Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Yustiana
"Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu manajemen dalam mengelola suatu usaha termasuk pada usaha bank. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain kualitas pelayanan yang diberikan bank tersebut kepada pelanggannya. Penelltian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan Bank ?XYZ? dengan studi kasus pada Bank ?XYZ? Cabang Medan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pelayanan terhadap pelanggan dibatasi pada pelayanan front office Bank "XYZ" yang meliputi customer service dan teller. Pelayanan di front office dipilih karena di area ini pihak bank memiliki derajat kontak yang tinggi dengan nasabah sehingga pelanggan akan mudah dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu mengemukakan suatu kejadian dan data yang ada berdasarkan teori yang ada. Data penelitian diperoleh dari data primer melalui penyebaran kuesioner dan data sekunder dari publikasi dan data intern Bank sedangkan pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dan statistik analitik.
Penelitian dilakukan dengan memberikan 13 butir pertanyaan yang dianggap mewakili lima dimensi kualitas pelayanan bank yaitu kehandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance), empati (emphaty) dan wujud (tangible). Untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan terhadap pelayanan bank maka jawaban pertanyaan dikuantifikasikan dengan menggunakan metode skala Likert. Sedangkan untuk memetakan antara tingkat kinerja pelayanan dengan tingkat kepentingan pelayanan maka digunakan Diagram Kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diterima pelanggan, melalui 13 butir pertanyaan sebagai penjabaran dari lima dimensi kualitas pelayanan tersebut adalah baik yang ditunjukkan dengan rata-rata skor penilaian sebesar 4,40 pada skala penilaian minimal 1 dan maksimal 5. Pemetaan terhadap lima dimensi kualitas pelayanan yang dijabarkan dalam 13 atribut pertanyaan pada bank ?XYZ? menunjukkan bahwa terdapat 3 atribut kualitas pelayanan yang dinilai belum memenuhi harapan nasabah padahal dianggap penting oleh nasabah yaitu kerapian dan ketelitian petugas Bank dalam melakukan transaksi, kemampuan petugas Bank untuk cepat tanggap dalam menghadapi keluhan nasabah dan pengetahuan dan kecakapan petugas dalam menangani tugasnya.
Terdapat 6 atribut kualitas pelayanan yang dinilai telah memenuhi harapan nasabah dan Bank telah memberikan pelayanan yang baik yaitu prosedur pelayanan yang cepat dan mudah, keberadaan petugas Bank pada saat dibutuhkan, Bank bertanggung jawab terhadap kerahasiaan data pelanggan, Bank memberikan perhatian individu, penampilan petugas yang simpatik, slip formulir perbankan selalu tersedia dan mudah didapat.
Terdapat 3 atribut kualitas pelayanan yang dinilai kurang penting oleh nasabah dan pelayanan yang diberikan Bank biasa-biasa saja yaitu petugas cepat tanggap dalam memberikan informasi yang diminta nasabah, penataan interior Banking hall yang baik dan memadai, pengisian dan penggunaan slip formulir perbankan mudah dimengerti. Terdapat 1 atribut pelayanan yang dinilai tidak terlalu penting oleh nasabah tetapi pihak Bank melayani dengan sangat baik yaitu petugas memberikan pelayanan yang ramah dan siap menolong.
Sementara itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan, terdapat kesenjangan (gap) antara persepsi nasabah atau tingkat kinerja pelayanan terhadap harapan nasabah atau tingkat kepentingan nasabah. Besarnya tingkat kesenjangan berdasarkan urutan besarnya adalah pada dimensi keresponsifan, keandalan, keyakinan, empati dan berwujud. Adanya kesenjangan tersebut mencerminkan masih terdapat celah yang harus ditutup oleh manajamen agar pelayanan yang diberikannya sesuai dengan keinginan nasabah. Berdasarkan penilaian tingkat pelayanan dan pemetaan tersebut maka bank "XYZ" perlu mempertahankan pelayanan yang telah ada dengan menekankan upaya peningkatan kemampuan dan profesionalisme petugas pelayanan sehingga beberapa pelayanan yang dianggap masih lemah oleh nasabah dapat ditingkatkan kualitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Rasyidin
"Tingkat persaingan antar pemain dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini sudah sedemikian ketat. Bahkan, para pemain yang berbasiskan teknologi GSM tidak lagi hanya bersaing antar mereka raja, namun juga bersaing dcngan para pemain baru yang berbasiskan teknologi CDMA. Oleh karena itu, tiap pemain berusaha untuk memenangkan kompctisi ini dengan memberikan fitur dan pelayanan yang lebih baik dibanding para kompetitomya, termasuk didalamnya memberikan pelayanan puma jual yang terbaik bagi kepuasan pelanggan.
