Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Wisnu Putranto
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Smear layer dapat menghambat sterilisasi saluran akar dan adaptasi bahan pengisi di sepertiga apeks. Untuk menghilangkannya, selain menggunakan bahan irigasi juga diperlukan teknik irigasi yang yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai hasil pembersihan dinding saluran akar dari smear layer di daerah sepertiga apeks yang diirigasi menggunakan teknik irigasi sonik dan tehnik irigasi manual-dinamik Metode: Tigapuluh dua gigi premolar tetap dibagi dalam dua kelompok. Kelompok 1 menggunakan teknik irigasi sonik. Kelompok 2 menggunakan teknik irigasi manual-dinamik. Kemudian dilakukan pemeriksaan kebersihan dinding saluran akar pada sepertiga apeks dengan menggunakan SEM pada semua kelompok. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-smirnov Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Kelompok 1 dan 2 (p=0,256) Kesimpulan: Kedua jenis teknik irigasi baik sonik maupun manual-dinamik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik. Namun secara deskriptif, teknik irigasi sonik memberikan hasil kebersihan sepertiga apeks yang lebih baik dibandingkan dengan teknik irigasi manual-dinamik.
ABSTRACT
Background: Smear layer can inhibite sterilization of root canal and adaptation of root canal filling material on apical third of root canal wall. To eliminate it, besides using irrigation materials are also needed proper irrigation techniques. The purpose of this study was to obtain more information of the cleaning of smear layer on apical third of root canal wall irrigated using sonic and manual-dynamic irrigation techniques. Materials and Method: thirty two whole-extracted premolars were divided into 2 groups. Group 1 were irigated sonicly, Group 2 were irrigated with manual-dynamic. The cleanliness of smear layer on apical third of root canal wall from both groups then inspected using SEM. The data obtained were analyzed using Kolmogorov-smirnov test. Results: There was no significant difference between Group 1 and Group 2 (p = 0,256) Conclusion: Both types of irrigation techniques does not show statistically significant difference. But descriptively, sonic irrigation technique provided better result of the cleaning of smear layer on apical third of root canal wall than manual-dynamic irrigation technique.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trini Santi Pramudita
Abstrak :
Preparasi saluran akar menghasilkan ekstrusi debri, memicu respons inflamasi di periapeks. Tujuan: Mengamati perbedaan jumlah ekstrusi debri ke periapeks pada saluran akar yang dipreparasi menggunakan gerakan rotasi kontinyu dan resiprokal. Metode: Tigapuluh dua gigi premolar secara acak dibagi dalam dua kelompok. Kelompok 1 dipreparasi menggunakan gerakan rotasi kontiyu. Kelompok 2 menggunakan gerakan resiprokal. Penimbangan tabung penampung debri dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan setelah preparasi. Perbedaan berat tabung tersebut dianggap sebagai berat debri terekstrusi. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 2 (p=0,844) Kesimpulan: Perbedaan gerakan preparasi saluran akar menggunakan rotasi kontinyu maupun resiprokal tidak memengaruhi jumlah ekstrusi debri ke periapeks. ......Root canal preparation produces debris extrusion, lead to inflammation in periapical tissue. Objective: Assess the differences of periapically extruded debris amount after preparation using continous rotation and reciprocating motion. Method: Thirty two premolars in a receptor tube were randomly divided into 2 groups. Group 1 was prepared using continuous rotation, Group 2 using reciprocating motion. Amount of the extruded debris was obtained by the receptor tube weight differences before and after preparation. Results: The difference between groups were not statistically significant (p = 0,844). Conclusion: Continuous rotation and reciprocating motion have no influence in the amount of periapically extruded debris.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wisnu Putranto
Abstrak :
