Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Djarot Utomo
Abstrak :
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 558/KMK.01/1999 tanggal 31 Desember 1999 tentang penetapan tarif bea masuk atas impor beras dan gula mulai berlaku tanggal 01 Januari 2000, tarif (bea masuk) impor beras sebesar Rp. 430 per kilogram. Dengan diberlakukannya tarif bea masuk tersebut diduga akan turut mempengaruhi harga beras dipasaran yang akan dirasakan oleh konsumen Indonesia. Hipotesa yang diajukan adalah harga eceran beras domestic dipengaruhi oleh tarif bea masuk impor dan variable lain yaitu selisih antara harga eceran beras domestic terhadap harga eceran beras dunia, kurs rupiah terhadap dollar Amerika, dan gross domestic product (GDP). Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan pengkajian dengan pengolahan data menggunakan model regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Dart hasil pengolahan data dengan regresi liner bergabda tersebut menunjukkan bahwa harga eceran beras Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh selisih antara harga eceran beras domestic terhadap harga eceran beras dunia (IP), kurs rupiah terhadap dollar Amerika (ER1), dan gross domestic product (GDP).
Namun koefisien dummy tarif impor beras adalah kurang signifikan, yang berarti bahwa dengan adanya pengenaan tarif tea masuk tidak signifikan pengaruhnya terhadap harga eceran beras domestik.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20541
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nainggolan, Lukas Bonar
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis efektivitas kebijakan HPP terhadap harga gabah, sebagai
transmisi, terhadap produksi beras dan kesejahteraan petani, sebagai tujuan akhir
kebijakan. Analisis dilakukan melalui estimasi model produksi padi dan harga
gabah dengan metode 2SLS dan estimasi hubungan antara harga gabah dan HPP
dengan metode VAR. Hasilnya adalah kebijakan HPP efektif mempengaruhi harga
gabah, kesejahteraan petani, dan produksi beras dengan time lag sebesar satu
periode. Akan tetapi, ternyata pergerakan harga gabah lebih banyak disebabkan
oleh pergerakan harga gabah antar waktu dibandingkan HPP, sehingga disimpulkan
penetapan HPP selama ini hanya mengikuti pergerakan harga gabah antar waktu.
ABSTRACT
This thesis analyzes the effectiveness of Rice Price-Support Policy to grain prices,
as the transmission, to rice production and welfare of farmers, as the ultimate goal.
The analysis was done by estimating the model of grain prices and paddy
production by 2SLS method and estimate the relationship between grain prices and
Price-Support Policy with VAR method. The result is Price-Support Policy
effective to grain prices, welfare of farmers, and rice production with one time lag.
However, the movement of grain prices caused more by the movement of grain
prices over time than Price-Support Policy, so determination of Price-Support
Policy had only to follow the movement of grain prices over time.
2016
S64457
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Harga beras yang cenderung meningkat terus beberapa tahun terakhir tentunya berpengaruh pada konsumsi beras, terutama pada rumah tangga berpendapatan rendah. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi pangan dalam jangka pendek (triwulan I dan III tahun 2011) menurut kelompok pendapatan rumah tangga dan tipe provinsi di mana mereka tinggal berdasarkan persentase penduduk miskin.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Triwulan I dan III Tahun 2011 dan Potensi Desa (PODES) 2011. Model Linear Approximation/ Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) digunakan untuk mengestimasi sistem permintaan. Parameter regresi dalam model LA/AIDS diestimasi dengan Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan pendekatan Generalized Least Square (GLS). Dengan menggunakan hasil estimasi fungsi permintaan maka dihitunglah elastisitas permintaan pangan terhadap harga beras.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan beras semakin elastis terhadap perubahan harga beras. Rumah tangga berpendapatan rendah yang tinggal di provinsi miskin cenderung tidak responsif terhadap perubahan harga beras dan mengurangi konsumsi pangan lain, supaya tetap dapat mengkonsumsi beras pada tingkat yang sama sebelum kenaikan harga beras.
ABSTRACT
The increase in rice price for the last few years may have effect on rice consumption of low-income households. This research identifies the impact of change in rice price on consumption behavior in the first and third quarter of 2011 according to income groups and the type of province where they live categorized by percentage of poor people.