Churn rate atau tingkat berhenti berlanggan merupakan salah satu faktor panting dalam industri telekomunikasi seluler saat ini. Oleh karenanya, setiap operator berusaha meminimisasinya. Salah satu caranya adalah dengan memperlakukan pelanggan dengan balk dan memuaskan. Pelanggan yang puas dapat menjadi loyal kepada perusahaan, yang pada akhimya juga mempengaruhi frekuensi produk atau jasa yang dikonsumsinya, dalam artian bahwa kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli atau membeli kembali suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, dalam rangka memenangkan persaingan dalam industri yang ketat ini, sudah sewajarnya bila setiap operator berlomba-lomba mempertahankan pelanggan mereka dengan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama XL, sebagai salah sate pemain dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia, memberikan layanan puma jual kepada para pelanggannya melalui XL Center dan Call Center 818, yang keduanya berada dibawah Divisi Customer Service. Di XL Center, pelanggan dapat bertemu muka secara Iangsung dengan staff customer service yang ada, dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan kebutuhannya. Sedangkan di Call Center 818, pelanggan hanya bisa mengadukan permasalahan dan kebutuhannya via call saja.
Dalam penelitian Karya Akhir ini, dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan yang datang ke XL Center dan menerima pelayanan dari state customer service yang ada disana. Xl. Center yang dijadikan chick penelitian adalah XL Center Plaza Semanggi. Penelitian yang bersifat dcskriplif ini menggunakan pelanggan yang datang sebagai sampel penelitian. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 125 orang dan sampel diambil pada seat jam kerja XL Center. I-Iasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi XL dalam menyusun strategi pelayanan yang dapat menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, yang pada akhimya dapat memunculkan loyalitas pelanggan terhadap XL.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa mayoritas responden (51,3%) menyatakan puas terhadap pelayanan customer service XL Center Plaza Semanggi. Dari sejumiah responden yang puas tersebut, 75,9% menyatakan temp berrninat untuk menjadi pelanggan XL dan 53,4% menyatakan akan merekomendasikan produk XL kepada orang lain. Dimensi pelayanan yang memiliki bobot kepentingan paling tinggi adalah dimensi reliability (kemampuan dalam memberikan pelayanan), yailu sebesar 23,9%. Sedangkan dimensi pelayanan yang memiliki bobot kepentingan paling rendah adalah dimensi empathy, yaitu sebesar 18,4%.
Dari basil penelitian juga diperoleh data bahwa dimensi pelayanan yang memiliki kesenjangan paling tinggi antara tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan dimata pelanggan adalah dimensi reliability (-0.7982), sedangkan dimensi pelayanan yang memiliki kesenjangan paling rendah adalah dimensi tangible (-0.4159). Bila dilihat dari atribut dimensi pelayanan, kesenjangan paling tinggi terdapat pada atribut " Pelayanan diberikan sesuai dengan waktu yang dijanjikan" (-0.8850), sedangkan kesenjangan paling rendah terdapat pada atribut "Disain gedung dan interior yang menarik" (-0.3274). Terdapat kontradiksi disini dimana dimensi reliability disalu sisi adalah dimensi yang memiliki bobot kepentingan paling tinggi dimata pelanggan, namun disisi lain dimensi ini memiliki tingkat kesenjangan terbesar dibanding dimensi pelayanan lainnya. Pilrak nranajemcn XL harus mengambil langkahlangkah strategis untuk mcmperkeeil tingkat kesenjangan yang terdapat pada dimensi reliability ini, tcrutarrta yang berhubungan dengan masalah ketepatan pemenuhan janji kepada pelanggan.
