kartika RSPAD Gatot Soebroto periode 12-16 Desember 2022, diperoleh hasil bahwa kelengkapan persyaratan administratif yang tidak lengkap terdapat pada aspek berat badan dan tinggi badan, kelengkapan persyaratan farmesetik yang tidak lengkap terdapat pada aspek bentuk dan kekuatan sediaan, serta kelengkapan persyaratan klinis yang tidak lengkap terdapat pada aspek interaksi obat.

Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang memperhatikan mutu dan menjamin keselamatan pasien. Salah satu upaya untuk menjamin keselamatan pasien yaitu dilakukan skrining resep untuk meminimalkan kesalahan pengobatan. Skrining resep meliputi persyaratan administratif, farmasetik, dan klinis. Oleh karena itu, pada tugas khusus ini bertujuan untuk melakukan skrining kelengkapan resep yang ditinjau berdasarkan persyaratan administratif, farmasetik, dan klinis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan resep pasien Rawat Inap Kartika RSPAD Gatot Soebroto periode 12-16 Desember 2022. Populasi penelitian berjumlah 477 resep dan sampel penelitian sebanyak 220 resep yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi pada tanggal 12-16 Desember 2022. Berdasarkan hasil skrining kelengkapan resep pasien rawat inap Kartika RSPAD Gatot Soebroto periode 12-16 Desember 2022, diperoleh hasil bahwa kelengkapan persyaratan administratif yang tidak lengkap terdapat pada aspek berat badan dan tinggi badan, kelengkapan persyaratan farmesetik yang tidak lengkap terdapat pada aspek bentuk dan kekuatan sediaan, serta kelengkapan persyaratan klinis yang tidak lengkap terdapat pada aspek interaksi obat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswhandi
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah suatu studi untuk menentukan apakah M2 Piruvat Kinase
dapat dipakai dalam menapis radang usus. Metode penelitian yang digunakan
adalah uji diagnostik. Pada penelitian ini direkrut sampel sebanyak 76 orang dan
dilakukan pemeriksaan kolonoskopi sebagai baku emas dan pemeriksan M2-PK
feses sebagai pemeriksaan yang diuji.
Dari hasil penelitian ini didapatkan peran penting M2 Piruvat Kinase untuk
menapis radang usus dengan nilai titik potong 1,05 U/ml dibandingkan dengan
kolonoskopi sebagai baku emas dengan sensitivitas 86,2 %, spesifisitas 81,8%,
nilai duga positif 96,6% dan nilai duga negatif 50%. Pemeriksaan M2 Piruvat
Kinase disarankan dari hasil studi ini untuk menapis radang usus pada pasien
dengan masalah saluran cerna bagian bawah.

ABSTRACT
This is a study to evaluate possibility of M2-PK can be applied as a tool to screen
of organic bowel inflammatory. Diagnostic test was used as a methode. In this
study 76 patient was recruited, colonoscopy was done as a gold standard and M2-
PK faeces test was performed as a diagnostic test.
As the result of this study, there is an important role of M2-PK test to screen
organic bowel inflammatory with cut off point >= 1.05 U/mL compared to
colonoscopy as a gold standard with sensitivity 86.2%, specificity 81,8%, positive
predictive value 96,6% and negative predictive value 50%. By this test result, it is
strongly recommended to performed M2-PK faeces test to screen organic bowel
inflammatory."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Dwi Rahmatillah
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penerapan IDP dalam mendukung proses pengembangan karyawan di Divisi Produksi PT Isra Presisi Indonesia, serta menyusun program pengembangan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi karyawan yang telah dipetakan dalam IDP. Metode business coaching, melalui wawancara terstruktur, observasi, dan perancangan IDP, dilakukan di PT Isra untuk membantu mengurangi gap yang dimiliki perusahaan dalam proses pengembangan karyawannya. Hasil dari wawancara digunakan untuk mengetahui gap antara kondisi ideal dan aktual yang dimiliki perusahaan, juga untuk memperbaiki rancangan IDP agar lebih sesuai dengan kondisi perusahaan. Ditemukan bahwa IDP dapat secara efektif membantu perusahaan dalam mengembangkan kompetensi karyawan di Divisi Produksi melalui pelatihan. Berdasarkan hasil penerapan IDP, kemudian disusun rekomendasi program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Batasan dari karya akhir ini adalah IDP hanya diterapkan pada Divisi Produksi saja, yang didorong oleh fakta bahwa mayoritas karyawan perusahaan bekerja di Divisi Produksi hampir 50 .