This research used both cross sectional data of the 2011 first and third quarter of National Socioeconomic Survey (SUSENAS) and Village Census (PODES) in 2011. Linear Approximation/Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) model is applied. Seemingly Unrelated Regression (SUR) using Generalized Least Square (GLS) method is used to estimate the food demand system. The results of the estimation are used to compute the price elasticity of all food demand.
The results indicate that the demand for rice is less inelastic to rice price change in the 3th quarter. Low-income households living in poorer provinces tend to be unresponsive to the rice price change on rice consumption and reduce consumption of other foods to maintain rice consumption.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yanti Nurhayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk melihat sejauh mana ekspektasi dan volatilitas harga gabah dan jagung mempengaruhi alokasi lahan tanam padi di Indonesia. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan kontribusi secara akademik dalam dalam mengkaji sejauh mana ekspektasi dan volatilitas harga GKP mempengaruhi penyediaan padi melalui respon alokasi luas tanam padi. Dengan menggunakan data panel kabupaten sentra padi secara kuartal periode tahun 2011-2015, terbukti secara empiris kenaikan ekpektasi harga gabah dapat meningkatkan alokasi lahan tanam padi sedangkan volatilitas harga gabah menurunkan alokasi lahan tanam padi.Hasil estimasi dengan metode SYS-GMM menunjukkan setiap kenaikan ekspektasi harga gabah 1 dapat meningkatkan alokasi tanam sebesar 0,25 sedangkan volatilitas harga gabah menurunkan alokasi lahan tanam padi sebesar 0,0051 ceteris paribus. Sementara itu volatilitas harga jagung meningkatkan alokasi lahan tanam padi sebesar 0,0049 ceteris paribus. Selain itu hasil estimasi menunjukkan bahwa alokasi lahan tanam padi lebih responsif dibandingkan dengan alokasi lahan tanam jagung terhadap perubahan ekpektasi dan volatilitas harga. Kebijakan HPP GKP tingkat petani belum memberikan jaminan dalam meningkatkan alokasi lahan tanam padi pada setiap musim tanam.
ABSTRACT
This paper aims to look at the impact expectations and volatility of the price of rice and corn to the acreage of rice in Indonesia. It expected that with this paper can contribute academically. By using a panel data in the district paddy quarterly period 2011 2015, empirically proven expectations rise in price rice may increase the acreage of rice. Increase the volatility of the price rice can decrease allocation acreage of rice. The estimation results with SYS GMM method showed an increase in price rice expectations 1 can improve the allocation of planting 0,2500 . The volatility of rice can decrease 0,0051 acreage of rice ceteris paribus. While the increasing volatility of corn prices can increase the allocation of land for planting rice 0,0049 ceteris paribus. The estimation results also indicate that the allocation of land planting rice more responsive than planting corn land allocation to alter expectations and price volatility. Policy price HPP for farmers not guaranteed to improve the allocation of arable land rice in each planting season.
2017
T49670
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wenny Kustianingrum
Abstrak :
Dampak dari subsidi harga pangan yang ditujukan untuk mengatasi kekurangan gizi pada kelompok di bawah garis kemiskinan telah diperdebatkan selama beberapa dekade. Keefektifan program ini juga diperdebatkan di negara-negara berkembang mengingat besarnya jumlah anggaran pemerintah yang dialokasikan. Oleh karena itu, penelitian ini menguji dampak Program RASKIN di Indonesia untuk konsumsi kalori total dan tiga macronutrients pada rumah tangga miskin. Dampaknya dikelompokkan menjadi dua: rumah tangga miskin yang mengkonsumsi beras sampai dengan 15 kilogram sebulan dan lebih dari 15 kilogram beras sebulan. Karena adanya indikasi endogenitas pada jumlah subsidi yang diterima oleh penerima subsidi, diterapkan metode Instrumental Variable IV. Dengan menggunakan data IFLS yang mencakup periode sebelum dan sesudah program subsidi diterapkan, hasil penelitan ini menunjukkan bahwa subsidi RASKIN memiliki dampak positif yang signifikan terhadap total asupan kalori untuk kedua jenis rumah tangga, namun berdampak lebih kecil pada asupan karbohidrat rumah tangga yang mengkonsumsi beras lebih dari 15 kilogram per bulan.