Smear layer dapat menghambat sterilisasi saluran akar dan adaptasi bahan pengisi di sepertiga apeks. Untuk menghilangkannya, selain menggunakan bahan irigasi juga diperlukan teknik irigasi yang yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai hasil pembersihan dinding saluran akar dari smear layer di daerah sepertiga apeks yang diirigasi menggunakan teknik irigasi sonik dan tehnik irigasi manual-dinamik. Metode: Tigapuluh dua gigi premolar tetap dibagi dalam dua kelompok. Kelompok 1 menggunakan teknik irigasi sonik. Kelompok 2 menggunakan teknik irigasi manual-dinamik. Kemudian dilakukan pemeriksaan kebersihan dinding saluran akar pada sepertiga apeks dengan menggunakan SEM pada semua kelompok. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-smirnov. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Kelompok 1 dan 2 (p=0,256). Kesimpulan: Kedua jenis teknik irigasi baik sonik maupun manual-dinamik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik. Namun secara deskriptif, teknik irigasi sonik memberikan hasil kebersihan sepertiga apeks yang lebih baik dibandingkan dengan teknik irigasi manual-dinamik. ......Smear layer can inhibite sterilization of root canal and adaptation of root canal filling material on apical third of root canal wall. To eliminate it, besides using irrigation materials are also needed proper irrigation techniques. The purpose of this study was to obtain more information of the cleaning of smear layer on apical third of root canal wall irrigated using sonic and manual-dynamic irrigation techniques. Materials and Method: thirty two whole-extracted premolars were divided into 2 groups. Group 1 were irigated sonicly, Group 2 were irrigated with manual-dynamic. The cleanliness of smear layer on apical third of root canal wall from both groups then inspected using SEM. The data obtained were analyzed using Kolmogorov-smirnov test. Results: There was no significant difference between Group 1 and Group 2 (p = 0,256) Conclusion: Both types of irrigation techniques does not show statistically significant difference. But descriptively, sonic irrigation technique provided better result of the cleaning of smear layer on apical third of root canal wall than manual-dynamic irrigation technique.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Suryantoro
Abstrak :
Latar Belakang: Penelitian mengenai pengaruh pelebaran korona saluran akar terhadap tingkat ketepatan apex locator hanya sedikit. Tujuan: Membandingkan ketepatan lokasi foramen apikalis pada dua tipe apex locator dan menilai pengaruh pelebaran koronal saluran akar. Metode: Panjang kerja 16 gigi premolar satu mandibula diukur secara visual, menggunakan dua jenis apex locator saat sebelum dan setelah dilakukan pelebaran korona saluran akar. Hasil: Berbeda bermakna ketepatan pada tiap jenis apex locator setelah dilakukan pelebaran korona, namun tidak berbeda bermakna pada keduanya setelah pelebaran koronal saluran akar. Kesimpulan: pelebaran korona saluran akar meningkatkan ketepatan apex locator mengukur lokasi foramen apikalis.
Background: Only a few studies on the effect of coronal preflaring to the accuracy of apex locator. Objective: To compare the accuracy of two types of apex locators and evaluate the influence of coronal preflaring in them. Method: working length of sixteen first mandibular bicuspids were measured visually, using two types apex locator at before and after coronal preflaring. Result: statistically significant of two type apex locators at before and after coronal preflaring, no statistically significant at both types after coronal preflaring. Conclusion: coronal preflaring will increase the accuracy of apex locator in locating the apical foramen.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Dwi Maharti
Abstrak :
Instrumentasi saluran akar masih meninggalkan area tidak terpreparasi. Insrumen osilasi diklaim dapat membersihkan dinding saluran akar secara optimal. Tujuan: Membandingkan luas dinding sepertiga apeks saluran akar yang tidak terpreparasi antara instrumen osilasi Reciproc® dan WaveOne®. Metode: Tiga puluh dua saluran akar premolar mandibula diisi tinta cina kemudian dibagi menjadi dua kelompok berjumlah sama (n=16): Reciproc® dan WaveOne®. Luas dinding yang tertutup tinta cina dianalisis dengan Adobe Photoshop CS5. Hasil: Kelompok II mempreparasi lebih banyak dinding tetapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok I (p=0,265). Kesimpulan: Reciproc® dan WaveOne® tetap meninggalkan area tidak terpreparasi di sepertiga apeks saluran akar.