Dari analisis kuadran, diperolch data atribut dimensi pelayanan yang sudah dijalankan dengan optimal oleh XL maupun yang belum, dengan jugs melihat kepentingan atribut dimensi pelayanan tersebut bagi pelanggan. Beberapa atribut dimensi pelayanan yang patut mendapat perhatian bagi XL adalah atribut selalu menepati janji, sikap simpatik, pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan, kepastian lamanya waktu penanganan masalah diinformasikan dengan jelas, pelayanan yang cepat, dapat dipercaya, memiliki pengalaman Iuas dalam menjawab pertanyaan pelanggan dan bersungguh-sungguh memperhatikan kepentingan pelanggan. Atribut-atribut ini adalah atribut-atribut yang dianggap sangat penting oleh pelanggan, namim rnemiliki kesenjangan yang besar antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dimata pelanggan, dan pihak XL pun belum menjalankannya dengan optimal.
Dari hasil penelitian ini diharapkan XL dapat mempertahankan kinerja pelayanan yang selama ini telah optimal dan meningkatkan kinerja pelayanan yang belum optimal, sehingga kepuasan pelanggan dapat semakin meningkat. Selain itu, peningkatan kemampuan SDM karyawan customer service perlu dilaksanakan dan direncanakan dengan baik untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka dalam menangani pennasalahan pelanggan. XL pun perlu melakukan secara rutin survey kepuasan pelanggan yang datang ke tiap XL Center yang ada ataupun dengan menggunakan jasa ghost shoppers. Hal ini diperlukan dalam rangka menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, sekaligus untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan customer service di XL Center."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rachmawati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, konsep pemasaran (marketing) sudah berkembang sangat cepat. Sejak mass marketing muncul pada tahun 1950-an dengan strategi produksi massal untuk menekan biaya produksi seminimal mungkin, kemudian target market pada tahun 1980-an, dan customize marketing pada tahun 1990-an sampai era globalisasi tahun 2000-an ini, dimana konsep pemasaran telah berkembang menjadi one to one marketing dengan salah satu strategi yang paling popular adalah customer relationship marketing yaitu strategi pemasaran yang berbasis hubungan jangka panjang atas dasar win win solution.
Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan, oleh karena itu perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanan kita, akan tetapi mempertahankan pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah.
Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Survei membuktikan bahwa retensi pelanggan didasarkan atas nilai unik (Unique Value) yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Nilai unik ini diciptakan dalam benak pelanggan. Karena itu, benak pelanggan hares menjadi titik tolak dalam pembuatan strategi pelanggan yang efektif. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan membetkan nilai yang lebih dart produk dan jasa yang kita tawarkan sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan terus berkelanjutan.
Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana nilai pelanggan berpangaruh terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan dalam perspektif pemasaran relasional. Sampel yang diteliti adalah para pengguna produk mobil Toyota yang berjumlah 125 orang. Sampel ini diambil dengan metode non probability sampling. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan tehnik analisis factor dan analisis regresi dengan SPSS 11.5.
Hasil penelitian menyunpulkan bahwa kepuasan pelanggan secara signifikan dapat dijelaskan oleh nilai pelanggan, dimana nilai pelanggan itu sendiri sebelumnya dijelaskan oleh lima variabel yaitu after sales service, resale value, insurance, warranty & price. Selanjutnya pada penelitian ini kesetiaan pelanggan secara signifikan juga dapat dijelaskan dengan baik oleh kepuasan pelanggan yang dilengkapi dengan variabel-variabel seperti feature product, engine output, safety dan economy. Sedangkan kesetiaan pelanggan itu sendiri dapat diindikasikan melalui variabell-variabel seperti word of mouth, repeat purchase, dan willingness to recommend
Faktor nilai pelanggan ini memilild kontribusi terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Hal ini berimplikasi kepada proses pembentukan kesetiaan yang dilakukan oleh PT.Toyota Astra Motor ketika menciptakan strategi pemasaran relasionalnya.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, maka disarankan agar penelitian selanjutnya dikembangkan dengan mengembangkan tehnik pengambilan sampel yang lebih proporsional untuk setiap outlet bengkel Toyota yang ada.
