Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Kurniawan
"Pada saat ini perkembangan teknologi roket di Indonesia telah memasuki tahap yang pesat. Salah satu tema yang penting pada perkembangan roket adalah sistem pengendalian pada aktuator roket. Sistem pengendalian pada roket sudah memasuki tahap kendali aktif, dimana pergerakan roket dapat diatur saat roket sedang terbang. Dalam skripsi ini akan dirancang prototipe sistem aktuator sirip roket kendali yang diwujudkan dengan menggabungkan beberapa sistem yaitu mikrokontroler ATmega16 sebagai unit pemroses, driver motor DC, brushed DC motor, planetary gear, rotation sensor, komunikasi serial, dan power supply. Perancangan perangkat lunak pengendali PID sebagai pengendali program pada mikrokontroler ATmega16 menggunakan bahasa basic dan software AvrOsp sebagai compiler-nya. Tujuan pembuatan prototipe ini adalah agar dapat merancang perangkat keras, perangkat lunak dan mengetahui kinerja sistem kendali PID untuk pengendalian putaran motor DC yang mengatur pergerakan dari sudut putaran sirip sehingga menentukan arah dari tujuan roket. Untuk menentukan koefisien-koefisien pengendali PID, digunakan metode penalaan Ziegler-Nichols. Dari hasil pegujian, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pengontrol PID dengan nilai Kp=11 Ki=60,5 dan Kd=0,50 didapatkan bahwa tanggapan sistem dapat mencapai kestabilan dan tidak mengalami lonjakan yang berarti, artinya kestabilan dan performansi (kinerja sistem) sesuai yang diinginkan. Dari hasil pengujian didapatkan settling time sebesar 1,05 detik, overshoot tereduksi lebih kecil dari 12%, dan kesalahan keadaan tunak mendekati nol.

In this time development of rocket technology has been growing rapidly. One important theme in development of the rocket is how to make control system on rocket actuator. Control system on rocket has entered the stage of active control, which movement of rocket can be set when rocket in flight. This final project will develop a prototype of guided missile fin actuator system which is realized by combining several sub-systems such as microcontroller ATmega16 as a processing unit, DC motor driver, brushed DC motor, planetary gear, rotation sensor, serial communication, and power supply. Basic language is used to program microcontroller ATmega16 and AvrOsp as compiler. The purpose of this final project is to be able to design hardware, software and know the performance of PID control system for controlling DC motor rotation. The rotation of DC motor then regulates the movement of fin so the rocket can be directed to desired destination. To determine the parameters of PID controllers, Ziegler-Nichols tuning method is utilized. By using parameters of PID Kp=11 Ki=60.5 and Kd=0.50 the system response has shown good stability and performance. Its mean that the design has achieved the desired performance. From test results, the system has 1.05 second settling time, 12% overshoot and zero steady-state error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1670
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Flutter adalah suatu fenomena yang menyebabkan kegagalan katastropik pada struktur wahana terbang. Pada penelitian ini, flutter
dikaji untuk konfigurasi simetri dan antisimetri untuk mengetahui pengaruh modus gerak kaku struktur roket terhadap karakteristik
flutter sirip roket. Melalui penelitian ini diharapkan pula tingkat keamanan desain struktur roket RX-420 terhadap flutter
dapat diketahui. Model yang dianalisis merupakan model setengah bagian roket. Struktur sirip yang digunakan adalah sirip dengan semispan 600 mm, tebal 12 mm, root 700 mm, tip 400 mm, jenis bahan Al 6061-T651 berkonfigurasi sirip double spar dengan ketebalan kulit sirip 2 mm. Dinamika struktur roket dan kestabilan
flutter-nya dianalisis dengan menggunakan metode elemen hingga yang terimplementasi pada software MSC NASTRAN. Analisis menunjukkan bahwa flutter pada sirip lebih rentan terjadi pada konfigurasi antisimetri dibandingkan dengan konfigurasi simetri. Untuk konfigurasi antisimetri flutter terjadi pada kecepatan 6,4 Mach
sedangkan untuk konfigurasi simetri flutter terjadi pada 10,15 Mach pada ketinggian permukaan laut. Bila dibandingkan dengan nilai kecepatan maksimum roket sebesar 4,5 Mach pa da ketinggian 11 km atau ekivalen dengan 2,1 Mach pada ketinggian permukaan laut, maka dapat disimpulkan bahwa desain struktur roket RX-420 memenuhi batas keamanan dan flutter tidak akan terjadi selama roket terbang.

Abstract
Flutter is a phenomenon that has brought a catastrophic failure to the flight vehicle structure. In this experiment, flutter was
analyzed for its symmetric and antisymmetric configuration to understand the effect of rocket rigid modes to the fin flutter characteristic. This research was also expected to find ou
t the safety level of RX-420 structure design. The analysis was performed using half rocket model. Fin structure used in this research was a fin which has semispan 600 mm, thickness 12 mm, chord root 700 mm, chord tip 400 mm, made by Al 6061-T651, double spar configuration with skin thickness of 2 mm. Structural dynamics and flutter stability were analyzed using finite element software
implemented on MSC. Nastran. The analysis shows that the antisymmetric flutter mode is more critical than symmetric
flutter mode. At sea level altitude, antisymmetric flutter occurs at 6.4 Mach, and symmetric flutter occurs at 10.15 Mach. Compared to maximum speed of RX-420 which is 4.5 Mach at altitude 11 km or equivalent to 2.1 Mach at sea level, it can be concluded that the RX-420 structure design is safe, and flutter will not occur during flight. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Pusat Teknologi Wahana Dirgantara], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Rundjan
"Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan peristiwa pengembangan sistem peroketan di Indonesia pada kurun waktu 1962-1967, yang pada masa itu dikenal dengan nama masa gandrung peroketan karena baik kalangan sipil maupun militer bekerja sama membangun teknologi roket demi kepentingan nasional, ilmiah maupun militer. Penelitian ini ditulis menggunakan metode penulisan sejarah (heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi) untuk menganalisis fakta-fakta menjadi sebuah narasi sejarah yang utuh. Dalam penelitian ini akhirnya ditemukan hasil yang menyatakan bahwa Indonesia telah memulai program keantariksaannya sejak periode 1960-an dan juga merupakan salah satu negara pertama di Asia-Afrika yang mampu mengoperasikan roket-roket secara mandiri melalui serangkaian proyek-proyek produksi dan peluncuran roketnya.

The main aim of this thesis is to explain about the development of rocketry system in Indonesia from 1962 until 1967, which well known as rocketry fondness era because the military and the civilians collaborating to build a rocket technology for national purpose, scientific and military. This research written using a historical methods (heuristic, critics, interpretation, dan historiography) to analize the facts into a historical narrative. This research have a conclusion which say that Indonesia was already started its space program from the 1960’s, and they also can made and operated its own rockets, and become one of rocketry pioneers between Asian and Africans nations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library