Thirty five percents area of root canal wall was left uninstrumented after instrumentation. Oscillation instrument was claimed able to clean whole area of root canal walls. Objective: to compare uninstrumented area of root canal at the apical third after instrumented by oscillation instrument. Methods: Thirty two human mandibular premolar root canals were dyed with china ink and were divided equally into Reciproc® and WaveOne® group. The area was analyzed using Adobe Photoshop CS5. Results: WaveOne® showed a better result than Reciproc®, but not statistically significant (p=0,265). Conclusion: The Reciproc® and WaveOne® showed no difference in cleaning the root canal.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T33049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Furqan
Abstrak :
Residu Ca(OH)2 dapat mengganggu hermetisitas obturasi saluran akar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tiga metode pembersihan residu Ca(OH)2. Metode. Tigapuluh premolar bawah dipeparasi dengan ProTaper sampai F3, kemudian diberi medikamen Ca(OH)2 dan disimpan selama 7 hari. Setelah itu, sampel dibagi tiga sama banyak. Residu Ca(OH)2 di Kelompok I dibersihkan dengan irigan gabungan NaOCl-EDTA, kelompok II dengan CanalBrush, dan Kelompok III dengan file NiTi. Sampel kemudian dibelah arah buko-lingual dan residu diperiksa dengan mikroskopstereo dan program Axiocam. Hasil. Pembersihan paling baik adalah pada kelompok II, disusul oleh kelompok III, dan kelompok I, walaupun secara statistik tidak berbeda signifikan (p <0,05). Kesimpulan. Ketiga metode menghasilkan efek pembersihan residu Ca(OH)2 yang tidak berbeda. ......The residu of Ca(OH)2 will hamper the hermeticity of root canal obturation. The aim of this study was to analyze the effectiveness of the methods of its removal. Methods. Root canal preparation was performed on 30 lower premolar using Proaper system. The Ca(OH)2 paste was put on the root canal for 7 days. The samples were then divided equally into three groups. The residu of Ca(OH)2 in group I, II, and III were removed by combined irrigant of NaOCl-EDTA, Canal Brush, and NiTi file respectively. After bisected bucco-lingually, the residu was assessed under stereomicroscope (12x magnification) and AxioCam. Results. Substantially, the most effective method was group II, followed by group III and I, but statistically no significance difference (p < 0.05). Conclusion. The canal brush is the best methods in removing Ca(OH)2 residu, although the difference is statistically not significant.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ames, Iowa : Wiley Blackwell, 2016
617.634 2 CUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Sari
Abstrak :
Alat elektronik pengukur panjang kerja multifrekuensi adalah alat mutakhir yang datang setelah alat elektronik dua frekuensi. Tujuan Penelitian: Membandingkan ketepatan hasil pengukuran panjang kerja dua sistem alat elektronik tersebut dan radiografik terhadap panjang kerja aktual. Metode: Empat puluh gigi anterior rahang atas atau rahang bawah dipotong pada daerah servikal gigi. Dari arah labial, gigi dironsen untuk mengukur panjang kerja radiografik. Kemudian Semua gigi diukur dengan alat elektronik dua frekuensi dan multifrekuensi. Kemudian gigi dibelah dua vertikal dan diukur panjang aktual gigi. Kemudian data dianalisis dengan uji statistik chi-square dan kolmogorov-smirnov. Hasil: Alat elektronik pengukur panjang kerja mempunyai ketepatan lebih baik dari radiografik dengan hasil berbeda bermakna. Kesimpulan: Alat elektronik memiliki ketepatan lebih baik dari radiografik.
Multifrequency Electronic root canal length measurement device is the one that comes after two frequencies based device. Objective: To compare the accuracy of the two electronic root canal length measurement device and radiographic with the actual working length. Methods: Forty maxillary or mandibular anterior extracted teeth were sectioned at the cervical area. All samples were exposed with x-ray to measure radiographic working length. All samples then were measured with two frequencies and multifrequency electronic root canal length measurement device. To confirm the actual length of the teeth all samples were sectioned vertically. Then the data were analyzed by chi-square statistical test and the Kolmogorov-Smirnov. Results: Electronic root canal length measurement devices accuracy are better than radiographic with significantly different results. Conclusion: Electronic device has an accuracy of better than radiographic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ames, Iowa, USA : Wiley-Blackwell, 2014
617.634 2 MIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library