Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirari Prasadajudio
Abstrak :
Indonesia memiliki insiden demam tifoid yang cukup tinggi khususnya kelompok usia anak. Namun terdapat keterbatasan penelitian yang mempelajari distribusi demam tifoid pada anak, sehingga perlu dilakukan penelitian karakteristik pasien demam tifoid yang terbukti dengan temuan isolat S.typhi, penanganannya, pola resistensi antibiotik dan serotipe S.typhi yang bersirkulasi di Indonesia. Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien demam tifoid, diagnosis dan penanganannya, pola resistensi antibiotik dan serotipe S.typhi pada anak di beberapa daerah di Jakarta. Metodologi: Studi potong lintang dengan total 142 subjek. Evaluasi karakteristik dan uji resistensi antimikroba terhadap 22 subjek demam tifoid yang telah dikonfirmasi dengan kultur darah dan pemeriksaan penunjang Tubex ®TF ≥4, serta flagellin based-PCR pada 22 isolat S.typhi untuk analisis serotipe dengan gen fli-B, fli-C dan aro-C. Hasil: Subjek lelaki lebih banyak daripada perempuan, kelompok usia tertinggi 5-9 tahun dan lama demam sekitar 6-8 hari. Manifestasi klinis demam tifoid yang diamati bervariasi, paling sering diare, mual dan muntah, namun tidak berbeda bermakna dengan penyebab demam yang lain yang memiliki klinis gangguan digestif. Sebagian besar subjek penelitian telah mendapatkan pengobatan sebelumnya (61,3%) namun riwayat pemberian antibiotik tidak diketahui pasti, dengan kecenderungan pemberian terapi golongan sefalosporin lebih banyak daripada antibiotik lini pertama. Pemeriksaan penunjang dengan Tubex ®TF mendeteksi positif 67 subjek (47,2%) dengan sensitivitas 95,2%, spesifisitas 56,1%. Berdasar konfirmasi temuan isolat S.typhi pada kultur darah, hanya 22 subjek (15,5%) yang benar menderita demam tifoid dengan karakteristik pasien secara umum tidak berbeda bermakna dengan pasien bukan demam tifoid. Berdasarkan pemeriksaan Tubex ®TF dan kultur darah, demam tifoid lebih banyak didiagnosis dengan tepat di rumah sakit bila dibandingkan dengan puskesmas. Ditemukan 22 isolat positif gen aro-C, 20 isolat positif gen fli-C H:d, 2 fli-C H:j dan 2 isolat yang sama positif dengan gen fli-B. Serotipe S.typhi yang bersirkulasi, namun tidak ditemukan perbedaan manifestasi klinis, dan semua isolat masih sensitif terhadap kloramfenikol, ampisilin dan kotrimoksazol. Simpulan: Angka kejadian demam tifoid yang didiagnosis pasti dengan konfirmasi kultur darah jauh lebih rendah daripada diagnosis klinis. Penelitian ini menunjukkan bahwa kloramfenikol masih dapat diberikan karena serotipe S.typhi yang ditemukan masih sensitif terhadap semua antimikroba.
