Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Biodidisel is an alkyl ester which is made from vegetable oils animal fats. Indonesian biodisel development is un urgent condition.....
IPTEKAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elsa Trinovita
Abstrak :
Tukak lambung adalah salah satu gastrointestinal kronis yang paling umum. Penggunaan obat konvensional banyak menimbulkan efek samping, sehingga perlu adanya pendekatan terapi herbal. Salah satunya dengan menggunakan dedak padi yang berasal dari penggilingan padi. Dedak padi mengandung ?-oryzanol yang mempunyai berbagai aktivitas farmakologis. Salah satunya adalah sebagai anti tukak lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggunakan metode IL-MAE untuk meningkatkan ?-oryzanol dalam dedak padi dan mengevaluasi efektivitas ekstrak dedak padi sebagai gastroprotektif pada model tukak lambung yang diinduksi etanol pada tikus. Ekstrak dedak padi diperoleh dengan IL-BMIM[BF4] 0,7 M dengan MAE pada kondisi ekstraksi rasio sampel/pelarut 15 g/mL, waktu ekstraksi 15 menit dan daya mikrowave 10 . Tikus diberi perlakuan dengan ekstrak dedak padi pada dosis yang berbeda 100, 200, 400 mg/kgBB selama tujuh hari dan kemudian terpapar lesi lambung akut yang diinduksi 80 etanol 0,5 ml/200 gBB . Omeprazol 36 mg/kgBB digunakan sebagai obat anti-ulkus standar. Indeks ulkus, keasaman lambung dan pembentukan mukus diukur untuk menilai tingkat gastroproteksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode IL[BMIM]BF4-MAE dapat meningkatkan kadar ?-oryzanol sebesar 0,421 mg/g dibandingkan dengan metode isopropanol-MAE dan pemberian oral ekstrak dedak padi pada dosis 400 mg/kgBB secara nilai signifikan menghambat pembentukan lesi lambung sebesar 66,75 dan penurunan keasaman lambung. Selain itu, ekstrak dedak padi dapat melindungi mukosa lambung dari lesi lambung akibat etanol dengan meningkatkan pembentukan mukus lambung. Aplikasi metode IL[BMIM]BF4-MAE lebih efektif meningkatkan kadar ?-oryzanol pada ekstrak dedak padi dan ekstrak dedak padi 400 mg/kgBB mempunyai efektivitas sebagai gastroprotektif.
Peptic ulcer is one of the most common chronic gastrointestinal. The use of conventional medicine causes many side effects, so the need for an approach of herbal therapy. One of them by using rice bran derived from rice milling. Rice bran contains oryzanol which has various pharmacological activities. One of them is as an anti gastric ulcer. The aim of this study was to use the IL MAE method to increase oryzanol in rice bran and evaluate the effectiveness of rice bran extract as gastroprotective in the ethanol induced peptic ulcer model in rats. The rice bran extract was obtained with IL BMIM BF4 0.7 M with MAE at ratio sample liquid of 15 g mL, extraction time 15 min and microwave power 10. The rats were treated with rice bran extract at different doses 100, 200, 400 mg kgBW for seven days and then exposed to acute induced gastric lesions 80 ethanol 0.5 ml 200 gBW. Omeprazole 36 mg kgBW is used as a standard anti ulcer drug. The ulcer index, gastric acidity and mucus formation were measured to assess the level of gastroprotection. The results of this study indicate that the method of IL BMIM BF4 MAE can increase the oryzanol level by 0.421 mg g compared with isopropanol MAE method and oral administration of rice bran at dose 400 mg kgBW significantly decreases gastric lesion formation by 66.75 and decreased gastric acidity. In addition, rice bran extract can protect the gastric mucosa from gastric lesions due to ethanol by increasing gastric mucus formation. The application of the IL BMIM BF4 MAE method more effectively increases the oryzanol content of rice bran extract 400 mg kgBW has effectiveness as gastroprotective.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T49062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Rizky Melati
