Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch. Nadjib, YN
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Thariq
Abstrak :
Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang berfungsi sebagai bahan pangan dan sebagai bahan baku bagi industri dalam negeri. Tercatat bahwa proporsi kebutuhan garam industri tidak dapat terpenuhi dari produksi garam dalam negeri Adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan garam dalam negeri dengan produksi garam domestik mendorong pemerintah untuk melakukan impor garam. Sedangkan kebutuhan garam dari sektor industri sendiri lebih besar dari kebutuhan garam konsumsi. Skripsi ini ditujukan untuk memahami kondisi pelayanan yang dilakukan pemerintah dalam mencukupi kebutuhan garam industri di masyarakat. Lalu skripsi ini juga bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang menghambat pemerintah dalam memberikan pelayanan publik dalam pegadaan garam industri yang baik terhadap masyarakat serta menganalisis permasalahan dalam regulasi-regulasi terkait pengadaan garam industri di Indonesia. Saat ini masih terdapat regulasi yang tumpang tindih dan berpotensi konflik antar pemangku kebijakan dan berdampak terhadap kepentingan publik dan implementasi kebijakan terkait pengadaan garam industri. Rekomendasi kebijakan yang seharusnya diterapkan pemerintah adalah sinkronisasi data, penguatan pengawasan kebijakan impor dan membuat kebijakan mewajibkan importir garam industri melakukan impor untuk wajib menyerap garam rakyat terlebih dahulu sebelum melakukan impor agar produksi garam domestik tetap terlindungi. ......Salt is one of the strategic national commodity that is used as the food ingredients and raw materials for national industries. Whereas the proportion of demand of the industrial salt is reported cannot be fully supported by the national industrial salt productions. The imbalance of the demand and supply of the national industrial salt encourages governments to import salts. On the other hand, the demand for salt from the industrial sectors are bigger than the demand for consumptions. This thesis is addressed to understand the conditions of the services that the governments do to fulfill the demand of the industrial salt within the society. Also, this thesis is addressed to find the factors that are blocking the government to deliver public service regarding the procurement of industrial salt for the society also to analyze the problems within the industrial salt procurement regulations in Indonesia. There are still conflicting regulations for the time being between the regulator and affects the public interests also the implementations of the policy regarding the industrial salt procurement. The policy recommendations that should be applied by the government are the data synchronization, enforcement of the control import policy, and produce a policy that obligate industrial salt importers purchase the industrial salt from the society first before import the salt. Therefore, the national salt production would always be protected.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. Kementerian Perdagangan RI, 2016
553.63 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Pradana Bagja Kusumah
Abstrak :
ABSTRAK
Garam merupakan salah satu komoditi yang sudah memiliki status strategis di Indonesia, pemanfaatan dari garam bukan hanya sekedar untuk konsumsi melainkan dapat digunakan juga sebagai bahan baku untuk berbagai macam industri. Jika dilihat dari sisi iproduksi, igaram iIndonesia imemiliki itren iyang icenderung imenurun ipada isetiap itahunnya isementara desakan kebutuhan garam selalu meningkat. Kondisi tersebut yang mencadi pemicu lahirnya kebijakan impor garam. Berbagai persoalan dihadapi dalam memenuhi kebutuhan garam nasional. Untuk itu pemerintah menetapkan program swasembada garam yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2019 berdasarkan keterangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Penelitian ini dilakukan guna menganalisis mengenai mungkinkah Indonesia dapat mencapai swasembada garam pada tahun 2019? Dengan menggunakan data time series dalam kurun waktu 2001 hingga 2017. Variabel pada sisi impor adalah: harga garam impor, iharga igaram inasional, iproduksi igaram inasional, ikurs inilai itukar, ikebutuhan igaram inasional, ijumlah ipenduduk dan produk domestik bruto. Sementara variabel pada sisi produksi dalam negeri adalah; luas area lahan tambak garam, tenaga kerja tambak garam dan curah hujan. iMetode iyang idigunakan iadalah ianalisis ideskriptif idan imodel ikuantitatif iError iCorrection iModel i (ECM) iuntuk imelihat ipengaruh idalam ijangka ipanjang idan ijangka ipendek. Hasil ipenelitian menunjukan Swasembada garam yang ditargetkan oleh pemerintah pada tahun 2019 akan sangan sulit dicapai, mengingat kebutuhan garam nasional yang semakin meningkat dengan tidak diiringi oleh pertumbuhan produksi dalam negeri yang sangat signifikan. Dari sisi produksi garam nasional dalam jangka panjang, variabel tenaga kerja garam tambak memiliki, luas area lahan tambak garam memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara itu untuk curah hujan imemiliki ipengaruh inegatif idan isignifikan. iDalam ijangka ipendek imenunjukan hasil yang sama yakni curah hujan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan, sedangkan tenaga kerja garam tambak dan luas area lahan tambak memiliki pengaruh positif dan signifikan. Dari sisi permintaan impor garam dalam jangka panjang, variabel harga garam impor dan jumlah penduduk memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan, untuk harga garam nasional, kebutuhan garam nasional, nilai tukar, produksi dalam negeri dan produk domestik bruto memiliki pengaruh positif dan signifikan. Dalam jangka pendek hanya produk domestik bruto yang memiliki pengaruh negatif dan signifikan, sementara itu kebutuhan garam nasional, harga garam nasional dan produksi garam nasional menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan.
ABSTRACT
Salt is one of the commodities that already has a strategic status in Indonesia, its use is not only for daily consumption but also as an industrial raw material. Indonesian salt production has a trend that tends to decrease while the need for salt commodities is increasing. Needs not accompanied by domestic production inventories require a salt import policy to meet domestic salt consumption. Various problems are faced in meeting national salt needs. For this reason, the government sets a salt self-sufficiency program which is targeted to be achieved in 2019 based on information from the Coordinating Ministry of Maritime Affairs. This research was carried out to analyze about is it possible that Indonesia can achieve salt self-sufficiency in 2019? Using time series data in the period 2001 to 2017. Variables on the import side are: imported salt prices, national salt prices, national salt production, exchange rate, national salt requirements, population and gross domestic product. While the variables on the domestic production side are; area of salt ponds, salt farm labor and rainfall. Thei imethod iused iis idescriptive ianalysis iand iquantitative error correction model (ECM) model to see the effects in the long and short term. The results show that salt self-sufficiency targeted by the government in 2019 will be difficult to achieve, given the increasing national salt demand not accompanied by very significant growth in domestic production. In terms of national salt production in the long run, the variable salt farm laborers have, the area of salt farm land has a positive and significant influence, while for rainfall ihas ia inegative iand isignificant ieffect. iIn ithe ishort iterm, ithe isame iresults ishow that irainfall ihas ia inegative iand isignificant ieffect, while the labor of salt ponds and the area of ponds have a positive and significant effect. In terms of demand for import of salt in the long term, the variable price of imported salt and population has a negative and significant effect, for national salt prices, national salt requirements, exchange rates, domestic production and gross domestic product has a positive and significant effect. In the short term, only gross domestic product has a negative and significant influence, while national salt needs, national salt prices and national salt production have a positive and significant ef
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T51759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library