Indonesia is known with high incidence of typhoid fever, however there are limited studies available to observe this disease burden in children. Thus a study to observe not only characteristic of patients, its clinical manifestation, diagnostic approach and management, but also thorough evaluation needed to evaluate its drug resistance pattern and Salmonella typhi serotypes circulating in Indonesia. Objective: To evaluate characteristics of children with typhoid fever, its diagnostics and management, antimicrobial resistance pattern and serotype S.typhi circulating amongst children in Jakarta. Methods: Descriptive study with 142 subjects clinically diagnosed with typhoid fever. Characterization of 22 subjects with confirmed case typhoid fever based on S.typhi isolate finding in blood culture and confirmation with Tubex®TF ≥4. Evaluation of antimicrobial resistance pattern and Flagellin based-PCR using fli-B, fli-C and aro-C genes to further analyze serotype S.typhi in children. Results: There were more male than female participants in the study. The highest rate age of group observed were 5to 9 years-old. Most subjects had fever between 6-8 days with clinical manifestations varied but mostly related to digestive system such as diarrhea, nausea and vomit, however there was not difference between typhoid and non typhoid in clinical manifestation. Majority of subjects had received antibiotics prior to diagnose (61,3%), however many were oblivious to the type of treatment received, yet many were prescribed Cephalosporine instead of firstline treatments. Tubex ®TF detected 67 cases of typhoid fever (47.2%), sensitivity 95.2%, specificity 56.1%. Only 22 subjects were confirmed case of typhoid fever (15.5%), however all patients yielded similar characteristics to patients in probable case. Based on laboratory assessment tools, doctors in tertiary hospital showed better accuracy in diagnosing patients with suspected typhoid if compared to primary health care one. Meanwhile all isolates showed positive results with aro-C gene controls, 20 showed positive with fli-C H:d genes whereas only 2 with H: j alleles, and 2 yielded positive results for fli-B. No differences were found in clinical manifestation and all serotypes were sensitive to all antimicrobials tested. Conclusions: Confirmed case of typhoid fever is lower in prevalence if compared to probable case in society. Chloramphenicol is still recommended as first drug of choice for typhoid fever since S.typhi isolated in this research did not reveal any resistancy towards first line antibiotics.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Najma Azizah
Abstrak :
Salmonella typhi adalah bakteri penyebab demam tifoid, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan demam tifoid penyakit yang mengancam jiwa yang sering ditemukan di negara berkembang. Penampilan Salmonella typhi yang kebal antibiotik telah mengganggu efektivitas antibiotik digunakan sebagai obat demam tifoid. Syzygium aromaticum adalah rempah-rempah yang dikenal sebagai salah satu obat tradisional dan terbukti khasiatnya antibakteri terhadap bakteri yang menyebar melalui makanan, salah satunya adalah Salmonella typhi. Bunga cengkeh diekstraksi dengan etanol menggunakan metode kelelahan. Selanjutnya, ekstrak diencerkan menjadi empat konsentrasi yang berbeda (200 mg/ml, 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml) untuk diuji terhadap bakteri Salmonella typhi menggunakan metode difusi cakram. Diameter zona hambatan kemudian diukur. Data dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Uji Post-Hoc Tamhane. Uji konfirmasi dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran cair. Dari percobaan ini, tidak ada zona hambat dari empat konsentrasi ekstrak yang berbeda terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Kesimpulannya, ekstrak bunga cengkeh tidak menghasilkan zona hambat pada kultur Salmonella typhi menggunakan metode difusi cakram. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh sifat ekstrak dan jenis/kondisi kertas cakram yang digunakan digunakan untuk proses difusi senyawa antibakteri dalam ekstrak ke dalam medium yang seperti itu.
Salmonella typhi is the bacteria that causes typhoid fever, a disease that can cause typhoid fever, a life-threatening disease that is often found in developing countries. The appearance of antibiotic-resistant Salmonella typhi has interfered with the effectiveness of antibiotics used as typhoid fever drugs. Syzygium aromaticum is a spice that is known as a traditional medicine and has proven antibacterial properties against bacteria that spread through food, one of which is Salmonella typhi. Clove flowers were extracted with ethanol using the fatigue method. Next, the extract was diluted into four different concentrations (200 mg/ml, 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml) to be tested against bacteria. Salmonella typhi using disc diffusion method. Zone diameter resistance is then measured. Data were analyzed using One-Way ANOVA and Tamhane Post-Hoc Test. Confirmation test was carried out using the liquid dilution method. From this experiment, there was no inhibition zone of four different extract concentrations on the growth of Salmonella typhi. In conclusion, clove flower extract did not produce a zone of inhibition in Salmonella typhi culture using the disc diffusion method. This can be caused by the effect of the nature of the extract and the type/condition of the disc paper used used for the process of diffusion of antibacterial compounds in the extract into such a medium.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library