Abstrak :
Bekatul merupakan produk samping penggilingan padi (Oryza sativa) yang umumnya digunakan sebagai pakan ternak. Bekatul telah diketahui mengandung vitamin E (tokoferol dan tokotrienol) dan γ-orizanol yang memiliki efek antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antioksidan ekstrak bekatul terhadap kadar GSH dalam paru tikus yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Sebanyak 24 ekor tikus jantan Sprague-Dawley dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kontrol (K) dan perlakuan (P). Kelompok P1 dberikan bekatul 200 mg/kgBB, P2 bekatul 400 mg/kgBB, P3 bekatul 200 mg/kgBB dan CCl4 0,55 mg/kgBB, P4 bekatul 400 mg/kgBB dan CCl4 0,55 mg/kgBB, dan P5 CCl4 0,55 mg/kgBB. Hari ke-19, paru tikus diambil dan dilakukan pengukuran kadar GSH dengan metode Ellman. Kadar GSH meningkat pada P1 dan P2 dibandingkan Kontrol (p=0,021). Kadar GSH P2 lebih tinggi dari P1 (p=0,021). Kadar GSH meningkat pada P3 dan P4 dibandingkan P5 (p=0,021). Kadar GSH pada P3 lebih tinggi dari P4 (p=0,021). Kadar GSH P5 menurun dibandingkan Kontrol (p=0,149). Antioksidan dalam bekatul efektif dalam meningkatkan kadar GSH pada paru tikus. Dosis bekatul yang lebih tinggi berbanding lurus dengan kadar GSH yang lebih tinggi pula. Antioksidan dalam bekatul juga efektif dalam meningkatkan kadar GSH paru tikus sebelum diinduksi CCl4. Adanya fenomena khusus serta tingkat kualitas bekatul diduga berpengaruh terhadap hasil penelitian ini, dimana kadar GSH pada kelompok yang diberikan bekatul 200 mg/kgBB + CCl4 lebih tinggi dibandingkan pada kelompok bekatul 400 mg/kgBB + CCl4.
Rice bran is a by-product of rice milling (Oryza sativa), which are commonly used as animal feed. Rice bran has been known to contain vitamin E (tocopherols and tocotrienols) and γ-orizanol which have antioxidant effects. This research aims to know the effect of rice bran extract antioxidants against the levels of GSH in rat lung induced by carbon tetrachloride (CCl4). A total of 24 male Sprague-Dawley were divided into 2 groups, the controls (K) and the treatment (P). Treatment group 1 (P1) is given 200 mg/kgBB rice bran, P2 400 mg/kg rice bran, P3 200 mg/kgBB rice bran and 0.55 mg/kgBB CCl4, P4 400 mg/kgBB rice bran and 0.55 mg/kgBB CCl4, and P5 0.55 mg/kgBB CCl4. At day 19th, the rat lung was taken and carried out measurements of the levels of GSH by Ellman method. GSH levels of P1 and P2 increased compared to Control (p=0.021). GSH levels of P2 higher than P1 (p=0.021). GSH levels of P3 and P4 increased compared to P5 (p=0.021). GSH levels of P3 higher than P4 (p=0.021). GSH levels of P5 decreased compared to Control (p=0.149). Antioxidants in rice bran is effective in increasing the levels of GSH in the rat lung. Higher dose of rice bran is directly proportional to the increasement of GSH levels. Antioxidants in rice bran is also effective in increasing the levels of GSH in the rat lung prior to CCl4-induced. A special phenomenon and the rice bran level of quality allegedly influence the results of this study, where the levels of GSH in group given 200 mg/kgBB rice bran + CCl4 higher than group of 400 mg/kgBB rice bran + CCl4 rice bran.
