Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Talitha Sadiya
"Asam risinoleat merupakan asam lemak yang banyak terkandung di dalam minyak jarak. Asam risinoleat terdiri atas 18 karbon, memiliki ikatan rangkap di C9, gugus hidroksil di C12, dan gugus karboksil di terminal. Struktur yang unik dari asam risinoleat dapat dimodifikasi sehingga dapat dihasilkan berbagai macam senyawa derivat yang memiliki aktivitas antimikroba dan sifat toksik. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi asam risinoleat menggunakan etanolamina membentuk lipoamida melalui reaksi esterifikasi, hidrasi, dan amidasi. Reaksi esterifikasi asam risinoleat menjadi metil risinoleat menggunakan metanol dengan katalis HCl 1% (w/w). Reaksi hidrasi pada ikatan C=C metil risinoleat dilakukan dalam kondisi asam. Sementara reaksi amidasinya dengan etanolamina. Produk dari setiap tahapan reaksi diidentifikasi dengan KLT dan dikarakterisasi dengan FTIR. Hasil FTIR senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina menunjukkan adanya pita serapan ulur N-H dan O-H yang overlapping pada bilangan gelombang 3633 – 3043 cm-1. Selain itu, terdapat puncak serapan C=O amida di 1651 cm-1 serta puncak serapan medium C-N dan N-H tekuk masing-masing pada bilangan gelombang 1551 cm-1 dan 1467 cm-1. Produk lipoamida yang diperoleh kemudian diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 500 ppm. Berdasarkan hasil pengujian, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pada bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Pada uji toksisitas dengan Daphnia magna selama 24 jam, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina memiliki nilai LC50 sebesar 32.23 ppm dan tergolong senyawa dengan toksisitas rendah.
Ricinoleic acid is a fatty acid found in castor oil. Ricinoleic acid consists of 18 carbons, has a double bond at C9, a hydroxyl group at C12, and a carboxyl group at the terminal. The unique structure of ricinoleic acid can be modified to produce various derivative compounds with antimicrobial activity and toxic properties. This study modified ricinoleic acid using ethanolamine to form lipoamides through esterification, hydration, and amidation reactions. Esterification reaction of ricinoleic acid into methyl ricinoleate using methanol with 1% (w/w) HCl catalyst. The hydration reaction on the C=C bond of methyl ricinoleate was affected under acidic conditions. While the amidation reaction with ethanolamine. The products of each reaction step were identified by TLC and characterized by FTIR. The FTIR results of hydrated ricinoleic lipoamide - ethanolamine showed the presence of overlapping N-H and O-H stretching absorption bands at a wave number of 3633 – 3043 cm-1. In addition, there is an absorption peak of C=O amide at 1651 cm-1 and an absorption peak of C-N and N-H bending medium at wave numbers of 1551 cm-1 and 1467 cm-1, respectively. The lipoamide product obtained was then tested for its antimicrobial activity using the disc diffusion method at a concentration of 500 ppm. Based on the test results, the hydrated ricinoleic lipoamide – ethanolamine did not show any inhibitory activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. In the toxicity test with Daphnia magna for 24 hours, the hydrated lipoamide ricinoleate – ethanolamine has an LC50 value of 32.23 ppm and is classified as a compound with low toxicity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alya Salma Dhiya Saputro
"Senyawa antibiotik merupakan senyawa yang memiliki sifat antimikroba dengan cara menghambat aktivitas dari enzim dan protein pada sel tubuh mikroorganisme yang bersifat patogen. Namun untuk saat ini, mikroorganisme patogen telah berevolusi menjadi resisten terhadap senyawa antibiotik komersial.Sehingga, dilakukan penelitian untuk mencari senyawa alternatif sebagai agen antimikroba. Jenis senyawa yang dikembangkan salah satunya adalah asam lemak memiliki aktivitas antimikroba. Pada penelitian ini asam lemak yang digunakan adalalah asam risinoleat diubah menjadi metil risinoleat dan direaksikan dengan amilamina. Reaksi dimulai dengan esterifikasi asam risinoleat menjadi metil risinoleat. Selanjutnya dilakukan modifikasi dengan dua tahap, yaitu reaksi asetilasi untuk memproteksi gugus hidroksil dan reaksi hidrasi pada ikatan rangkap. Produk yang diperoleh kemudian direaksikan dengan amilamina sehingga menghasilkan senyawa amida-risinoleat terhidrasi. Produk yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 500 ppm. Hasil uji antimikroba menunjukkan bahwa zona hambat hanya terlihat pada kontrol positif kloramfenikol 500 ppm dengan diameter 22 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus dan18 mm untuk bakteri Escherichia coli. Pada uji toksisitas dengan Dapnia magna, nilai LC50 amida-risinoleat terhidrasi sebesar 51,26 ppm dan lebih toksik dibandingkan asam risinoleat dengan nilai LC50 sebesar 76,18 ppm.
Antibiotic compounds are compounds that have antimicrobial properties by inhibiting the activity of enzymes and proteins in the body cells of microorganisms that are pathogenic. But for now, pathogenic microorganisms have evolved to become resistant to commercial antibiotic compounds. Therefore, research is being conducted to find alternative compounds as antimicrobial agents. One of the compounds developed is fatty acids, which have antimicrobial activity. In this study, the fatty acid used was ricinoleic acid, which was converted into methyl ricinoleate and reacted with amylamine. The reaction begins with the esterification of ricinoleic acid to methyl ricinoleate. Subsequently, modifications were carried out in two stages, the acetylation reaction to protect the hydroxyl group and the hydration reaction of the double bond. The product thus obtained is then reacted with amylamine to produce a hydrated amide-ricinoleate compound. The products obtained were tested for antimicrobial activity using the disc diffusion method at a concentration of 500 ppm. The antimicrobial test results showed that the inhibition zone was only seen in the positive control of 500 ppm chloramphenicol with a diameter of 22 mm for Staphylococcus aureus bacteria and 18 mm for Escherichia coli bacteria. In the toxicity test with Dapnia magna, the LC50 value of hydrated amide-ricinoleate was 51.26 ppm, making it more toxic than ricinoleic acid, with an LC50 value of 76.18 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanifah Khansa Naziha
"Asam risinoleat merupakan salah satu asam lemak tak jenuh yang memiliki gugus hidroksil pada atom karbon ke-12 yang membuatnya memiliki keunikan dibanding asam lemak tak jenuh lainnya. Bioaktivitas turunan asam risinoleat sudah banyak diteliti, salah satunya sebagai antimikroba. Penelitian ini diawali dengan reaksi esterifikasi menggunakan metanol untuk memebentuk metil risinoleat. Selanjutnya, dilakukan reaksi reduksi untuk menghasilkan metil risinoleat tereduksi. Reaksi reduksi dilakukan menggunakan etanol dengan bantuan katalis Pd/C yang disertai dengan pengadukan kuat. Setelah itu, dilakukan reaksi amidasi untuk menghasilkan turunan amida dengan menggunakan dietanolamina. Produk yang dihasilkan dari setiap reaksi dimurnikan menggunakan kromatografi kolom dan dikarakterisasi menggunakan FTIR. Produk hasil sintesis juga diuji aktivitas antimikrobanya dengan metode difusi cakram dan diuji toksisitasnya. Bakteri uji yang digunakan adalah S. aureus dan E. coli, sedangkan pada uji toksisitas digunakan Daphnia magna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk turunan amida yang terbentuk memiliki sifat toksik paling tinggi diantara prekursor lainnya dengan nilai LC50 sebesar 5,09 ppm. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa produk amida yang dihasilkan termasuk ke dalam golongan toksik sedang. Sementara itu, untuk uji antimikroba, semua sampel uji tidak menunjukkan aktivitas antimikroba pada konsentrasi yang digunakan.
