Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rien Marlia
Abstrak :
Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur jalan selalu menjadi isu utama dalam perkembangan ekonomi negara-negara berkembang seperti juga Indonesia. Seperti diketahui dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi, sektor transportasi menjadi pemicu (trigger) berbagai sektor lain. Sementara pada sisi yang lain penanganan dan peningkatan infrastruktur jalan memerlukan anggaran biaya yang tidak sedikit. Untuk memaksimalkan penggunaan anggaran terhadap penanganan infrastruktur jalan maka perlu dikembangkan Model Road Segment Budgeting yang bertujuan untuk mencari kombinasi langkah penanganan dan seluruh segmen yang ada pada jaringan jalan yang optimal dengan tetap memenuhi fungsi kendala anggaran biaya yang dialokasikan pada sektor jalan. Proses pemodelan menggunakan pendekatan linear programming. Masukan data pada proses perhitungan diambil dan hasil keluaran (output) tahap perencanaan jaringan jalan yang berupa AADT, lebar jalan, panjang jalan, nilai IRI, V/C ratio dan total alokasi anggaran untuk sektor jalan yang merupakan keluaran (output) tahap pembuatan kebijakan, disamping data-data lain yang diperoleh baik dari perangkat peraturan maupun asumsi-asumsi yang telah disesuaikan dengan kondisi eksisting. Perangkat lunak yang digunakan dalam proses perhitungan adalah SOLVER dan Microsoft Excell 6.0. Keluaran yang dihasilkan pada level ini adalah besar alokasi anggaran dan jenis penanganan untuk masing-masing segmen. Sebagai pembanding mengenai kondisi optimal, maka enam skenario yang telah ditetapkan pada level pembuatan kebijakan diiterasi untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan yang terjadi pada setiap langkah penanganan. Dan hasil perhitungan iterasi terhadap diperoleh hasil skenario kombinasi dengan pendekatan regional memberikan jumlah ruas dan panjang jalan yang tertangani paling banyak sementara untuk pendekatan sektoral maka skenario yang menghasilkan penanganan jumlah ruas terbanyak adalah skenario Invers Proporsional. Hasil perhitungan skenario Kombinasi dengan pendekatan Regional adalah lebih baik dibandingkan dengan skenario Invers proporsional dikarenakan pada skenario ini mengadopsi konsep keadilan dimana terjadi proses subsidi silang antara daerah kaya dan daerah miskin.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Lianurzen
Abstrak :
Pada beberapa ruas jalan di Propinsi Lampung terdapat alignment vertikal dengan gradien yang cukup besar dan panjang yang merupakan tipikal seluruh jalan luar kota di Indonesia. Pada keadaan tertentu dimana setiap kendaraan yang melintasi jalan tersebut mengalami penurunan kecepatan (drop speed) yang cukup signifikan terutama di alami oleh bus dan trek, terutama yang membawa beban cukup besar. Hal ini mengakibatkan terjadinya iring-iringan kendaraan yang cukup panjang bahkan kemacetan yang dapat membahayakan pengguna jalan. Untuk mereduksi penurunan kecepatan ini terkadang dibuat lajur khusus mendaki (climbing lane) untuk kendaraan-kendaraan besar, baik dengan separasi marka ataupun median bahkan dengan penambahan lajur/pelebaran jalan. Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kecepatan di tanjakan dengan melihat pola penurunan kecepatan kendaraan di tanjakan dengan memakai data dan pengamatan kendaraan bergerak (Car Following Survey) dengan hipotesis variabel ; kecepatan awal, gradien, panjang lintasan, kepadatan/LOS dan Rasio Tenaga Kuda yang diturunkan dari beberapa teori, dan pendekatan model persamaan non tinier yang berdasarkan hasil survey penurunan kecepatan yang mengikuti pola parabolik. Sedang untuk pembuatan pemodelan, analisis memakai bantuan program micro TSP Release 6.0 dan uji statistik. Dengan beberapa kondisi segmen jalan pengamatan yang dievaluasi kinerjanya. Untuk mendapatkan perbandingan hasil penanganan jalan yang dilakukan di tanjakan dimana hasilnya memperlihatkan kinerja jalan ditanjakan banyak dipengaruhi oleh faktor gradien dan panjangnya. Sedang secara umum hasil hipotesis menunjukan pengaruh dari masing-masing variabel sehingga dari hasil penurunan persamaan model dapat diketahui batasan kritis dari masing-masing variabel. Hasil analisis keseluruhan kemudian dibandingkan untuk dievaluasi serta disimpulkan yang merupakan rekomendasi untuk penanganan tanjakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwono HS.