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Rahma
Abstrak :
Fenomena stres oksidatif berperan dalam berbagai patogenesis penyakit termasuk infertilitas pada pria. Meningkatnya peroksidasi lipid pada membran sel spermatozoa menyebabkan penurunan kualitas sperma. Tingkat kerusakan sel akibat stress oksidatif dapat diukur dengan kadar malondialdehid (MDA). Bekatul merupakan hasil samping proses penggilingan padi yang diketahui memiliki kandungan antioksidan; vitamin E dan oryzanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bekatul terhadap kadar MDA testis tikus yang diinduksi CCl4. Dua puluh empat sampel tikus dibagi ke dalam 6 kelompok; kontrol (K), bekatul 200 mg/kg BB (P1), bekatul 400 mg/kg BB (P2), CCl4 (P3), 200 mg/kg BB+ CCl4 (P4), dan 400 mg/kg BB+CCl4 (P5). Tikus diadaptasi selama 7 hari. Pemberian bekatul pada kelompok P1, P2, P4, dan P5 dilakukan selama 8 hari setelah adaptasi. Sedangkan induksi CCl4 0,55mg/kg BB pada kelompok P3, P4, dan P5 dilakukan pada hari ke 9-11. Pemberian CCl4 pada kelompok P3 menghasilkan kadar MDA yang lebih tinggi bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,028). Pemberian bekatul pada kelompok P2 menunjukkan kadar MDA yang lebih rendah bermakna dibandingkan kontrol (p=0,046). Kadar MDA yang lebih rendah secara signifikan juga terlihat pada kelompok P4 dan P5 dibandingkan kelompok P3 dengan nillai p berturut-turut 0,037 dan 0,005. Hasil penelitian menunjukkan pemberian bekatul dapat menghasilkan kadar MDA yang lebih rendah pada testis tikus yang diinduksi CCl4. Ini membuktikan potensi bekatul sebagai agen protektif terhadap peroksidasi lipid pada jaringan testis tikus. ...... The phenomenon of oxidative stress involves in pathogenesis of several diseases including infertility in men. High lipid peroxidation on membrane of spermatozoa decreases sperm quality. Cell damage caused by oxidative stress can be measured with malondialdehyde (MDA). Rice bran as a byproduct of the rice milling process is known to have antioxidant properties;vitamin E and oryzanol. This research aimed at evaluating the effect of rice bran on MDA level in rat?s testes induced by CCl4. Twenty four male Sprague dawley rats were divided into six groups; Untreated (K), rice bran 200 mg/kg BW (P1), rice bran 400 mg/kg BW (P2), CCl4 (P3), rice bran 200 mg/kg BW+ CCl4 (P4), and rice bran 400 mg/kg BW+ CCl4 (P5). Rats were adapted on 7 days. Group P1, P2, P4, and P5 were administered with rice bran on 8 days after adaptation. Group P3, P4, and P5 were administered with CCl4 0,55mg/kg BW from day 9-11. Administration of CCl4 on group P3 caused a greater MDA level compared to the untreated group (p=0.028). Administration of rice bran on group P2 showed a lower MDA level compared to the untreated group (p=0.046). The MDA levels of group P4 and P5 were also significantly lower compared to group P3 with p value consecutively 0.037 and 0.005. This study shows that the administration of rice bran results in a lower MDA level in rat?s testis induced by CCl4. It proves the potency of rice bran as protective agent against lipid peroxidation in rat?s testes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Melia Utami
Abstrak :
Radikal bebas merupakan senyawa reaktif yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Peningkatannya dalam tubuh menimbulkan kerusakan oksidatif. Salah satu organ yang rentan adalah otak. Antioksidan endogen tidak cukup menetralkan radikal bebas. Konsumsi antioksidan eksogen dibutuhkan untuk membantu menangkal radikal bebas, salah satunya adalah bekatul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bekatul terhadap otak tikus yang diinduksi CCl4 dengan parameter kadar MDA. Sampel menggunakan 24 ekor tikus jantan Sprague-Dawley berusia 6 - 8 minggu dengan BB + 100 - 200 g yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol normal (P1), kontrol negatif diberi CCl4 (P2), bekatul 200 mg/kgBB (P3), bekatul 400 mg/kgBB (P4), bekatul 200 mg/kgBB+CCl4 (P5), bekatul 400 mg/kgBB+CCl4 (P6). Setelah perlakuan dilakukan pengukuran kadar MDA. Hasil penelitian diperoleh kadar MDA pada P3 dan P4 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol normal. Dan kadar MDA pada kelompok P2 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol normal. Selain itu, kadar MDA pada kelompok P5 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol negatif sedang pada kelompok P6 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol negatif. Penelitian diuji dengan One-Way Anova memperoleh perbedaan bermakna dengan nilai p<0,05. Pemberian bekatul 400mg/kgBB pada otak yang diinduksi CCl4 menurunkan kadar MDA. Hal ini mengindikasikan