ABSTRACT

The purpose of this thesis is to know the effectiveness of the IDP on supporting employee development processes for the company rsquo s department of production employees, and to build a suitable training program based on the competencies needed by the employees that can be found from the IDP rsquo s results. Business coaching methods, through structured interviews, observation, and the IDP application, was conducted in PT Isra in Cikarang, to help solve the company rsquo s deficiency gap in the employee development processes. The results from the structured interviews were analyzed to know the gap between the ideal and real condition of the company. The results were also used to improve the IDP form to suit the company better. The findings show that the application of IDP in PT Isra is effective to help the company to develop the Production Department employees rsquo competency and performance in the field through training. The results of IDP implementation are then used to build the recommendation for employees rsquo training. Limitation of this paper is that the IDP was only applied for PT Isra rsquo s Department of Production employees only. This is due to the fact that majority of the employees in the company almost 50 are working in that particular department."
Lengkap +
2017
T50731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekowira Susilo
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi yang diikuti dengan kenaikan tingkat penganguran secara signifikan. Pemerintah berupaya melakukan intervensi untuk meminimalisir dampak tersebut, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja. Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh Program Kartu Prakerja dan faktor kontekstual terhadap durasi menganggur di Indonesia. Sakernas Agustus 2020 menjadi sumber data utama penelitian ini dengan unit analisis penduduk usia 15-64 tahun yang termasuk angkatan kerja pada level mikro serta 34 provinsi pada level makro. Metode analisis yang digunakan adalah Propensity Score Matching dan Analisis Survival Multilevel. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja cenderung memiliki durasi menganggur yang lebih panjang. Selain itu, faktor kontekstual Tingkat Pengangguran Terbuka dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh negatif terhadap durasi mencari kerja, sedangkan prevalensi Covid-19 tidak memiliki hubungan signifikan.

The Covid-19 pandemic has caused an economic recession, includes a significant increase in unemploment. The government seeks to minimize this impact, one of which is the Kartu Prakerja Program. This study aims to analyze the effect of the Kartu Prakerja Program and contextual factors on the duration of unemployment in Indonesia. Sakernas August 2020 is the main data source for this research with an unit of analysis are the population 15-64 years of age who the labor force in micro level and 34 provinces in macro level. The empirical methodology, we used Propensity Score Matching and Multilevel Survival Analysis. Our results of the inferential analysis show that the Kartu Prakerja Program tends to have a longer duration of unemployment. In addition, the contextual factors of the Unemployment Rate and the Minimum Wage of Province have a negative effect on the length of job search, while the prevalence of Covid-19 does not have a significant relationship."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Keakuratan dari skrining risiko malnutrisi merupakan hal yang penting untuk memberikan dukungan gizi yang optimal yang sesuai bagi kondisi pasien sebagai salah satu upaya untuk mencegah kejadian malnutrisi di rumah sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Berdasarkan hal tersebut, menjadi suatu hal yang penting untuk mengetahui validitas alat skrining risiko malnutrisi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas MST pada pasien rawat inap dewasa di RSCM, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian obervasional dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien rawat inap dewasa di RSCM. Semua pasien dilakukan skrining menggunakan MST dan SGA oleh observer dan tenaga kesehatan lain. Validitas MST ditentukan dengan mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas yang dibandingkan dengan SGA. Inter-rater reliability ditentukan dengan nilai kappa ? untuk mengetaui tingkat kesepakatan antar obsever. Prevalensi malnutrisi berdasarkan MST adalah 46,47 untuk malnutrisi ringan, 40 untuk malnutrisi sedang, dan 13,33 untuk malnutrisi berat. Prevalensi malnutrisi berdasarkan SGA adalah 47,62 untuk malnutrisi ringan, 37,15 untuk malnutrisi sedang, dan 15,23 untuk malnutrisi berat. Kemudian apabila dibandingkan dengan SGA, MST memiliki sensitivitas dan spesifisitas masing-masing 96 dan 98,2 untuk malnutrisi ringan, 94,9 dan 92,4 untuk malnutrisi sedang, serta 81,3 dan 98,9 untuk malnutrisi berat. Reliabilitas antar observer MST adalah 0,492 untuk malnutrisi ringan, 0,315 untuk malnutrisi sedang, dan 0,437 untuk malnutrisi berat. Berdasarkan hasil penelitian ini, MST direkomendasikan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pada pasien dewasa. Namun diperlukan evaluasi dan pelatihan yang berkelanjutan terhadap tenaga kesehatan yang menggunakan alat skrining ini.