Bagi Toyota disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih jauh dart pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini Toyota juga dapat menambahkan variabel after sales service sebagai variabel yang mempengaruhi secara langsung bagi terbentuknya nilai pelanggan.

In a few years later, concept of marketing had been growth up so fast. Since mass-marketing was came up on 1950s with mass-production strategy which to push down and minimizing some costs of production, then the target market on 1980s and the customize marketing on 1990s up to era of globalization on 2000s, whereas the concept of marketing has been growth become one-to-one marketing with the most popular strategy is customer-relationship marketing that is marketing strategy based on long-term relationship with win-win solution.
A successful company depends on customers' role, by means of some company has to retain customer to make use of their product or service continuously and repeatedly, but on the other hand retaining customer is not an easy job.
An important thing that creates some obstacles on retaining customer is an expensive customer-cost and increasingly tendencies. Survey had been proof that customer retention based on an unique-value which can be given by the company. Therefore, customers' mind has to become starting point in making some effective customer strategy. One of way to retain customer is giving more value of product and service that we are offered so that the relationship between customer and company can get along with.
In this research would be analyzed how customer value influence with customer satisfaction and loyalty in a relational-marketing perspective. Sample researched are Toyota cars user amount of 125 persons. Those samples are taken by non-probability sampling method. Then some data collected are cultivated by factor-analysis and regression technics with SPSS 11.5
Result of this research conclude that customer satisfaction significantly can be described by customer value, whereas its customer value has been described by 5 variables that are after sales service, resale value, insurance, warranty and price. On this research customer loyalty is also can be described by customer satisfaction, which fully completed by some variables such as feature product, engine output, safety and economy. But then, its customer loyalty has been indicated through some variables such as word of mouth, repeat purchase, and willingness to recommend.
Factor of customer-value have contribution to customer satisfaction and loyalty. These are implicated on a formation of customer loyalty process that had been done by PT.Toyota Astra Motor when creating their relational marketing strategy.
With some limitations, it is recommended for next research would be better using more proportional sample technic for each outlet that Toyota has.
Toyota recommended to has sequel research that research some influence factors that are more influenced. In this research Toyota also can add after sales service variable as a variable that influenced directly on creating customer value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Eka Hidayati
"Kondisi perekonomian di Indonesia makin menurun, sehingga mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat banyak perusahaan yang melakukan efisiensi, salah satu langkah yang ditempuh adalah menerapkan sistem kerja kontrak. Sistem kerja kontrak masih banyak yang melanggar peraturan, tidak sesuai dengan pemndang-undang ketenagakerjaan yang berlaku saat ini. Akibatnya banyak masalah timbul sebagai akibat terakumulasinya rasa kecewa para pekerja kontrak karena tidak terpenuhinya hak-hak mereka sebagai pekerja kontrak. Ternyata mendapatkan pekerjaan saja pada saat ini tidak cukup, karena kebutuhan pekerja tidak hanya pada materi saja tetapi meliputi juga kebutuhan psikologis dan sosial.
Tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja para pekerja berstatus kontrak dengan menggunakan teori dua faktor dari Herzberg.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling sesuai dengan tujuan penelitian. lnforman dalam penelitian ini adalah para pekerja berstatus kontrak di unit real estate yang telah memiliki masa kerja lebih dari satu tahun dan telah menerima evaluasi hasil kerjanya sebanyak satu kali.
