Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eravianti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengguna terhadap penyelenggaraan Program Khusus D-III Keperawatan dan hal-hal apa yang mempengaruhi kebutuhan ini.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2005 di lima Kota di Indonesia yang mempunyai lulusan Program Khusus D-III Keperawatan terbanyak di Jurusan Keperawatan Politeknis Kesehatan di bawah binaan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesiaa yaitu: Lampung, Semarang, Surabaya, Makasar, Samarinda. Responden (informan) pada penelitian ini adalah pengguna langsung dan pengguna tidak langsung lulusan Program Khusus D-III Keperawatan yang bekerja di rumah sakit pemerintah dan puskesmas.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh inforrnasi tentang kebutuhan pengguna terhadap Program Khusus D-III Keperawatan dan juga melakukan penelitian kualitatif untuk memperoleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang yang dapat memperkaya informasi.
Hasil yang didapatkan pada penelitian tentang kebutuhan pengguna terhadap Program Khusus D-Ill Keperawatan sama antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengguna langsung dan pengguna tidak langsung lulusan Program Khusus D-III Keperawatan sebagian besar masih membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan. Dengan adanya keinginan pengguna untuk mengirimkan kembali stafnya untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan, ataupun merekomendasikan pada orang lain untuk mengirimkan stafnya yang masih SPK/SPR/Suplementary untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan karena untuk melanjutkan pendidikan dengan Program Regular tidak mungkin dilakukan karena harus meninggalkan tugas.
Sementara basil penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif untuk faktor-faktor yang meyebabkan pengguna membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan Baling mendukung. Adapun faktor-faktor tersebut seperti kepuasan, kebijakan pemerintah tentang tenaga keperawatan lulusan SPK/SPR/Suplementary harus menjadi D-III keperawatan, pendanaan, rencana organisasi, desain organisasi, dan persediaan tenaga memberikan kontribusi yang menyebabkan pengguna membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan.
Dan hasil penelitian ini disarankan bagi Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI supaya tetap mempunyai kebijakan agar Program Khusus D-III Keperawatan diteruskan sampai tidak ada lagi tenaga lulusan SPK/SPR/Suplementary di rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya dengan selalu meningkatkan peran evaluasi dan koordinasi. Juga agar Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan melakukan peningkatan mutu yang berkelanjutan agar pengguna tetap puas dan akan terus mengirimkan tenaga keperawatannya untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan.

This research purpose is to find the user needs toward the conducting of Nursing D-III Special Program, and things that affect these needs. This research done in October-November 2005 in five country on Indonesia that have the largest number of Nursing D-M Special Program with Health Polytechnic in Nursing Majors under health staff education centre of health Department RI which are Lampung, Semarang, Surabaya, Makasar, and Samarinda. Respondent in research is direct user and non-direct user from Nursing D-III Special Program that work in government hospital and public health centre.
This research is study case research, by using quantity method to get information about user needs toward Nursing D-111 Special Program, and also using qualitative to get answers or deeper information according to someone opinion and feeling that can excess the information from quantity research.
Result from research about user needs toward Nursing D-III Special Program is equal between quantity and qualitative research. Most of user directly and non-directly from Nursing D-III Special Program, user still need Nursing D-III Special Program. With the present of user will to send back his staff to follow Nursing D-III Special Program education, or recommend other to send his staff that equal to SPI/SPR/Supplementary to follow education in Nursing D-III Special Program because continuing education with Regular Program is impossible to do because they'll leaving the job behind.
Meanwhile the quantitative and qualitative researches for factors that cause the user need Nursing D-III Special Program support each other. Those factors are satisfaction, government policy toward SPK/SPR/Supplementary graduate has to continue their education to Nursing D-III Special Program, financing, organization planning, organization design, and personnel supply, give contribution that cause user need Nursing D-III Special Program.
From this research result suggested to Health Staff Education Centre of Health Department RI constantly have policy that makes Nursing D-III Special Program continues, until there is no SPK/SPR/Supplementary graduate in hospital, public health centre, and other health services, and always conduct evaluation and coordination. Moreover, make Health Polytechnic in Nursing Majors gradually increasing the quality in order to satisfy the user and constantly send their nursing staff to follow Nursing D-III Special Program education.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: W.B. Saunders, 2002
371.712 LEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Solichatin Yatminah
"Era globalisasi, yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pads persaingan pasar kerja, termasuk di sekter keperawatan, sehingga mendorong profesi keperawatan di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme (pendidikan minimal D-III Keperawatan) dan meningkatkan mutu pelayanannya berorientasi pada manajemen mutu layman kesehatan yang tinggi. Tenaga keperawatan (PNS Depkes, 2002) terbesar lulusan SPKl sederajat 73.6 persen. Keterbatasan tenaga pelaksana di pelayanan menjadi masalah utama bagi pengelola untuk mengijinkannya perawat mengikuti pendidikan D-III dengan meninggalkan dinas. Untuk mengakomodasi kebutuhan di atas, dibuat Program Khusus D-III Keperawatan, pagi had mereka tetap dinas di RSIPuskesmas, dan sore harinya mengikuti kuliah. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 1997, untuk itu perlu dilakukan pemantauan mutu pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Tujuan umum penelitian untuk mengetahui mute pendidikan Program Khusus D Ill Keperawatan ditinjau dari persepsi lulusan tentang kinerjanya, mutu input dan Proses Belajar Mengajar (PBM) di Institusi Pendidikan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian lulusan tahun 2000 sampai 2005 di lima provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sarnpel penelitian ini lulusan Pendidikan D-III Keperawatan Program Khusus di Poltekes Makasar, Samarinda, Tanjong Karang, Semarang dan Surabaya. Jumlah sampel lulusan 166 orang, atasan 54 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner diisi langsung oleh responden. Analisis menggurtakan univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian: kinerja lulusan menurut persepsi lulusan maupun atasan lebih dari separuh responden menyatakan baik. Namun yang perlu perbaikan guna peningkatan mutu outcome pendidikan adalah: pelaksanaan tindakan keperawatan lanjut, keperawatan kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan dan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah penelitian keperawatan. Persepsi Input pendidikan: lebih dan separuh lulusan menyatakan ketenagaan dan sarana prasarana pendidikan baik, sebagian besar menyatakan kurikulum pendidikan dan administrasi pendidikan baik, namun yang dibiayai penuh oleh instansi hanya 21.1 persen. Sarana prasarana hubungannya paling signifikan dengan kinerja (nilai OR = 2.63) menjadi prioritas utama, yaitu kelengkapan buku referensi terbaru di peerpustakaan. Persepsi PBM pendidikan: lebih dari separuh lulusan menyatakan kesiapan institusi, kesiapan dosen, kesiapan pembimbing klinik baik. Interaksi dosen-mahasiswa dan metode pembelajaran sebagian besar menyatakan baik. Kesiapan dosen menjadi faktor yang paling signifikan hubungannya dengan kinerja lulusan (nilai OR = 3.56), maka variabel ini menjadi prioritas utama yang perlu perbaikan, terutama dalam ketepatan jam mengajar dosen.