Abstrak :
Fly over Pondok Kopi berada di pertemuan antara jalan I Gusti Ngurah Rai dengan jalan Penggilingan, jalan Pondok Kopi dan Rel Kereta Api antara Jakarta - Cikampek, dan mempunyai hal-hal spesifik lokasi yang sempit konstruksi yang berbentuk melengkung vertikal maupun horisontal. Problem utama yang dihadapi adalah waktu dan biaya. Data primer antara lain jumlah dan waktu kereta api melintas, waktu pintu kereta api ditutup dan dibuka, posisi kendaraan setiap 5 menit, dan waktu yang dibutuhkan dari posisi kendaraan menutup lokasi pekerjaan sampai dengan tidak menutup, diperoleh dari hasil observasi selama satu hari satu malam pada hari Jumat. Waktu efektif dipengaruhi oleh jumlah lintasan kereta api, dan hal-hal yang berkenaan dengan lintasan tersebut. Sedangkan produktivitas kerja disamping dipengaruhi oleh waktu efektif, dan faktor lalu lintas. Dengan metode regresi linier, waktu efektif dan faktor lalu lintas dapat dihitung, dan masing-masing mempunyai persamaan yang signifikan, dengan nilai r = 0,951, dan 0,985. Dengan fungsi-fungsi tersebut, maka besarnya waktu kerja efektif dan faktor lalu lintas setiap jamnya dapat dihitung. Pada jam kerja umumnya, yaitu antara pukul 8 pagi sampai dengan 4 sore, besarnya waktu efektif sebesar sekitar 58,14 %, dan sedangkan dari pagi pukul 7 sampai sore pukul 6 sebesar 56,20 %.; sedangkan faktor lalu lintas sebesar 70,89 % dan 71,99 %. Waktu efektif dan faktor lalu lintas dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mengendalikan waktu dan biaya pelaksanaan di lapangan. Sebagai gambaran dalam aplikasi di lapangan, pekerjaan beton K450 yang paling dipengaruhi, sedangkan pekerjaan kabel prestressed kurang. Secara umum resiko tambahan biaya tersebut merupakan fungsi kuadratik terhadap perubahan waktu. Sebagai gambaran untuk percepatan 30 hari, pekerjaan beton K450 mengalami resiko tambahan biaya cukup besar yaitu 8,58 % sedangkan pekerjaan kabel prestressed 2,12 % saja, dan bila dihitung secara keseluruhan pekerjaan proyek beresiko tambahan biaya sebesar 3.87 %. Dengan demikian metode paling efektif dalam melakukan pengendalian tersebut adalah dengan melakukan trade of resiko biaya dan waktu, dengan dibantu dengan teknik statistik regresi dan program linier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pauner, Eduard T.