Kerangka teori yang digunakan dalam tesis ini adalah teori dua faktor atau two-facfor theory oleh Herzberg. Teori ini terdiri atas dua faktor utama, yaitu motivational factors dan hygiene factors. Motivational factors disebut sebagai faktor-faktor kepuasan dan hygiene factors sebagai faktor-faktor ketidakpuasan. Teori Herzberg atau teori dua faktor ini lebih tepat digunakan dibandingkan dengan teori lainnya, karena tujuan yang akan dicapai adalah mencari aspek-aspek pekerjaan yang merupakan sumber-sumber kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja di suatu tempat (perusahaan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja memperlihatkan tidak adanya kepuasan terhadap sub faktor hasil performance appraisal, penghargaan dan bentuk-bentuk penghargaan, arti penting pekerjaan bagi dirinya, kemajuan karier dan tanggungjawab. Sebagian besar ketidakpuasan ditunjukkan pada sub faktor peraturan dan kebijakan perusahaan, teknik dan hasil penilaian supervisi, hubungan dengan atasan, penggunaan walctu istirahat dan sistem pengupahan.
Pekerja disarankan untuk iebih memahami tentang peraturan ketenagakerjaan agar lebih memahami hak-hak dan kewajibannya sebagai kerja kontrak. Kepada perusahaan disarankan untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya manusianya terutama terhadap pengelolaan pekerja kontraknya meliputi perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan, perbaikan terhadap kriteria performance appraisal dan sistem penilaiannya, proses penerimaan dan pemilihan karyawan serta pengembangan karier. Pemisahaan juga diharapkan berpegang penuh pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenakerjaan temtama yang tercantum dalam bab IX yang mengatur tentang hubungan kerja. Kepada Departemen Tenaga Kerja diharapkan lebih aktif dalam melakukan kontrol dan mendukung perbaikan terhadap undang-undang ketenagakerjaan. Bagi komunitas keilmuan diharapkan lebih banyak melakukan penelitian tentang pekerja kontrak dan bagi pekerja sosial bisa terlibat lebih aktif dalam menangani masalah pekerja kontrak di masa mendatang."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiatun Adawiah
"Penelitian ini menganalisa peran kepuasan, pengetahuan, dan akses ibu hamil terhadap layanan asuhan kehamilan dengan kunjungan K4 di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Perumusan masalah penelitian berawal dari tidak tercapainya target kunjungan K4 mulai dari tingkat nasional sampai desa, walaupun pemerintah telah meluncurkan program jampersal yang mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ibu pada saat hamil, bersalin dan nifas.
Didasarkan pada penelitian sebelumnya, dua hipotesa telah dirumuskan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dilanjutkan dengan proporsional random sampling. Responden dari penelitian ini berjumlah 90 responden, dimana respondena adalah ibu yang telah melahirkan 0-6 bulan dan pernah melakukan asuhan kehamilan di bidan di Kecamatan Anyer.
Hasil dari analisis data menunjukkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang kunjungan K4 3,6 kali lebih tinggi (SK 95%: 1,15 ? 11,28) bila dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang, setelah dikontrol variabel umur, tempat layanan, akses dan kepuasan.

This study analyzes the role of satisfaction, knowledge and access of pregnant women to antenatal care with a visit K4 in Kecamatan Anyer, Serang Distric. The Formula for this research problems originated from non-fulfillment of K4 visit from national scale to village scale, although the government has launched a program called ?Jampersal? that take care the problems of financing maternal health during pregnancy, childbirth and postpartum.
Based on previous research, two hypotheses were formulated to address the problems in this study. Sampling techniques using simple random sampling followed by a proportional random sampling. Respondents in this study were 90 respondents, who respondent is the mother who has given birth in period of 0-6 months and ever visited to midwives during pregnancy in Kecamatan Anyer.
The results of the analysis of the data showed that the pregnant women who is have a good knowledge will have the opportunity to have K4 visits 3.6 times higher (95% SK: 1.15 to 11.28) compared with women who have less knowledge, after controlling the age, location services, access, and, satisfaction variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Syarifah Mariana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program intervensi untuk mengatasi menurunnya pendapatan salon ABC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar pelanggan tidak menggunakan jasa salon ABC karena kualitas layanan dinilai kurang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang sejumlah program intervensi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yang akan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan laba salon. Program intervensi ini terdiri dari beberapa program pelatihan, coaching dan mentoring. Program-program intervensi ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan nilai kompetensi karyawan.

