Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Fadhilah
Abstrak :
Latar Belakang : Penyakit jantung rematik (PJR) merupakan komplikasi paling serius dari demam rematik (DR). Penelitian terbaru telah menyoroti adanya inflamasi kronis yang ditandai tingginya kadar CRP, keterlibatan limfosit T serta sitokin inflamasi seperti TNF-α, IFN-γ dan IL-4. Obat yang memiliki efek anti inflamasi adalah penyekat HMG KoA reduktase, yang mampu menurunkan kadar TNF-α dan IFN-γ serta meningkatkan kadar IL-4. Tujuan : Untuk membuktikan efek atorvastatin dalam menurunkan ekspresi gen TNF-α dan IFN-γ, serta meningkatkan ekspresi gen IL-4. Menilai hubungan antara penurunan ekspresi gen TNF-α dan IFN-γ dengan peningkatan ekspresi gen IL-4. Metode : Penelitian ini merupakan studi eksperimental. Pasien dengan penyakit katup jantung dengan etiologi rematik yang akan menjalani tindakan perbaikan/penggantian katup diberikan perlakuan atorvastatin/plasebo 6 minggu sebelum operasi, dilakukan pemeriksaan ekspresi gen TNF-α, IFN-γ dan IL-4 pada jaringan katup dan Appendiks Atrium Kiri (AAK) yang dieksisi saat operasi, menggunakan alat Real Time PCR. Hasil : Dari 53 responden, dengan rerata usia 35 tahun, 70% di antaranya adalah perempuan. 25 responden mendapatkan atorvastatin. Kelompok Atorvastatin memiliki ekspresi gen TNF-α di AAK yang lebih rendah dengan p 0,005 (95% CI 0,05-0,58), setelah disesuaikan dengan jenis kelamin dan fraksi ejeksi. Namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dari ekspresi gen IL-4 dan IFN-γ di AAK antara kedua kelompok responden, begitu pula dengan seluruh sitokin pada jaringan katup. Kesimpulan : Pemberian atorvastatin dapat mengurangi inflamasi pada jaringan appendiks atrium kiri penderita penyakit jantung rematik yang ditandai dengan rendahnya ekspresi gen TNF-α namun tidak terbukti mengurangi inflamasi pada jaringan katup. Terdapat hubungan antara penurunan ekspresi gen TNF-α dan IFN-γ dengan peningkatan ekspresi gen IL-4. ...... Background : Rheumatic Heart Disease is the most troublesome complication of rheumatic fever. Recent trials emphasized ongoing chronic inflammation represented by CRP, TNF-α, IFN-γ and IL-4,. HMG CoA reductase inhibitor was agent with antiinflamatory effect, suppressing TNF-α and IFN-γ and increasing IL-4. Objectives : This study was to prove the effect of atorvastatin in suppressing gene expression of TNF-α and IFN-γ, and also effect of atorvastatin in increasing gene expression of IL-4. Knowing correlation between suppressed TNF-α and IFN-γ gene expression and increased IL-4 gene expression. Method : This study was designed as an experimental study. Patients with valvular dysfunction due to rheumatic process planned to underwent cardiac valves repair/replacement operation were given atorvastatin/placebo 6 weeks before. Gene expression method was used to check mRNA TNF-α, mRNA IFN-γ and mRNA IL-4 level from excised valves and Left Atrial Appendage (LAA). Result : 53 patients were enrolled. Proportion of women was 70% and age average was 35 years old. Atorvastatin group had lower gene expression TNF-α level in LAA with p 0,005 (95% CI 0,05-0,58), after adjusted with gender and ejection fraction. But there were no differences of IL-4 and IFN-γ gene expression in LAA, either all inflammation cytokines in valves. Conclusions : Atorvastatin reduced inflammation in LAA patients with Rheumatic Heart Disease by suppressing TNF-α gene expression but didn’t proved reducing inflammation in cardiac valves. There was correlation between supressed gene expression of TNF-α and IFN-γ with increased gene expression of IL-4 level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sugiarno
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T57272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Tri Harjaningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang:.Demam reumatik DR dan penyakit jantung reumatik PJR merupakan penyakit kronis yang berdampak terhadap fisik, psikososial, dan akademik. Penting menilai kualitas hidup anak DR dan PJR serta faktor-faktor yang memengaruhinya, untuk mengetahui prioritas masalah. Tujuan: Mengetahui gambaran kualitas hidup anak DR dan PJR serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Studi potong lintang pada April-Agustus 2017, dengan subyek anak berusia 5-18 tahun. Data didapatkan secara consecutive sampling menggunakan kuesioner PedsQL trade; 3.0 modul jantung dan rekam medis retrospektif. Hasil: Kualitas hidup baik ditemukan pada 53 laporan anak dan 52 laporan orangtua subyek. Skor median laporan anak 79,70 29,7-100 , dan laporan orangtua 77,31 45,03-99,40 . Kepatuhan berobat merupakan kunci penyebab membaiknya kualitas hidup. Tidak ada faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan kualitas hidup. Faktor klinis yang berhubungan dengan kualitas hidup adalah rute antibiotik. Anak DR dan PJR yang mendapat antibiotik intramuskuler, 3,2 kali laporan anak memiliki kemungkinan kualitas hidup lebih baik dibandingkan yang mendapatkan antibiotik oral p ABSTRACT
Background Rheumatic fever RF and rheumatic heart disease RHD are chronic diseases that affect physical, psychosocial, and academic. Assessment of quality of life in children with RF and RHD and the factors affecting it, is important to identify problems. Objective To identify quality of life in children with RF and RHD and the factors influencing it. Method A cross sectional study on RF and RHD patients aged 5 18 years old, using PedsQLTM 3.0 Cardiac Module questionnaire and retrospective medical records from April 2017 until August 2017. Result High quality of life was found in 53 child report and 52 parent report of subjects. Median score from children rsquo s reports and parents rsquo reports are, 79,70 29,7 100 , and 77,31 45,03 99,40 respectively. Compliance was the key to cause quality of life to increase. Clinical factors affecting quality of life included the route of antibiotic administration, and there were no sociodemographic factors. By child report, children with RF and RHD who received intramuscular antibiotics were 3.2 times more likely to have higher quality of life than children who received oral antibiotics p
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library