Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Heryna Oktaviana K.
"Dewasa ini, rekayasa terhadap alam merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Kebutuhan akan lahan seringkali memaksa manusia untuk merekayasa bentuk asli sungai menjadi seperti yang diinginkan manusia. Tindakan tersebut misalnya mengurangi lebar pada satu segmen sungai (kontraksi dimensi sungai). Kondisi yang demikian terjadi di Sungai Sugutamu, tepatnya di Perumahan Lembah Griya, Kota Depok. Dengan adanya perubahan pada geometri sungai, maka struktur hidrolika sungai juga ikut berubah.
Selain berpengaruh terhadap kondisi fisik sungai, perubahan geometri turut mempengaruhi kualitas air sungai, terutama kualitas fisik air sungai. Hal ini ditandai dengan perubahan tingkat kekeruhan, laju sedimentasi, konsentrasi oksigen, dan seterusnya.
Tujuan utama dari penelitian ini untuk memprofilkan perubahan kualitas fisik air sungai dengan parameter yang diujikan adalah konsentrasi Oksigen Terlarut (DO) dan Zat Padat Tersuspensi (TSS) yang terkandung dalam aliran air Sungai Sugutamu akibat adanya kontraksi penampang di Perumahan Lembah Griya Depok.
Nowadays, modification to environment to fit human intention can?t be avoided. The needed of an open field sometimes force people to change the natural shape of the river to what they need. One of those changes was reducing the river width in one of its segment (dimensional contraction of the river), which in this case, was occurred in Sugutamu river in Lembah Griya, Depok. This dimensional change, affect the hydraulic properties of the river.Beside of that the change of channel dimension, also affecting the quality of water. This change was characterized by the change of water turbidity, sedimentation rate, oxygen concentration, and many more.This thesis was made to profiling the change in Dissolved Oxygen and Total Suspended Solid properties in Sugutamu River, which was caused by contraction in Perumahan Lembah Griya Depok."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35354
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Roby Dwiputra
"Kondisi geomorfologi Jakarta serta bentuk aliran sungai yang bercorak peneplain dibenturkan dengan terjadinya degradasi lingkungan akibat kepadatan penduduk yang terus bertambah menyebabkan kerentanan Jakarta terhadap ancaman bahaya banjir terus meningkat. Dari ke-13 sungai yang mengalir di Jakarta, Sungai Ciliwung menjadi perhatian utama bermula dari sejarahnya sebagai fungsi vital bagi Jakarta sejak jaman Pemerintahan Belanda yang mana merawat Sungai Ciliwung pada saat itu sama dengan menjaga harkat dan martabat Batavia (sekarang Jakarta). Pembelajaran dari negara-negara di Eropa atau Amerika, konsep penanganan sungai yang berhasil dilaksanakan dan menjadi contoh bagi negara lain yaitu menggunakan pendekatan revitalisasi. Revitalisasi sungai berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kehidupan yang juga sekaligus menjadi dasar pembangunan berkelanjutan. Urgensi revitalisasi sungai membuat penelitian ini penting untuk dilakukan, yakni membahas kriteria revitalisasi sungai dari perspektif kajian perkotaan untuk mendapatkan tingkat prioritas lokasi revitalisasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Analisis Hirarki Proses (AHP) dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria faktual banjir merupakan kriteria penentu lokasi dengan bobot tertinggi, yaitu 32,4% sehingga setiap segmen pelaksanaan revitalisasi harus memiliki dampak yang besar bagi pengendalian banjir di Jakarta. Adapun lokasi revitalisasi Sungai Ciliwung sangat prioritas dimulai dari Jalan TB Simatupang sampai Pintu Air Manggarai.
The geomorphological conditions of Jakarta and the shape of the river flow with a peneplain pattern are collided with environmental degradation due to the increasing population density, causing Jakarta's vulnerability to the threat of flooding continue to increase. Of the 13 rivers that flow in Jakarta, the Ciliwung River has become a major concern starting from its history as a vital function for Jakarta since the days of the Dutch East Indies, when caring for the Ciliwung River at that time was as important as maintaining the dignity of Batavia (n.k.a Jakarta). Learning from countries in Europe or America, the concept of river management that has been successfully implemented and has become an example for other countries are by using a revitalization approach. River revitalization has an impact on improving the quality of the environment and life which is also the basis for sustainable development. The urgency of river revitalization makes this research important to do, namely discussing river revitalization criteria from the perspective of urban studies to get the priority level of revitalization locations. This research uses a quantitative approach with the method of Analytic Hierarchy Process (AHP) and spatial analysis based on Geographic Information Systems (GIS). The results show that flood factual criteria determine the location of river revitalization with the highest score, which is 32.4% so that each segment of the revitalization implementation must have a major impact on flood protection in Jakarta. The location for the revitalization of the Ciliwung River is very priority starting from TB Simatupang street to the Manggarai Water Gate."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2004
551.482 ROA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library