Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Ito Leiliana Warnani
Abstrak :
Anak sekolah merupakan golongan yang dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pada masa ini, Anak mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu serta mulai ada rasa suka atau tidak suka terhadap makanan tertentu. Selain itu, mereka lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama dengan teman atau melakukan aktivitas lain yang disukainya, seperti menonton televisi atau bermain video games sehingga sering melupakan waktu makan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi khususnya vitamin dan mineral. Untuk mengatasi kekurangan zat gizi tersebut, umumnya ibu memberikan suplemen makanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh iklan-iklan di televisi yang menawarkan berbagai macam produk suplemen makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen makanan pada anak sekolah kelas IV dan V di SD Islam Al-Husnah Bekasi Selatan Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif. Sampel adalah siswa/i kelas IV dan V sebanyak 136 anak. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perangkat lunak computer, kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan 64.7% siswa mengonsumsi suplemen makanan dalam satu bulan terakhir. Pada hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara status gizi siswa, pengetahuan orang tua, pekerjaan ayah dan konsumsi suplemen makanan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak, sedangkan hasil analisis antara umur, jenis kelamin, kebiasaan makan, aktivitas fisik, penyakit infeksi, pedidikan orang tua dan pekerjaan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak adalah tidak berbeda secara bermakna. Dalam mengatasi kesulitan makan pada anak sebaiknya para ibu tidak menyelesaikan permasalahan tersebut dengan langsung memberikan suplemen penambah nafsu makan atau vitamin mineral. Suplemen tidak perlu diberikan pada anak sehat dengan status gizi baik, gizi lebih dan obesitas. Sebelum mengonsumsi suplemen makanan sebaiknya baca label mengenai kandungan zat gizi, dosis, jangka waktu kadaluarsa, daftar atau nomor registrasi dari Depkes, serta aturan pemakaiannya.
Schooling children are group that prepared to be qualified human resources. Nowadays, these children start to have habits; consume certain food and having likeness and dislike feeling at certain food. Moreover, they prefer to spend their time to watch television or playing video games until forget their eating time. This causing their necessity of nutrient are incomplete especially vitamins and minerals. To solve the lack of nutrient, generally the mothers giving their children food supplement. This is affected by some advertising on television which offers various kind of food supplement product. The aim of the research is to know factors that related with food supplement consumption at elementary school children grade IV and V at Al-Husna Islamic Elementary School South Bekasi in 2008. This research conducted with descriptive design. The samples are the elementary school students` grade IV and V as 136 children. The obtained data are managing trough computer software then analyze with univariate and bivariate analysis. The result shown 64,7% students consume the food supplement in the last one month. Analysis result shown that there is a significant difference between students nutrient status`, parent`s knowledge, father`s work and mother`s food supplement consumption with children`s food supplements consumption, while the analysis between age, sex, eating habits, physical activity, infectious disease, parent`s knowledge, and mother`s work with children`s food supplements consumption are significantly not different. To overcome the children problem on food consume its better not to solve it with straightly giving the food supplements or vitamins and minerals. The supplements are not necessary for healthy children with good nutrient status, over nutrient, and obesity children. Before consume the food supplement its better to read the ingredients label, dosage, expired time, list of registration number on Health Department, and the usage rules.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fermia P.
