Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Abdul Malik
Abstrak :
Penilaian risiko pipa penyalur dilakukan sebagai bagian dari pipeline integrity management. Dengan bertambahnya umur pipa penyalur, maka kemungkinan kerusakan akan semakin meningkat kecuali dilakukan tatakelola yang tepat dalam upaya untuk menekan risiko. Penelitian ini menjelaskan tentang analisis risiko berdasarkan kemungkinan dan konsekuensi kegagalan sejalan dengan korosi yang terjadi pada pipa penyalur. Penentuan laju korosi yang cermat sangat penting untuk mengambil keputusan terkait integrity dan efektivitas dalam memastikan keandalan pipa penyalur. Penentuan laju korosi yang akurat sangat sulit ditentukan karena sejumlah faktor yang mempengaruhi reaksi korosi. Estimasi laju korosi yang umum digunakan pada pipa penyalur adalah dengan alat In-line inspection(ILI). Laju korosi digunakan sebagai dasar untuk estimasi integrity pipa penyalur dalam suatu periode waktu. Sedangkan kemungkinan kegagalan dihitung menggunakan metode distribusi Weibull dua parameter dan estimasi konsekuensi kegagalan disiapkan berdasarkan sejumlah rujukan standar API 581. Dengan memahami tingkat ketidakpastian ILI, maka diharapkan penentuan laju korosi akan dapat lebih akurat sehingga kondisi integrity pipa penyalur di masa depan akan lebih baik termasuk juga mitigasi yang perlu dilakukan. Tesis ini juga dilengkapi dengan studi kasus yang terjadi pada PT. X untuk memahami risiko pipa penyalur terkait dengan degradasi alami material. Berdasarkan perhitungan, pipa penyalur dikategorikan ke dalam peringkat risiko 5C yang berarti dalam kondisi risiko medium-high. Variasi tingkat kegagalan terhadap segmen atau sub segmen pipa penyalur juga diperoleh dengan kemungkinan kegagalan tercepat pada selang waktu kurang dari tiga tahun dan kegagalan ......Risk assessment of gas pipeline is carried out as part of pipeline integrity management. As the life of the pipeline increases, the likelihood of failure will increase unless proper governance is carried out in an effort to reduce risk. This study describes the risk analysis based on the likelihood and consequences of failure in line with corrosion that occurs in the gas pipeline. A careful determination of the rate of corrosion is very important to make decisions regarding integrity and effectiveness in ensuring the reliability of the pipeline. Accurate determination of the rate of corrosion is very difficult to determine because of a number of factors that influence a corrosion reaction. Corrosion rate estimation that is commonly used in conduit is by In-line inspection (ILI). Corrosion rate is used as a basis for estimating the integrity of the conduit in a period of time. While the probability of failure is calculated using the two parameter Weibull distribution method and the estimated consequences of failure are prepared based on a number of API 581. Standard references. mitigation needs to be done. This thesis is also complemented by a case study that occurred at PT. X to understand the risks of channel pipes associated with natural degradation of the material. Based on calculations, the pipeline is categorized into a risk matrix 5C which means it is in a medium-high risk condition. Variations in the failure rate of the pipeline segments or sub-segments are also obtained with the possibility of the fastest failure in an interval of less than three years and the longest failure in an interval of 11 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Zahra Yasmin
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai penilaian risiko keselamatan kerja pada aktivitas wisata petualangan off-road di Objek Wisata Volcano Tour Merapi pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses atau beberapa aktivitas wisata petualangan off-road yang melibatkan operator mobil, wisatawan, dan videografer wisata, potensi bahaya yang ada dalam setiap aktivitas wisata, potensi kejadian yang tidak diinginkan, nilai probabilitas dan konsekuensi dari setiap kejadian, serta tingkat risikonya. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Identifikasi bahaya dan risiko dilakukan dengan menggunakan tabel Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan dan analisis risiko menggunakan analisis risiko kualitatif berdasarkan HB 205-2004 Standards Australia. Hasil dari penelitian ini didapat 4 jenis pekerjaan, 9 aktivitas, 33 bahaya, 64 unexpected events, serta 114 dampak dengan rincian yaitu 35 risiko rendah, 41 risiko sedang, 37 risiko tinggi, dan 1 risiko ekstrim. Dari hasil penelitian tersebut, maka dianjurkan supaya melakukan upaya pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko serta dilakukan sosialisasi atau edukasi terkait bahaya dan risiko yang ada. Sistem manajemen K3 juga perlu diterapkan dan dikembangkan untuk mengelola risiko secara berkelanjutan. ......This study discusses the assessment of occupational safety risks in off-road adventure tourism activities at the Merapi Volcano Tour Tourism Object in 2022. This study aims to determine the process of several off-road adventure tourism activities involving car operators, tourists, and tourist videographers, the potential hazards that exist in each tourism activity, the potential for unwanted events, and the probability and consequences of each event, and the level of risk. This research is in the form of descriptive research using a qualitative approach. Hazard and risk identification are carried out using the Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) table which has been modified as needed and risk analysis using qualitative risk analysis based on HB 205-2004 Australian Standards. The results of this study obtained 4 types of work, 9 activities, 33 hazards, 64 unexpected events, and 114 impacts with details of 35 low risk, 41 moderate risks, 37 high risks, and 1 extreme risk. From the results of this study, it is recommended that control measures be taken to reduce the level of risk and conduct socialization or education related to the existing hazards and risks. An OHS management system also needs to be implemented and developed to manage risk sustainably.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zaenal Abidin
Abstrak :
