Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafira Budiningsih
Abstrak :
Tingginya konsentrasi polutan organik dalam air laut dan air payau dikaitkan dengan fakta bahwa tidak dapat dihilangkan secara efektif oleh membrane MF/UF saja, kombinasi teknik filtrasi membrane meningkatkan efisiensi filtrasi lebih baik dan mengurangi biaya operasional. Kombinasi Hybrid membrane ultrafitrasi dan kombinasi dengan karbon aktif telah dilakukan studi dengan hasil lebih baik. Dalam skala pilot/instalasi, karbon aktif dilakukan injeksi dosis secara kontinyu, partikel karbon dalam ukuran sub mikrometer dengan cepat kinetikanya diterapkan. Studi ini melakukan eksperimen antara hybrid PAC/UF dengan GAC/UF dalam skala pilot scale termasuk analisa membrane resistansi dan membrane retensi. Hybrid Karbon Aktif memberikan dampak signifikan positif dalam meningkatkan kontrol irreversible fouling, yang terlihat pada efek sinergis pada penyisihan COD 40%-98%, UV VIS 43%-92%, dan Kekeruhan 73%-99%. Hybrid Karbon Aktif/UF dapat menerapkan kinetika adsorpsi dengan cepat yang dapat mengurangi waktu filtrasi untuk mencapai efisiensi penyisihan optimum, dari 105 menit UF tanpa karbon aktif menjadi 75 menit untuk hybrid GAC/UF dan 60 menit untuk hybrid PAC/UF. ......The high concentration of organic contaminants in seawater and brackish water is attributed to the organic fouling cannot be removed effectively by MF/UF membranes alone, Combination of techniques membrane filtration is required to be better efficiency filtration. The Pre-treatment of SWRO was studied and employed by combining Activated Carbon (AC) with Powdered Activated Carbon (PAC) /Granular Activated Carbon (GAC) and Ultrafiltration membrane (UF) have positive impact for organic fouling removal up to 70%-78%. This study investigated membrane performance with combination technique PAC/UF and GAC/UF in Pilot scale experiments within resistance membrane and retention membrane. Combination of Activated Carbon/Ultrafiltration had significantly enhanced the control of Irreversible Resistance, which showed synergistic effects in the removal of organic content for COD 40%-96%, UV VIS 43%-92% and Turbidity 73%-99%. The rapid application of hybrid Activated Carbon/UF adsorption kinetics can reduces filtration times to achieved optimal removal efficiency (retention) in the object study.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safarudin Gazali
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih atau air minum semakin hari semakin tinggi sejalan dengan perkembangan penduduk dan kota. Tetapi kebutuhan ini tidak seimbang dengan penyediaan air tersebut, karena pengadaan kebutuihan air bersih membutuhkan waktu yang lama dan investasi yang besar akibat tingkat pencemaran sudah tinggi. Keadaan ini menyebabkan penyediaan air bersih sudah sulit.

Untuk menjawab kondisi tersebut, maka perlu menemukan suatu metoda yang sederhana dan memanfaalkan air yang tidak layak untuk air bersih atau air minum yaitu air tanah yang mengandung garam akibat resapan air iaut. Nletoda atau sistem yang dipilih adalah sistem reverse osmosis. Sistem reverse osmosis dipilih karena instalasi oukup sederhana, investasi yang tidak terlalu mahal, dan dan mudah dirancang dan dirakit.

Keunggulan lain dari sistem reverse osmosis yaitu dapat menurunkan kadar garam sehingga air menjadi tawar, juga membuat air menjadi soft. Diharapkan juga membran yang terdapat pada sistem reverse osmosis dapat menahan mikroorganisme yang membahayakan manusia.

Alat pengolah yang menggunakan sistem reverse osmosis ini terdiri dari membran, pompa tekanan tinggi, dan peralatan pendukung Iainnya. Membran RO memiliki syarat tertentu untuk digunakan, maka air baku harus mengalami pengoiahan awal terlebih dahulu sebelum diianiutkan ke sistem reverse osmosis.