Abstrak :
Anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai investasi bangsa untuk masa yang akan datang, sangat dipengaruhi oleh kualitas anak-anak pada saat ini. Untuk itu anak-anak membutuhkan perhatian khusus dalam masa tumbuh kembangnya. Salah satu faktor yang ikut menghambat tumbuh kembang anak yaitu masalah gizi. Masalah gizi tidak hanya menyangkut masalah kesehatan semata tetapi menyangkut juga masalah perilaku khususnya perilaku makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan ringan pada anak sekolah dan dilihat perbedaan proporsi konsumsi makanan ringan menurut jenis kelamin, umur, kebiasaan menonton televise, kebiasaan olahraga, pengetahuan gizi anak pada anak sekolah di SD Cakra Buana Depok tahun 2008. Analisis univariat dilakukan pada 118 responden laki-laki dan perempuan di SD Cakra Buana Depok yang sebelumnya dilakukan pengisian kuesioner oleh responden mengenai karakterik dan perilaku konsumsi makan responden. Dimana FFQ (Food Frequency Questionnaire) dilakukan untuk melihat konsumsi makanan responden. Sebanyak 50% responden mengkonsumsi makanan ringan sering. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi sebanyak 94.9%. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi ≤ 2 jam / hari sebanyak 51.8% dan 48.2% responden yang menonton televisi > 2 jam / hari. Rata-rata durasi waktu menonton televisi adalah 1.48 jam ± standar deviasi 0.50 jam. Reponden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan ringan saat menonton televisi sebanyak 94.1%. Responden yang memiliki kebiasaan olahraga sebanyak 91.5%. Responden yang frekuensi olahraga 1?3 kali seminggu sebanyak 44.4%. Sebanyak 78.3% responden durasi waktu yang digunakan untuk berolahraga ≥ 30 menit. Proporsi anak laki-laki yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (58.2%) dibandingkan dengan anak perempuan (39.2%). Anak umur 10-12 tahun yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (53.5%) dibandingkan anak umur 7-9 tahun (44.7%). Proporsi mengkonsumsi makanan ringan sering pada anak dengan pengetahuan gizi kurang lebih besar (52.0%) dibandingkan dengan proporsi anak dengan pengetahuan gizi baik (48.3 %). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak sekolah untuk memberikan informasi dan gambaran makanan ringan yang sehat dan bergizi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriya Rusyda
Abstrak :
ABSTRACT
Menurut WHO prevalensi status gizi lebih anak usia sekolah meningkat dari tahun ke tahun. Status gizi lebih pada anak usia sekolah dapat menimbulkan masalah kesehatan baik secara klinis, mental, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik anak jenis kelamin, usia, dan persepsi sehat, karakteristik orang tua pendidikan dan pekerjaan, perilaku makan kebiasaan konsumsi fast food serta buah dan sayur, dan perilaku sedentari kebiasaan menonton TV, menggunakan handphone, dan bermain video games dengan status gizi lebih pada siswa MI Yahya Bekasi. Sampel penelitian merupakan siswa kelas 3-6 MI Yahya. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, secca, microtoise, dan data sekunder milik sekolah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 27,8 siswa MI Yahya yang memiliki status gizi lebih. Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dengan karakteristik anak, karakteristik orang tua, perilaku makan ataupun perilaku sedentari. Pihak sekolah disarankan mengadakan kegiatan pencegahan khusus bagi penderita status gizi lebih, memantau status gizi siswa secara rutin melalui program UKS, dan menyediakan makanan yang bergizi seimbang.