Industri minyak dan gas merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko tinggi bagi pekerja dan masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan oleh sifat dari produk yang dihasilkan, yaitu hidrokarbon (gas dan cair), termasuk ke dalam kategori zat yang mudah terbakar. Salah satu upaya untuk memahami tingkat risiko bekerja di fasilitas migas adalah dengan menggunakan metode kuantitatif atau yang sering disebut dengan QRA (Quantitative Risk Assessment). QRA yang dilakukan di ORF (Onshore Receiving Facility) bertujuan untuk memahami perubahan risiko terhadap pekerja di ORF dikarenakan adanya modifikasi dan penambahan sistem perpipaan Lean Gas untuk keperluan komersial. Selain itu, modifikasi sistem perpipaan juga dilakukan di KM 21.65. Hasil studi QRA untuk ORF dan KM 21.65 menunjukkan bahwa paparan risiko tertinggi berasal dari proses hidrokarbon untuk kelompok pekerja Field Operator, Assistance Operator, dan Turnaround Staff dengan IRPA berada di angka 4.24E-05/tahun dikarenakan tingkat kehadiran yang tinggi di area proses, dengan kontribusi risiko mencapai 54%. Selain itu, area ORF dan KM 21.65 telah memenuhi kriteria LSIR dengan tidak melebihi 1.00E-05/tahun dan 1.00E-06/tahun untuk area di luar pagar batas ORF dan KM 21.65. Societal Risk di ORF dan KM 21.65 berada di area ALARP dan memenuhi kriteria perusahaan. Hasil studi ini juga telah melalui proses validasi, baik untuk data input dan hasil perhitungan, yang dilakukan oleh gabungan tim dari Operations, Project Development – Facilitites Engineering, Maintenance, Asset Integrity dan HSEQ – Pocess Safety. Sebagai tambahan, studi ini telah dilakukan dengan mempertimbangkan Aspek K3LL, Kode Etik Keinsinyuran dan Profesionalisme. ......The oil and gas industry is an industry with a high level of risk for workers and the surrounding community. This is due to the nature of the products produced, namely hydrocarbons (gas and liquid), which are included in the category of flammable substances. One effort to understand the level of risk of working in oil and gas facilities is to use quantitative methods or what is often called QRA (Quantitative Risk Assessment). The QRA carried out at ORF (Onshore Receiving Facility) aims to understand changes in risk to workers at ORF due to modifications and additions to the Lean Gas piping system for commercial purposes. Apart from that, modifications to the piping system were also carried out at KM 21.65. The results of the QRA study for ORF and KM 21.65 show that the highest risk exposure comes from the hydrocarbon process for the Field Operator, Assistance Operator and Turnaround Staff worker groups with IRPA at 4.24E-05/year due to the high level of presence in the process area, with risk contribution reached 54%. In addition, the ORF and KM 21.65 areas have met the LSIR criteria by not exceeding 1.00E-05/year and 1.00E-06/year for areas outside the ORF and KM 21.65 boundary fences. Societal Risk at ORF and KM 21.65 is in the ALARP area and meets the company's criteria. The findings of this study have undergone a validation process for both input data and calculation results, conducted by a collaborative team from Operations, Project Development – Facilities Engineering, Maintenance, Asset Integrity, and HSEQ – Process Safety. Additionally, this study has been conducted with consideration for HSE (Health, Safety, Environment, and Loss Prevention) aspects, Engineering Code of Ethics, and Professionalism.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darmawansyah Aprianto
Abstrak :
The growth of construction in Indonesia is growing fast. Many of technology has been found to help the quality of construction or cost efficiency. The performance of project through the cost, is one of the key factor of a successful project. In Highrise building project sometimes have cost overrun within the project caused by cost contingency. This study is to develop a framework of planning and controlling cost contingency to minimize the cost overrun. This study conducted by identified risks related to cost so that the project can including the amount of cost contingency from beginning of the project to avoid the cost overrun. The research method with statictic analysis using monte carlo simulation and risk analysis approach based on method conducted by study of literature, interviewing, survey, and expert validation. This study determines the contingency cost estimation to determine the greatest risk that influence and relationship to the value of contingency in highrise building projects based on the risk register (a list that contains risks, mitigation of risks, impacts, and risk frequencies that may occur in highrise building projects. Cost contingency obtained is 5.85% a model for highrise building project through analysis of risk event in Highrise building. ......Pada saat ini pembangunan semakin berkembang, termasuk dalam bidang konstruksi bangunan. Berbagai macam teknologi telah ditemukan untuk membantu meningkatkan kualitas konstruksi bangunan maupun meminimalisasi biaya dan waktu. Efesiensi biaya adalah salah satu faktor kunci dari keberhasilan sebuah proyek. Di proyek konstruksi gedung tingkat tinggi biasanya terjadi pembengkakan biaya yang disebabkan oleh biaya kontingensi. Tesis ini membahas mengenai pengembangan framework dalam perencanaan dan pengendalian cost contingency pada proyek highrise building. Tesis ini dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan biaya sehingga sebuah proyek dapat memasukkan besar biaya kontingensi dari awal proyek untuk menghidari terjadinya pembengkakan biaya. Metode penelitian dengan analisa statistik menggunakan simulasi monte carlo dan anaisis risiko dengan pendekatan metode studi literatur, wawancara, survey, dan validasi pakar. Peneitian ini menentukan besaran estimasi biaya kontingensi terhadap risiko dominan yang memengaruhi dan berhubungan dengan biaya kontingensi pada proyek gedung bertingkat berdasarkan risk register ( sebuah daftar yang berisikan risiko, mitigasi risiko, dampak risiko, dan frekuensi terjadinya risiko yang mungkin ada pada proyek gedung bertingkat tinggi). besaran model biaya kontingensi diperoleh adalah 5.85% dari hasil Analisa risiko yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library