The impact of a targeted food price subsidy to resolve undernourishment for ldquo below poverty line rdquo group has been debated for decades. Its effectiveness is also argued in developing countries due to huge amount of government budget allocated for the program. Therefore, this study examined the impact of RASKIN Program in Indonesia for the intakes of total calories and three macronutrients of poor households. The impacts are classified into two poor households who consume up to 15 kilograms of rice a month and more than 15 kilograms of rice a month. Due to indication of endogeneity problem on subsidy amount received, Instrumental Variable IV method is applied. Using the IFLS data which cover the period before and after the subsidy program are implemented, the results show that RASKIN subsidy has a significantly positive impact on the total calorie intake for both types of households, yet has smaller impact on carbohydrate intake of the households whose rice consumption is over 15 kilograms per month.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49687
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kartika Sari Septanti
Abstrak :
ABSTRAK
Rendahnya harga gabah ketika panen raya merupakan masalah yang harus dihadapi petani padi di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah gabah sebagai price floor bagi petani. Penelitian ini mengevaluasi HPP yang tepat untuk meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Sragen karena Kabupaten ini merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Dengan menggunakan metode sistem dinamik didapatkan hasil bahwa HPP gabah yang ditetapkan pemerintah belum mampu memberikan pendapatan yang optimal bagi petani. Kebijakan-kebijakan yang dapat ditempuh untuk menaikkan pendapatan petani dapat dilakukan dengan cara meningkatkan harga HPP gabah GKP Gabah Kering Panen dan penjualan dalam bentuk GKG Gabah Kering Giling .
ABSTRACT
Rendahnya harga gabah ketika panen raya merupakan masalah yang harus dihadapi petani padi di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah gabah sebagai price floor bagi petani. Penelitian ini mengevaluasi HPP yang tepat untuk meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Sragen karena Kabupaten ini merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Dengan menggunakan metode sistem dinamik didapatkan hasil bahwa HPP gabah yang ditetapkan pemerintah belum mampu memberikan pendapatan yang optimal bagi petani. Kebijakan kebijakan yang dapat ditempuh untuk menaikkan pendapatan petani dapat dilakukan dengan cara meningkatkan harga HPP gabah GKP Gabah Kering Panen dan penjualan dalam bentuk GKG Gabah Kering Giling .
2016
T46922
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Beddu Amang
Jakarta: IPB Press , 1999
338.19 BED k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bonny Nur Ischaq Darmadji
Abstrak :
Penelitian ini membahas implementasi program intensifikasi pertanian padi oleh pemerintah Indonesia di Kabupaten Purbalingga pada tahun 1969-1998. Program intensifikasi pertanian padi sendiri dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada waktu itu (Orde Baru) untuk mencapai swasembada beras nasional dan mengatur harga beras agar tetap terjangkau sementara meningkatkan kesejahteraan petani padi di Kabupaten Purbalingga. Namun, program ini mendapat respons positif dari petani di Kabupaten Purbalingga setelah beberapa tahun implementasi karena faktor kualitas teknologi yang digunakan dan masalah teknis di lapangan. Melalui metode dan sumber historis seperti literatur, arsip, publikasi pemerintah, dan wawancara dengan narasumber aktual, ternyata implementasi program membuat peluang di sektor pertanian menjadi tidak seimbang meskipun berhasil meningkatkan jumlah beras lokal. produksi.
This study discusses the implementation of the rice agriculture intensification program by the Indonesian government in Purbalingga Regency in 1969-1998. The intensification program of rice farming itself was implemented by the Indonesian government at that time (the New Order) to achieve national self-sufficiency in rice and regulate rice prices to remain affordable while increasing the welfare of rice farmers in Purbalingga District. However, this program received a positive response from farmers in Purbalingga District after several years of implementation due to the quality of the technology used and technical problems in the field. Through historical methods and sources such as literature, archives, government publications, and interviews with actual sources, it turned out that the implementation of the program made the opportunities in the agricultural sector unbalanced despite the success in increasing the amount of local rice. production.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library