The purpose of this study was to develop an intervention programs to solve the problem of declining income at ABC Salon. This study used a quantitative method by using questionnaires. The results showed that a significant number of decreased customer satisfaction due to lack of perceived service quality. Based on this, then an intervention program was designed in order to increase customer satisfaction. This intervention program consists of some training, coaching and mentoring programs to improve employee’s competency value."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan, pelatihan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja anggota polisi di Polda Metro Jaya. Kepuasaan kerja merupakan salah satu indikator penting dari manajemen sumberdaya manusia di Polda Metro Jaya sebagai refleksi dan reaksi emosional anggota terhadap pekerjaannya. Penelitian ini melibatkan 164 sampel anggota polisi yang dipilih secara kluster random sampling dari beberapa fungsi organisasi. Hasil analisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) ditemukan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap budaya organisasi (r=0.646,p<0.05), dan pelatihan mempengaruhi kepuasan kerja secara langsung lebih kuat (r=0.537; p<0.05) dibandingkan pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja (r=0.182; p<0.05). Gaya kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja (r=0.344;p<0.05) dan pelatihan mempengaruhi budaya organisasi (r=0.275; p<0.05). Gaya kepemimpinan diperlukan untuk membentuk budaya organisasi yang dapat mendorong kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan dapat secara langsung menciptakan kepuasan kerja anggota polisi. Pelatihan menjadi unsur yang di perlukan untuk menciptakan kepuasan kerja karena pengembangan profesi berkelanjutan menjadi bagian penting untuk kompetensi anggota polisi.

ABSTRACT
This study was to investigate the effect of leadership styles, training and organizational culture towards the police job satisfaction at Polda Metro Jaya. Job satisfaction is one of critical indicators in human resources management practices at polda metro jaya as the reflection and emotional reaction to their work. This study involve 164 police officers selected as cluster random sampling from some functional units within the polda metro jaya. The analysis employ SEM and found that leadership styles significantly strong influence to organizational culture (r=0.646, p<0.05), and training has a strong direct influence to job satisfaction (r=0.537; p<0.05) compared to the effect of organizational culture to job satisfaction (r=0.182; p<0.05). Leadership style has a significant effect to job satisfaction (r=0.344; p<0.05) and training has a significant effect to organizational culture (r=0.275; p<0.05). The study conclude that leadership is needed to form the organizational culture that enable to improve job satisfaction and leadership also could directly create police job satisfaction. Training become the element needed to create job satisfaction because continuous profession development become important part of police competencies."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Rizki
"Penelitian terdahulu menyarankan perlunya mendalami sumber daya personal
(personal resource) dalam mempelajari hubungan antara tuntutan pekerjaan dan
stres kerja. Berdasarkan saran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi persepsi sisa waktu, salah satu sumber daya personal pekerja di
organisasi, sebagai moderator pada hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres
kerja. Penelitian ini menggunakan teori Conservation of Resources (COR theory)
sebagai kerangka teori untuk menjelaskan efek moderasi oleh persepsi sisa waktu.
Data diperoleh dengan menggunakan survei online pada pegawai negeri sipil dari
32 instansi pemerintahan di Indonesia (N=220). Data diolah dengan menggunakan
aplikasi PROCESS Hayes macro versi 3.3 di SPSS. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi sisa waktu memoderasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan
stres kerja, di mana hubungan tersebut menjadi positif dan meningkat ketika
persepsi sisa waktu rendah dibandingkan ketika persepsi sisa waktu tinggi.
Penelitian ini membuktikan bahwa persepsi sisa waktu dapat melemahkan
hubungan positif antara tuntutan pekerjaan dengan stres kerja. Implikasi teori dan
praktis akan dibahas lebih jauh pada tulisan ini

Previous studies suggested to examine personal resources in the relationship
between job demand and job stress. This study aims to investigate the moderating
effect of perceived remaining time in the organization on the relationship between
job demand and job stress. Drawing on the Conservation of Resources (COR)
theory to explain the moderation effect, it is argued that the relationship between
job demand and job stress is weakened by perceived remaining time. Data were
collected using online survey on public sector employees from thirty-two
government institutions in Indonesia (N = 220). Data were analyzed using Hayes’
PROCESS macro version 3.3 on SPSS software. Results showed that perceived
remaining time moderated the relationship between job demand and job stress, such
that the relationship was positive and higher when perceived remaining time was
low than when perceived remaining time was high. In other words, perceived
remaining time dampens the positive relation between job demand and job stress.