Abstrak :
Prasarana jalan merupakan prasarana transportasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dalam lingkup nasional maupun regional. Laju pertumbuhan penduduk menuntut pertambahan kualitas maupun kuantitas sarana dan jenis transportasi, dalam hal ini tuntutan penambahan ruas jalan sulit terhindarkan. Pembangunan jalan selalu diawali dengan proses pembebasan tanah. Apabila pembebasan tanah terhambat akan mengakibatkan keterlambatan pembangunan fisik jalan. Pembebasan tanah pada hakekatnya menuntut tidak hanya keterampilan dan kemampuan petugas proyek pengadaan lahan, namun juga memerlukan peran serta yang kondusif dari masyarakat yang akan terkena proyek pembangunan. Sehubungan dengan inilah, penulis akan meneliti sejauh rnana kebutuhan keterlibatan masyarakat, agar supaya proyek pengadaan lahan dapat terlaksana tepat waktu atau lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Penulis melakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang diperkirakan acuan mempengaruhi resiko terhadap kinerja waktu pelaksanaan pengadaan lahan. Akhirnya berangkat dari resiko-resiko tersebut, diharapkan di masa yang akan datang, pemerintah dapat berupaya meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan pengadaan lahan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armansjah
Abstrak :
Prasarana jalan umum, termasuk ruas utama jalan lokal di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, merupakan barang publik (public goods) yang harus tetap berlangsung (viable) untuk menjaga produktivitas dan sustainabilitas perkembangan wilayah tersebut. Pada saat ini, pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut bermasalah karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Tangerang, disamping kurangnya keterlibatan para stakeholder lainnya. Penelitian yang merupakan studi kasus ini, bertujuan untuk menggali partisipasi aktif para stakeholder dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut. Tahapan dalam proses pembangunan prasarana jalan umum disimulasikan dengan peran masing-masing stakeholder pada setiap tahapan dalam kondisi saat ini. Menilai dan menganalisis dampak-dampak, utamanya yang negatif sebagai kelemahan (weakness), yang akan menjadi rumusan sasaran-sasaran (targets) dalam membangun kapasitas dan membangkitkan ketertarikan, sebagai dasar strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi para stakeholder dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan tahunan pemerintah daerah dalam anggaran pembangunan prasarana jalan umum hanya mencapai kurang lebih setengahnya saja. Keterlibatan para stakeholder dalam pentahapan pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut, masih di dominasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Proses penganggaran pembangunan daerah belum mengakomodasikan keterlibatan para stakeholder, sehingga partisipasi masyarakat lokal dan swasta masih rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa strategi peningkatan partisipasi dalam pembangunan ruas utama jalan lokal tersebut, dilakukan dengan membangun kapasitas dan membangkitkan ketertarikan masing-masing stakeholder. Peningkatan partisipasi pemerintah daerah, lebih ditujukan kepada pengembangan kapasitas dalam 3 (tiga) dimensi: sistim, entitas, dan individu. Peningkatan partisipasi swasta, dilakukan melalui beberapa pra-kondisi yang menyangkut aspek ekonomi, sebagai kompensasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam kontribusinya. Peningkatan partisipasi masyarakat dilakukan melalui prosedur yang sistimatis dan menerus, mengikuti pentahapan pembangunan prasarana jalan umum, didampingi pihak kredibel sebagai katalisator pembangunan, yang membantu memberdayakan masyarakat agar tidak kehilangan momentum pembangunannya. Peningkatan partisipasi stakeholder harus dilakukan dalam suatu proses koordinasi bersama-sama, karena satu dengan lainnya saling berhubungan dan saling ketergantungan (interdependence). Untuk ke depan, proses penganggaran pembangunan prasarana jalan umum, sebaiknya di dasari Program Jangka Menengah (PJM). Beberapa hal yang menjadi aturan dasar dalam aspek penganggaran pembangunan sebelumnya, harus mendapat fleksibilitas untuk dievaluasi kembali secara sistimatis agar dapat mendorong partisipasi masyarakat dan swasta. Pembangunan prasarana jalan umum sebaiknya juga dilakukan dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dengan wilayah sekitarnya_ Dalam pandangan pembangunan yang lebih luas, peran stakeholder-stakeholder yang lainpun dan masih berhubungan, dapat turut serta membantu keberlangsungan prasarana jalan umum.