Berdasarkan hasil di atas, maka saran bagi Pusdiknakes agar Program Khusus D-Ili Keperawatan tetap dilanjutkan, dan mempertimbangkan penambahan kurikulum tentang after care service dalam pelayanan keperawatan, guna persiapan praktik mandiri perawat profesional, serta melakukan uji kompetensi dosen secara berkala. Dalam upaya continuous quality improvement Pendidikan D-III Keperawatan maka Pusdiknakes, Poltekes dan Dinas Kesehatan/RS agar melaksanakan supervisi langsung secara berkala guna memonitor input dan PBM Pendidikan-III Keperawatan. Bagi Program Studi Keperawatan agar melengkapi sarana prasarana (buku-buku terbaru, alat di laboratorium klinik, penyediaan dosen dan pembimbing klinik yang kompeten), Serta memonitor pelaksanaan PBM oleh dosen terutama ketepatan mengajar, pengajaran di laboratorium klinik, dan kedatangan pembimbing akademiklklinik ke lahan praktik.

Globalisation Era, indicated by the development of science and technology caused work market competition in the world, also at nursing sector. This condition urged the nurses to be a professional ones by continued their study minimum at Diploma III Degree. In 2002 there were about 73.6 percent of the Nurses who works as a government employer in Indonesia, their education background from SPK (similar with Senior High School). They couldn,t continued their study caused by the implementer nurse in hospital or community public health is limited. So the manager prohibited them continued their study at Diploma III in Nursing Reguler Program. In compliance with the matter, the nurses could continued their study in the afternoon at The Diploma III of Nursing Education Special Program, but they still working in the morning. This Program has been working from 1997 until now; so it needed quality monitoring in order to produce qualified improvement graduation .
General objective of this research is to find out information about quality of the Diploma III Nursing Education Special Program from the graduates perception about their competency and its relation with quality of input and process at the education in the institution when they studied there. This is a quantitative survey research using cross sectional design. Population of this research is graduation of the Diploma III Nursing Education Special Program in the year 2000 - 2005, from five Capital Province (Makasar, Samarinda, Tanjungkarang, Semarang and Surabaya). The amount of sample is 166 graduates and 54 graduate managers. Data collected is primary data using questionnaire that is filled in directly by the respondence themselves. Analysis conducted is univariate, bivariate, and multivariate.
The result of this research shows that competency performanced of the graduates more than fifty percent of the responders is good (67.5 percent according to the graduates and 53.7 percent according to the manger). In order to promote continuous quality improvement in the institution, the area of graduates competency which need improvement are: community health nursing care, advanced nursing care, health education and nursing research identification. The result of Institution Input according to the graduates: more than fifty percent graduates said the man power and equipment is good (60.8 and 59.0 percent), the majority curriculum and administration is good (81.9 and 90.0 percent), but only 21.1 percent institution which pay for their education fee fully. Equipment is the most significant related to graduates performanced (OR = 2.63), is the first priority to be improve, specially supply of the new literature reference books in the library and nursing equipment in clinical laboratory. The result of education process: more than fifty percent graduates said institution, lecturer and clinical instructor preparation is good (65.7, 72.9 and 66.9 percent), and the majority lecturer inter-action and teaching methodology is good (84.3 and 86.7 percent). Lecturer preparation is the most significant related to graduates performanced (OR = 3.56) is the first priority to be improve, specially on time in class exactness.
Based on the research result, it is advised for Pusdiknakes to conilnue Diploma III Nursing Education Special Program, and considered to add curriculum of after care service in nursing, in order to prepare independence clinical nursing practice. Also implemented lecturer competency test periodically. In related with continuous quality improvement of the education, it is advised for Pusdiknakes, Poltekes, Province/Territory Health DepartmentlHospital Board of Director monitored the input and education process in the institution. For Board of institution director fulfilled qualified equipment, competence lecturer and clinical instructor. Monitoring lecturer and clinical instructor individually during educational process, especially on time when they teach in class."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Keeta DeStefano
St. Louis: Saunders , 2000
371.712 LEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library