Theoretical and practical implications are further discussed
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Merianty
"Sungai Ciliwung sebagai sungai yang paling berdampak di Ibukota DKI Jakarta diketahui memiliki kualitas air yang buruk. Tidak hanya itu, daerah di sekitarnya pun diketahui memiliki kadar oksigen, penataan ruang, penggunaan lahan, dan kebersihan lingkungan yang buruk. Kondisi Sungai Ciliwung yang buruk dan rawan banjir ini dapat berdampak pada kepuasan hidup penduduk di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan pada penduduk di sekitar Sungai Ciliwung (N=248) dengan menggunakan alat ukur Perceived Residential Environment Scale dan The Satisfaction with Life Scale. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas lingkungan tempat tinggal yang dirasakan dan kepuasan hidup penduduk. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat peran ketergantungan spasial dalam hubungan kedua variabel tersebut di tingkat kelurahan (N=84). Hasil analisis dengan menggunakan Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas lingkungan tempat tinggal yang dirasakan dan kepuasan hidup (r=0,308, p<0,01). Penelitian ini juga menemukan bahwa hubungan kualitas lingkungan tempat tinggal yang dirasakan dan kepuasan hidup di tingkat kelurahan tidak diprediksi oleh ketergantungan spasial. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan hidup pada kelurahan di sekitar Sungai Ciliwung hanya diprediksi langsung oleh kualitas lingkungan tempat tinggal (R2=0,17, p=0,000). Dengan adanya limitasi yang dimiliki, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait topik ini.

The most impactful river, Ciliwung, is known as a river that has poor quality of the water. The surrounding area of the river is also known has poor condition of oxygen levels, public space layout, land use, and environmental hygiene. This poor condition and high risk of flood could impact the life satisfaction level of the residents around the river. Was conducted on 248 residents around the Ciliwung River and was measured using The Perceived Residential Environment Scale and The Satisfaction with Life Scale, this study aims to investigate the relationship of perceived residential environment quality and life satisfaction. In addition, this study also aims to investigate the role of spatial dependence in the relationship between the two variables at urban village level (N=84). The results of Pearson Correlation analysis showed that there is a significant positive relationship between perceived residential environment quality and life satisfaction (r=0,308, p<0,01). This study also found that the relationship between perceived residential environment quality and life satisfaction is not predicted by spatial dependence. This result indicates that life satisfaction at urban village level around the Ciliwung River is predicted by the perceived residential environment quality directly (R2=0,17, p=0,000). Given the limitations of this study, further research is needed on this related topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggy Astrika
"Skripsi ini membahas tentang kepuasan kerja pegawai non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional, selain itu, dalam penelitian ini peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan pegawai yang di pilih secara acak untuk memperkuat dan menggali lebih dalam lagi mengenai hasil penelitian yang di dapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara karakteristik individu terhadap kepuasan kerja. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pegawai di RSUD Pasar Rebo masih dikatakan rendah dan tidak terdapat hubungan anatara karakteristik individu dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran kepada RSUD Pasar Rebo untuk melakukan survey kepuasan kerja secara berkala agar mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang belum optimal.

This research is discussed as regards to job satisfaction of the Non-Civil Servants at Pasar Rebo General Hospital at the year 2013. Researcher use a cross sectional quantitative method, moreover, in this research, researcher also conducted in-depth interviews with employees who were randomly selected to strengthen and probe deeper into the research results obtained. The purpose of this study was to determine the level of job satisfaction and the correlation between individual characteristics on job satisfaction. The results of the study represented that the level of employee satisfaction in Pasar Rebo General Hospital still said to be less and there is no correlation between individual characteristics and job satisfaction. Based on these results, the researcher gives recommendation to the hospital to perform periodic surveys of job satisfaction in order to determine and evaluate the factors considered not optimal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>