ABSTRACT
According to World Health Organization WHO the prevalence of over nutrition in school age children has increased over the years. Over nutrition in school age children can lead to clinical, mental, and social health problems. This research aims to analyze the relationship between child characteristics sex, age, and health perception, parents characteristics education and employment, pattern of food consumption fast food, fruit, and vegetable consumption, and sedentary activities watching TV, using handphone, and playing video games with over nutrition on students at Madrasah Ibtidaiyah Yahya, Bekasi in 2018. The samples are the students from grade 3th 6th MI Yahya, Bekasi. Data were taken by using quistionnaire, seca, microtoise, and secondary data from the school profile. The result of the study showed that 27,8 students of MI Yahya are over nutrition. There is no independent variable that has a significant relationship with over nutrition. The school is advised to hold a special prevention activities for the students with over nutrition, monitor the nutritional status of MI Yahya students regularly through the UKS program, and provide the balance nutrition meal for the students.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safriana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perilaku memilih jajanan siswa Sekolah Dasar (SD). Kebiasaan jajan sangat digemari anak pada usia sekolah. Hasil survey yang dilakukan di Bogor pada tahun 2004 menyatakan 36% kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya. Panganan jajanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku memilih jajanan serta faktor-faktor yang berhubungan dan faktor yang paling besar mempengaruhi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan design studi cross sectional dimana variabel independen dan dependen di teliti secara bersamaan. Variabel dalam penelitian ini antara lain: karakteristik responden (umur, jenis kelamin, kelas), karakteristik orang tua (pendidikan dan pekerjaan), pengetahuan (responden dan orang tua), sikap siswa dalam memilih makanan, dukungan orang tua, jumlah uang saku, pengaruh media, pengaruh teman sebaya dan perilaku memilih jajanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara variabel jenis kelamin dimana siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki perilaku memilih jajanan yang lebih baik dibandingkan siswa laki-laki. Sikap siswa dalam memilih makanan, pengaruh media, pengetahuan orang tua dan dukungan mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku memilih jajanan. Sedangkan variabel pengetahuan orang tua merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa dalam memilih jajanan. ......This research discusses about the behavior of elementary school students (SD) to choose snacks. Buying a hawker food is a favorite habit in elementary school students. Survey conducted in Bogor in 2004 claimed that 36% of energy needs of school students come from the hawker food they consumed. Means, the hawker food they consumed are very much influent on the students? growth and maturity. Under these conditions, the purposes of this study are to analyze the behavior of choosing hawker food and related faktors to the behavior in choosing hawker food also the most influence faktors in choosing hawker food. This is a descriptive analytical study that use cross sectional study design in which the independent variabel and dependent are studied simultaneously. The variabels in this study are: the characteristics of the respondents (age, gender, and class), parental characteristics (education and employment), knowledge (respondents and their parents), the manner of students in choosing their food, parental support, the amount of pocket money, influence of media, peer influence, and the behaviors in choosing hawker food. The results showed the significant relationship between the variabels of gender, the attitude of choosing the food, media influence, parental knowledge and support of parents with students' behavior in choosing hawker food at SDN Garot Kec.Darul Imarah Kab. Aceh Besar. The results of study showed the significant relationship in the variabels of gender, where female students have better behavior than male students in choosing hawker food. Favorable attitudes in choosing food, Media influence and Parental knowledge and support showed a significant correlation with students' behavior in choosing a hawker food. Parental knowledge variabel is the most influence variabel on the student?s behavior in choosing a hawker food.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Muthiasari
Abstrak :
Sarapan penting dilakukan terutama bagi anak usia sekolah untuk meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar di sekolah. Sarapan belum menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan anak sebelum melakukan aktivitasnya disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, sosial-ekonomi, dan lingkungan dengan kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 345 siswa kelas 4 dan 5 di lima sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 52,8 siswa terbiasa melakukan sarapan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua dan ketersediaan sarapan dengan kebiasaan sarapan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan program sarapan bersama, kantin sekolah dapat menyediakan sarapan untuk siswa, orangtua dapat menyediakan sarapan yang mudah dan sederhana, mengajak dan mengingatkan anak untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah serta dapat menyediakan bekal jika anak tidak sempat untuk sarapan di rumah. ......Breakfast is important to do, especially for school aged children, to increase the productivity and study 39 s concentration at school. Breakfast is not yet a habit that children routinely do before doing their activities at school. This study aims to know the association between individual, social economy, and environment factors with breakfast habits among selected public elementary school students. This study used a cross sectional study design using secondary data with total respondents 345 students grade 4 and 5 in five selected public elementary schools in Banten. The results showed 52,8 of students accustomed to breakfast. The result of statistical analysis shows that there was significant association between the influence of parents and the availability of breakfast with breakfast habits. The researcher suggests to the schools to hold the breakfast program together, the school canteen can provide breakfast for students, parents can persuade and remind their children to do the breakfast before they are going to school, also can provide lunch box if children did not have time to breakfast at home.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library