Stakeholders Participation in Public Road Development (Case Study: Main Internodes of Local Road in Tigaraksa Sub district, Tangerang Regency)Public road, inclusive of main internodes of local road in Tigaraksa Sub district, Tangerang Regency, representing public goods which must remain to viable to take care of productivity and sustainability of the regional growth. At the moment, development of main internodes of the local road a period of because limitation of Governmental budget of Tangerang Regency, beside the lack of involvement of all other stakeholder. Research representing this case study, aim to explore active stakeholders? participation in main internodes development of the local road. Step in course of public road development is simulation with role of each stakeholder in each step in a condition of this time. Assessing and analyzing impacts, the core important which are negative as weakness, to become targets formula in capacities develop and interest awaken, as strategy base which must be conducted to increase participate of all stakeholder in main internodes of the local road development. Result of research show that annual ability of local government in public road development budget only reaches more or less just the half. Stakeholders Involvement in main internodes of the local road development phasing, still in domination by Tangerang Regency Government. Process area development budgeting not yet accommodated involvement of all stakeholders, so that participate local society and the private sector still lower. Conclusion from this research is that strategy of participation improvement in main internodes of the local road development, conducted by capacities develops and interest awakens of each stakeholder. Improvement of local government participation, more addressed to development of capacities in three dimensions: systems, entities, and individual. Improvement of private sector participation, conducted through some preconditions which is concerning economic aspect, as compensation of environmental and social responsibility in their contribution. Improvement of local society participation conducted through systematic and continuum procedure, following phasing of public road development. Consorted by credible party as development catalyst, assisting local society powered in order not to loss of development momentum. Improvement of stakeholders participation must be done in co-ordinate process, because one another interact and interdependence. To forwards, budgeting process of public road development, better be constituted by Mid-Term Program (Program Jangka Menengah-PJM). Several things becoming elementary order in budgeting aspect of previous development have to get flexibility to be re-evaluated by systematic in order to push local society and the private sector participation. Public road development is also better conducted with more integrated approach regionally. In the eyes of broader development, role of other stakeholders which still correlate, earn to have a share to assist taking place of public road.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T 11387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Permana
Abstrak :
Banyaknya proyek infrastruktur sektor publik yang terhambat penyelesaiannya di lingkungan Kimpraswil memiliki dampak yang luas kepada sektor-sektor pembangunan di Indonesia. Dampak yang luas dari keberadaan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (infrastructure Driven Economy) membuat proyek-proyek tersebut menjadi penting dan vital untuk dilanjutkan kembali. Namun kondisi keterbatasan dana dan sumber daya lainnya membutuhkan suatu pengambilan keputusan berupa penentuan prioritas daiam menentukan proyek mana saja yang sebaiknya dilanjutkan kembali. Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Resiko dalam menentukan prioritas tersebut. Pendekatan Manajemen Resiko menggunakan variabel dampak yang ditimbulkan terhadap sektor-sektor lain akibat terhambatnya proyek infrastruktur yang jenisnya dibatasi berupa proyek infrastruktur jalan. Pada penelitian ini juga menggunakan analisis statistik daiam menggambarkan karakteristik sudut pandang responden yang beragam baik dari pusat atau daerah maupun berasai dari berbagai institusi dan instansi. Dalam hal ini studi dilakukan melalui metode Studi Kasus di propinsi Banten. Diharapkan hasil identitikasi tingkat intensitas dampak memberi nilai penting dari setiap proyek jalan yang ditinjau sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam menentukan prioritas proyek mana yang dilanjutkan kembali.
Many obstacle public sector infrastructure projects in Kimpraswil (Ministry of Regional infrastructure and Settlement) have large-scale impacts to Indonesia's development sectors. Impact from existence of infrastructure to economic growth in a region (infrastructure driven economy) has made that projects become more important to be completed. Lack of financial and other resources condition needs application of decision making process to prioritize which project(s) must be continue to be utilized by users. Risk Management used as an approach to set prioritized infrastructure project(s). All impacts that raised to other development sectors from obstacle road infrastructure projects were defined as risk variable. This study also use statistical analysis to describe various respondent perspective characteristics. Case study method in Banten Province was applied for the study. It's hoped that identification of impact intensity would rank which road projects to be completed under these limited condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Indriani Suryatmana