ABSTRACT
The accuracy of nutritional screening are necessary to ensure the provision of optimal nutrition support for the patient to prevent hospital malnutrition and speed up the healing process. Thus, it is necessary to validate the nutrition screening tool used. The present study determined validities and reliabilities of MST among adult patients at risk of malnutrition at RSCM, Jakarta. This is an observational study with cross sectional design. The subjects were 105 adult patients admitted to RSCM. All patients were screened using the MST and SGA by the observer and other health care workers. The validity of the MST will be tested by measuring the sensitivity and specificity of MST were conducted against the SGA. Inter rater reliability was evaluated using kappa value to determine the level of agreement between raters. A total of 105 adult patients participated in this study. Prevalence of malnutrition according to MST was 46,47 for mild malnutrition, 40 for moderate malnutrition, and 13,33 for severe malnutrition. Prevalence of malnutrition according to SGA was 47,62 for mild malnutrition, 37,15 for moderate malnutrition, and 15,23 for severe malnutrition. As compared to SGA, MST had a sensitivity and specificity 96 and 98,2 for mild malnutrition, 94,9 and 92,4 for moderate malnutrition, and 81,3 and 98,9 for severe malnutrition, respectively. The inter rater reliability of MST was 0,492 for mild malnutrition, 0,315 for moderate malnutrition, and 0,437 for severe malnutrition. MST is a simple, quick and valid tool which can be used to identify patients at risk of malnutrition. Based on our result, MST is recommended for use in identifying adult patients. It can be used as a malnutrition screening tool but there is a need to evaluate and train the health care workers who use this tools."
Lengkap +
2017
S67742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Fitriyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Selatan. Skrining Riwayat Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk suatu penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian kegiatan Skrining Riwayat Kesehatan di tahun 2018.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya masalah dari sisi komunikasi, sumber daya, sikap implementor, dan implementasi kegiatan Skrining Riwayat Kesehatan. Peneliti menyarankan untuk BPJS Kesehatan harus melakukan sosialisasi Skrining Riwayat Kesehatan kepada seluruh peserta melalui berbagai media seperti TV, Youtube, dan media sosial lain, melakukan perencanaan SDM, memaksimalkan penggunaan fitur Skrining Riwayat Kesehatan di Mobile JKN dan Website BPJS Kesehatan.

The focus of this study is the Implementation of Health Historical Screening at BPJS Kesehatan, Branch Office, South Jakarta, 2018. Health Historical Screening is a form of early detection for a chronic diseases. The purpose of this study is to find out the achievement of Health Historical Screening in 2018. This research is qualitative descriptive interpretive. Research result indicate that there are issues regarding of communication, resources, the attitude of implementor, and the implementation of health historical screening. The researcher suggests that BPJS Kesehatan must conduct the health historical screening to all participants through various media such as TV, Youtube, and other social media, do Human Resources planning, maximize the use of  health historical screening features on Mobile JKN and the BPJS Health Website."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>