Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
Damanik, Bonar
"Pada skripsi ini dianalisa mekanisme signaling dan routing komunikasi voice pada interkoneksi jaringan PSTN dengan jaringan IP. Mekanisme yang dianalisa adalah proses integrasi signaling kedua jaringan dengan sistem pengalamatan yang berbeda. Integrasi kedua jaringan dijembatani oleh protokol ENUM yang merupakan protokol pengalamatan. Adanya integrasi kedua jaringan memungkinkan interkoneksi antara terminal-terminal pada kedua jaringan. Interkoneksi ini dilakukan dengan mengintegrasikan dua protokol signaling yang berbeda yaitu SS7 dan SIP. Sistem signaling kedua jaringan dibahas untuk menganalisa bagaimana pesan-pesan signaling dapat dipetakan dari satu protokol ke protokol yang lain. Dianalisa juga proses signaling yang melibatkan protokol ENUM untuk mendapatkan alamat yang dituju pada jaringan yang lain yang memiliki sistem pengalamatan yang berbeda. Hasil analisa studi literatur yang dilakukan menyatakan bahwa secara teknis implementasi ENUM untuk mengintegrasikan jaringan PSTN dengan jaringan IP sebagai core network pada generation network dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40001
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yuli Kurnia Ningsih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38298
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achmad Muzafar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38318
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Florentina Yunita
"Kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi sudah menjadi hal yang begitu penting. Penggunaan internet semakin meluas, tidak hanya untuk aplikasi email dan teks di browser saja, namun telah bergeser kepada pertukaran informasi dengan menggunakan aphkasi multimedia. Terdapat tiga hal yang harus tersedia dalam jaringan yang mendukung aplikasi multimedia yaitu bandwidth kualitas layanan (quality of service), dan pengiriman paket secara multipoint. Parameter kuahtas dan suatu aplikasi real time multimedia yang digunakan dalam analisis multicast routing protokol PIM-DM (Protocol Independent Multicast-Dense Mode) dan DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol) adalah delay, packet loss, dan throughput. Pada tugas akhir ini akan disimulasikan mengenai multicast routing protokol PIM-DM dan DVMRP yang dibuat menggunakan tools Network Simulator vcrsi 2.2.6 yang didukung dengan sistem operasi Linux Red Hat 9. Hasil simulasi yang didapat akan dianalisis, sehingga didapatkan data yang menggambarkan Quality of Service (QoS) dari multicast routing protokol yang digunakan. Dan data Quality of Service (QoS) yang diperoleh dapat ditentukan protokol PIM-DM atau DVMRP yang akan diaphkasikan dalam jaringan yang dirancang untuk mendapatkan hasil yang maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40019
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arifta Ishabianto
"Mobile Ad-hoc Network (MANET) merupakan kumpulan jaringan mobile device yang terhubung tidak secara infrastruktur dan terhubung menggunakan jaringan wireless. Di dalam MANET sudah pernah diimplementasikan Algoritma Zone Based Ant Colony dan memberikan hasil yang cukup baik dan cepat dalam melakukan routing. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan NEMO BSP yang merupakan ekstensi dari MIPv6 dan terdaftar di dalam IETF untuk dimodifikasi menggunakan Algoritma Zone Based Ant-Colony pada sistem routing-nya. Mekanisme Intra routing optimization juga akan diperhatikan di sini dan diimplementasikan ke dalam Topologi yang bersifat Zone Based tanpa mengabaikan Location Management dan Location Transparency.
Simulasi diimplementasikan menggunakan java dan menghasilkan data virtual yang akan dibandingkan dengan mekanisme routing yang sudah ada seperti pada NEMO BSP dan juga Prefix Delegation Based yang sudah diketahui sebagai routing yang simpel dan cepat. Penelitian ini menghasilkan Intra routing yang efisien dengan langkah sedikit, namun memberikan efek terhadap kepadatan bandwith dalam jaringan, sehingga jika bandwith di dalam jaringan masih menjadi issue, maka penerapan algoritma ini tidak disarankan.
Mobile Ad-hoc Network (MANET) is group of mobile device in a network which connected not by using infrastructure network and connected using wireless network. In MANET, there is ever implemented a Zone Based Ant Colony Algorithm and give better result and fast in routing. Therefor, in this research, author use NEMO BSP which is an extention for MIPv6 and registered in IETF to modified using Zone Based Ant-Colony Algorithm in its routing mechanism. Intra Routing Optimization mechanism is also taking care of in here and implemented on Clustering Topology without ignoring Location Management and Location Transparency. The Simulation is implemented by using Java and give virtual data as the result which will be compared with other routing mechanism like in NEMO BSP and also Prefix delegation based which has known as simplest routing and fast. This research give the result an efficient Intra Routing with few step but also give an effect to bandwith crowded in the network, therefor if network bandwith is still an issue, implementation of this algorithm is not recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Raden Rara Dian Puspita Murti
"Penelitian ini membahas modifikasi algoritma link state routing pada jaringan komputer. Jaringan komputer dalam hal ini direpresentasikan dalam bentuk graf. Algoritma link state routing yang biasa dipakai adalah algoritma yang menghasilkan tabel routing dengan menggunakan algoritma Dijkstra dalam menemukan lintasan terpendek. Pada modifikasi algoritma link state routing, sebelum digunakan algoritma Dijkstra, graf dikelompokkan terlebih dahulu dengan menggunakan MST clustering, yang dalam membentuk cluster menggunakan algoritma Zahn. Pada modifikasi algoritma link state routing ini, entri dari tabel routing berkurang, sehingga proses di router menjadi lebih cepat.