Abstrak :
Dalam melaksanakan pembangunan terutama dalam proses penyediaan infrastruktur jalan, selama ini masih menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, sehingga beban biaya yang ditanggung sangatlah besar. Krisis ekonomi yang melanda berbagai negara Asia termasuk Indonesia berdampak buruk pada proses penyediaan infrastruktur khususnya transportasi. Penanggulangan kerusakan jalan yang kini melanda berbagai propinsi menjadi semakin sulit karena nilai anggaran yang disediakan pemerintah untuk memperbaikinya setiap tahun makin kecil (menipis). Penelitian World Bank menyatakan setiap pengurangan 1 US$ biaya pemeliharaan jalan bisa memicu kenaikan biaya operasional sebesar 2 - 3 US$, akibat kerusakan jalan yang semakin parah. Artinya akibat yang mungkin timbul dari pengurangan dana pemeliharaan, dapat merugikan pengguna jalan sendiri ditinjau dari segi kendaraan yang menjadi cepat rusak seperti pada pemakaian rem yang terlalu sering sehingga cepat menjadi aus demikian pula pada pemakaian bahan bakar yang lebih boros. Konsep Road fund sebagai alternatif pembiayaan khususnya pada pemeliharaan jalan menarik untuk dikaji potensi penerapannya di wilayah kajian dalam hal ini propinsi Banten. Yang dapat menjadi sumber utama pendapatan Road Fund pada propinsi Banten berasal dari pajak bahan bakar minyak, pajak kendaraan bermotor, ijin trayek, sementara denda muatan berlebih kendaraan berat (overloading); parkir, retribusi terminal, SIM dan KIR merupakan pungutuan di kabupaten/kota. Kondisi jalan Propinsi di Propinsi Banten memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, yaitu sekitar 500 Milyar untuk tahun 2002 sementara dana pemeliharaan yang disediakan hanya sekitar 50 Milyar, sehingga terjadi gap yang sangat tinggi untuk di cover. Dilakukan 3 skenario simulasi Monte Carlo dalam mengatasi gap yang terjadi dan simulasi kombinasi dari fuel levy bersama pajak kendaraan menghasilkan adanya peluang untuk mencapal zero gap. sehingga disimpulkan road fund berpotensi untuk diterapkan di propinsi Banten. Dan dalam penerapannya harus pula diikuti oleh perda-perda serta kebijakan pemerintah yang mendukung serta untuk menuju kesana perlu adanya kajian dalam hal mekanisme road fund yang berangsur peralihannya dari Departemen Kimpraswil kemudian masa transisi yang tetap melibatkan instansi terkait hingga dibawah badan independent road board.
To provide roadway infrastructure in development was government monopoly and responsibility so far and take a very big burden. Economic crisis that attack Asian including Indonesia take the bad impact on infrastructure providing process especially transportation sector. To overcome road defect in every province was not easy because of budget that government provide decreased. World Bank research show that every $1 US budget of road maintenance decreased could trigger vehicle operation cost $3 US increased. This condition caused by road deterioration that impact to brake using frequent and fuel wasting. Road fund concept as budgeting alternative especially in road maintenance was interesting to study of potential implementation in Banten province as a study zone. The main road fund source in this province was motor vehicle fuel tax, PKB (annual vehicle registration tax), BBNKB (vehicle ownership transfer fee) and route license while overloading charge, parking and terminal tax levied collect by district government. In Banten, the cost of road maintenance need 500 billion rupiahs, which only 50 billion provided by district, that caused high gap to be covered. To overcome this gap this thesis take 3 scenarios by Monte Carlo simulation and fuel levy with vehicle tax combination generate an opportunity to gain zero gap. This research was concluded that road fund concept was potential to implement in Banten province with follow the region regulation and government policy. And to get that it was need a study in road fund mechanism that show transfer from ministry of settlement and regional infrastructure to independent road board gradually.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sowolino, Bertho Orbain
Abstrak :