potensi bekatul sebagai antioksidan. ...... Free radical is a reactive compound which has unpaired electron in its outer orbital. Its increased in the body cause oxidative stress. One of the organs which at risk to have oxidative stress is brain. Endogenous antioxidants are insufficient to neutralize free radicals in the body. Consumption of exogenous antioxidant is needed to support neutralizing free radicals, one of them is rice bran. This study was aimed to measure the effect of rice bran extract as antioxidant in rat's brain induced by CCl4. The parameter used was MDA levels. Samples were 24 male Sprague-Dawley 6-8 year old rats weighted + 100-200 g. Samples were divided into 6 groups. Those were normal control (P1), negative control were given CCl4 (P2), 200 mg/kg BW rice bran (P3), 400 mg/kg BW rice bran (P4), 200 mg/kg BW rice bran+CCl4 (P5), 400 mg/kg BW rice bran+CCl4 (P6). MDA levels were measured after intervention. The result shows MDA levels in P3 and P4 group lower than normal control group. And MDA levels in P2 group higher than normal control group. Moreover, MDA levels in P5 group higher than negative control group and MDA levels while in P6 group lower than negative control group. According to One-Way Anova test result, there was a significant difference with p value < 0.05. Effect of 400 mg/kg BW rice bran feeding to brain induced by CCl4 may reduce MDA levels. Those results indicated a potential rice bran as antioxidant.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rohmawati
Abstrak :
Stres oksidatif dihasilkan sebagai akibat dari jumlah ROS (reactive oxygen spesies) yang berlebih di dalam tubuh yang dapat merusak jaringan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara oksidan (ROS) dan antioksidan sebagai penangkalnya. Kadar antioksidan di dalam tubuh dapat ditingkatkan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat antioksidan, misalnya bekatul. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bekatul sebagai antioksidan dengan mengukur kadar GSH pada ginjal tikus diintoksikasi dengan karbon tetraklorida (CCl4). Pada penelitian ini menggunakan 24 tikus jantan galur Sparague Dawley yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok kontrol normal (K1) tidak mendapat perlakuan, kelompok kontrol negatif (K2) diberikan CCl4 0,55 mg/kg BB. Perlakuan 1 (P1) dan P2 diberikan bekatul 200 mg/kg BB. P3 dan P4 diberikan bekatul 400 mg/kg BB. Kemudian, kelompok P2 dan P4 diberikan CCl4 dengan dosis 0,55 mg/kg BB. Masing-masing kelompok tersebut dilakukan pengukuran kadar GSH. Setelah itu, dilakukan analisis data dengan menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian didapatkan kadar GSH pada K2, P1 dan P2 lebih tinggi dibandingkan kontrol normal dan kadar GSH P3, P4 lebih tinggi dibandingkan kontrol negatif. Peningkatan kadar GSH yang bermakna terdapat pada kontrol negatif serta kelompok bekatul 400 dengan bekatul 200 + CCl4 dengan nilai p< 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bekatul berpotensi sebagai antioksidan apabila dilihat secara grafik, karena kadar GSH pada rata-rata kelompok perlakuan cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan kontrol normal dan kontrol negatif. ...... Oxidative stress produced as a result of the amount of ROS (reactive oxygen species) are excessive in the body that can damaged tissue. This is caused by an imbalance between oxidants (ROS) and antioxidant as an antidote. Levels of antioxidants in the body can be increased by eating foods that contain antioxidants, such as bran. Therefore, the aim of this study was to determine the potential of rice bran as an antioxidant by measuring the levels of GSH in kidney diintoksikasi rats with carbon tetrachloride (CCl4). In this study using 24 male rats Sparague Dawley strain were divided into 6 groups. Normal control group (K1) untreated, negative control group (K2) is given CCl4 0.55 mg / kg. Treatment 1 (P1) and P2 given bran 200 mg / kg. P3 and P4 are given bran 400 mg / kg. Then, the group P2 and P4 are given CCl4 with a dose of 0.55 mg / kg. Each group measured levels of GSH. After that, data analysis using One Way Anova. The result showed the levels of GSH on K2, P1 and P2 higher than normal control and GSH levels P3, P4 higher than the negative control. A significant increase in GSH levels found in the negative controls as well as groups with bran bran 400 200 + CCl4 with a value of p <0.05. Thus, it can be concluded that the bran potential as an antioxidant when seen in the chart, because the levels of GSH in the average treatment groups tends to increase as compared with normal controls and negative controls.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nanda Pribawa