This research is about modification of link state routing algorithm on computer network. Computer network in this case is represented as graph. The link state routing algorithm that usual to be used is algorithm that produces routing table by using Dijkstra?s algorithm in finding shortest path. In modification of link state routing algorithm, before using Dijkstra?s algorithm, graph is grouped formerly by using MST clustering, which in forming cluster using Zahn?s algorithm. In this modification of link state routing algorithm, routing table entries reduce, so process in router becomes faster."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S948
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Alani, Mohammed M.
"This work provides a guide to the configuration of Cisco routers, from tasks for beginners to advanced operations. A collection of detailed "how-to" instructions are presented, which will be of use to all professionals and students who engage with Cisco routers in the field or in the lab. The guide starts with the simple step-by-step task of connecting the router and performing basic configuration, before building up to complex and sensitive operations such as router IOS upgrade and Site-to-Site VPNs."
London: Springer, 2012
e20408176
eBooks Universitas Indonesia Library
Ainul Fitriyah
"Tugas akhir ini akan mengevaluasi kelayakan beberapa perangkat router yang dibangun dari sebuah PC (Personal Computer) yang dipasangi sistem operasi serba guna GNU/Linux. Perangkat yang dievaluasi bervariasi mulai dari workstation berbasis prosesor Intel 486 DX 100 Mhz, Intel Pentium 200 Mhz, dan server dengan prosesor Intel Pentium Pro 150 MHz.
Penelitian ini menggunakan metoda eksplorasi sederhana, yaitu langkah-langkah percobaan ditentukan berdasarkan hasil percobaan sebelumnya. Evaluasi kelayakan perangkat router difokuskan pada throughput, yaitu kapasitas yang dapat dikirim router dalam satuan byte atau paket per satuan waktu.
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketiga perangkat yang dievaluasi tersebut dapat digunakan sebagai router. Adapun sebuah sistem 486 DX 100 mampu menghasilkan throughput 50 Mbps / 488 pps, sistem Pentium 200 Mhz menghasilkan throughput hingga 200 Mbps / 2000 pps, dan sistem Pentium Pro 150 Mhz menghasilkan throughput hingga 300 Mbps / 5000 pps. Perangkat PC + GNU/Linux yang minimum dilengkapi dengan dua adapter, dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menyediakan kebutuhan routing sekaligus menekan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aditya Indra Lesmana
"Saat ini banyak digunakan sebuah jaringan yang dapat mendukung layanan suara, data dan video tanpa adanya downtime, sehingga dibutuhkan back up jaringan serta protokol redundansi (active-standby) untuk menunjang terciptanya jaringan komunikasi yang stabil dan efisien. VRRP dan CARP merupakan salah satu protokol yang sering digunakan untuk mendapatkan level layanan yang tinggi. Rancangan pada skripsi ini akan dibuat dalam beberapa skenario yaitu ping tes, flooding, download dokumen serta streaming dengan parameter RTD (delay time), packet loss, throughput dan waktu failover.
Dari hasil simulasi bahwa protokol CARP membutuhkan rata – rata waktu lebih cepat dalam melakukan failover yaitu 5 detik daripada protokol VRRP dengan rata-rata waktu 7 detik. Untuk trafik yang besar protokol VRRP dan CARP mampu melewatkan throughput besar saat dilakukan failover, nilai throughputnya hampir mendekati throughput maksimalnya 6 Mbps, untuk rata-rata packet loss yang didapat sebesar 5-6%.
Today, there are many network could support voice service, data, video conference without any downtime occurred on network. Backup method is required to support all that services and also protocol redundancy (active- standby) which could make a stable and efficient network communications. VRRP and CARP are the frequently used protocols to create a high level of network service. The scheme of this thesis will be made in several scenarios, they are ping test, flooding, download document also streaming by RTD (delay time) parameters, packet loss, throughput and failover time. The result from simulation showing that CARP protocol need the faster average time that is 5 seconds, but VRRP protocol need 7 seconds of the average time. CARP and VRRP protocol is able to pass up wide throughput while doing failover on the large traffic, its throughput value almost approaches the maximal value of 6 Mbps and average of packet loss are 5-6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43972
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adika Bintang Sulaeman
"Salah satu tantangan dalam mengintegrasikan jaringan sensor nirkabel dengan internet adalah dibutuhkannya mekanisme perantara dua protokol yang berbeda, yaitu HTTP dan CoAP, agar sensor dapat diakses menggunakan URL standar. Mekanisme tersebut dapat diimplementasikan menggunakan cross-protocol reverse proxy yang ditanam di dalam border router. Penelitian skripsi ini fokus pada perancangan dan penerapan border router dengan membangun prototipe dengan fitur pemetaan HTTP-CoAP dan mekanisme caching.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proxy yang didesain dapat menangani 23 permintaan per detik, memiliki karakter meningkatnya nilai latency dengan konstanta kemiringan 23.667 terhadap peningkatan jumlah client, memiliki cache yang dapat mengurangi latency, dan mulai memberi error jika diakses lebih dari 1000 clients secara bersamaan.
One of the main challenges in integrating wireless sensor networks with the internet is the need of intermediary mechanism interconnecting two different protocols, i.e. HTTP and CoAP, so that users can access the sensors with the standard URL. Such mechanism can be implemented using cross-protocol reverse proxy which lies on the border router. This research focused on the design and implementation of the border router by building the prototype for wireless sensor networks with HTTP-CoAP mapping and caching mechanism. The result of this research showed that the designed proxy was able to handle 23 requests per second. The proxy had the linear increment of latency in respect to the number of clients with the gradient value of 23.667. The caching mehanism effectively reduced the latency and the proxy started to fail if accessed by more than 1000 clients."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65623
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library