Perkembangan ekonomi yang disertai pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan jumlah kendaraan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, serta sistim jaringan jalan dan kondisi jalan yang kurang memadai akan mengakibatkan menurunnya pelayanan jalan tehadap pemakai jalan. Untuk itu diperlukan penanganan untuk mengatasi masalah kinerja jaringan jalan. Pengembangan jaringan Jalan di Kodya Palu untuk tahun rencana dilakukan dengan memberikan beberapa skenario. Sebagai langkah awal dilakukan analisa kondisi jaringan jalan pada tahun Eksisting dan kemudian memprediksi dan menganalisa kinerja jaringan jalan tahun rencana dan dengan bantuan perangkat lunak program TRANPLAN. Selanjutnya setiap skenario dianalisa dengan melihat kinerja jaringan jalan yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel untuk setiap skenario yang dilakukan. Pada Akhirnya, diambil satu skenario yang relatif lebih bail( ditinjau dari segi transportasi dan direkomendasikan untuk dilaksanakan pada tahun rencana.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Dhulam
Abstrak :
Laporan penelitian ini menyoroti masalah kerusakan jalan yang sering terjadi di Indonesia. Meskipun kerusakan jalan dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun yang menjadi fokus penelitian adalah rendahnya kualitas jalan yang di akibatkan oleh rendahnya kualitas tenaga kerja, kualitas tenaga kerja tersebut meliputi : pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja. Jabatan kerja yang menjadi fokus penelitian adalah empat jabatan tenaga terampil, yaitu Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer Operator, Road Asphalt Worker dan Asphalt Paver Operator. Melihat kondisi tersebut, saat ini pemerintah sedang berupaya membuat bakuan kompetensi kerja untuk berbagai bidang kerja. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja berdasarkan bidang kerjanya, sehingga dengan adanya bakuan kompetensi kerja tersebut, maka secara bertahap kompetensi tenaga terampil pada bidang jasa konstruksi memperoleh pengakuan dari kalangan luas. Penelitian ini diambil dari sudut pandang upaya pencapaian kompetensi oleh tenaga terampil. Pada tahap ini masih terdapat permasalahan yang datang dari faktor eksternal maupun internal, dan berpotensi menghambat pencapaian kompetensi oleh tenaga terampil, Pada akhir penelitian, akhirnya diperoleh tindakan-tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi hambatan tersebut.
This research highlights the problem of road damage, which often happened in Indonesia. Though, damage of road can caused of many factor, but this research is focus only to see low road quality is happened because of low labor quality. And this low quality including: knowledge, skill, and work attitude, which owned by labor, and that things are called competency. Labor work positions, which perceive in this research are four type of road construction skill worker, consist of: Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer Operator, Road Asphalt Worker and Asphalt Paver Operator. See the condition, the government is trying to make standards of competency to various work area. This matter intending to improve labor competency according to it's work area, and phases, the skill worker in road construction project obtaining confession of wide of side. Skilled worker takes this research?s viewpoint from attainment of competency, there are internal and external problems, which is have potential to pursue attainment of skill worker competency. This research results correctional action to minimize these problems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Rahardjo
Abstrak :
Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi mempakan unsur penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi pada saat sekarang ini, mendukung kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan. Panjang jalan nasional, propinsi, kabupaten, dan kota telah mencapai lebih dari 300.000 km, namun studi tentang perkembangan konstruksi jalan belum banyak dilakukan di Indonesia, oleh karena itu studi ini berusaha untuk memulai penelitian terhadap perkembangan dan kajian konstruksi jalan di Indonesia secara teknis yang dikaitkan dengan teknologi dan karakteristik lalu lintas, agar dapat diketahui oleh generasi penerus dan dikembangkan Iebih lanjut.

Untuk melakukan studi ini perlu dicari strategi yang tepat yaitu secara history yang perlu menjawab pertanyaan bagaimana jalan ini dibuat atau pentahapannya seperti apa Perlu dikumpulkan data-data dari berbagai sumber, seperti Departemen Pekerjaan Umum, Arsip Nasional, Badan Pusat Statistik dan sumber-sumber lain. Kemudian data data ini dikaji dan dianalisa secara deskriptif kualitatif.

Jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan yang dibangun oleh Daendels merupakan tonggak sejarah yang penting dalam pembangunan jalan di Indonesia, karena jalan tersebut memegang peran sejak dahulu hingga sekarang dan mencakup panjang yang cukup besar yaitu kurang lebih 1.000 km. Disamping itu dalam pembuatannya banyak menelan korban manusia yang cukup besar. Perkembangan konstruksi jalan di Indonesia dipengaruhi oleh teknologi dan karakteristik lalu lintas yang lewat diatasnya sejak dibawah penjajahan Belanda sampai saat ini.

Perkembangan konstruksi jalan maju pesat sejak tahnm 1970-an, setelah dalam pembangunannya mendapat Dana Pinjaman Luar Negeri, karena untuk pembangunan suatu konstruksi jalan perlu pembiayaan yang besar dan waktu lama yang tidak dapat ditanggung oleh APBN. Dan untuk mengefisienkan lalu lintas, maka dibuat jalan lintas dan jalan tol di Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>