Abstrak :
Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan kerusakan jaringan salah satunya pada ginjal. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan antioksidan yang cukup dengan cara mengonsumsi makanan kaya antioksidan. Salah satu makanan yang berpotensi memiliki kandungan antioksidan adalah bekatul. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian bekatul varietas IPB-3S terhadap kadar malondialdehid MDA pada ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida CCl4 . Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan sampel 24 tikus jantan galur Sprague Dawley. Sampel dibagi menjadi enam kelompok yaitu kelompok kontrol K1 tanpa perlakuan, kelompok kontrol negatif K2 diberikan CCl40,55 mg/kgBB, kelompok P1 dan P3 diberikan bekatul IPB-3S dengan dosis 150 mg/kgBB, serta kelompok P2 dan P4 diberikan bekatul IPB-3S dengan dosis 300 mg/kgBB. Kelompok P3 dan P4 juga diberikan CCl4 0,55 mg/kgBB. Setiap kelompok dilakukan pengukuran MDA dengan metode Thiobarbituric Acid Reacting Substances TBARS . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian CCl4 dapat meningkatkan kadar MDA ginjal dibandingkan dengan kelompok kontrol. ...... Imbalance between free radicals and antioxidants can cause oxidative stress. Oxidative stress cause tissue damage in kidney. Certain level of antioxidants in the diet, such as rice bran, are required to prevent oxidative stress. The aim of this study was to determine the effect of IPB 3S rice bran extract on malondialdehyde MDA level in CCl4 induced rat kidneys. This study include 24 male Sprague dawley rats which divided into 6 groups.Untreated control group K1 , control negative group K2 given CCl4 0.55 mg kg body weight, group P1 and P3 given IPB 3S rice bran extract 150 mg kg body weight, and group P2 and P4 given IPB 3S rice bran extract 300 mg kg body weight. CCl4 0.55 mg kg body weight also given to group P4 and P5. MDA levels of each sample measured using Thiobarbituric Acid Reacting Substances TBARS assay. The result of this study showed that MDA level of group given CCl4 0.55 mg kg body weight is higher than control group p 0.05 . It was also revealed that group given IPB 3S rice bran extract group P1, P3, and P4 significantly decrease MDA levels compared with CCl4 group.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Hanafi
Abstrak :
Metode Bligh-Dyer yang seringkali dijadikan landasan dalam ekstraksi lipid memiliki tantangan dalam pelarutnya yang kurang ramah lingkungan, yaitu kloroform. Selain beracun, kloroform juga dapat membahayakan lingkungan. Untuk melakukan ekstraksi lipid yang lebih aman dan ramah lingkungan, penelitian ini akan mengganti kloroform dan metanol menjadi pelarut yang organik, yaitu etil asetat dan etanol. Tokotrienol, sebagai komponen yang akan diekstraksi, merupakan vitamin E yang terkandung di dalam bekatul. Tokotrienol mempunyai sifat antioksidan dan mempunyai fungsi anti­-inflamasi terhadap penyakit kronis. Solid state fermentation dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar tokotrienol menggunakan Aspergillus terreus. Pengujian dilakukan menggunakan HPLC dengan kolom C18. Rasio etil asetat:etanol:air yang menunjukkan konsentrasi tertinggi adalah 2,8:1:0,2 (v/v/v) dengan kadar tokotrienol sebesar 585,89 ± 27,578 mg/L, yaitu 106,32% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol bekatul tanpa fermentasi. ......Bligh Dyer method that has been the norm for lipid extraction had its setbacks due to its unfriendly solvent, which is cloroform. While its toxic for the human body, chloroform also dangers the nature when its not handled properly. For a safer and greener extraction method, this research will subtitute chloroform and methanol from the Classical Bligh Dyer to ethyl acetate and ethanol as its solvent. Tocotrienol, as the component that will be extracted, is a vitamin E that originates from rice bran. Tocotrienol has antioxidant and anti-inflammatory properties towards chronic diseases. Solid-state fermentation is a way to increase tocotrienol content using Aspergillus terreus. Tocotrienols has been analyzed using HPLC with C18 column. The highest tocotrienol concentration was 585.89 ± 27.578 mg/L, extracted with ethyl acetate:ethanol:water ratio of 2.8:1:0.2 (v/v/v), which is 106.32% higher than unfermented rice bran. 
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tjuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai tingkat makanan penguat dedak dan urea terhadap penggemukan domba jantan lepas sapih.....
JUILABI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>