Ricinoleic acid is one of the unsaturated fatty acids which has a hydroxyl group on the 12th carbon atom which makes it unique compared to other unsaturated fatty acids. The bioactivity of ricinoleic acid derivatives has been widely studied, one of which is as an antimicrobial. This research begins with an esterification reaction using methanol to form methyl ricinoleate. Next, a reduction reaction was carried out to produce reduced methyl ricinoleate. The reduction reaction was carried out using ethanol with the help of a Pd/C catalyst accompanied by strong stirring. After that, an amidation reaction was carried out to produce amide derivatives using diethanolamine. The products resulting from each reaction were purified using column chromatography and characterized using FTIR. The synthesized product was also tested for antimicrobial activity by disc diffusion method and tested for toxicity. The test bacteria used were S. aureus and E. coli, while the toxicity test used Daphnia magna. The results showed that the amide derivative product formed had the highest toxic properties among other precursors with an LC50 value of 5.09 ppm. This value indicates that the resulting amide product belongs to the moderately toxic group. Meanwhile, for the antimicrobial test, all test samples did not show antimicrobial activity at the concentrations used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rina Anggraeni
"Asam risinoleat sebagai komponen utama minyak jarak diketahui memiliki efek anti-inflamasi yang berpotensi menjadi kandidat antijamur. Pada penelitian ini, asam risinoleat dimodifikasi dengan menggunakan glisina dan fenilalanina membentuk lipoamida melalui reaksi esterifikasi dan amidasi. Reaksi esterifikasi dilakukan dengan mencampurkan asam risinoleat, dry metanol, dan HCl pekat untuk membentuk metil risinoleat. Kemudian, metil risinoleat diamidasi dengan glisina dan fenilalanina. Berdasarkan hasil karakterisasi lipoamida menggunakan FT-IR, didapatkan puncak serapan C-N (stretch) dan N-H (bend) yang muncul pada spektrum yang menandakan keberhasilan produk sintesis. Terhadap produk lipoamida yang terbentuk dilakukan pengujian aktivitas antijamur untuk mengetahui aktivitas penghambatan pertumbuhan terhadap Candida albicans. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan bahwa lipoamida risinoleat-glisina dan lipoamida risinoleat-fenilalanina memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dengan besarnya zona hambat masing-masing yaitu 9 mm (lemah) dan 8 mm (lemah).
Ricinoleic acid as the main component of castor oil is known to have an anti-inflammatory effect that has the potential to be an antifungal candidate. In this study, ricinoleic acid was modified using glycine and phenylalanine to form lipoamides through esterification and amidation reactions. The esterification reaction was carried out by mixing ricinoleic acid, dry methanol, and concentrated HCl to form methyl ricinoleate. Then, methyl ricinoleate was amidated with glycine and phenylalanine. Based on the results of lipoamide characterization using FT-IR, C-N (stretch) and N-H (bend) absorption peaks appeared on the spectrum indicating the success of the synthesis product. The lipoamide product was tested for antifungal activity to determine the growth inhibitory activity against Candida albicans. Based on the test, it was found that ricinoleic-glycine lipoamide and ricinoleic-phenylalanine lipoamide had antifungal activity against Candida albicans with the inhibition zones of 9 mm (weak) and 8 mm (weak)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardhiana Damayanti
"Asam risinoleat diketahui memiliki gugus unik yang dapat dimodifikasi menjadi senyawa lain. Transformasi asam risinoleat ini dapat memengaruhi bioaktivitasnya. Pada penelitian ini, asam risinoleat diubah menjadi senyawa amida (asam risinoleat tereduksi-etanolamina). Senyawa amida telah disintesis melalui reaksi esterifikasi, hidrogenasi, dan amidasi. Asam risinoleat diesterifikasi menggunakan katalis HCl dan metanol. Reaksi dilanjutkan dengan hidrogenasi menggunakan katalis Pd/C dan hidrogen (H2). Amidasi dilakukan terhadap metil risinoleat tereduksi menggunakan etanolamina. Senyawa amida dikarakterisasi menggunakan FTIR. Selanjutnya, Antimikroba telah dilakukan pada bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan Gram negatif Escherichia coli serta uji toksisitas terhadap Daphnia magna. Hasil FTIR menunjukkan adanya puncak serapan C=O amida, C-N, dan N-H yang menandakan senyawa amida telah terbentuk. Hasil aktivitas antimikroba tidak menunjukkan zona hambat pada kedua bakteri. Sebaliknya, hasil uji toksisitas menunjukkan hasil toksik sedang terhadap Daphnia magna dengan nilai LC50 sebesar 3,30 ppm.
Ricinoleic acid is known to have a unique structure and can be modified into other compounds. This transformation of ricinoleic acid can affect its bioactivity. In this research, the ricinoleic acid was converted into an amide compound (reduced ricinoleic acid- ethanolamine). The amide compound was synthesized through esterification, hydrogenation, and amidation. Ricinoleic acid was esterified using methanol and HCl catalyst. Hydrogenation of methyl ester was performed by hydrogen (H2) and Pd/C catalyst. Amidation was carried out on reduced methyl ricinoleate using ethanolamine. The FTIR was used to characterize amide compound. Next, the antimicrobial activity was tested on Gram-positive Staphylococcus aureus and Gram-negative Escherichia coli. The amide compound also tested for its toxicity against Daphnia magna. Characterization using FTIR showed the absorption peaks of C=O amide, C-N, and N-H indicated the formation of an amide compound. The results of antimicrobial activity did not show an inhibition zone in both bacteria. On the other hand, the toxicity test of amide compound has resulted moderately toxic against Daphnia magna with an LC50 value of 3.30 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library