Alat pengolah ini dapat dijadikan saiah satu altematif pemecahan masalah Iingkungan terutama masaiah pengadaan air bersih atau air minum.
1996
S36685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handika Mahaputra
Abstrak :
Air yang diminum harus bebas dari kontaminan seperti partikulat, logam dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan air minum. Dalam penelitian ini digunakan proses osmosis balik (reverse osmosis, RO) sebagai proses utama dalam proses pengolahan air minum. Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji efektivitas kinerja membran RO dalam mengolah air permukaan menjadi air minum. Parameter-parameter yang diuji adalah pH, Total Dissolved Solid (TDS), kandungan ion (natrium, kalsium, magnesium dan kalium), serta mikroorganisme yaitu coliform, fecal coli dan E. coli. Air sumber yang digunakan ada tiga variasi, yaitu: 10 L air sumur TGP-FTUI, 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,2 L air danau UI dan 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,5 L air danau UI. Variasi yang dilakukan adalah variasi tekanan umpan dan waktu ozonasi. Tekanan umpan divariasikan sebesar 2, 3, 4 dan 5 bar. Waktu ozonasi yang divariasikan adalah proses ozonasi 5, 7 dan 9 menit terlebih dahulu pada air sumber. Dari hasil penelitian untuk masing-masing parameter pengujian yang diukur pada air permeate diperoleh pH berkisar antara 6,8 ? 7,1 dan TDS sebesar 4-8 ppm. Kandungan ion kalsium sebesar 0,52 mg/L, magnesium sebesar 0,49 -0,97 Jng/L, natrium sebesar 0,6 mg/L dan kalium sebesar 0,2 mg/L. Sedangkan kandungan mikroorganisme coliform, fecal coli dan E. Coli adalah nol. Variasi tekanan umpan relatif tidak mempengaruhi persentase penyisihan TDS dan kandungan ion dalam air. Proses ozonasi pada awal air sumber tidak diperlukan karena proses osmosis balik sudah ekeftif sebagai metode disinfeksi pada pengolahan air minum. Tekanan umpan yang paling optimum adalah pada tekanan 4 bar, karena pada tekanan ini selain menghasilkan persentase penyisihan TDS yang paling besar juga menghasilkan laju alir permeate yang cukup besar yaitu laju alir permeate relatif hampir sama dengan laju alir ratentate. Berdasarkan KEPMENKES No.907/MENKES/SK/VII/2002 maka air yang diperoleh dari hasil olahan dengan proses osmosis balik pada penelitian ini dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai air minum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Jauharoh
Abstrak :
Peningkatan populasi di DKI jakarta mengakibatkan kenaikan kebutuhan air bersih. Hal ini menjadikan air laut sebagai pilihan sumber air alternatif. Teknologi pengolahan air laut desalinasi menggunakan reverse osmosis mampu mengolah menjadi air minum yang layak. Masalah yang kerap timbul pada RO adalah fouling yang dapat diatasi dengan pre-treatment menggunakan Powdered Activated Carbon (PAC). Adsorpsi PAC dapat menghilangkan bahan organik yang dapat mengakibatkan terjadinya fouling. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan efisiensi penyisihan bahan organik dari kadar dosis dan waktu kontak menggunakan PAC dan mengkaji pengaruh kondisi air sampel terhadap efisiensi penyisihan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah bahan organik dalam absorbansi (Abs). Sedangkan variabel bebas berupa variasi dosis, waktu kontak, dan kondisi sampel. Hasil penelitian kondisi hujan menunjukkan waktu optimum terjadi pada 20 menit dan dosis optimum 250 mg/L dengan penyisihan organik sebesar 80,7%. Waktu dan dosis optimum tersebut diberlakukan dalam proses adsorpsi pada pengambilan sampel saat kondisi hujan. Dihasilkan penyisihan organik pada sampel kondisi hujan sebesar 82,7%. Diperoleh hasil isoterm adsorpsi kondisi normal terbesar 1.981,33 mg/g dan kondisi hujan sebesar 2.068,67 mg/g. Sehingga, PAC dapat menyisihkan organik pada air laut pada kondisi normal maupun hujan.  ......The increase in population in DKI Jakarta has resulted in an increased demand for clean water. This has made seawater an alternative water source. Desalination technology using reverse osmosis is capable of treating seawater into drinkable water. A common problem in reverse osmosis is fouling, which can be addressed through pre-treatment using Powdered Activated Carbon (PAC). PAC adsorption can remove organic matter that can cause fouling. The aim of this research was to determine the efficiency of organic matter removal based on dosage and contact time using PAC and to assess the influence of sample water conditions on the removal efficiency. The dependent variable in this study is the organic matter in absorbance (Abs). The independent variables include dosage variation, contact time, and sample conditions. The research results under rainy conditions showed that the optimum time was 20 minutes and the optimum dosage was 250 mg/L, resulting in an organic removal efficiency of 80.7%. These optimum time and dosage were applied in the adsorption process for the rainy condition sample collection, resulting in an organic removal of 82.7%. The highest adsorption isotherm result under normal conditions was 1,981.33 mg/g, and under rainy conditions, it was 2,068.67 mg/g. Therefore, PAC is capable of removing organic matter from seawater under both normal and rainy conditions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover