Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isyana Rahmadanti
"Kebebasan eksistensial merupakan suatu teori yang mendukung ide bahwa eksistensi mendahului esensi pada diri manusia. Penelitian ini membahas struktur naratif dan sinematografis yang menjadi bagian dari pembangun film Le Roi de Cœur (1966). Aspek dari struktur naratif dan sinematografis yang dipaparkan meliputi alur dan karakterisasi tokoh hingga teknik pengambilan gambar dalam film dan audio yang dimainkan. Kebebasan eksistensial yang ditemukan dalam tokoh Charles Plumpick dalam membuat keputusan dan bertindak dianalisis secara tematis menggunakan teori Jean-Paul Sartre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya eksistensi dan esensi dalam tokoh Plumpick yang membentuk kebebasan eksistensialnya serta membedah proses penemuan kesadaran dalam dirinya untuk memperjuangkan kebebasan ini. Hasil temuan penelitian ini berupa unsur ‘eksistensi’,‘esensi’, serta pergeserannya pada tokoh utama yang didasari oleh konsep “L'existence précède l'essence” dalam teori eksistensialisme Sartre. Pergeseran esensi ini menunjukkan keberhasilan Plumpick dalam memenuhi kebebasan eksistensialnya sebagai manusia. Ia menggunakan kebebasan itu untuk menentukan bagaimana ia menjalankan hidupnya.

Existential freedom is a theory that proposes the idea that existence precedes essence in humans. This study discusses the narrative and cinematographic structure in Le Roi de Cœur (1966). Aspects of the narrative and cinematographic structure covers the plot and characterization to shooting techniques and the audio used in the film. The existential freedom found in the main character, Charles Plumpick, in making decisions and behaving is explained thematically using Jean-Paul Sartre's theory. This study uses qualitative research methods to collect and analyze data from the film. The purpose of this study is to prove the existence and essence in the main character which forms his existential freedom and to further investigate the process of finding awareness within himself to fight for this freedom. This study found the elements of 'existence' and 'essence', as well as shifts of these elements within the main character, based on the concept of "L'existence précède l'essence" in Sartre's theory of existentialism. This shift in essence shows Plumpick's success in fulfilling his existential freedom as a human. Plumpick uses this freedom to decide how he lives his life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thareq Muhammad
"Michel Houellebecq merupakan seorang penulis yang lahir di Saint-Pierre, Réunion. Karyanya yang berjudul Sérotonine (2018) menceritakan mengenai seorang tokoh utama bernama Florent-Claude Labrouste yang hidup di periode tahun 2010-an. Novel ini menceritakan bagaimana perjuangan pencarian kebahagiaan Labrouste dengan narasi dan fokalisasi di masa lalu setelah dirinya dikhianati oleh kekasihnya di masa sekarang. Kemudian narasi dan fokalisasi Labrouste memperlihatkan kilas balik di masa lalu yang memperlihatkan kebahagiaan dirinya saat masih bersama para mantan kekasihnya. Berakhirnya kebahagiaan dalam dirinya adalah karena dirinya melakukan perselingkuhan terhadap ketiga mantan kekasihnya yang ada di dalam cerita. Kebebasannya sendiri lah yang menyebabkan berakhirnya hubungan Labrouste dengan para mantan kekasihnya sebagai sumber kebahagiaannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan tekstual serta melibatkan teori fokalisasi dari Gérard Genette (1983) dan teori eksistensialisme dari Jean-Paul Sartre (2017). Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana upaya tokoh utama dalam mengejar kebebasan bersinggungan dengan dilemma eksistensial dalam perspektif Jean-Paul Sartre dalam novel Sérotonine. Hasil penelitian ini adalah dilema eksistensial yang dialami tokoh utama menyebabkan sikap mauvaise foi (itikad buruk) yang berujung pada pengingkaran kebebasan tokoh utama dengan melakukan bunuh diri.

Michel Houellebecq is a writer born in Saint-Pierre, Réunion. His work entitled Sérotonine (2018) tells the story of a main character named Florent-Claude Labrouste who lives in the 2010s. The novel tells how Labrouste struggles to find happiness with narration and focalization in the past after he was betrayed by his lover in the present. Then Labrouste's narration and focalization show flashbacks in the past that show his happiness when he was still with his former lovers. The end of his happiness was because he cheated on his three ex-girlfriends in the story. It was his own freedom that caused the end of Labrouste's relationship with his former lovers as the source of his happiness. This study uses a qualitative research method with a textual approach and involves the theory of focalization from Gérard Genette (1983) and the theory of existentialism from Jean-Paul Sartre (2017). This research will discuss how the main character's pursuit of freedom intersects with the existential dilemma in Jean-Paul Sartre's perspective in the novel Sérotonine. The result of this research is that the existential dilemma experienced by the main character causes a mauvaise foi (bad faith) attitude which leads to the denial of the main character's freedom by committing suicide."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library